You are on page 1of 49

I Formula Asli Injeksi Natrium Diklofenak (vial) II.

Rancangan Formula Tiap 10 ml injeksi (vial) mengandung : Natrium Diklofenak Benzalkonium klorida Na2EDTA Propilenglikol Aqua Pro Injeksi III. Master Formula Nama Produk Jumlah Produk Tanggal Formula Tanggal Produksi No.Registrasi No.Batch : Nafnak Injeksi : 3 vial @ 10 ml : 4 April 2009 : 1 Mei 2009 : DKL 0900100844 A1 : J0900108 7,5 % 0,01 % 0,1 % 20 % ad 10 ml

Pabrik : PT Steril Farma

Dibuat Oleh : Kelompok I Disetujui Oleh : Andi Affandi, S.Si

No Reg : DKL 0900100844 A1 No Batch : J0900108

Kode Bahan NM 001 BK 002 NE 003 NA 004 API 010

Nafnak Injeksi Nama Fungsi Bahan Bahan Na- diklofenak Zat aktif Benzalkonium-Cl Pengawet Na2EDTA Pengkhelat Propilen Glikol kosolven Aqua Pro Injeksi Pembawa

Jumlah Bahan Per Dosis Per Batch 750 mg 2.625 mg 1 mg 3,5 mg 10 mg 35 mg 2000 mg 7.000 mg ad 10 mL ad 35 mL

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir (1). Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. (2) Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima. (3) Diklofenak, derivat asam fenilasetat, adalah antiinflamasi non steroid. Digunakan dalam bentuk garam natrium untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi dalam berbagai kondisi dan kerusakan tulang sendi seperti Rheumatoid Arthiris, Osteoarthiris, dan anlylosing spondylitis, kerusakan sendi seperti barstis dan tendinitis, kerusakan jaringan lemak dan kondisi nyeri lainnya seperti kilik.

Natrium diklofenak secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan I.2.1 Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami cara membuat formula serta pembuatan injeksi vial. I.2.2 Tujuan Percobaan Membuat formula dan sediaan injeksi vial Natrium Diklofenak I.3 Prinsip Percobaan Pembuatan injeksi vial natrium diklofenak sesuai komposisinya yaitu Natrium Diklofenak sebagai zat aktif, Benzalkonium Klorida sebagai pengawet, Na2EDTA sebagai pengkhelat, Prepilenglikol sebagai kosolven, serta Aqua Pro Injeksi sebagai pembawa, yang dibuat dengan kondisi steril dan dilakukan sterilisasi akhir menggunakan otoklaf.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum II.1.1 Definisi Vial 1. Scovilles the art of compounding: 200 Wadah dosis ganda dan sejenisnya berupa vial dan botol serum. Kapasitas vial serum 1-50 mL, bentuknya mirip ampul, tetapi disegel dengan pemanasan. Ditutup dengan penutup karet spiral. 2. American Pharmacy : 230 Vial adalah wadah gelas berbentuk botol kecil yang ditutup dengan karet atau penutup plastik yang biasanya dikaitkan pada tempat wadah dengan segel logam. Dalam semua hal, gelas harus bening dan berwarna terang supaya produk dapat diperiksa dengan penglihatan. 3. Prescription pharmacy : 193 Vial dosis ganda yang seperti namanya secara tidak langsung menunjukkan penggunaan dalam isi banyak, merupakan jenis lain wadah penutup karet untuk produk parenteral. Pada waktu menggunakan spoit dan jarum suntik digunakan untuk menyuntikkan volume udara sama dengan volume cairan yang ditarik. Ini mencegah formasi vakum yang akhirnya mengaspirasi kontaminasi bahan dari luar vial. Karena masalah stabilitas dan kemungkinan kontaminasi penggunaan dosis ganda, USP

membatasi ukuran vial dosis ganda sampai 20 mL dan diharuskan bahwa larutan berisis pengawet antimikroba.
4. Teori dan Praktik Farmasi Industri : 423

Wadah dosis ganda adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian bagian yang tertinggal. 5. Rhemingtons pharmaceutical science 18 edition : 1553 Vial adalah wadah dosis ganda yang didesain sehingga lebih dari satu dosis dapat ditarik pada waktu yang berbeda. Wadah dipertahankan dengan penggunaan segel. Ini jelas bahwa dengan perhatian penuh aseptik meliputi spoit dan jarum suntik steril untuk penarikan dosis dengan desinfeksipermukaan tutup, masih ada resiko besar masuknya

kontaminasi mikroorganisme dan virus ke dalam isi vial. Karena resiko ini, USP menyarankan bahwa semua vial dosis ganda harus mengandung bahan anti bakteri.
6. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics : 288

Vial adalah wadah dosis ganda, disegel dengan karet atau tutup plastik yang kecil, daerah tipis (diafragma) di tengah. Diafragma mangizinkan pemasukan jarum suntik hipodermis tanpa penarikan isi. Ini didesain supaya jarum suntik mudah dimasukkan tanpa pelepasan fragmen dan akan tertutup setelah penarikan jarum. Penutup vial biasanya dirapatkan dengan segel logam.

