You are on page 1of 62

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan untuk

mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Diharapkan pada saat proses persalinan ibu hamil akan mampu menghadapi persalinan, masa nifas, dan persiapan memberikan ASI, serta mengembalikan kesehatan reproduksi secara wajar. Target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun 2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4 dan pencapaian K1 dan K4 (Nahyla, 2011). Hasil Survey Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Seperti yang diperlihatkan gambar grafik diatas grafik Akses Pemeriksaan Ibu Hamil Ke Tenaga kesehatan untuk rata-rata Nasional dapat dijelaskan bahwa untuk pencapaian K1-tenaga kesehatan selama kehamilan yaitu sebesar 92,7 %, Akses/K1 dalam pengertian Kunjunga K1 Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali selama masa kehamilan tidak tergantung usia tribulan kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk pencapaian K4 Oleh tenaga kesehatan, K1-Nakes adalah 61,4%. Inilah Cakupan K4 sebenarnya (Wahyuningsih, 2010). Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), didapatkan hasil survey mengenai penggunaan fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilan menunjukkan bahwa lebih dari 30% tidak tahu jenis komplikasi kehamilan. Penggunaan fasilitas pelayanan untuk memeriksakan kesehatan selama kehamilan

ditemukan lebih dari 90% . salah satu faktor keberhasilan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) berdasarkan kebijakan WHO yang diadopsi Departemen Kesehatan yaitu dengan melakukan kunjungan Antenatal Care minimal 4 kali yaitu trimester I (012 minggu) minimal satu kali, trimester II (13-28 minggu) minimal satu kali dan trimester III (29-40 minggu) minimal dua kali (Depkes RI, 2010) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada tahun 2009 menunjukan bahwa askes ANC K1 sebesar 82,14% dari yang ditargetkan yaitu sebesar 90% dengan kesenjangan 7,86% dan akses ANC K4 sebesar 75,6% dari yang ditargetkan 90% dengan kesenjangan 4,24% (Depkes RI, 2009) Sedangkan berdasarkan hasil cakupan pelayanan puskesmas pondok salam Kecamatan Purwakarta tahun 2011, dengan komponen kegiatan upaya kesehatan ibu KI dan K4 termasuk Keluarga berencana mendapatkan hasil cakupan 90,2 % dan mendapatkan tingkat pencapaian hasil 91 % mendapatkan nilai rata-rata 8.5 % ( Rekam Medik Puskesmas pondok salam Purwakarta 2011 ). Dari data data diatas dapat diidentifikasi bahwa faktor-faktor yang berperan dalam keberhasilan program kesehatan keluarga tentang cakupan K1 dan K4 adalah ibu-ibu tersebut sudah mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini didukung dengan adanya petugas kesehatan dan kader posyandu yang selalu memberikan motivasi kepada ibu-ibu hamil tersebut untuk melakukan ANC dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin. Agar tercapai perilaku hidup sehat yang tercermin pada tercapaianya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Syamsul, 2010). Oleh sebab itu penulis mengambil kasus dari hasil praktek lapangan yang telah di laksanakan pada tanggal 23 Juli s/d 11 Agustus 2012, yang berjudul

Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.D GI P0 A0 Hamil 32 Minggu 2 Hari di Puskesmas pondok salam Tanggal 04 Agustus 2012. untuk mengidentifikasi kasus tersebut dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney yang berlandaskan data subjektif dan objektif. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk diterapkannya Manajement Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.D G1P0 A0 Hamil 32 Minggu 2 Hari di Puskesmas pondok salam Tanggal 4 Agustus 2012 2. Tujuan Khusus a. Dilaksanakannya Pengkajian data subjektif dan Objektif pada Ny. D GIP0A0 Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 b. Ditentukannya diagnosa kehamilan pada Ny. D G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pond8ok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 c. Dianalisanya potensial masalah dari data Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 d. Ditentukannya tindakan segera berdasarkan diagnosa pada Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012

e. Ditentukannya perencanaan kebutuhan yang tepat untuk Ny. D G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 f. Ditentukannya pelaksanaan asuhan yang tepat pada Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 g. Dilakukannya evaluasi hasil asuhan yang dilakukan pada Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012. h. Dilakukannya pendokumentasian dari hasil asuhan yang telah diberikan pada Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus 2012 C. Manfaat Penulisan Diharapkan dari hasil penulisan laporan managemen asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi : 1. Lahan Peraktek Dapat dijadikan dokumentasi bahwa telah dilaksanakannya praktek kerja lapangan di puskesmas pondok salam dari akademi kebidanan Bhakti Asih Purwakarta dan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi mahasiswa dan lahan peraktek untuk peraktek selanjutnya. 2. Institusi Pendidikan Dapat dijadikan dokumentasi dan asrip di perpustakaan untuk bahan pembelajaran mahasiswa tingkat yang lebih rendah, dapat dijadikan bahan

evaluasi bagi dosen dan institusi untuk memperbaiki mutu pendidikan dan pembelajaran mahasiswa. 3. Penulis Dapat dijadikan dokumentasi dan bahan evaluasi belajar agar lebih giat dalam memahami pembelajaran. D. Ruang Lingkup Praktek klinik kebidanan I (Antenatal care) dilaksanakan di puskesmas pondok salam pada Ny.D G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari pada tanggal 04 Agustus 2012. Prektek klinik kebidanan I ini dilakukan agar mahasiswi dapat mengetahui masalah apa yang terjadi pada ibu tersebut sehingga dapat di deteksi sedini mungkin adanya komplikasi, serta dapat dijadikan bahan evaluasi serta bahan perbandingan antara teori dengan yang tejadi di lapangan. Obrervasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data subjektif dan objektif, data subjektif yaitu data yang diambil dari pasien itu sendiri keluarga atau kerabat dengan teknik wawancara atau konseling. Data Objektif yaitu data yang di ambil dari hasil peneriksaan fisik yaitu pengambilan datanya melalui pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, laboratorium dan pemeriksaan penunjang. Semua data tersebut baik subjektif maupun objektif mangacu pada format manajemen kebidanan ibu hamil 7 Langkah Varney.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan

Dari literatur Prawirohardjo (2009). Definisi kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai hari lahirnya janin. Lamanya hamil normal adala 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu Trimester pertama mulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu) Trimester kedua dari bulan k-4 sampai 6 bulan (13-28 minggu) Trimester ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (29-42 minggu). Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus, lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Rukiyah dkk, 2009). 2. Fisiologi Kehamilan Pada kehamilan bila terjadi perubahan pada seluruh tubuh manusia. Khususnya alat genital eksterna dan interna serta payudara. Dalam hal ini hormone estrogen dan progesteron mempunyai peran penting dari literature ( Saefudin, 2009). Perubahan pada wanita hamil adalah sebagai berikut: a. Perubahan uterus Berat uterus normal kurang lebih 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus ini menjadi 1.000 gram, dan panjang kurang lebih 20 cm dan tebal dinding 2,5 cm. Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnnya meningkat. Penbesaran uterus pada dasarnya

disebabkan hipertropi otot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi seperti korpus uteri. Hal ini menyebabkan istmus uteri lebih lunak dan dikenal sebagai tanda hegar. Besarnya uterus wanita dari literatur fakultas kedokteran UNPAD (2009) adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Wanita tidak hamil 8 minggu 12 minggu 16 minggu 20 minggu 24 minggu 28 minggu 32 minggu xypoidus 9) 36 minggu : Satu jari di bawah proxesus xypoidus : Tiga jari di bawah proxesus xypoidus : Telur bebek : Telur angsa : Kepala bayi atau tinju orang dewasa : Satu jari dibawah pusat : Satu jari dibawah pusat : Setinggi pusat : Satu jari di atas pusat : Pertengahan antara pusat dengan proxesus

10) 40 minggu

Menurut spiegelberg tinggi fundus uteri di lihat dari usia kehamilan adalah sebagai berikut: a. 22-28 minggu b. 28 minggu c. 30 minggu d. 32 minggu e. 34 minggu f. 36 minggu : 24-25 cm diatas simfisis : 26,7 cm diatas simfisis : 29,5 30 cm diatas simfisis ; 29,5 30 cm diatas simfisis : 31 cm diatas simfisis : 32 cm diatas simfisis

g. 38 minggu h. 40 minggu

: 33 cm diatas simfisis : 37,7 cm diatas simfisis (Rukiyah dkk, 2009). Tabel 2.1 Perkembangan janin dari minggu keminggu

Minggu Minggu ke-0

Penjelasan Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan, setelah menjadi morulla masuk untuk menempel 11 hari setelah konsepsi

Minggu ke-4/ bulan ke-1

Dari mebrio, bagian tubuh pertama muncul adalah tulang belakang, otak dan syaraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk.

