You are on page 1of 2

BAB II

UNSUR ESTETIS TARI MAPPADENDANG

Tarian mappadendang ini menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan yang menjunjung tinggi nilai religius, kebersamaan, kekompakan dan gotong royong. Musik pengiring, yang dihasilkan dari irama mappadendang sebagai musik dari alu dan lesung merupakan istilah yang diduga berasal dari luapan perasaan bahagia atau bersenang senang setelah memanen padi. Di sulawesi tenggara musik lesung oleh masyarakat dinamakan oni-oni mappadendang to ogi. Dimainkan secara beramai-ramai oleh empat pria disebut ambo padendang dan lima orang wanita yang disebut dengan indo padendang dengan konsep kreasi baru. Pakaian tradisionil sulawesi tenggara mengenal jenis pakaian adat istiadat yang dikenakan untuk menari disebut bodo. Yaitu kaum lelaki memakai lilit kepala serta berbaju hitam, seluar sehingga lutut kemudian melilitkan kain sarung hitam bercorak merah dan kaum wanita memakai hiasan kepala, kain merah yang menyelempang di bahu, sebagai kelengkapannya dikenakan perhiasan khas maros, seperti kalung, dan gelang tangan.

Busana yang dikenakan lebih sering menggunakan ragam busana adat istiadat bernuansa khas sulawesi utara lengkap dengan aksesorisnya. Menurut masyarakat di daerah kalabbirang tarian mappadendang merupakan salah satu tradisi yang sudah berjalan turun temurun tiap musim panen tiba.

BAB III KEUNIKAN TARI MAPPADENDANG

Keunikan tari mappadendang terdapat pada saat pelaksanaanya karena tarian mappadendang lebih sering dilakukan di sulawesi tenggara untuk menyambut musim panen padi datang, selain itu juga tidak jarang digelar dan dilaksanakan pada acara perkawinan. Keunikan lainnya yaitu peralatan yang hendak digunakan dalam tarian mappadendang. Seperti lesung, alu serta tikar yang hendak digunakan untuk menari. Dan alualunya dihias dengan cantik sehingga lebih enak dipandang. Tempat untuk digunakan mappadendang di letakkan pucuk kanau manakala lesungnya di gantung agar bunyinya sedap didengar. Tarian ini di daerah kalabbirang selalu digelar saat panen tiba, dan dibawakan secara berkelompok yang terdiri dari empat kaum laki dan lima kaum perempuan. Biasanya pihak tuan rumah yang menghajatkan tarian mappadendang adalah untuk menunjukkan rasa kesyukuran kepaa Tuhan yang Esa, mensyukuri adanya hasil padi yang banyak dari sawahnya. Pernah juga diadakan sekiranya ada pasangan yang mau dikawinkan, semasa upacara menumbuk padi dijadikan beras untuk kegunaan majllis perkawinan.kebiasaanyya(mereka) mappadendang juga bersuka ria sambil menampi padi

You might also like