Professional Documents
Culture Documents
Hati Hati Memilih Olahraga
Hati Hati Memilih Olahraga
Akibatnya, kegiatan fisik yang menyehatkan, seperti olahraga, dihentikan karena takut membahayakan kondisi ibu dan janin. Sebagian ibu berasumsi, dengan banyak bergerak, kemungkinan terjadinya keguguran lebih besar. Karena itu, yang paling aman dilakukan adalah berhenti melakukan berbagai kegiatan fisik dan menaikkan kaki sesering mungkin. Padahal, pandangan seperti ini sama sekali tidak benar. Justru dengan berdiam diri, kondisi otot-otot tubuh akan semakin buruk. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh tidak siap menghadapi persalinan kelak. Pada bulan kedua kehamilan ini, Anda tetap dapat melanjutkan olahraga Anda. Apalagi, perut belum terlalu besar. Dari penelitian yang dilakukan Larry A. Walfe, Ph.D, Direktur Laboratorium Klinik Faal Olahraga Universitas Queen di Ontario, Kanada, ditemukan bahwa olahraga memberi stamina, sehingga ibu hamil mampu menahan semua "penderitaan" selama persalinan. Dari penelitian Walfe tersebut juga terungkap, olahraga dengan intensitas sedang dan dilakukan secara teratur dapat mengurangi risiko preeklampsia (gejala keracunan kehamilan) dan gestational (gangguan kehamilan). Selain itu, latihan-latihan yang benar akan membuat ibu hamil makan lebih baik dan tidur lebih mudah. Namun, karena di bulan ini janin baru terbentuk dan "menempel" dalam rahim, olahraga yang Anda pilih harus dilakukan dengan hati-hati. Benturan fisik dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi janin. Karena itu, lakukan latihan sebagaimana biasanya, tanpa pengerahan tenaga ataupun peregangan yang berlebihan.
Aturan main
Secara fisiologis, ibu hamil memang berbeda dari mereka yang tidak hamil. Ketika hamil, misalnya, Anda akan merasa lebih cepat lelah, sekalipun Anda dalam keadaan bugar dan sehat.
Hal ini karena ketika hamil, terdapat dua sistem kardiovaskuler (jantung dan peredaran darah), yakni ibu dan janinnya. Selain itu, kondisi kehamilan setiap orang berbeda-beda. Ada ibu yang pada awal kehamilan mengalami mual dan muntah yang parah, sehingga kehamilannya terganggu. Sementara, ibu hamil lainnya tidak demikian. Sekalipun begitu, ini tidak berarti ibu hamil tadi tidak bisa melakukan segala sesuatu, termasuk berolahraga. Sebaiknya Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter kandungan Anda, sehingga dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti cedera. Pada saat berolahraga, beberapa hal perlu Anda perhatikan.
Intensitas ringan
Anda harus mengawali setiap latihan dengan gerakan berintensitas ringan. Olahraga yang bersifat sangat ringan ini adalah jenis olahraga yang tidak terbebani oleh berat badan dan tidak mengakibatkan benturan. Selain itu, pada olahraga jenis ini tidak ada gerakan melempar dan melompat, atau peningkatan kecepatan gerakan yang tiba-tiba, perubahan arah, dan pemutaran tubuh yang cepat seperti pada olahraga lari, tenis, basket, voli, atau senam high-impact. Mengapa ibu hamil perlu memilih olahraga berintensitas ringan? Pertimbangannya, Anda belum mengetahui berapa "kuat" keadaan kehamilan Anda. Jadi, jangan sampai Anda mengalami keguguran akibat latihan yang terlalu keras. Namun, kalau berbagai gerakan yang "membahayakan" tersebut sudah dihindari dan Anda tetap merasa sakit dan tidak nyaman, segera hentikan latihan Anda. Bila Anda masih tetap merasa sakit, segera ke dokter. Mungkin saja ada yang kurang beres pada kehamilan Anda.