Minggu ke-8/ bulan ke-2 Minggu ke-12/ bulan ke-3

Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah. Embrio berubah menjadi janin. Denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), terbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis kelamin sudah bisa ditemukan, ginjal sudah

memproduksi urine. Minggu ke-16/ bulan ke-4 System musculoskeletal matang, system saraf

terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar Doppler, pancreas memproduksi insulin.

Minggu ke-20/ bulan

Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh,

ke-5

janin membuat jadwal untuk tidur, menelan, dan menendang

Minggu ke-24/ bulan ke-6 Minggu ke-28/ bulan ke-7

Kerangka berkembang cepat, perkembangan pernafasan sudah dimulai. Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant mulai terbentuk di paru-paru, mata mulai membuka dan menutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir

Minggu ke-32/ bulan ke-8 Minggu ke-38/ bulan ke-9

Lemak coklat berkembang di bawah kulit, mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bayi bekerja sendiri

Sumber : Prawirahardjo, 2009.

Gambar 2.1 Perkembangan Janin dari 8 40 minggu

10

Sumber : Indrasantika, 2010. b. Serviks Uteri

Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormone estrogen. Serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, jaringan ikat pada serviks banyak mengandung kolagen, akibat kadar estrogen meningkat dan akibat adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks lebih lunak. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih banyak. Kadang-kadang yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis. c. Vagina dan Vulva Dari literatur Prawirorahardjo (2009). Vagina dan Vulva akibat hormone estrogen akan mengalami perubahan juga. Adanya hipervaskularisasi

mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide) disebut juga tanda Chadwik. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah PH 3,5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja

11

lactobasi acidophilus, keputihan, selaput lendir vagina mengalami edomatous, hypertropi, lebih sensitif meningkatkan sexsual terutama pada trimester III. Pada awal kehamilan dari literatur Farer (2009) vagina dan serviks memiliki warna merah hampir kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat hormone progesteron. d. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu imunoreaktive inhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. e. Mammae Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak hingga mammae akan bertambah besar. Apabila mammae akan membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih yang disebut colostrrum. Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesteron, laktogen plasenta dan prolaktin. Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh

12

primigravida pada kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu. Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya meningkat hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara. Areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar sebasea yang menonjol (tuber kelmont gomery), kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu. f. Sirkulasi Darah Volume darah ibu hamil akan bertambah secara fisiologis dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah kira-kira 25% diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak 60%. Jumlah leukosit akan bertambah mencapai 10.000 permil dan produksi trombosit pun akan meningkat. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi dengan adanya sirkulasi darah ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar juga. g. Sistem Respirasi

Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh merasa sesak dan pendek nafas. Hali ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena paru-paru tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, seihngga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat kirakira 20%. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraks juga melebar kesisi (Prawirorahardjo, 2009). h. Traktus Digestivus Tidak jarang pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis), biasanya pada pagi hari dikenal sebagai morning sickness. Namun bisa juga

13

perasaan enek (nauses). Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot tractus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh tractus digestivus juga berkurang. i. Tractus Urinarius Dari literatur bailey dan rolleston (2009) ginjal seorang wanita hamil bertambah besar, Cuningham (2009) menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas awal daripada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal bertambah pada awal kehamilan, yang pertama sebanyak 50% pada awal trimester II dan yang terakhir tidak cukup banyak. j. Kulit

Kelenjar hipofisis anterior dipengaruhi oleh kadar estrogen yang tinggi dan akan meningkatkan hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada putting dan areola mammae, wajah, garis tengah abdomen atau disebut linea nigra. Striae gravidarum atau yang disebut stretch atau bekas regangan, pada mulanya berwarna merah tapi kemudian menjadi berwarna perak setelah melahirkan ( Prawirahardjo, 2009). k. Metabolisme dalam Kehamilan Pada wanita hamil BMR meninggi, dan sistem endokrin juga meninggi. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester akhir. Protein diperlukan untuk pertumbuhan badan, alat kandungan, mammae dan untuk janin. Protein harus disimpan pula untuk dikeluarkan pada laktasi. Diperlukann 0,2-0.7 kalsium didalam badan selama hamil. Sedangkan kadar kolesterol dapat

14

meningkat sebagai 350 mg atau lebih 100 ml. Wanita dalam kehamilan memerlukan tambahan zat besi berkisar 8000 mg dan dapat diberikan sebagai sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus sesudah makan. 3. Tanda dan gejala kehamilan Untuk menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil dari literatur Wikinjasatro (2009), yaitu a. Amenorea (tidak datang haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak datang haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi. b. Nausea (mual dan muntah) Mual umumnya terjadi pada bulan pertama kehamilan, kadang-kadang disertai dengan emesis . Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, bila terjadi parah sering mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum. c. Ngidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan sendirinya setelah makin tuanya kehamilan. d. Sinkope (pingsan) Sering dijumpai bila berada ditempat keramaian. Biasanya terjadi pada kehamilan bulan pertama, karena terjadinya gangguan sirkulasi darah kepala yang hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

15

e. Mammae menjadi tegang dan membesar Mammae menjadi tegang dan membesar adalah pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli mammae. f. Anoreksia (tidak nafsu makan) Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan tetapi setelah bulan berikutnya nafsu makan akan timbul kembali. g. Sering miksi (sering kencing) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih terasa penuh sehingga sering miksi. Terjadi pada trimester pertama dan ketiga, menghilang pada trimester kedua. Diakibatkan juga pengaruh relaksasi homon progesteron yang mengakibatkan kapasitas kandung kencing meningkat hingga 1 liter dan pengaruh hormon estrogen yang mengakibatkan relaksasi otot-otot kandung kemih. h. Konstipasi dan obstipasi Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus sehingga

menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. i. Pigmentasi kulit Terjadi pada kehamilan 16 minggu keatas, pada hidung, pipi dan dahi.Pigmen yang berlebihan dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena terdapat deposit pigmen yang berlebihan, pada daerah leher juga akan tampak lebih hitam, demikian juga linea alba digaris tengah abdomen menjadi lebih hitam.

16

j. Varies Varises sering terjadi pad triwulan terakhir. Terdapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis, pada multigravida kadang-kadang ditemukan pada kehamilan terdahulu timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang varises merupakan gejala kehamilan muda. 4. Diagnosis kehamilan

Untuk mengetahui bahwa wanita itu hamil atau tidak kita bisa mengetahuinya dari tanda dan gejalanya. Tanda dan gejala tersebut kadang bisa disebut sebagai tanda kehamilan, namun dalam kehamilan ada yang merupakan tanda pasti kehamilan, tanda tidak pasti kehamilan, dan tanda mungkin dalam kehamilan. Tanda-tanda pasti kehamilan antara lain : a. Gerakan janin dalam rahim 1) Terlihat atau teraba gerakan janin 2) Teraba bagian-bagian janin b. Denyut jantung janin 1) Didengar dengan stetoskop monoaural, doopler, dan alat kardiografi 2) Dilihat dengan menggunakan USG Tanda-tanda tidak pasti kehamilan : Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan cara yaitu: a. b. Rahim membesar, sesuai usia kehamilan Pada pemeriksaan dapat dijumpai: 1) Tanda hegar 2) Tanda chadwich 3) Tanda piscacek

17

4) Kontraksi braxton hicks 5) Teraba ballotement 6) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif 5. Diagnosa banding kehamilan

Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosa banding kehamilan (Prawirohardjo, 2009). diantaranya: a. Hamil palsu (pseudosyesis) atau kehamilan spuria Dijumpai pada dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukan kehamilan. b. Tumor rahim atau mioma uteri 1) Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil 2) Bentuk pembesaran tidak merata 3) Perdarahan banyak saat menstruasi c. Kista ovarium 1) Pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil 2) Datang bulan terus berlangsung 3) Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan 4) Pemeriksaan tes biologis dengan hasil positif d. Hematomera 1) Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan 2) Perut terasa sakit setiap bulan 3) Terjadi tumpukan darah dalam rahim ibu yang sedang hamil 4) Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif 5) Sebab hymen imperforate

18

6.

Perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil

Pada saat pertama kehamilan, mungkain seorang ibu hamil tidak akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan ini akan mulai terasa apabila semua fungsi organnya sudah disiapkan. Tetapi tubuh ibu secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan. Untuk itu perlu diketahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil dari literatur Subagyo (2011): a. Mudah lelah Kelelahan atau capek dapat terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan fisik dan emosional untuk kehamilan. Penagananya adalah: 1) Anjurkan ibu untuk beristirahat setelah mengerjakan pekerjaan tetapi hindari istirahat yang berlebihan. 2) Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil dan berjalan-jalan pada pagi hari untuk meleraksasikan ototnya. 3) Apabila kelelahan ini terlalu berlebihan hingga tidak mampu untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari, hal ini akan berbahaya segera meminta bantuan petugas kesehatan. b. Keringat bertambah Pertambahan keringat ibu dapat disebabkan karena adanya peningkatan kelenjar aprocine akibat penambahan hormonal adanya peningkatan kegiatan kelenjar accerine akibat meningkatnya kelenjar thyroid. Penanganannya adalah: 1) Anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian yang tipis dan longgar

19

2) Anjurkan ibu untuk meningkatkan in take cairan. 3) Anjurkan ibu untuk mandi atau berendam secara teratur. c. Pegal-pegal dikaki bagian bawah. Pegal dikaki bagian bawah karena adanya peningkatan aktifitas ibu selama hamil. Dampak dari pegal-pegal bisa mengakibatkan vareises pada kaki, tetapi apabila ibu dapat mengatasinya dengan istirahat yang teratur, maka hal itu dapat dicegah. Untuk itu dengan meninggikan kakinya pada saat istirahat atau dengan cara merendam kakinya dengan air hangat untuk merelaksasikan otot-ototnya. d. Kaki bengkak (Edema) Sekitar 75% wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang umumnya terjadi pada trimester akhir. Penyebabnya bisa karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Sebenarnya, kaki bengkak bukan disebakan karena banyaknya mengkonsumsi garam. Ibu hamil bolehboleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti sebelum hamil. Solusinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlamalama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring pada sisi kiri tubuh. Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang

20

meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap preeklampsia (Subagyo, 2011). e. Sakit punggung Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah berat, akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan. Hal ini menyebabkan sakit punggung dan pegal. Solusinya : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri, duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa istirahat setiap 30 menit (Subagyo, 2011). f. Sembelit Hormon progesteron saat hamil menyebabkan relaksasi usus. Akibatnya daya dorong usus terhadap sisa makanan berkurang. Sisa makanan yang menumpuk mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan zat besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan buang air besar seringkali menjadi penyebab. Solusinya : Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi, lebih teraturlah ke belakang dan minum air putih minimal delapan liter setiap hari (Subagyo, 2011). 7. Keluhan Trimester Ketiga

Di trimester ketiga, penyebab sulit tidur bukan perubahan hormonal, melainkan perubahan fisik, tepatnya bobot tubuh ibu yang bertambah sekitar 10

21

kg bahkan lebih. Adanya penambahan berat badan ini akan memunculkan sederet keluhan yang membuat ibu sulit tidur: Punggung Pegal Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit otomatis akan menarik otot punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang membuat ibu hamil besar sering mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian belakang, termasuk sekitar pinggang teori yang menyatakan bahwa sakit punggung bagian bawah disebabkan oleh peningkatan beban berat yang disebabkan oleh bertambah besarnya janin dalam kandungan, dan akan menghilang bila ibu tersebut beristirahat serta tidak ada keluhan lain yang dirasakannya, seperti sakit saat BAK (Prawihardjo, 2009). Keluhan ini tentu saja membuat tidur si ibu jadi tidak nyaman, bahkan susah tidur dan acapkali terbangun. Posisi Tidur Posisi tidur yang nyaman agak sulit didapat ibu yang sedang hamil tua. Posisi tengkurap jelas mustahil dilakukan, sementara posisi terlentang akan membuat napasnya sesak. Satu-satunya posisi yang memungkinkan adalah miring. Namun bila posisi ini terus-menerus dilakukan sangat mungkin akan membuat si ibu cepat bosan.Soal posisi ini juga umumnya dikeluhkan sebagai penyebab ibu hamil tua sulit tidur. Dihantui kecemasan Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan, semisal takut persalinannya bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat maupun cemas membayangkan rasa sakit saat bersalin. Aneka kecemasan inilah yang akhirnya membuat si ibu jadi sulit tidur. Sering buang air kecil Keluhan yang juga sering muncul di trimester 3 adalah seringnya buang air kecil (BAK). Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung kemih ibu. Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas

22

sehingga ibu sebentar-sebentar ingin BAK. Dorongan untuk bolak-balik ke kamar mandi inilah yang mau tidak mau akan mengganggu kenyenyakan tidur ibu. Untuk mengatasinya, disarankan agar 2-3 jam sebelum tidur tidak minum. Selain itu, kosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur. Namun agar kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minumlah lebih banyak di siang hari. Gangguan psikis Kondisi psikis yang labil di trimester ini biasanya disebabkan oleh aneka ketidaknyamanan. Antara lain karena tubuh yang dulu langsing kini terus membesar. Diakui atau tidak, ketidaknyamanan ini jelas dapat menurunkan rasa percaya diri ibu. Apalagi di trimester akhir, ibu hamil tak lagi bisa leluasa bergerak. Kondisi psikis yang labil ini jika tidak segera dibenahi besar kemungkinan akan berpengaruh pada kenyenyakan tidur ibu hamil. (Subagyo, 2011) Sering BAK pada kehamilan tua merupakan hal yang fisiologis hal ini disebabkan karena kepala janin mulai mencari jalan lahir dan menekan kandung kemih, dan menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih pada siang hari, batasi minuman bahan diuretic alami seperrti kopi, teh, cola dan cafein perbanyak minum pada siang hari dan tidak perlu mengurangi minum pada malam hari, jangan menahan buang air kecil (Rukiyah dkk, 2009). 8. Tanda bahaya kehamilan

Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal dari literatur depkes (2010) : a. b. c. Perdarahan pervaginam Sakit kepala yang hebat Masalah penglihatan

23

d. e. f.

Bengkak pada muka dan tangan Nyeri abdomen yang hebat Bayi kurang bergerak seperti biasanya

B. Asuhan Antenatal Care (ANC) 1. Definisi Asuhan Antenatal Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa oservasi, edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan yang aman dan memuaskan (Prawirohardjo, 2009). Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan untuk

mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Diharapkan pada saat proses persalinan ibu hamil akan mampu menghadapi persalinan, masa nifas, dan persiapan memberikan ASI, serta mengembalikan kesehatan reproduksi secara wajar. Target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun 2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4 (Nahyla, 2011). 2. Tujuan Antenatal Care

Adapun tujuan ANC dari literatur Saifudin (2009) adalah sebagai berikut: a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan anak tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin c. Mendeteksi secara dini adanya ketidak normalann atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

24

d.

Mempersiapkan persalian cukup bulan, persalinan dengan selamat baik ibu meupun bayi dengan trauma seminimal mungkin.

e.

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan sehat serta memberikan ASI ekslusif.

f.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Asuhan ANC harus dimulai sedini mungkin. Dari literatur Saifudin (2009) pada setiap kali kunjungan ANC, perlu didapatkan informasi tentang kehamilan dan persalinan yaitu:

Tabel 2.2 Kunjungan ANC pada Ibu Hamil Kunjungan Trimester Pertama Waktu Sebelum minggu ke-14 Informasi Penting - Mambangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dangan ibu hamil. - Mendeteksi masalah dan menanganinya. - Melakukan tindakan pencegahan seperti

tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan. - Memberitahu tanda bahaya pada kehamilan muda seperti perdarahan pervaginam, nyeri perut bagian bawah, mual muntah yang berlebihan, pusing yang berlebihan.

25

- Mendorong perilaku

yang sehat

seperti

masalah gizi dan personal hygine Trimester Ke-2 Timester Ke-3 Antara minggu ke 14-28 Antara minggu ke 28-36 - Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan terhadap preeklamsi. - Sama seperti di atas, ditambah pemeriksaan abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda. - Persiapan kelahiran dan persalinan. Setelah minggu ke-36 - Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi ibu dan janin yang memerlukan rujukan ke rumah sakit. Sumber : saifuddin, 2009.

Penatalaksanaan pada ibu hamil, dari literatur Saifudin (2009) secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: a. b. Mengupayakan kehamilan yang sehat. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. c. d. Persiapan persalinan yang bersih dan aman. Perencanaan antisifatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan bila terjadi komplikasi. 3. Standar Asuhan pada Ibu Hamil

26

Pelayanan dokter adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat) untuk ibu selama kehamilanya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal (Rukiyah dkk, 2009). Setaip wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kunjungan ANC selama kehamilan (Saifudin, 2009). a. b. c. Satu kali kunjungan selama trisemester pertama (sebelum 14 minggu) Satu kali kunjungan selama trisemester kedua (14-28 minggu) Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga (28-36 dan sesudah minggu ke-36) Dalam literatur Saifudin (2009) pelayanan atau asuhan standar minimal 7T yaitu : a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan.

Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : Body Masa Indeks) dengan rumus: IMT = 1) 2) 3) 4) 5) BMI dapat di interpresentasikan dalam kategori sebagai berikut : Kurangf dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah. 19,8 sampai dengan 26,0 normal. 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi Lebih dari 29 obesitas.

27

Dimana metode ini untuk pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan. Karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11.5-16 kg adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu,ukuran normal tinggi badan baik untuk ibu hamil antara < 145 cm (Prawirohadjo, 2009). b. Ukur tekanan darah Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan,tekanan darah yand adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengidentifikasi hipertensi. c. Ukur tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari,tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran mc donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simpisis kefundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusan (Depkes RI, 2010). d. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja,imunisasi diberikan pada usia 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk itu memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil. Tabel 2.3 Jadwal Imunisasi Tetanus Toksoid Lama Antigen Interval (Selang Waktu Minimal) Perlindungan Perlindungan Persentase

28

Lama Antigen Interval (Selang Waktu Minimal) Perlindungan TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama TT 2 TT 3 TT 4 TT 5 4 minggu setelah TT 1 6 bulan setelah TT 2 1 tahun setelah TT 3 1 tahun setelah TT 4 3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun/ seumur hidup Sumber : Rukiyah dkk. 2009. e. Pemberian tablet besi (Fe)

Persentase Perlindungan

80 % 95 % 99 % 99

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil,bukan menaikan kadar hemoglobin.wanita hamil perlu menyerap zat besi kira-kira 60 mg/hari, kebutuhan nya meningkat secara signifikan pada trimester ke II karena absorbsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tidak boleh diminum menggunakan teh atau kopi dikarenakan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan atau di duga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikan dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia (Depkes RI, 2010).

29

f. Test terhadap penyakit menular seksual Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menulsr seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS (PPIBI, 2009) g. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,biopsikososial, dan pengetahuan klien (Saifudin, 2006). 4. Penilaian Klinik

Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak pertama antara petugas kesehatan dan ibu hamil dengan secara optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap kunjungan ANC, petugas mengumpulkan dan menganalisa data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intra uterine, serta ada tidaknya masalah dan komplikasi. Adapun penilaian klinik dari literatur Saifudin (2009) yang dilihat adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Anamnesis yang dilakukan pada ibu hamil Riwayat Kehamilan ini 1. Identitas ibu hamil 2. Haid pertama haid terakhir, 3. 2. 1. Riwayat Obstetri Lalu Jumlah kehamilan Jumlah persalinan Jumlah persalian 4. 1. 2. 3. Riwayat Penyakit Jantung Hipertensi Diabetes Melitus TBC 2. 1. Riwayat Sosial Ekonomi Status perkawinan Respon ibu dan keluarga terhadap

30

riwayat menstruasi 3. Perdarahan pervaginam 4. Keputihan 5. Mual dan muntah 6. Masalah/ kelainan pada kehamilan sekarang 7. Pemakaian obat-obatan 8. 6. 7. 5. 4.

cukup bulan Jumlah persalinan premature Jumlah anak hidup Jumlah abortus Perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu. Adanya hipertensi pada kehamilan yang lalu 9. Berat bayi <2,5 kg atau berat bayi > 4 kg 10. Adanya masalahmasalah selama kehamilan, persalinan dan nifas terdahulu

5.

Riwayat Operasi 3.

kehamilan Jumlah keluarga yang tinggal serumah 4. Pembuat keputusan dalam keluarga 5. Kebiasaan makan dan minum 6. Kebiasaan merokok dan menggunakan obat-obatan 7. Kehidupan seksual 8. Aktifitas seharihari 9. Pilih tempat untuk persalinan 10. Pendidikan 11. Penghasilan

6.

Alergi makanan/ obat

7. 8. 9.

Ginjal Asma Epilepsy

10. Hepatitis 11. HIV 12. Pernah kecelakaan

Sumber : (Saifuddin, 2009)

31

Tabel 2.5 Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil Pemeriksaan umum Kunjungan pertama: 1. Tekanan darah 2. Suhu badan 3. Nadi 4. Respirasi 5. Berat badan 6. Muka 7. Mulut 8. Gigi 9. Kelenjar tyroid 10. Tulang belakang 11. Payudara 12. Abdomen 13. Ekstremitas atas dan bawah Kunjungan berikutnya: 1. Tekanan darah 2. Berat badan 3. Edema Pada setiap kunjungan: 1. Mengukur tinggi fundus uteri 2. Palpasi untuk menetukan letak janin Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Kunjungan pertama: Kunjungan pertama: Laboratorium

Pemeriksaan vulva 1. Darah untuk atau perineum untuk memeriksa ada tidaknya varises, kondiloma, mengetahui kadar hemoglobin, glukosa, VDRL. 2. Urine untuk menilai warna, protein yang terkandung, glukosa dan nitrat.

3. Auskultasi DJJ edema, hemoroid dan kelainan lain.pemeriksaan dengan speculum untuk menilai serviks, tandaranda infeksi, cairan osteum uteri. Pemeriksaan <12 minggu untuk menilai serviks, uterus adneksa,

32

4. Masalah dari kunjungan pertama


Sumber : (Saifuddin, 2009).

bartholin, skene, uretra.

5.

Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

Di bawah ini akan dijelaskan tentang kebutuhan fisik pada ibu hamil yang diambil dari referensi (Rukiyah dkk, 2009). a. Kebutuhan fisik ibu hamil akan oksigen

Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernafasan pada masa kehamilan kebutuhan oksigen selama masa kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi, masa uterus dan lain-lain akibat: 1). Terjadi perubahan anatomi paru-paru, diameter thorak meningkat +2 cm lingkaran dada akan meningkat 5-7 cm, sudut costa +680 sebelum kehamilan menjadi 1030 pada kehamilan trimeser ketiga. 2). BMR meningkat 15%-20%, vasodilatasi periper dan akselerasi aktifitas kelenjar keringat membantu menghilangkan panas yang berlebihan dan dihasilkan peningkatan metabolisme secara berlebihan. b. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Nutrisi Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yaitu proses phisik 66% (pernafasan + sirkulasi + sirkulasi + digestive + secret + temperature tubuh) + (pertumbuhan + perbaikan) = 1.440 Kcal/Dag. Aktifitas sehari-hari seperti berjalan, posisi tubuh, bicara perpindah-pindahan dari satu tempat ketempat yang

33

lain, makan menghabiskan 17% total tidak hamil. Bekerja rata-rata 7-10% membutuhkan 150-200 Kcal. Metabolisme 7% membutuhkan 144 Kcal. c. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Personal Hygiene Personal hygiene ini berhubungan dengan perubahan system pada tubuh ibu hamil. Selama kehamilan PH vagina berubah menjadi asam dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi, stimulus estrogen menyebabkan adanya fluor albous (keputihan). Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat, uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih, dan mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang. d. Kebutuhan Ibu Hamil Akan Eliminasi Berkaitan dengan adaptasi gastrointestinal sehingga menurunkan tonus dan mortiliti lambung dan terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltic usus halus lambat sehingga menyebabkan obstipasi. Penekanan kandung kemih karena pengaruh hormone estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil.Terjadi pengeluaran keringat. e. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Seksual Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan vicera velvis dapat

mengakibatkan meningkatnya sensitifitas sehingga meningkatkan hubungan intercourse, sebaiknya ketakutan akan injuri pada ibu ataupun janin akan mengakibatkan menurunnya pola seksualitas, anjuran yang diberikan yaitu jangan melakukan hubungan intercourse sesudah buang air kecil.