Kesimpulan : Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa vial adalah wadah dosis ganda (3, 4), berbentuk silinder, berupa gelas botol (5) berdinding tebal yang memiliki volume antara 0,5-100 mL yang ditutup dengan penutup karet dan disegel dengan aluminium, yang mengandung anti mikroba (6) dimana pengambilan sediaan dengan cara berulang (7) dengan disuntikkan pada penutup karet (6) dimana bahan obat dapat berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk kering yang dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu. II.1.2 Penyegelan Vial
1. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy : 1348

Penyegelan botol, cartridge dan vial. Tutup karet ini harus cocok dengan mulut wadah, cukup rapat untuk menghasilkan penyegel, tetapi tidak begitu rapat sehingga sulit untuk mendapatkannya dalam atau pada wadah tersebut. Tutup bisa disisipkan dengan tangan, menggunakan pinset steril. Cara tangan yang paling tepat meliputi pengambilan tutup, dan menyisipkannya ke dalam vial dengan suatu alat yang dihubungkan pada sebuah pipa vakum. Bila tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutup biasanya dihalogenasi atau disalut dengan silikon untuk mengurangi pergesekan. Ini memungkinkan penutup tersebut meluncur dari suatu drum berputar ke dasar tempat mengalir yang diletakkan di atas wadah. Siap untuk

pemasukan oleh suatu penekan lainnya. Penghentian dapat dilakukan pada pipa prediksi dipercepat dengan mesin tersebut. Segel aluminium digunakan untuk menahan tutup karet tetap pada tempatnya. Tutup tunggal boleh mempunyai lubang permanen atau pusat yang dirobek pada waktu penggunaan untuk memrapatkan tutup karetnya. Tutup aluminium rangkapdua biasanya mempunyai suatu tutup dalam dengan lubang pusat yang permanen. Segel aluminium rangkap tiga digunakan untuk botol besar. Penutup dalam dengan lubang pusat permanen tetap berada di tempatnya selama penggunaan untuk mengamankan penutup karet. Lempeng tipis digunakan sebagai selubung atau segel lubang melalui tutup tersebut. Penutup laur menahan lempeng di tempatnya atau dirobek pada waktu digunakan.
2. Scoville's:The Art of Compounding : 284

Untuk mempertahankan penutup karet pad tempatnya dengan kuat, salah satu penyegelan yang digunakan adalah bahan yang lunak. Segel berbentuk tube dimana penutup karet mungkin dipasang dengan beberapa cara untuk mempertahankan penutup dengan pas pada leher vial. Tetapi, pada waktu yang sama dapat meninggalkan permukaan penutup ketika dibuka. Segel menjaga cairan tetap lembut. Ketika segel dipasang, penutup dan leher vial hendaknya kering. Segel ini bertujuan untuk melekatkan dan merapatkan penutup.
3. Dispensing of Medication by King : 185

Untuk cartridges, vial dan botol meliputi penyisipan atau pemberian tutup karet. Langkah ini dilakukan oleh mesin otomatis, untuk menjamin bahwa penutup karet tidak tercabut dari wadah, sebuah penutup aluminium biasanya melindungi di sekitar penutup dan tepi wadah. Kesimpulan : Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa penyegelan ampul dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Dengan menggunakan tangan (12) Tutup dapat disispkan dengan tangan menggunakan pinset steril. Cara tangan meliputi pengambilan tutup dan menyisipkannya ke dalam vial dengan suatu alat yang dihubungkan pada sebuah pipa vakum. b. Dengan menggunakan mesin (12, 13, 5) Bila tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutup biasanya dihalogenasi atau disalut dengan silikon untuk mengurangi

pergesekan. Ini memungkinkan penutup tersebut meluncur dari suatu drum berputar ke dasar tempat mengalir yang diletakkan di atas wadah untuk pemasukan oleh suatu alat penekan lainnya II.1.3 Masalah-masalah yang Ditimbulkan Penutup Karet Vial 1. Encyclopedia vol.11 : 232 Masalah dengan penutup karet, termasuk lepasnya bahan penyusun karet ke dalam produk. Penyerapan bahan aktif atau pengawet

atau antimikroba oleh bahan elastomer dan bagian tengah karet melalui pemasukan jarum suntik secara berulang. Bagian tengah penutup menghasilkan partikel karet yang berpengaruh terhadap kualitas dan keamanan potensial produk. 2. Prescription pharmacy edisi 2 : 193 Masalah yang dihasilkan oleh penutup karet terletak pada bagian tengahnya, dimana hal ini disebabkan oleh pemasukan jarum suntik yang melewati penutup saat penarikan isi vial yang mengakibatkan jatuhnya potongan gerigi bahan penutup ke dalam produk. Material ini berkumpul dalam vial dan dapat ikut tertarik masuk ke dalam spoit yang selanjutnya diinjeksikan pada pasien. Untuk menghindari kemungkinan yang

menyebabkan reaksi antibody partikel asing atau penghentian aliran darah, pengguna vial dosis ganda harus memeriksa vial secara hati-hati jika vial telah digunakan sebelumnya, dan sebaiknya selalu berhati-hati untuk memasukkan jarum suntik ke bagian penutup yang belum dilewati jarum suntik sebelumnya.
3. Dispensing of Medication by King : 183

Bahan penyusun penutup karet dapat dilepaskan dari komponen karet ke dalam produk farmasi dan dapat menyebabkan interaksi kimia. Dalam usaha untuk menurunkan pelepasan dan juga menurunkan penyerapan, pernis atau pelapis plastic kadang-kadang digunakan pada permukaan lapisan karet yang kontak dengan produk.
4. Dispensing of Medication by Martin : 981

