You are on page 1of 7

Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter

ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tau bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya. Tiga hari yang lalu saya menyaksikan sebuah film di TransTV yang berjudul Identity. Sebenarnya film ini tentunya sudah basi, karena sudah ditayangkan di stasiun televisi nasional :-). Namun ini kali pertama saya menyaksikannya, dan ternyata saya sangat terkesan dengan film ini. Bagi yang belum tahu dan ingin menyaksikan film ini, sebaiknya jangan baca posting ini, karena niscaya anda tidak akan merasakan ketegangan dari film ini. Ini sama sekali bukan sinopsis film. Anda sudah diperingatkan. Film ini menceritakan tentang misteri pembunuhan di antara sekelompok orang yang sama-sama terdampar di suatu tempat karena semua jalan keluar terisolasi oleh banjir. Keadaan memaksa mereka semua untuk bermalam di sebuah motel yang dikelola oleh seorang pria. Mereka yang bermalam di motel tersebut berjumlah sepuluh orang, yaitu seorang pengemudi limo dan majikannya, seorang polisi dan seorang pembunuh tahanannya , seorang wanita panggilan, sepasang pengantin baru, dan 3 anggota sebuah keluarga (ayah tiri, ibu, dan anak). Misteri terjadi, satu persatu dari mereka terbunuh secara keji, dan tersangka utama adalah tahanan polisi, yang sebelumnya sempat kabur. Ada yang menarik ketika si tahanan kabur, dia sepertinya sudah lari dalam jarak yang jauh, namun ternyata dia terbawa kembali ke motel tersebut. Ini clue pertama. Korban terus berjatuhan, bahkan terjadi juga pada si tahanan tersebut, yang menyebabkan film ini makin membingungkan. Singkat cerita, si pengemudi limo menyadari ada keanehan, bahwa mereka semua memiliki tanggal lahir yang sama dan semua nama mereka membawa nama negara bagian (Paris Nevada,Caroline Suzanne, George York, Ed Washington, dll). Sadarnya Ed atas keanehan ini membawanya ke dunia lain, yang membongkar alasan semua ini terjadi. Ternyata dunia lain itu adalah dunia nyata, dan semua cerita pembunuhan itu hanya berada di kepala seorang penderita kepribadian ganda, Malcolm. Satu dari kesepuluh identitas Malcolm adalah seorang pembunuh berdarah dingin yang melakukan pembunuhan terhadap 6 orang di sebuah hotel. Psikiater yang menangani Malcolm berusaha agar Malcolm dapat mengenali semua identitasnya dan membunuh identitas yang membuatnya melakukan pembunuhan sebenarnya. Sepertinya film-film bertema gangguan psikologis memang termasuk jenis film kegemaran yang paling saya sukai, termasuk buatan lokal, belahan jiwa yang pernah saya posting juga disini. Malcolm di film Identity mengalami gangguan jiwa yang disebut

dissociative identity disorder, atau kita mengenalnya dengan kepribadian ganda. Kepribadian ganda adalah suatu gangguan psikologis dimana penderita dibawah sadarnya akan menciptakan dua atau lebih kepribadian dan kondisi emosi, yang masing-masing memiliki persepsi dan interaksi yang berbeda terhadap lingkungannya. Pada umumnya penderita kepribadian ganda adalah orang-orang yang mengalami trauma masa kecilnya, dimana penderita akan mencoba untuk melupakan trauma-trauma yang dihadapinya dengan menciptakan karakter-karakter baru. Kepribadian ganda adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami dis-integrasi kondisi ego sebagai senjata untuk menjauhkan pengalaman buruknya dari dirinya, sehingga dia dapat menjalani hidup sehari-hari sebagai orang lain yang seolah tidak pernah mengalami pengalaman traumatik tersebut. Setiap pribadi menguasai tubuh si penderita secara bergantian, dan mengakibatkan setiap pribadi mengalami amnesia pada saat pribadi-pribadi yang lain sedang aktif. Adalah seorang William Stanley Milligan atau lebih dikenal dengan nama Billy Milligan, penderita kepribadian ganda yang dituduh melakukan perampokan dan pemerkosaan di Ohio State University pada akhir tahun 1970. Psikiater menganalisa bahwa Billy memiliki 24 kepribadian, dan hanya dua dari ke-24 kepribadiannya yang melakukan kejahatan-kejahatan tersebut. Dengan bantuan dari psikiaternya, Billy dapat membuat kepribadian-kepribadiannya dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dari sana dia menemukan bahwa masing-masing kepribadiannya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kepribadian lainnya. Saat ini Billy memiliki sebuah rumah produksi bernama Stormy Life Productions, dan mengawasi pembuatan film mengenai dirinya berjudul The Crowded Room yang disutradarai oleh Joel Schumacher . Selain Billy, penderita kepribadian ganda populer lainnya adalah Shirley Ardell Mason dengan 16 kepribadiannya. Cerita hidupnya telah difilmkan di miniseri televisi di tahun 1976 berjudul Sybil. Miniseri ini kemudian dirilis ulang sebagai DVD durasi 198 Menit pada Juli 2006. Pembuatan ulang dari film Sybil saat ini sedang dalam tahap postproduction. Banyak kontroversi mengenai kepribadian ganda. Sebagian melihat kepribadian ganda dari sisi mistis, dimana satu tubuh dirasuki oleh banyak roh, secara bergantian. Sebagian yang melihat kepribadian ganda hanyalah blow up komersial dari para psikiater, dan lainlain. Kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya terjadi antara umur 4-6 tahun. Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya. Dengan kata lain anak berusaha melindungi dirinya dari hal yang kurang mengenakan yang pernah dialami. Agar lebih jelas contohnya seperti ini ada kepribadian yang tahu soal peristiwa traumatik itu, dan ada kepribadian yang sama sekali tidak mengetaui. Akhirnya mereka terbiasa saling melindungi diri dari masalah dengan mengonta ganti kepribadiannya hingga