34

a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Istirahat/Tidur Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur, idur dalam posisi miring kekiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk istirahat atau tidur walau bukan tidur betulan, hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan berlebihan. 6. Berat badan wanita hamil Selama kehamilan peningkatan antara 6,5 kg sampai 16 kg karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu karena kehamilan. Kenaikan terlihat pada kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan naik pada bulan keempat kurang dari 45 kg pada akhir bulankeenam, pertumbuhan mungkin terganggu kehidupan janin terancam ibu mungkin kekurangan gizi (kurang energi kronis), batuk menahun, malaria dan lain-lain yang perlu segera diobati. Ibu dan keluarga segera meminta pertolongan bidan terdekat untuk kepuskesmas atau rumah sakit agar dapat diperiksa dan diberi pertolongan yang diperlukan (Rukiyah dkk, 2009). 7. Menghitung Usia Kehamilan Cara menentukan usia kehamilan sesuai rumus yang di rekomendasi oleh neagle yaitu di hitung dari HPHT (Hari pertama haid terakhir) ditambah (7), bulan di tambah (9)/ dikurang (3), tahun d tambah 1 atau tidak. Contoh : Diketahui HPHT 02 12 - 2010 73+1 Jadi Taksiran Persalinan 09 09 2011

35

Untuk menentukan usia kehamilan : Taksiran persalinan dikurangi tanggal datang 09 09 2011 06 08 2011 03 hari 1 bulan = 4 minggu 6 hari

Maka Usia kehamilan ibu: 39 minggu 7 hari dikurangi 4 minggu 6 hari = 35 minggu 1 hari. ( Rukiyah dkk, 2009)

C. Manajemen Asuhan Kebidanan (7 langkah varney) 1. Pengumpulan data dasar Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Dari literatur salmah (2010) untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara : a. Pengkajian Data Yaitu mengidentifikasi klien dan mengetahui status sosial klien agar mempermudah dalam pengambilan tindakan dalam pelayanan kehamilan. b. Anamnesa 1. Keluhan utama Apakah ibu datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada keluhan-keluhan lain yang penting. 2. Riwayat penyakit sekarang Kehamilan yang disertai dengan adanya suatu penyakit akan mungkin memperburuk keberadaan penyakit tersebut, juga dapat membahayakan kelangsungan kehamilan, karena dapat membahayakan ibu dan janin, contohnya sepert TBC.

36

3. Riwayat menstruasi Manfaat mengetahui riwayat menstruasi adalah untuk mengetahui perkiraan kalahiran dan berguna untuk membantu menghitung usia kehamilan. Dari manapun mulainya perkiraan kalahiran dihitung dengan rumus neagle : hari + 7, bulan 3 dan tahun + 1 (Prawirohardjo, 2009). 4. Riwayat perkawinan Hal ini penting untuk diketahui karena dapat membantu memperhitungkan pimpinan persalinan, terutama pada pasangan suami istri yang telah lama menginginkan hadirnya seorang anak. 5. Riwayat kehamilan yang lalu Pengalaman melahirkan merupakan bagian penting dalam perkiraan kemungkinan kehamilan saat ini. Karena parietas dan jarak kehamilan dari seorang turut mempengaruhi dalam kehamilannya saat ini. 6. Riwayat hamil ini Kehamilan sekarang pernah diperiksa berapa kali dan oleh siapa, serta therapy apa yang sedang dijalankan serta keluhan pada kehamilan saat ini. c. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital. 1. Pemeriksaan umum Pemeriksaan yang dilakukan meliputi keadaan umum, tekanan, suhu, berat badan, tinggi badan, kesadaran, nadi dan respirasi. Keadaan umum seperti (kecemasan, kemarahan atau peka), tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selaama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk

37

mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg pada awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertens. Pada pemeriksaan fisik menurut Prawirahardjo (2009) suhu normal pada ibu hamil yaitu berkisar antara 36,5o C-37,5oC, pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil sekitar 2 kg dalam satu bulan antara 6,5-16,5 kg pertambahannya selama kehamilan. Kesadaran

(composmentis, somenolen, apatis). Nadi pada ibu hamil normal, agak lebih tinggi dari orang dewasa normal. Respirasi ibu hamil agak meningkat pada trimester ini dikarenakan adanya penekanan diafragma oleh uterus yang membesar sehingga ibu menjadi lebih pendek dalam bernafas dan juga lebih sering. Tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu lebih dari 145. 2. Pemeriksaan sistematis a. Kepala : rambut, mata, konjungtiva,sklera, muka,

mulut, gigi, serta telinga. b. Leher : memriksa apakah ada pembengkakan

kelenjar tiroid atau tidak. c. Dada dan aksila : bagaimana bentuk buah dada, adakah

hyperpigmentasi, puting susu menonjol atau tidak, areola berwarna apa, apakah sudah ada pengeluaran kolostrum atau belum, dan apakah ada pembesaran atau pembengkakan pada ketiak d. Perut : status lokalis/ status obstetrik

38

e. Anogenital

: status lokalis, kebersihan, adakah tumor atau

tidak, ada varises, oedema, tumor, atau kelainan lainnya. f. Extremitas : keadaan tungkai, adanya reflek positif atau

negatif, dari patela, tungkai simetris atau tidak, ada varises, oedema atau tidak. 3. Pemeriksaan khusus obtetri (satus lokalis) a. Abdomen : perut membesar dengan arah membesar atau

melebar, ada linea albikan, atau nigra, ada bekas operasi.pada pemeriksaan abdomen dilakukan pemeriksaan dengan leopold menurut saifudin (2009) antara lain : 1) Leopold I fundus. 2) Leopold II : untuk menentukan bagian apa yang ada di : untuk menentukan TFU dan apa yang ada di

bagian kanan dan kiri perut ibu. 3) Leopold III: untuk menentukan bagian terbawah janin 4) Leopold IV : untuk menentukan apakan bagian terbawah janin sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum. Untuk menentukan denyut jentung janin, dan untuk menentukan berapa berat janinnya. Dengan rumus TBJ = TFU- 11/12/13 x 155. ( Rukiyah dkk, 2009). Batas normal DJJ adalah dari 120 160 x/menit. b. Anogenital : pemeriksaan ini dilakukan untuk inspeksi dan

dilihat apakah ada plour albus, varises, oedema, tumor atau kelainan

39

lainnya yang dapat mempengaruhi proses persalinan dan apakah ada kelainan dari anogenital. 4. Pemeriksaan penunjang (laboratorium serta catatan terbaru dan sebelumnya) a. Pemeriksaan LAB: ibu hamil hendaknya diperiksa air kencingnya dan darahnya sekurang-kurangnya 2x selama masa kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali pada akhir masa kehamilan. b. Pemeriksaan urine yang dilakukan antra lain untuk mengetahui kadar protein urine ibu dan kadar gula dalam urine ibu. Klasifikasi protein urine : 1. 2. 3. 4. 5. Negatif (+) (++) (+++) (++++) : urine jenuh : ada kekeruhan : kekeruhan mudah dilihat seperti butir-butir. : kekeruhan jelas terlihat dan berkeping-keping : sangat keruh dan disertai endapan yang

menggumpal. Untuk kadar glukosa diklasifikasikan : 1. 2. 3. 4. 5. Negatif 1 (+) 2 (++) 3 (+++) : biru (tidak berubah warna) : hijau : kuning : jingga

4 (++++) : merah bata

40

Apabila terdapat kadar urine abnormal dalam urine ibu, bisa menandakan ibu mempunyai gagal ginjanl atau payah jantung. Dan juga bisa mengarah ke penyakit preeklamsia. Sedangkan apabila didapat kadar gula dalam urine ibu tidak normal dapat dicurigai ibu mempunyai penyakit diabetes miletus, akan tetapi hasil ini belum pasti karena memang biasanya pada ibu hamil terdapat kadar gula yang tinggi menyerupai diabetes hal ini dikarenakan adanya perubahan metabolisme dalam tubuh ibu hamil, untuk menegakan diagnosa maka diperlukan pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu golongan darah, dan mpemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui anemia atau tidak, menurut saifudin (2009) disebutkan bahwa anemia apabila pada kehamilan trimester I dan III kadar hemoglobin daibawah 11 gr% atau kadar < 10,5 gr % pada trimester II. Hal ini dikarenakan pada bulan ke 5-6 terjadi kebutuhan peningkatan zat besi pada janin untuk proses pertumbuhan tulang janin, selain itu juga memang dalam kehamlan terjadi proses hemodilusi yang dapat menyebabkan Hb menjadi turun. (Prawirohardjo, 2009) klasifikasi Hb ibu hamil : 1. 11 gr % : Normal 2. 9-10 gr % : Anemia ringan 3. 7-8 gr % : Anemia sedang 4. < 7 gr % : Anemia berat Klasifikasinya sebagai berikut Hb 11gr % dikatakan tidak anemia, 9 10 gr% anemia Ringan, 7 8 gr% anemia sedang, < 7 gr% anemia berat ( Rukiyah dkk, 2009).

41

2.

Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa dang ditegakan bidan dalam lingkungan praktek bidan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan. Sebagai contoh rumusan diagnose adalah : G1P0A0 Hamil 10 minggu, dengan dasar tes kahamilan (+) positif, hamil ke satu, HPHT. Dari diagnosa tersebut maka dapat ditentukan masalah yang dialami klien serta dapat menetapkan kebutuhan klien. Masalah adalah yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian data yang menyertai diagnosa, sedangkan kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnose dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data. 3. Mengidentifikasi dioagnosa atau potensial masalah

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain. Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.