Bahan penyusun penutup karet dapat dilepaskan dari komponen karet ke dalam produk farmasi dan dapat menyebabkan interaksi kimia. Dalam usaha untuk menurunkan pelepasan dan juga menurunkan penyerapan, pernis atau pelapis plastic kadang-kadang digunakan pada permukaan lapisan karet yang kontak dengan produk. 5. Pharmaceutical Practice : 250 Bagian penutup dapat lepas ke dalam produk ketika jarum suntik dimasukkan melewati penutup. Ada juga resiko interaksi antara produk dan penutup. Pengulangan penarikan larutan injeksi dari wadah meningkatkan resiko kontaminasi microbial produk, karena itu produk harus mengandung pengawet/ antimikroba kecuali obat itu sendiri memiliki aktivitas antimikroba. 6. Pharmaceutical technology : 288 Karet merupakan bahan yang paling bagus untuk penutup. Komposisi karet bervariasi, dan penutup yang baik untuk produk ditentukan melalui percobaan. Masalah stabilitas dapat terjadi pada penutup karet. Zinc dapat terlepas dari penutup karet khusus

menghasilkan inkompabilitas dengan obat, penyerapan pelarut dapat menyebabkan pembengkakan pada tutup, pengawet atau bahan-bahan lain dapat diserap oleh pelarut. Jika produk parenteral disegel di bawah gas inert, permeabilitas tutup terhadap gas tersebut sangat penting, karet butyl terlihat menjadi karet permeable terakhir. Jika obat sensitive

terhadap air maka produk dibuat sebagai sediaan bubuk steril kering, transmisi uap lembab penutup jadi minimal.

7.

Sterile Dosage Forms : 303

Penggunaan penutup karet memberikan masalah dari lubang pada bagian tengah yang menjadi sumber kontaminasi partikulat dan menyebabkan komponen wadah bereaksi dengan larutan dan ini menambah kesulitan fisik dan kimia. Beberapa jalan masuk pada vial dosis ganda merintangi system pengawet dan meningkatkan

kemungkinan kontaminasi wadah. Kemungkinan kontaminasi wadah dosis ganda ketika spoit yang sama digunakan pada dua atau lebih produk yang berbeda. Kombinasi dua atau lebih injeksi pada spoit yang sama untuk pemberian tunggal hanya terjadi pada beberapa kasus, seperti

pengobatan preoperative, tetapi praktiknya hanya sedikit kompabilitas bahan yang diketahui. Kesimpulan : Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang dapat disebabkan oleh penutup karet adalah: Pengawet dapat diserap permukaan tutup (19). Cara mencegah masalah ini yaitu dengan menjenuhkan penutup karet dalam pengawet yang akan digunakan dengan konsentrasi 2 kali dari larutan yang digunakan.. Penggembungan karet karena penyerapan pelarut (16). Ini dapat diatasi dengan melakukan penyegelan menggunakan alumunium. Adanya kontaminasi dalam bahan obat (14)

Adanya coring yaitu terlepasnya bagian/ kandungan penutup dalam produk ketika jarum suntik dimasukkan dalam penutup (13, 6). Ini dapat diatasi dengan memperhatika sudut penyuntikan. Sudutnya antara jarum dengan tutup karet harus 45 o. cara lain yakni dengan dilapisi polimer-polimer pelapis plastik seperti teflon. (6)

II.1.4 Uji Kebocoran Vial 1. Modern Pharmaceutical 3rd edition : 485 Botol dan vial tidak diharuskan untuk contoh tes vakum karena fleksibilitas tutup karet. Meskipun botol yang disegel di bawah vakum dapat di uji vakum dengan penekanan dasar botol secara kuat dengan telapak tangan untuk menghasilkan suara air palu. Uji lain adalah tes percikan atau cahaya, yang mana pemeriksaan dilakukan di bagian luar

botol. Saat menyentuh ruang udara botol pelepasan percikan terjad jika bagian kepala dikosongkan. 2. Remingtons pharmaceutical science 18th Edition : 1568 Vial dan botol tidak diharuskan untuk uji kebocoran karena penyegelan materi (penutup karet) sukar. Oleh karena itu, hasil dari contoh pengujian menjadi tidak berarti. Meskipun pengosongan botol berisi cairan dapat di cek untuk suara klik dihasilkan ketika pukulan dengan peralatan seperti pemukul karet.
3. Dispensing of Medication by King : 193

Materi ini tidak dapat diberikan pada penutup wadah karet karena fleksibilitas karet. Metode ini mempunyai reliabilitas terbatas. Botol yang telah di segel di bawah vakum dapat di uji dengan hentakan keras efek pemukulan air. Saat pengosongan botol dipukul dengan pemukul karet atau dengan telapak tangan. Umumnya untuk menyegel wadah dengan tutup karet, kepercayaan ditempatkan pada elastisitas sempitnya

perkakas karet melawan bagian/ sisi pembuka wadah, tanpa penggunaan uji kebocoran.
4. Dispensing of Medication by Martin : 995

Materi ini tidak dapat diberikan pada penutup wadah karet karena fleksibilitas karet. Sebagai tambahan, celupan bahan warna buruk pada tutup karet. Dalam beberapa kasus tekanan udara dapat dilakukan untuk membalik vial dan botol dengan observasi yang terjadi untuk peningkatan gelembung udara dalam larutan. Metode ini mempunyai reliabilitas

terbatas. Botol yang telah di segel di bawah vakum dapat di uji dengan hentakan keras efek pemukulan air. Saat pengosongan botol dipukul dengan pemukul karet atau dengan telapak tangan. Umumnya untuk menyegel wadah dengan tutup karet , kepercayaan ditempatkan pada elastisitas sempitnya perkakas karet melawan bagian/ sisi pembuka wadah, tanpa penggunaan uji kebocoran. Kesimpulan : Dari berbagai pustaka, dapat disimpulkan bahwa botol dan vial tidak diharuskan untuk contoh tes vakum karena fleksibilitas tutup karet. Pengujian yang mungkin dilakukan adalah untuk melihat tekanan udara, di mana vial dan botol di balik dan diamati terjadinya peningkatan gelembung udara dalam larutan yang menandakan penyegelan tidak sempurna (9) Uji lain yang dilakukan adalah uji ketahanan botol dan vial dengan cara botol dan vial yang telah disegel di bawah vakum di uji dengan penekanan dasar botol secara kuat dengan telapak tangan untuk menghasilkan bunyi air pukul (8) Uji lainnya adalah uji percikan di mana pemeriksaan dilakukan pada bagian luar botol. Saat menyentuh ruang udara botol pelepasan percikan terjad jika bagian kepala dikosongkan (6).

