You are on page 1of 7

LAPORAN REFLEKSI KASUS PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN DI DESA SAMBI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun oleh: Naura Nitti Kirana 08711048

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2013
Page 1

FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA _____________________________________________________________________________ _ Nama Dokter Muda Stase Identitas Pasien Nama / Inisial Umur Diagnosis/ Kasus : : : Membuang sampah sembarangan No RM :Jenis Kelamin : : Naura Nitti Kirana : Ilmu Kesehatan Masyarakat NIM 08711048

Pengambilan kasus pada minggu ke : 4 (empat) Jenis Refleksi : Lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Islaman* b. Etika / Moral c. Medikolegal d. Sosial Ekonomi* e. Aspek lain hukum Form Uraian 1. Resume Kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil) Berdasarkan hasil Survey Mawas Diri (SMD), membuang sampah sembarangan ternyata masih menjadi suatu kebiasaan dari masyarakat, khususnya masyrakat yang tinggal di sekitar sungai. Saat dilakukan wawancara mendalam dengan salah satu warga, mereka megatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan untuk membuang sampah di sungai maupun di kebun dan kemudian membakar sampah, meskipun di beberapa daerah tertentu telah di sediakan bak sampah. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya.
Page 2

2. Latar belakang / alasan ketertarikan pemilihan kasus Menurut Notoatmodjo (2007), sampah ialah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia atau benda-benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat ntuk membuang sampah di tempatnya, ditakutkan akan beresiko untuk menjadi sumber infeksi penyakit, yang mengakibatkan gangguan kesehatan. Menurut saya kasus ini menarik untuk dijadikan refleksi kasus karena masyarakat desa ternyata masih banyak yang membuang sampah sembarangan, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, mereka membuang sampah di sungai. Padahal membuang sampah merupakan perkara yang sangat mudah. Hanya saja kesadaran masyarakat tentang membuang sampah di tempatnya masih kurang meskipun sebenarnya mereka tahu akibat yang ditimbulkan akibat membuang sampah tersebut. 3. Refleksi dari aspek hukum

Page 3

Akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, terutama dengan membuang samaph ke sungai, mengakibatkan sungai tercemar limbah dari sampah rumah tangga. Pencemaran sungai akibat limbah rumah dikarenakan belum seluruh masyarakat sadar agar tidak membuang sampah ke sungai, bahkan pengawasan pembuangan limbah rumah tangga minim atau bahkan tidak ada. Tercemarnya sungai selain mengakibatkan derajat kesehatan menurun juga membuat investasi semakin mahal dan secara perekonomian merugikan masyarakat Larangan membuang sampah sembarangan memang sudah diatur dalam pasal 25 UU pengelolaan sampah yang juga mengatur larangan membuang sampah sembarangan. Namun, yang menjadi keunikan Negara ini adalah sebuah larangan yang sudah jelasjelas tertera dalam Undang-undang, bukanya dihindari untuk tidak melakukan hal tersebut. Malah menjadikannya sebuah kebiasaan buruk yang tak pantas diteruskan secara turun menurun. Tapi kini hal itu sulit untuk dihindarkan, hal itu terjadi akibat prilaku dan ulah manusia itu sendiri. Pada tanggal 1 November 2012, Kementrian Lingkungan Hidup RI menyampaikan bahwa substansi penting dari Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana yang telah diundangkan pada tanggal 15 Oktober 2012, menyampaikan bahwa Peraturan pemerintah ini sangat penting sebagai peraturan pelaksana UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan ini sekaligus memperkuat landasan hukum bagi penyelenggaraan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di daerah. Oleh karena itu, pada UU no. 18 tahun 2008 pada pasal 25 telah dijelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat memberikan kompensasi kepada orang sebagai akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah Berdasarkan pasal tersebut telah dijelaskan bahwa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Karena itulah, kita harus memulainya dengan membangun dan melatih kesadaran diri kita sendiri mulai saat ini juga untuk berbudaya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan sungai, supaya terwujud suatu lingkungan yang bersih dan bebas dari penyakit.
Page 4

4. Refleksi Ke-Islaman beserta penjelasan evidence / reverensi yang sesuai Menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah SWT karena Allah SWT menyukai keindahan dan keindahan itu bisa terwujud karena ada faktor kebersihan, seperti hadist Kebersihan sebagian dari iman. Walaupun kebersihan merupakan hal yang sepele dan mungkin semua orang bisa melakukannya akan tetapi merupakan hal yang sulit jika tidak dibiasakan sejak dini terutama dari diri sendiri. Jadi pola pembiasaan merupakan faktor yang paling penting juga dalam usaha menciptakan kebersihan lingkungan. Dengan membuang sampah sembarangan, maka dapat merusak lingkungan, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, atau bahkan dapat menimbulkan bencana alam. Alquran yang merupakan sumber tuntunan manusia dalam menjalani kehidupan juga menuntun manusia dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tidak merusaknya, seperti yang terkadung dalam QS. Ar Rum ayat 41 42 sebagai berikiut :

Artinya Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanan dimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah) . (QS Ar Rum : 41-42). Surat Ar Rum ini menjelaskan dengan gamblang bahwa anjuran untuk menjaga lingkungan dan tidak merusaknya merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim dan juga sebagai seorang khalifah di muka Bumi ini. Dalam menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan terutama dimulai dari diri sendiri. Dalam menjaga kebersihan lingkungan, kita tidak perlu menunggu komando dari pemerintah atau undang-undang, karena sebenarnya kita sebagai seorang muslim telah mendapat komando langsung dari Allah SWT. DAFTAR PUSTAKA Dwi, Hendikam. 2012. Menghilangkan Budaya Membuang Sampah ke Sungai. Dapat diakses di
Page 5

http://hendikam.wordpress.com/2012/11/27/menghilangkan-budayamembuang-sampah-ke-sungai/ Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dapat diakses di http://www.menlh.go.id/peraturan-pemerintah-nomor-81-tahun-2012tentang-pengelolaan-sampah-rumah-tangga-dan-sampah-sejenissampah-rumah-tangga/ Khusna, Ulil. 2012. Menjaga Kebersihan Lingkungan Dengan Tuntunan Al Quran.Dapat diakses di http://sdalirsyad02purwokerto.wordpress.com/2012/04/05/menjagakebersihan-lingkungan-dengan-tuntunan-al-quran/ Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Rohman, Abdul. 2011. Quran tentang Perintah Menjaga Lingkungan Hidup. Dapat diakses di http://syaunarahman.wordpress.com/2011/01/04/stndarkompetensi-memahami-ayat-ayat-al-quran-tentang-perintah-menjagalingkungan-hidup-modul-pai-kelas-xi-semester-4-kelas-pm1-2-mm-dan-tp-4/ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. http://banksampahmelatibersih.blogspot.com/2013/02/peraturan-pemerintahnomor-81-tahun.html

Umpan balik dari pembimbing

Page 6

.,... TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

-----------------------------------

----- ---------------------------

Page 7

You might also like