42

5.

Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. Pada langkah ini informasi data yang telah lengkap dapat dilengkapi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap yang dapat dilengkapi. Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya. 6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisiensi dan aman

Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilakukan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini biasanya dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. 7. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan atau bantuan apakah benar-benar efektif dalam pelaksaannya.

43

BAB III STUDI KASUS

A. Pengkajian Data 1. Anamnesa Pada tanggal 04 Agustus 2012 di puskesmas pondok salam pukul 09.00 WIB, datang Ny D umur 23 tahun, berbahasa sunda dan Indonesia, beragama islam, lulus SMA, Ibu rumah tangga, beralamat di salam jaya, Telp.0857xxx. Dengan suami Tn. A, 25 tahun, berbahasa sunda dan Indonesia, beragama islam, lulus SMA, wiraswasta, beralamat di salam jaya, Telp.0812xxx. Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya untuk kunjungan ulang yang ke 4 kali, ibu mengaku ini kehamilan yang pertama,belum pernah melahirkan, dan tidak pernah keguguran, pada usia kehamilan ini ibu mengeluh sering lelah. Riwayat menstruasi Ibu mengaku riwayat menstruasi normal pertama kali menstruasi umur 13 tahun, sifar darah merah dan encer,siklus 30 hari, teratur, tidak ada dismenorre ,banyaknya 3x ganti pembalut selama 7 hari, dengan HPHT 23-12-2011 dan TP : 30-9-2012 saat ini hamil 32 minggu 2 hari 2. Riwayat perkawinan Menikah satu kali ketika ibu berusia 20 tahun, dengan suami berumur 24 tahun, lamanya 3 tahun 3. Riwayat kehamilan sekarang G1 P0A0H 32 minggu 2 hari ANC 1x (Kunjungan pertama) oleh bidan pada saat usia kehamilan 3bulan,dan kunjungan ke dua usia kehamilan 6bulan mendapatkan imunisasi TT

44

1, diberi Fe 90 Tablet dengan dosis 60 mg dan diberitahu cara minum dan efek samping apabila meminum Fe tersebut. Pergerakan fetus pertama kali di rasakan pada usia kehamilan 5 bulan. Kunjungan ketiga saat usia kehamilan 7 bulan,dan 4 adalah sekarang, ibu mengkonsumsi Fe 1 tablet/ hari sejak usia kehamilan 6 bulan, Kalsium 1 tablet/hari, 4. Riwayat kontrasepsi yang digunakan Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi 5. Riwayat kesehatan Riwayat penyakit sistemik negatif, riwayat operasi negatif, riwayat penyakit keluarga negatif. 6. Riwayat Kebiasaan Pola makan ibu teratur 3 kali sehari dengan porsi sedang, nasi, lauk pauk, sayur dan buah buahan. Minum 10 gelas/ hari, dengan ukuran gelas biasa yang digunakan yaitu gelas sedang, air putih kadang air teh dan susu. BAB 2x / hari konsistensi lembek berwarna kuning. BAK 9 x/hari konsistensi kuning jernih. Aktivitas sehari-hari : memasak 2x/hari, mencuci baju menggunakan mesin cuci, menyapu mengurus suami Waktu istirahat : tidur malam 8 jam tidur siang 1 jam. Tidak ada keluhan ketika berhubungan badan biasanya melakukan hubungan badan 2x/minggu dengan tidak ada keluhan. Tidak pernah mengkonsumsi alkohol, rokok, dan minum-minuman keras. 9. Riwayat Psikososial Kehamilan ini adalah kehamilan yang diharapkan. Jenis kelamin yang diharapkan adalan laki-laki, ibu tinggal dengan suami.

45

B. Pemeriksaan Pemeriksaan fisik : KU : Baik, Nampak segar, kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 mmHg. N : 83x/ menit, S : 36,2 0C, BB sebelum hamil 55 kg, BB ketika hamil 63 kg, kenaikan 8 kg, TB : 159 cm. Pemeriksaan kepala normal, tidak ada kelainan, rambut : tidak ada ketombe, bersih, lurus hitam, muka : simetris, mulut/gigi : bibir simetris, bibir Nampak tidak pucat, bersih, tidak karies, Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada tumor. dada dan axila : simetris ka/ki, kolostrum (+), striae (negatif), tidak ada tumor jantung, jantung reguler : tidak terdengar murmur, paru-paru vesikuler : tidak terdengar wheezing dan tidak ada ronkhi dalam batas normal. Abdomen membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada striae, tidak ada linea alba, ada linea nigra, TFU 29 cm, Leopold I : teraba satu bagian lunak, tidak bulat, tidak melenting (bokong), Leopold II : kanan teraba ada tahanan besar, memanjang, seperti papan (punggung) kiri : teraba bagian-bagian kecil janin (Ekstremitas), Leopold III : teraba bagian keras, bulat, melenting, yaitu kepala Leopold IV : konvergen, bagian terbawah janin belum masuk ke pintu atas panggul, gerakan janin (+), TBJ : 29-13x 155 = 2480 gram, DJJ (+), Punctum maximum: Kuadran kanan 3 jari dibawah pusat, frekuensi 142 x/menit dengan irama regular (teratur).

46

Anogenital tidak dilakukan pemeriksaan, akan tetapi ibu mengatakan tidak ada keputihan dan selalu mengganti celana 3 x/hari. Pemeriksaan ekstremitas simetris, oedema (-), varises (-), reflex patella (+), dan tidak ada keluhan lain C. Pemeriksaan Laboratorium Hb : 11,6 gr % golongan darah A, urine : reduksi negative, protein urine negative, sedimen negative. D. Interpretasi data Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang telah di lakukan maka didapatkan diagnose sebagai berikut : 1. Diagnosa a. b. 2. Dasar a. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama , belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran. b. HPHT tanggal 23-12-2011, TP 30-09-2012, keluhan yang ibu rasakan masih dalam kategori fisiologis. c. Adanya pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan yaitu TFU 29 cm ( teraba 3 jari diatas pusat), teraba bagian-bagian janin, adanya pergerakan janin, serta terdengar denyut jantung janin. d. Pada saat palpasi leopold I teraba bagian lunak, bundar, tidak melenting yaitu bokong. Ibu : G1P0A0 hamil 32 minggu 2 hari. Janin : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala.

47

e.

Leopold II bagian kanan teraba satu bagian keras, memanjang, ada tahanan seperti papan yaitu punggung, pada bagian kiri teraba bagian-bagian kecil dari janin yaitu ekstremitas atas

f.

Leopold III bagian bawah abdomen teraba bagian keras, bulat, melenting yaitu kepala. Posisi kepala bayi belum masuk rongga panggul (posisi konvergen)

g.

Pada saat auskultasi terdengar DJJ dengan frekuensi 142 x/menit dengan puntum maksimum terdengar jelas pada kuadran kanan bawahpusat.

h.

Pada saat palpasi ibu tidak merasa sakit, saat janin bergerak ibu tidak merasa sakit, bagian-bagian janin sulit teraba.

3. Masalah Sakit punggung 4. Kebutuhan 1. Penkes mengenai cara mengatasi sakit punggung

E. Potensial masalah Tidak ada potensial masalah F. Tindakan segera Tidak ada penangan yang harus segera dilakukan untuk saat ini. G. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan antara lain : 1. Informasikan hasil pemeriksaan saat ini 2. Beri ibu tablet zat besi (Fe) dengan dosis 60 mg/hari

48

3. Informasikan tentang penyebab sakit punggung dan cara mengatasinya 4. Beritahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan 5. Beritahukan tentang persiapan persalinan 6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 7. Dokumentasikan hasil pemeriksaan H. Pelaksanaan Pelaksanaan dari asuhan kebidanan yang dilakukan bidan antara lain : 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu bahwa : Pemeriksaan fisik : KU : Baik, Nampak segar, kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 mmHg. N : 83x/ menit, S : 36,2 0C, BB sebelum hamil 55 kg, BB ketika hamil 63 kg, kenaikan 8 kg, TB : 159 cm pemeriksaan head to toe dan leboratorium hasilnya normal. 2. Memberikan ibu tablet Fe 60mg/hari yang diminum ketika mau tidur 1x1 sehari dengan 90 tablet selama kehamilan, dengan tujuan menjaga agar ibu tidak kekurangan zat besi yang dapat mengakibatkan anemia pada kehamilan dan perdarahan pada saat persalinan. 3. Menginformasikan tentang penyebab sakit punggung atas yang ibu rasakan adalah normal di rasakan oleh ibu hamil trimester III, hal ini terjadi karena ada peningkatan beban oleh ibu yaitu bayi dan kandungan. Dan cara mengatasinya Menganjurkan ibu agar memakai sapatu atau sandal dengan tumit tendah, hindari mengangkat benda-benda yang berat, berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegap, mengkompres bagian yang sakit dengan air hangat agar dapat mengurangi rasa sakit pada punggung