II.1.5 Keuntungan dan Kerugian Vial A. 1. Keuntungan Scovilles the art of compounding : 202 Wadah dosis ganda memiliki keuntungan yaitu lebih baik jika digunakan daripada ampul. 2. Sterile dosage forms : 302 Ketersediaan wadah dosis (vial) yang bersegel dengan penutup karet memberikan dosis yang fleksibel dan mengurangi unit biaya per dosis. 3. Rhemingtons pharmaceutical science 18th edition: 1553 a. Lebih dari satu dosis dapat diambil pada waktu yang berbeda. b. c. 4. Fleksibilitas dosis yang dapat diberikan oleh ahlinya. Lebih aman daripada dosis tunggal.

Pharmaceutical Practice : 249 a. b. c. isi vial dapat diberikan pada beberapa bagian. Dosis lebih fleksibel. Pada ampul sejumlah partikel dapat masuk dalam produk ketika leher ampul dipertahankan. d. Biaya per unit dosis lebih rendah.

5.

Encyclopedia 11th Edition : 232-233 Tidak ada masalah gelas partikel yang dapat masuk dalam produk

ketika penggunaan.

6. a. b.

Textbook of Pharmaceutics : 559 Merupakan wadah dosis ganda. Dapat digunakan untuk mengamati bubuk kering yang termolabil.

7.

Prescription pharmacy : 103 Pengambilan dosis lebih dari satu kali.

B. 1.

Kerugian Scovilles the art of compounding : 203 Kemungkinan adanya kontaminasi dari bahan selama pengambilan

volumenya. 2. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy: 1512 Vial menggunakan penutup karet, di mana ada 2 masalah kompabilitas umum yakni keluarnya bahan dari senyawa karet kemudian lebih lanjut bereaksi dengan bahan-bahan dari produk tersebut dan

penghilangan bahan-bahan dari produk dengan penyerapan oleh senyawa karet atau oleh perpindahan uap melalui tutupnya. 3. Strerile dosage forms : 300-303 Peningkatan kemungkinan kontaminasi mikroba pengambilan

berulang, coring dan kontaminasi partikel ditingkatkan, kemungkinan perhitungan dosis yang salah, bahan pengotor ditingkatkan dan membutuhkan waktu untuk mengambil volume yang diinginkan. 4. Rhemingtons pharmaceutical science 18th edition: 1553

a.

membutuhkan perhatian teknik aseptik yang penuh, meliputi spoit dengan jarum.

b. c. d. 5.

Suntik steril untuk pengambilan dosis. Pengawet dapat diserap permukaan penutup. Resiko kontaminasi mikroorganisme dan virus.

Pharmaceutical Practice : 249 a. Bagian kandungan penutup dapat dilepaskan dari produk, ketika jarum suntik dimasukkan dalam penutup. b. c. Adanya resiko interaksi antara produk dengan penututp. Pengambilan berulang meningkatkan resiko kontaminasi mikroba.

6.

Encyclopedia 11th edition : 232-233 Adanya masalah yang ditimbulkan penutup karet.

7.

Textbook of Pharmaceutics : 559 a. b. c. Resiko kontaminasi mikroorganisme. Kemungkinan kesalahan pemberian dosis. Harus digunakan secara cepat karena ketika dosis

dipindahkan, ruang udara yang meningkat, dapat meningkatkan oksidasi sehingga dibutuhkan antioksidan. 8. Prescription pharmacy : 103 a. Masalah stabilitas dan kemungkinan kontaminasi dari penggunaan berulang. b. Adanya masalah yang ditimbulkan penutup karet.

Kesimpulan : Dari berbagai pustaka, keuntungan vial antara lain : a. b. c. d. Lebih baik dalam hal penggunaan dibandingkan ampul. (5) Dapat memberikan dosis yang fleksibel. (14) Mengurangi unit biaya per dosis. (7, 19) Dapat digunakan sebagai wadah untuk mengemas serbuk kering. (18) e. f. Dapat digunakan sebagai wadah dosis ganda. (18) Tidak ada masalah gelas partikel yang dapat masuk dlam produk ketika penggunaan. Dari berbagai pustaka, kerugian vial antara lain : a. Kemungkinan adanya kontaminasi selama pengambilan volume. (5) b. c. d. e. Adanya masalah yang timbul dengan penutup karet. (12) Kesalahan dalam pemberian dosis. (14) Kemungkinan masuknya bahan partikulat. (19) Membutuhkan waktu untuk ketelitian dalam mengambil volume yang diinginkan. (7, 18) f. g. h. Suntik harus steril . (7) Adanya resiko interaksi antara produk dengan penutup. (18,19) Harus digunakan secara cepat karena ketika dosis dipindahkan, ruang udara meningkat, dapat meningkatkan oksidasi sehingga dibutuhkan antioksidan. (19)

II.2 Dasar Formulasi A. Alasan Pembuatan Sediaan

1. Sterille Dosage Form : 11 a. Diperlukan respon psikologik yang segera dicapai b. Obat-obat dapat diberikan melalui injeksi pada pasien yang tidak kooperatif, muntah, atau pasien yang tidak sadra. c. Terapi parenteral dibutuhkan untuk obat yang tidak efektif atau obat yang dirusak oleh saluran pencernaan seperti insulin, hormon, dan antibiotik. 2. Pharmaceutical Practice : 247 Terapi parenteral digunakan untuk : Menghasilkan efek yang dibatasi Pemberian obat jika rute oral tidak dapat digunakan Menjamin penyaluran obat ke jaringan target

3. Dispensing of Medication by King : 167 Pemberian rute parenteral adalah cara yang mudah untuk mencapai kebutuhan konsentrasi obat terapetik dalam darah. 4. Remingtons Pharmaceutical Science 18th edition: 1553 Vial adalah wadah dosis ganda yang didesain sehingga lebih dari 1 dosis dapat ditarik pada waktu yang berbeda, wadah dipertahankan dengan penggunaan segel.

