You are on page 1of 21

UUD 1945

Radian Salman, S.H., LL.M


Dept. Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UA

Sub Bahasan
Sejarah Pembentukan UUD 1945 Keabsahan dan Keberlakuan Hukum UUD 1945 Karakteristik Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan UUD 1945 Keabsahan dan Keberlakuan UUD 1945 Pasca Dekrit Presiden.

Periodesasi
I. UUD 1945 periode pertama (18 Agustus 1945 s/d 27 Desember 1949) bersama dengan penjelasan resmi dimuat dalam Berita Republik Indonesia (BRI) Tahun II (Tahun 1946) No.7. II. UUD RIS 1949 dengan Keppres No.48 Tahun 1950 Tentang Mengumumkan Piagam Penandatanganan Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan Konstitusi Republik Indoneia Serikat dimuat dalam LN Tahun 1950 No.3. III. UUDS 1950 dengan UU Federal No.7 Tahun 1950 dimuat dalam LN RIS Tahun 1950 No.56 dan Penjelasan Tambahan LN RIS No.37. IV. UUD 1945 periode kedua (5 Juli 1959 s/d amandemen) dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 berdasarkan Keppres No.150 Tahun 1959 dimuat dalam LN Tahun 1959 No.75 meliputi Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya bersama-sama dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 V. UUD NRI Tahun 1945.

Sejarah Pembentukan
Pernyataan Kemerdekaan Indonesia 17 Agt 1945 menandai status negara Pernyataan Kemerderkaan dilakukan oleh Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. (keduanya adalah Ketua dan Wakil Ketua PPKI). Pada saat pernyataan Kemerdekaan, tidak ada konstitusi -- UUD RI baru ada pada 18 Agt 1945 yang disahkan oleh PPKI dan PPKI pada waktu itu juga menetapkan Presiden dan Wakil Presiden.

lanjutan
Dalam konteks situasi PD II, pada 28 Mei 45 -- Jepang melantik BPUPKI dengan anggota 62 orang, diketuai dr. KRT Radjiman W. Masa sidang BPUPKI : 1. 29 Mei s.d. 1 Juni 45, dengan tugas - Penyelidik usaha kemerdekaan - Penyusunan Rancangan UUD - dibicarakan pula tentang falsafah Negara Indonesia Merdeka - Pada 1 Juni 1945 Mr. Moh. Yamin dan Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang memuat Dasar-dasar Bagi Indonesia

lanjutan
10 Juli 1945 s.d. 17 Juli 1945 - Dibentuk Panitia Hukum Dasar yang terdiri dari 19 orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. - Panitia Hukum Dasar membentuk panitia kecil terdiri dari 8 orang yang diketuai oleh Mr. Soepomo. - 13 Juli 1945 tugas panitia kecil selesai.Hasilnya dilaporkan pada Panitia

Setelah beberapa kali sidang, BPUPKI menyetujui hasil Panitia Hukum Dasar yang kemudian ditetapkan sebagai Rancangan UUD (16 Juli 1945)

lanjutan
Selesainya Rancangan UUD tersebut berakhirlah tugas dari BPUPKI. Pemerintah Jepang membentuk PPKI yang terdiri dari 21 anggota, denga rencana kerja mulai 9 Agustus 1945 dan disahkan hasilnya pada 24 Agustus 1945 ? Sebelum perencanaan waktu tersebut, Jepang kalah dalam PDII (Bom di Hirosima pada 6 Agustus dan Bom di Nagasaki pada 9 Agustus 1945) Implikasi Kekalahan Jepang, PPKI memperluas keanggotaan menjadi 26 orang dan bekerja setelah Jepang Kalah.

Isu Hukum Apakah dasar keabsahan dan keberlakuan UUD 1945?