49

4. Memberitahu ibu ketidaknyamanan fisiologis pada trimester III seperti : cemas, susah tidur, dan lain-lain, dan ibu tidak perlu cemas bila terjadihal itu pada ibu karena itu merupakan fisiologis. 5. Memberitahu ibu untuk mempersiapkan persalinan. 6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada dua minggu yang akan dating atau jika terjadi hal yang membahayakan bagi ibu. 7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan I. Evaluasi 1. Hasil pemeriksaan telah di sampaikan kepada ibu dan ibu mengerti 2. Ibu telah diberitahu agar mengkonsumsi obat penambah darah, untuk mencegah perdarahan pada persalinan, dan ibu berjanji akan

meminumnya. 3. Ibu telah di informasikan tentang tanda-tanda yang dapat membahayakan ibu dan kandungannya dan ibu mengerti 4. Telah di beritahukan penyebab sakit punggung bawah pada ibu, dan memberitahukan untuk tidak mengangkat beban berat, tidak

menggunakan sepatu bertumit tinggi dan ibu mengerti 5. Telah dijelaskan ketidak nyamanan lain pada trimester III dan ibu mengerti. 6. Ibu telah diberitahukan kapan kunjungan ulang selanjutnya dan ibu berjanji akan melaksanakannya 7. Pendokumentasian telah dilaksanakan.

50

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan pada bab ini berdasakan pada ada atau tidak adanya kesenjangan antara teori dan realitas di lapangan tentang Management asuhan kebidanan Antenatal Care pada Ny. D umur 23 tahun G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari pada tanggal 04 Agustus 2012 di Puskesmas pondok salam Purwakarta. Dalam

pembahasan tersebut penulis mengobservasi data dengan management 7 langkah varney yang terdiri dari pengumpulan data, interprestasi data atau analisa data, antisipasi masalah/potensial masalah, tindakan segera atau kolaborasi,

perencanaan, pelaksanan, dan evaluasi. A. Pembahasan tentang pengkajian data Pada pengkajian ibu hamil data diperoleh dari pengkajian data yang meliputi identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh salmah, 2009 bahwa pengkajian data yang meliputi identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang. Pada saat anamnesa dimulai dari idetitas klien telah didata dengan lengkap dan pada keluhan pertama ibu mengeluh sakit punggung bagian bawah sejak usia kehamilan 7 bulan, sakitnya tidak sampai menjalar ke perut, tidak ada pengeluaran darah. Sakit punggung ini terasa bila ibu mencuci pakaian, atau saat menyapu. Sakitnya menghilang setelah istirahat sehabis mencuci baju atau menyapu, Ibu merasa nyaman bila tidur dengan posisi miring kiri namun keadaan tersebut merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan teori menurut prawirohardjo, 2009

51

Menyatakan bahwa sakit punggung disebabkan oleh peningkatan beban berat yang disebabkan oleh bertambah besarnya janin dalam kandungan, dan akan menghilang bila ibu tersebut beristirahat serta tidak ada keluhan lain yang dirasakan, Pada pemeriksaan fisik dilakukan secara sistemis mulai dari pemeriksaan tanda tanda vital dan dari rambut sampai ujung kaki, semua hasil pemeriksaan normal, hanya saja pada pemeriksaan mulut tidak menggunakan tonguespatele hanya menggunakan senter saja. Berat badan selama kehamilan ini bertambah 8 kg, hal ini masih dianggap fisiologis karena kenaikan berat badan wanita hamil rata rata antara 6,5 kg sampai 16 kg menurut teori yang dikemukakan oleh Rukiyah, 2009. Lila ibu 25 cm, normal dimana batasan lila normal menurut Depkes RI, 2010 adalah 23,5 cm Pada Ny.D pemeriksaan dilakukan sudah 4 kali selama kehamilannya (kunjungan K1 dan K4 sudah dipenuhi) sesuai dengan teori dari Nahyla, 2011 bahwa target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun 2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4. Sedangkan menurut kebijakan WHO yang dikemukakan oleh Saifuddin, 2009 pemeriksaan paling sedkit 4 kali selama hamil, yaitu Satu kali kunjungan selama trisemester pertama (sebelum 14 minggu), Satu kali kunjungan selama trisemester kedua (14-28 minggu), Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga (28-36 dan sesudah minggu ke-36). Kesadaran Ny.D untuk memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan sudah tepat. Pengawasan Antenatal sangat penting dalam upaya untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kehamilan, sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan bila didapati adanya resiko tinggi.

52

Ibu pun telah melakukan imunisani TT1 dan TT2 pada usia kehamilan 3 bulan dan 4 bulan dimana sesuai dengan kebijakan Depkes 2010, Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan seharusnya pemberian imunisani pada ibu hamil menurut Rukiyah dkk. 2009 antara lain sebagai berikut : Lama Antigen Interval (Selang Waktu Minimal) Perlindungan TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama TT 2 TT 3 TT 4 TT 5 4 minggu setelah TT 1 6 bulan setelah TT 2 1 tahun setelah TT 3 1 tahun setelah TT 4 3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun/ seumur hidup 80 % 95 % 99 % 99 % Perlindungan Persentase

Ibu mengkonsumsi tablet Fe 1x1 sesuai setandar pelayanan kebidanan menurut ( Saefudin, 2009 ), dimana pemberian zat besi ini dimulai dari trimester ke 2 sampai akhir bulan kehamilan.Pada pemeriksaan laboratorium telah dilakukan tes Hemoglobin yang hasilnya 11,4 gr%, hasil ini termasuk normal atau tidak anemia, kadar Hb normal ibu hamil menurut Rukiyah dkk, 2009 adalah 11gr %, dikatakan anemia apabila : kadar Hb 9 10 gr% anemia Ringan, kadar Hb 7 8 gr% anemia sedang, kadar Hb < 7 gr% anemia berat. lalu hasil pemerisaan urin normal yang meliputi protein urin, reduksi yang hasilnya negatif dengan standar kekeruhan protein urin menurut Rukiyah dkk, 2009 sebagai berikut :

53

1. 2. 3. 4. 5.

Negatif : urine jenuh (+) (++) (+++) : ada kekeruhan : kekeruhan mudah dilihat seperti butir-butir. : kekeruhan jelas terlihat dan berkeping-keping

(++++) : sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal.

Untuk kadar glukosa diklasifikasikan : 1. 2. 3. 4. 5. Negatif : biru (tidak berubah warna) (+) (++) (+++) : hijau : kuning : jingga

(++++) : merah bata Pada tahap ini penulis telah melakukan pemerisaan kehamilan secara

sistematis dan bertahap sesuai dengan 7 langkah varney. Hal ini ditandai dengan adanya wawancara langsung antara pemeriksa dengan klien serta pada pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan dilakukan dengan mengacu pada standar pelayanan yang dianjurkan oleh DEPKES 2010 yaitu menggunakan standart 7T (timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT lengkap, pemberian tablet Fe, temuwicara, dan tes PMS ). Semuanya telah dilakukan, kecuali pemeriksaan PMS pasilitas sarana dan prasarana yang tidak memadai. B. Pembahasan tentang interpretasi data Pada langkah ini penulis membuat diagnosa ibu G1P0A0 H 32 minggu 2 hari. Janin : tunggal,hidup, intrauterin, , presentasi kepala. Hal ini sesuai dengan teori

54

yang ada bahwa diagnosa didasari dengan data subjektif yaitu ibu mengaku ini adalah kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan, tidak pernah

keguguran ibu mengatakan HPHT pada tanggal 23 Desember 2011, Tp 30 september 2012, dengan umur kehamilan 32 minggu 2hari sesuai dengan teori yang ada cara menentukan usia kehamilan sesuai rumus yang di rekomendasi oleh neagle yang di kemukakan oleh Rukiyah, 2009 yaitu di hitung dari tanggal haid teakhir, hari di tambah (7), bulan di tambah (9)/ dikurang (3), tahun d tambah 1 atau tidak. Diketahui HPHT 23 12 - 2011 7 3 + 1 Jadi Taksiran Persalinan 30 09 2012

Untuk menentukan usia kehamilan : Taksiran persalinan dikurangi tanggal datang 30 09 2012 04 08 2012 26 hari 1 bulan = 3 minggu 5 hari 4 minggu 7 minggu 5 hari Usia kehamilan : 39 minggu 7 hari dikurangi 7minggu 5 hari = 32 minggu 2 hari. Data objektif didapatkan perut membesar sesuai usia kehamian, dengan TFU 29cm hal ini adalah normal sesuai dengan teori menurut spiegelberg oleh Rukiyah, 2009 bahwa tinggi fundus uteri di lihat dari usia kehamilan 34 minggu berada 31 cm diatas simfisis, 36 minggu berada 32 cm diatas simfisis pada leopold 1 teraba satu bagian tidak bulat, tidak melenting, lunak (bokong), leopold2 kiri teraba bagian bagian kecil (ekstremitas), kanan teraba 1 bagian

55

tahanan besar, keras, memanjang seperti papan (punggung), lopold 3 teraba 1 bagian keras, bulat dan melenting (kepala). Auskultasi DJJ 142x/menit, normal sesuai teori Rukiyah dkk, 2009.Batas normal DJJ adalah dari 120 160 x/menit. TBJ Ny D adalah ( 29-13 ) x 155 = 2480Dengan rumus TBJ = TFU- 11/12/13 x 155.