5. Teori dan Praktik Farmasi Industri : 423 Wadah dosis ganda ialah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian bagian yang tertinggal. II.1.6 Tambahan istilah
Jenis-jenis garam diklofenak : (Martindale e-book) Dietilamin Diklofenak Epolamin Diklofenak Kalium Diklofenak Natrium Diklofenak

Yang sering digunakan adalah garam natrium untuk mengatasi nyeri dan inflamasi pada berbagai kondisi.
Alasan perlu untuk bebas sulfur (Poison : 282) Karena sulfur dalam bentuk sulfida menyebabkan efek avalisial dan kerusakan pada sistem saraf pusat langsung. Karbon sulfida meruasak sebagian besar SSP perifer dan homeopati. Cara bebas sulfur : (Scoville's:The Art of Compounding : 204) Untuk menghilangkan sulfur, penutup karet harus dididihkan selama 15 menit dalam larutan Na-Karbonat 2 % yang mengandung 0,1 % deterjen seperti Dioksil Na-Sulfasuksinat atau Na-Lauril sulfat

Pengertian Ankylasing : (Dorland : 104) Imobilitas dan konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh penyakit, cedera, atau tindakan bedah.

Pengertian Osteoarthritis : (Dorland : 1562) Penyakit sendi non generatik yang terutama terjadi pada orang tua, ditandai dengan degenerasi tulang rawan sendi.

B. Alasan Penambahan Bahan 1. Alasan Penggunaan zat aktif a. Indikasi 1. Obat-Obat Penting Edisi V : 313 Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri juga pada migraine dan encok. Lagipula secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). 2. Martindale 35th edition : ebook Diklofenak, derivate asam fenil asetat, adalah AINS. Digunakan dalam bentuk garam natrium untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi dalam berbagai kondisi, musculoskeletal dan kerusakan tulang sendi seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, da ankylosin spendytis; kerusakan jaringang sinyoid nartis dan tendonisitis; kerusakan jaringan lunak sepertin sprains dan strics; dan kondisi nyeri lainnya seperti kolik ginjal, asam urat akut, dysmenorrheal. 3. American Hospital Formulary Service Drug Information 2004 : e-book 1. Inflamasi

Natrium diklofenak dan kalium diklofenak digunakan sebagai antiinflamasi dan analgesic pada pengobatan gejala akut dan kronik rheumatoid, dan osteoarthritis. 2. Arthritis rheumatoid dan osteoarthritis Ketika digunakan untuk pengobatan gejala arthritis rheumatoid, diklofenak dapat menghilangkan nyeri dan kekakuan, gejala

menghilangkan

pembengkakan.

Dalam

mengobati

osteoarthritis, diklofenak menghilangkan nyeri dan kekakuan, dan aktivitas fungsional, meningkatkan fungsi lutut. 4. Data Obat Indonesia : 350 Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing sponditis. 5. Farmakologi dan Terapi : 217 Beberapa AINS di bawah ini (diklofenak) umumnya bersifat

antiinflamasi, analgesic, dan antipiretik. Obat ini hanya digunakan untuk terapi penyakit inflamasi sendi seperti arthritis rheumatoid, osteoarthritis, sponditis ankilosa, dan penyakit pira. b. Mekanisme Kerja 1. Farmakologi dan Terapi : 207 Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konceksi asam arachidonat menjadi PGG2 terganggu. 2. Obat-Obat Penting Edisi V : 311

Cara kerja NSAID untuk sebagian besar berdasarkan hambatan sitesis prostaglandin di mana kedua jenis siklooksigenase diblokir.

3. American Hospital Formulary Service Drug Information 2004 : ebook Diklofenak memiliki aksi farmakologis secara dengan AINS yang lain. Kebanyakan aksinya berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin. 4. Data Obat Indonesia : 950 Natrium diklofenak adalah golongan obat nonsteroid, dengan aktivitas antiinflamasi analgesia dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan

prostaglandin terhambat. c. Efek Samping

1. Data Obat Indonesia : 351 Nyeri, sakit kepala, pusing. 2. Farmakologi dan Terapi: 218 Efek samping yang lazim adalah mual dan peningkatan enzim transaminasi. 3. Martindale 35th edition : ebook Nyeri, adakalanya, kerusakan jaringan pada daerah yang diinjeksikan ketika diklofenak diberi intramuscular. d. Kontraindikasi 1. American Hospital Formulary Service Drug Information 4 : ebook Pada pasien yang hipersensitif pada obat ini