Keabsahan dan keberlakuan


Menurut Prof. Ismail Suny, UUD 1945 SAH,sebab revolusi Indonesia BERHASIL, sehingga apa saja yang dihasilkan/ buah dari Revolusi adalah SAH Sir Ivor Jennings dalam The Law and The Constitution menyatakan Revolusi yang berhasil menciptkan konstitusi baru, meskipun revolusi itu menyalahi hukum yang berlaku waktu itu, namun jika revolusi itu dapat mempertahankan kekuasaanya, maka kekuasaan itu diakui oleh hukum sebagai sesuatu yang sah

Karakteristik
Revolusioner - Perubahan Status - Perubahan Sistem Hukum Temporer Memanfaatkan Momentum sehingga isi UUD 1945 dimaksudkan sebagai sementara Transisional
Situasi dan Perubahan Status diwadahi dalam suatu bentuk aturan yang bersifat menjembatani keadaan kini dan masa datang

Temporer
Soekarno : "UUD yang buat sekarang ini adalah UUD sementara. Kalau boleh saya memakai perkataan: ini adalah UUD kilat. Nanti kalau kita telah bernegara di dalam suasana yang lebih tenteram, kita tentu akan mengumpulkan kembali MPR yang dapat membuat UUD yang lebih lengkap dan lebih sempurna. Itu sebabnya dirancang suatu UUD yang sangat singkat dan soepel (elastis), tidak lebih dari 40 pasal. Alasannya, menurut Supomo (yang kemudian dicantumkan dalam penjelasan UUD): "Kita harus menjaga supaya sistem UUD dan undang-undang lainnya jangan sampai ketinggalan zaman. Jangan sampai kita membuat undang-undang yang lekas verouderd, lekas usang."

Ke-sementara-an itu tercermin dalam


UUD 1945 ATURAN TAMBAHAN ayat (2) Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undangundang Dasar.

Pernah kah MPR menetapkannya?

Transisional
ATURAN PERALIHAN Pasal I Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia. Pasal II Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. Pasal III Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pasal IV Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional.

Dekrit Presiden

Latar Belakang Dekrit Presiden


Karakteristik temporer dan transisional dari UUDS 1950 Materi Muatan UUDS 1950 adalah materi muatan KRIS 1949 yang hanya merubah secara fundamental mengenai bentuk negara. Pemilu Tahun 1955 untuk memilih Badan Konstituante (544 orang dilantik 1956) dimaksudkan untuk menyusun konstitusi baru. Namun hingga tahun 1959 belum mencapai kata bulat sebagai UUD

lanjutan
Badan konstituante mengalami dinamika khususnya berkaitan Dasar Filsafat Negara untuk yang harus dicantumkan dalam Konstitusi Pada dinamika tersebut, muncul pernyataan sebagian besar anggota Konstituante menyampaikan pemberitahuan kepada Presiden bahwa mereka tidak akan menghadiri sidang lagi untuk menyusun UUD. Situasi konfliktual tidak hanya pada hanya di Konstituante, namun juga ke DPR, Badan Perwakilan, badan-badan pemerintahan, swasta dan bahkan di kalangan masyarakat

lanjutan
Pada situasi badan konstituante seperti ini, Soekarno menyampaikan amanatnya di depan Konstituante 22 April 1959, >>>>> menganjurkan supaya kembali ke UUD 1945. Konstituante anjuran merespon Soekarno dengan beberapa kali sidang, namun tidak pula berhasil menetapkan sikap dan keputusan apakah kembali ke UUD 1945 atau tidak (?). Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dimuat dalam Keputusan Presiden No. 150 Tahun 1959, dan dilampiri dengan UUD 1945 lengkap dengan penjelasannya, diundangkan Lembaran Negara RI Tahun 1959 No. 75.

Isi Dekrit
a. Menetapkan pembubaran Konstituante b. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia terhitung mulai tanggal penetapan dekrit itu c. Tidak berlakunya lagi UUD Sementara d. Pembentukan MPRS yang terdiri dari anggotaanggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-2 dan golongan-2. e. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara

Dasar dan Kekuatan Hukum Dekrit Presiden ? Apakah UUD 1945 mempunyai status hukum?

Darurat Ketatanegaraan
Prof Mr. Muh Yamin: Hukum Darurat/Hukum Darurat Ketatanegaraan terpaksa menempuh satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Negara Proklamasi.. >> state of emergency. Memorandum DPRGR mengenai Sumber Tertib Hukum RI dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan RI yang telah diterima MPRS melalui TAP No. XX/MPRS/1966: Hukum Darurat Negara (Staatsnoodrecht) Dekrit : Revolusioner (diluar/ extra hukum dan konstitusi) dan keabsahannya juga digantungkan dengan apakah dekrit dapat dipertahankan.

You might also like