C. Pembahasan tentang masalah potensial Setelah melakukan pengumpulan data serta menginterestasikanya, penulis tidak menemukan masalah yang serius, meskipun ada sedikit masalah yang sifatnya masih fisiologis pada kehamilan karena tidak termasuk tanda tanda berikut Dengan demikian penulis tetap melakukan pemantauan secara ketat

karena kehamilan normal dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. D. Pembaasan tentang tindakan segera Pada langkah ini penulis tidak membuat kebutuhan terhadap tindakan segera atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain karena tidak terdapat masalah potensial pada kehamilan Ny.D

E. Pembahasan tentang perencanaan tindakan Pada langkah ini penulis membuat rencana berdasarkan prioritas masalah, karena rencana tindakan harus sesuai dengan kebutuhan klien. Pada perencanaan ANC Sudah sesuai Depkes 2010. Perencanaan tindakan ANC disesuaikan juga dengan kebutuhan ibu dan berikut yang di rencanakan oleh penulis seperti informasikan hasil pemeriksaan saat ini, informasi tentang penyebab sakit

56

punggung, informasikan macam-macam ketidaknyamanan yang lainnya pada kehamilan trimester III yang merupakan hal-hal yang fisiologis dalam kehamilan sehingga ibu tidak perlu merasa cemas, beritahukan tentang tanda-tanda bahaya Trimester III kehamilan dan anjurkan ibu untuk datang secepatnya ke tenaga kesehatan apabila terjadi tanda-tanda bahaya tersebut, anjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan dokumentasikan hasil pemeriksaan. Perencanaan yang belum dilakukan adalah menganjurkan ibu untuk senam hamil, informasi persiapan persalinan. F. Pembahasan tentang pelaksanaan atau implementasi Langkah ke enam ini merupakan rencana asuhan yang dilaksanakan secara efisien dan aman. Pada pelayanan ANC telah dilakukan dengan pengkajian secara sistematis dan bertahap. Pada anamnesa, usia kehamilan ibu 32 minggu 2 hari mengeluh sakit punggung, teori dari prawihardjo, 2009 yang menyatakan bahwa sakit punggung disebabkan oleh peningkatan beban berat yang disebabkan oleh bertambah besarnya janin dalam kandungan, dan akan menghilang bila ibu tersebut beristirahat serta tidak ada keluhan lain yang dirasakannya Memberitahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara tibatiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan dan kaki, bayi kurang bergerak seperti biasa dan menganjurkan ibu untuk dating secepatnya ke tenaga kesehatan apabila terjadi tanda-tanda bahaya tersebut, menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan menurut (Rukiyah dkk, 2009).

57

Pelaksanaan yang belum dilakukan adalah memberitahu ibu tentang persiapan persalinan dan senam hamil. Hal ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Persiapan persalinan tersebut diantaranya adalah penolong persalinan yang ibu pilih, pendamping ibu atau keluarga saat bersalin, perlengkapan yang harus dibawa pada saat persalinan, yang bertanggung jawab menandatangani surat persetujuan tindakan medis saat diperlukan, mempersiapkan kendaraan ke tempat persalinan atau untuk merujuk apabila terjadi sesuatu, ingatkan pada keluarga untuk mempersiapkan uang dalam jumlah yang cukup besar (Depkes, 2010). Pelaksanaan kedua yang belum dilaksanakan adalah memberitahukan ibu mengenai senam hamil. Dimana senam hamil merupakan jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil. Hal ini di sesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada alat genital, perut klien membesar dan lain-lain. Tujuan melakukan senam hamil secara teratur dan intensif adalah agar ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Senam hamil merupakan terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau mental pada persalinan cepat, aman dan spontan. Sebelum memulai senam hamil, dianjurkan untuk melakukan dulu gerakan untuk pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang di angkut ke otot-otot bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang atau luka karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif. Ibu hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan dengan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat hal ini (Rukiyah dkk, 2009).

58

G. Pembahasan tentang evaluasi Evaluasi yang dimaksud adalah untuk mengkaji keefektifan dari asuhan yang dilakukan pada Ny D pada kasus ini setelah dilakukan implementasi terhadap apa yang sudah dijelaskan. Sehingga dari data diatas dapat dikatakan bahwa asuhan kebidanan yang dilakukan berjalan dengan efektif dan lancar dan ibupun mengerti dan faham apa yang dijelaskan.

59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Pengkajian data Hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny D umur 23 tahun berlangsung dengan baik, adapun masalah yang ada pada Ny. D meskipun masih dalam katagori fisiolagis akan tetapi masih memerlukan kebutuhan yang harus diperhatikan agar tidak menjadi kendala dalam proses persalinan kelak. 2. Interpretasi data Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny D telah diperoleh diagnosa: Ibu Janin : G1P0A0 hamil 32 minggu 2 hari : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala

3. Potensial masalah Tidak ada 4. Tindakan segera Tidak Ada 5. Perencanaan Pada perencanaan ANC sesuai dengan kebijakan depkes. Perencanaan tindakan pada ANC disesuiaikan dengan ANC disesuaikan juga dengan kebutuhan ibu seperti : informasikan hasil pemeriksaan saat ini, informasi tentang penyebab sakit punggung, penyebab sering BAK, beritahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan, anjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan

60

dokumentasikan hasil pemeriksaan. Perencanaan yang belum dilakukan adalah menganjurkan ibu untuk senam hamil dan imformasi persiapan persalinan. 6. Pelaksanaan Pada Pelaksanaan ANC sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu : menginformasikan hasil pemeriksaan saat ini, menginformasikan tentang penyebab sakit punggung,memberitahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan, menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan. 7. Evaluasi Dalam pelayanan antenatal pada ibu hamil belum sepenuhnya dapat terevaluasi keberhasilannya, akan tetapi Asuhan kebidanan yang dilakukan berjalan dengan efektif dan lancar, karena hal ini dapat terlihat apabila ibu melakukan kunjungan ulang untuk pemeriksaan kesehatannya.

B. Saran Setelah melakukan studi kasus, beberapa saran penulis sampaikan kepada beberapa pihak antara lain : 1. Pihak institusi kesehatan Diharapkan untuk lebih mengoptimalkan sarana dan prasarana serta mutu pelayanan di puskesmas, agar dapat meningkatkan derajat kesehatan secara merata kepada semua kalangan masyarakat. 2. Pihak institusi pendidikan Diharapkan lebih mengembangkan kemitraan dengan lahan praktek yang sudah memenuhi standar yang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang, dan agar

61

lebih memperbanyak buku tentang Antenatal care di perpustakaan agar dapat mempermudah penulis dalam mengumpulkan referensi dalam penulisan laporan. 3. Masyarakat Diharapkan masyarakat lebih memperhatikan kesehatan masing-masing dan menjadikan Kesehatan sebagai prioritas utama serta kebutuhan hidup sehingga jika ada kesakitan langsung di periksakan ke tenaga kesehatan. 4. Mahasiswa Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan waktu peraktek di lapangan dengan sebaik mungkin agar dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan sesuai dengan teori yang sudah di dapatkan di institusi pendidikan.

62

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/378

Departement Kesehatan RI.2010. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Jurnal elektronik. Di akses 03 juli 2011: http://www.dinkes.jabarprov.co.id/.

Prawiirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kehamilan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawiirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Srwono Prawirohardjo.

Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.

Saifuddin, Abdul dkk. 2009.

Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

You might also like