2. Data Obat Indonesia : 351 Penderita hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma. 3. Obat-Obat Penting Edisi V : 312 Penderita asma, wanita hamil tidak diberikan AINS diberi triwulan akhir. e. Dosis 1. Martindale 35th Edition : ebook Natrium diklofenak diberi secara intramuscular dalam otot pantat. Dengan dosis 75 mg sekali sehari, bila perlu dalam kondisi yang lain, 75 mg/hari. 2. Obat-Obat Penting Edisi V : 313 Dosis : intramuscular pada nyeri kolik / serangan encok; 1-2 dd 75 mg selama 1-3 hari. 2. Alasan Pemilihan Bahan Tambahan 1. Benzil Alkohol a. Handbook of Pharmaceutical Excipient : 35 Benzil alkohol merupakan antimikroba yang umum digunakan dalam sediaan farmasi dipakai pada konsentrasi maksimal 2 % b/v untuk sediaan parenteral.

b. Martindale 35th Edition : ebook Benzil alkohol digunakan sebagai antimikroba digunakan dalam konsentrasi 2 % maksimal. Benzil alkohol digunakan sebagai desinfektan konsentrasi 10 %. 2. propilenglikol a. Excipients : ebook Digunakan pada produk parenteral 10-60 %. b. Martindale 35th Edition : ebook Produk yang lebih luas digunakan sebagai pelarut dan pembawa, khususnya obat yang tidak stabil atau tidak larut dalam air. c. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Sterille Products : 105 Injeksi natrium diklofenak, salah satu contoh formula mengandung : Diklofenak sodium Benzil alkohol Propilenglikol 3. Aqua Pro Injeksi a. MD 28th Edition e-book Air untuk injeksi (USP) adalah air murni melalui destilasi atau dengan osmosa balik, tidak mengandung bahan tambahan, cenderung untuk digunakan sebagai pelarut pada larutan parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir

b. Sterile Dosage Forms : 19 Air steril untuk injeksi pada suhu tinggi (ekstrim) akan mencegah reaksi pirogen dengan cara penghambatan pertumbuhan mokroorganisme c. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy : 1294 Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steri adalah air karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh d. MD 35th Edition : 1644 Air untuk injeksi adalah air destilasi bebas pirogen yang digunakan untuk membuat larutan injeksi. II.3 Uraian Bahan 1. Natrium Diklofenak ( Martindale E-Book ) Nama Resmi Sinonim RM / BM Pemerian RB : Diclofenac Sodium : Na diklofenak : C14H10ClNNaO2 / 318,1 : Kristal putih :

Kelarutan Kegunaan Penyimpanan Sterilisasi

: Larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik : Zat aktif : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya : Filtrasi (MD e-book)

Incomp

: Ciclosporin, obat diuretik seperti triamterin, obat G7, misoprostorat

pH Kestabilan

: 7,0 8,5 : Terproteksi dari cahaya

2. Dinatrium Edetat (Exp : 192) Nama resmi Sinonim RM/BM RB : Disodium Edetat : Disodium edathamil, tetracemate disodium : C10H14N2Na2O8/336,21 :

Pemerian Kelarutan

: Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam. : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol (95%), larut 1 dalam 11 bagian air.

Kegunaan Sterilisasi Incomp

: Pengawet dan pengkhelat : Otoklaf : Incomp dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam polivalen seperti besi, nikel.

Kestabilan

: Sedikit stabil dalam bentuk padat, lebih stabil dalam bentuk basa bebas, mengalami dekarboksilasi jika dipanaskan di atas suhu 150 0C. Kehilangan air

kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120 0C. Sedikit higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembaban. Penyimpanan pH : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering. : 4,3-4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida bebas air. 3. Benzalkonium Klorida (Exp:23; RPS 18th:1164; MD 28th:949) Nama resmi Sinonim RM/BM RB : Benzalkonii Chloridum : Benzalkonium klorida : [C6H5CH2N(CH3)2R]Cl, R = alkil /+ 360,0 :

Pemerian

: Serbuk amorf, kekuningan, gel tebal, atau lempeng gelatin, higroskopis, seperti sabun bila disentuh, sangat pahit, bau aromatis.

Incomp

: Incomp dengan aluminium, alkali, sabun, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluoresensi, hidrogen peroksida, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, permanganate, surfaktan nonionik konsentrasi tinggi, AgNO3, salisilat, protein, sulfonamida, tartrat, ZnO, ZnSO4, beberapa campuran karet dan plastik.

Kestabilan

: Larutannya stabil pada range pH dan suhu yang luas. Larutannya dapat disimpan pada waktu yang lama pada suhu kamar. Larutan air yang disimpan pada wadah polivinil klorida atau poliuretan dapat kehilangan aktivitas antimikrobanya.

Penyimpanan
pH

: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya


: 5-8 untuk 10% larutannya.

4. Air Untuk Injeksi (FI III:96; FI IV: 112) Nama resmi Sinonim RM/BM Pemerian : Aqua Sterile Pro Injectionea : Aqua pro injeksi : H2O / 18,02 : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, jika disimpan dalam wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan 3 hari. 5. Propilenglikol (FI III ; 534, Excipient e-book) Nama resmi Sinonim RM / BM : Prophylene glicol : Propilenglikol, Methylglikol : C3H8O2 / 76,1

RB

Pemerian

: Jernih, tidak berwarna, kental, praktis menjadi cairan, tidak berbau dengan gula

Kelarutan

: bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin & air. Larut dalam 1 bagian dalam 6 bagian eter; tidak bercampur dengan minyak mineral atau minyak esensial.

Stabilitas

: pada temperatur dingin, stabil dalam wadah tertutup baik, tapi pada suhu tinggi pada tempat terbuka, ia akan teroksidasi menghasilkan produk-produk

metabolit seperti propinoaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat. secara kimia stabil saat bercampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air. Incomp Sterilisasi Penyimpanan : dengan reagen-reagen pengoksidasi seperti KMnO 4 : Autoklav : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

BAB III METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan adalah Batang pengaduk, Botol wadah, Gelas Ukur, Labu Erlenmeyer, Penutup karet, Sendok tanduk, Timbangan dan anak timbangan, Otoklaf, dan Oven III.1.2 Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan adalah Natrium metotreksat, Benzalkoium klorida, NaCl, Na2EDTA, Aqua pro injeksi, Benzalkonium klorida, dan Kertas timbang III.2 Perhitungan III.2.1 Perhitungan Isotonisitas Na.diklofenak Benzalkonium Cl Na2EDTA Propilenglikol NaCl BM = 318,1 BM = 360 K=2 K=2 %b/v = 7,5% %b/v = 0,01% %b/v = 0,1% %b/v = 20 %

BM = 336,21 K = 3 BM = 76,1 BM = 58,44 K=1 K=2

a. Rumus Catelyn g /100 ml = F -

%b/v . k M

M' k' 58,44 2

g /100 ml = 0,031 - 7,5 x 2 + 0,01 x 2 + 20 x 1 + 0,1 x 3 318,1 360 76,1 336,24 = [0,031 - (0,047 + 0,00005 + 0,263 + 0,0009)] 29,22 = - 8,180 g/100 mL (Hipertonis) b. Farmakope Belanda g /1000 mL = F g /1000 ml = 0,28 %g / 1000 mL . k M' M k' 75 x 1,4 + 0,1 x 1,8 +1 x 200 + 1 x 2,4 318,1 108,14 76,1 336,24

x 32

= [0,28 - ( 0,4243 + 0,0005 + 2,6281 + 0,0071 )] 32 = - 88,96 g / 1000 ml = - 8,896 g / 100 ml (Hipertonis)

c. Ekuivalen NaCl

Natrium Dklofenak = 7,5 g x 17 x

= 0,353

Benzalkonium Cl

= 0,01 g x 17 x

= 0,0008

Na2EDTA

= 0,1 g x 17 x

= 0,0217

Propilenglikol

= 20 g x 17 x

= 8,48

+ 8,8555 g

Untuk 10 mL, jumlah NaCl yang dibutuhkan : x 10 mL = 0,09 g

g / 100 mL

= 0,09 g 8,8555 = - 8,87655 (Hipertonis)

III.2.2 Perhitungan Bahan Dibuat 3 vial @ 10 ml Kelebihan volume 3 vial @ 0,5 ml = = = Na.Diklofenak = 30 ml 1,5 ml 31,5 ml ~ 35 mL

x 35 mL = 2,625 g

Benzalkonium Cl

x 35 mL = 0,0035 g = 3,5 mg

Na2EDTA

x 35 mL = 0,035 g = 35 mg

Propilenglikol

x 35 mL = 7 g

API III.2.3 Pengenceran Benzal Cl 3,5 mg 70 mg

ad 35 mL

ad 10 mL (API) 5 ml ad 10 mL (API) 1 mL

Na2EDTA 35 mg 70 mg ad 10 ml (API) 5 ml

III.3 Cara Kerja 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Alat-alat gelas dibebas alkalikan dengan cara direndam dalam HCl panas 0,1 N selama 30 menit kemudian dibilas dengan air suling. 3. Alat-alat dari karet dibebas sulfurkan dengan cara direndam dengan Na2CO3 2% yang mengandung Na Lauril Sulfat 0,1% selama 15 menit kemudian dibilas dengan air suling. 4. Disterilkan masing-masing alat sesuai dengan cara sterilisasinya. 5. Dilarutkan Natrium diklofenak dengan Propilen Glikol untuk injeksi, lalu ditambahkan benzil alkohol yang sudah dilarutkan dengan air terlebih dahulu 6. 7. N 8. 9. Cukupkan volumenya hingga 10 mL Disaring dengan kertas saring bebas serat, 2 ml saringan pertama dibuang. 10. 11. 12. Larutan dimasukkan dalam vial yang telah dikalibrasi 10,5 mL Vial ditutup dan disegel. Sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf suhu 121 0C selama 20 menit. 13. Diberi etiket dan dikemas dalam wadah. Cukupkan volume hingga 80 %nya, lalu cek pH. Diatur pH hingga 8 dengan penambahan HCl 0,1 N atau NaOH 0,1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

PENGAMATAN Warna kejernihan (ml) Volume Jumlah pH 10,7 3 8

IV.2

Pembahasan Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah

sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. Ada 2 tipe utama untuk injeksi yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.

Pada percobaan kita akan membuat sediaan diklofenak vial. Vial adalah wadah dosis ganda yang ditutup menggunakan penutup karet atau plastik yang memiliki area tipis yang disebut diafragma dibagian tengahnya yang memungkinkan pengisian dengan jarum hipodermik dan pengambilan dosis yang berulang-ulang pada keadaan yang terpisah tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian bagian yang tertinggal. Dengan keuntungannya yaitu dapat digunakan secara

berulang, memberikan variasi dosis yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Kerugian yaitu kemungkinan terjadinya kontaminasi selama pengambilan isi secara berulang dan penggunaan penutup karet dapat menghilangkan aktivitas pengawet yang digunakan dan kontaminasi partikel karet selama penggunaan berulang. Diklofenak digunakan untuk segala macam nyeri juga pada migraine dan encok. Lagipula secara parenteral sangat efektif untuk

menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). Diklofenak, derivate asam fenil asetat, adalah AINS. Digunakan dalam bentuk garam natrium untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi dalam berbagai kondisi, musculoskeletal dan kerusakan tulang sendi seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosin spendytis; kerusakan jaringang sinyoid nartis dan tendonisitis; kerusakan jaringan lunak seperti sprains dan strics; dan kondisi nyeri lainnya seperti kolik ginjal, asam urat akut, dysmenorrheal.

Diklofenak memiliki aksi farmakologis secara dengan AINS yang lain. Kebanyakan aksinya berdasarkan penghambatan sintesis prostaglandin. Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konceksi asam arachidonat menjadi PG2 terganggu. Efek samping yang lazim adalah mual dan peningkatan enzim transaminasi. Nyeri, adakalanya, kerusakan jaringan pada daerah yang diinjeksikan ketika diklofenak diberi intramuscular. Natrium diklofenak dikontraindikasikan dengan pasien yang

hipersensitif pada obat ini, penderita asma, dan wanita hamil. Dosis yang digunakan adalah intramuscular pada nyeri kolik / serangan encok 1-2 dd 75 mg selama 1-3 hari. Tentunya dari suatu formula vial dalah hal yang patut jika dilakukan penambahan zat tambahan. Adapun salah satu dari komposisi dari suatu sedaan bahan tambahan utama adalah pengawet. Untuk pengemasan injeksi dalam suatu vial dosis ganda, pengawet yang sesuai dapat digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba manapun yang didapatkan selama pengambilan suatu dosis, untuk membatasi jumlah paparan yang memungkinkan kontaminasi. Pengawet yang digunakan adalah Benzil alkohol yang konsentrasi maksimumnya adalah 2%. Adapun bahan tambahan lainnya seperti bahan pengisotonis maka pada formula vial natrium diklofenak ini tidak diberikan, karena perhitungan nilai tonisitasnya menunjukkan hipertonis, sehingga tidak memerlukan zat pengisotonis.

Sebagai pengkhelat digunakan Na2EDTA. Di formula ini Na2EDTA digunakan sebagai antioksidan golongan pengkhelat. Ketika ion-ion dari logam berat dapat menyebabkan peruraian obat dalam larutan digunakan bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam kompleks organik akan memberi perlindungan. Na2EDTA salah satu yang paling dikenal sebaga pengkhelat. Aqua Pro Injection (API) adalah air murni melalui destilasi atau melalui osmosa balik, bebas pirogen dan tidak mengandung bahan tambahan, cenderung digunakan sebagai pelarut dalam larutan parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir.

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa satu botol sediaan steril vial Natrium Diklofenak dengan volume 10,7 mL, berwarna bening dan jernih dengan pH 8 yang dibuat dengan metode sterilisasi akhir.

V.2 Saran Sebaiknya disediakan bahan agar yang dibuat jurnalnya itulah juga yang dibuat sediaannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta. 2. Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta. 3. Ansel, C. Howard., 2000, Teori dan Praktik Farmasi Industri, UI Press, Jakarta 4. Parrot, L.E., 1971, Pharmaceutical Technology Pharmaceutics, Burgess Publishing Co, USA. Fundamental

5. Jenkins, G.L., 1969, Scoville's:The Art of Compounding, Burgess Publishing Co, USA. 6. Sprowl, J.B., 1970, Prescription Pharmacy, 2nd Edition, JB Lipicant Co, USA. 7. Gennaro, A.R., 1998, Remington's Pharmaceutical Science, 18th Ed, Marck Publishing Co, Easton. 8. Gennaro, A.R., 1998, Remington's Pharmaceutical Science, 20th Ed, Marck Publishing Co, Easton. 9. Tjay, T.H., dan Kirana Rahardja, 2000, Obat-obat Penting, Edisi V, Depkes RI, Jakarta. 10. Ganiswara, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi FKUI, Jakarta. 11. Kibbe,A.H., 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipient , The Pharmaceutical Press, London. 12. Lachman, L, et all, 1986, The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, Third Edition, Lea and Febiger, Philadelphia. 13. King,R.E., 1984, Dispensing of Medication, Ninth Edition, Marck Publishing Company, Philadelphia. 14. Turco, S.,dkk., 1970, Sterile Dosage Forms, Lea and Febiger, Philadelphia.

15. Parfitt,K., 1994, Martindale The Complete Drug Reference, 32nd Ed, Pharmacy Press. 16. Martin, W.Inc., 1971, Dispensing Of Medication, 7 th Edition, Marck Publishing Company, USA 17. Depkes RI., 1978, Formularium Nasional, Ditjen POM RI, Jakarta 18. Rawlins, 1977, Bentley`s Textbook of Pharmaceutics, The English anguage Book Society and Bailiere Tindall, New York. 19. Winfield, A.J., 2000, Pharmaceutical Practice, 3 rd Edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London. 20. Hoover, John., 1976, Dispensing Of Medication, Marck Publishing Company, USA 21. Martindale E-Book 22. American Hospital Formulary Service E-Book 23. Excipient E-Book

TABEL STERILISASI No Nama Alat/ Bahan 1 Botol 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 Batang pengaduk Pinset Kertas timbang Sendok tanduk Na diklofenak Benzalkonium klorida Sediaan akhir Erlenmeyer Sarung tangan API Gelas ukur Propilenglikol Metode Sterilisasi Autoklaf,1151160C, 30 menit Oven, 1700C, 1 jam Oven, 1700C, 1 jam Oven, 1700C, 1 jam Autoklaf, 1210C,15 menit Filtrasi Otoklaf Otoklaf Pustaka FI III:20 Parrot:286 Parrot:286 Watmena:128 Parrot:286 MD Ebook MD EBook Waktu Paraf Mulai Akhir

Martindale Ebook 0 Oven, 170 C, Parrot:286 1 jam Autoklaf, Parrot:286 1210C,15 menit Otoklaf, FI IV : 112 0 121 C, 30 menit Otoklaf, Scoville's:286 1210C, 30 menit Otoklaf MD Ebook

You might also like