mereka tumbuh dewasa. Tiap ada masalah baru, artinya ada kepribadian baru juga. Jadi jangan kaget ada penderita yang bisa punya sepuluh (atau lebih) kepribadian yang berbeda-beda! Kepribadian ganda adalah seseorang yang berusaha menghibur diri dengan menciptakan kepribadian lain yang dapat menampung semua perasaanya. Cara kita tau diri sendiri punya kepribadian ganda adalah jika kita punya perilaku yang berbeda tuk kondisi/ lingkungan yang berbeda Penyebab kepribadian ganda adalah peristiwa traumatik pada usia kanak-anak. Menurut Universitas kedokteran hanover di jerman Bermain game di Internet secara berlebihan dengan menggunakan personalitas rekaan dapat menyebabkan gangguan kepribadian ganda. Universitas tersebut memperlihatkan satu contoh pada seorang pasien wanita yang telah bermain games di Internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh berbeda.Selama waktu itu tokoh-tokoh rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan. Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya sendiri, kata Bert de Wildt dari universitas itu, seperti dilaporkan DPA.Dalam psikoanalisa, para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang menjadi berkepribadian ganda.De Wildt selanjutnya menjelaskan bahwa bermain games dengan memainkan penokohan bukan satu-satunya penyebab gangguan itu, namun para pakar merasa yakin permainan itu dapat memicu kondisi itu dan dapat membuatnya terus berlangsung.Depresi dan kegelisahan dapat juga disebabkan permainan seperti ini, kata De Wildt. Misteri schizofrenia atau kepribadian ganda sebagai jenis penyakit gangguan ingatan kini tengah diteliti secara mendalam oleh tim ahli Institut Penelitian Kesehatan Mental di Melbourne, Australia. Selama empat tahun, para peneliti ini mengidentifikasi sejumlah gen dalam tubuh manusia yang diduga penyebab schizofrenia. Salah seorang guru besar institut Brian Dean mengatakan, penelitian ini diharapkan dapat membuka kemungkinan untuk mengobati gangguan schizophrenia.Para ahli itu mengumpulkan jaringan otak yang diambil dari tubuh bangkai manusia. Dari jaringan otak itu mereka telah menemukan 69 macam gen yang diduga penyebab schizofrenia. Gen-gen itu berbeda dengan gen-gen otak milik manusia yang tidak menderita schizophrenia. Jika pemiliknya menderita schizophrenia, maka sejumlah gen tertentu di dalam otaknya terdapat kandungan asam ribonukleik (RNA).RNA dalam gen penderita schizophrenia bisa lebih tinggi dan bisa pula lebih rendah daripada yang dikandung gen-gen orang normal. RNA berfungsi sebagai pengalih informasi genetik dari DNA menjadi protein. Menurut tim peneliti, ke69 gen itu telah mengalami mutasi sehingga menimbulkan schizophrenia.Schizophrenia adalah istilah umum yang mengacu kepada kelainan psikotis yang menimbulkan cara berpikir khayal dan tidak logis. Tanda-tanda awal penyakit ini dapat muncul sejak remaja atau pada usia 20 tahun. Penelitian juga menyebutkan, satu dari seratus orang berpeluang mengidap schizophrenia. Untuk mengenali schizophrenia, sebuah perusahaan obat di Australia telah menciptakan alat simulasi audio-visual. Alat ini menggambarkan apa yang dirasakan oleh pengidap schizophrenia ketika sedang kambuh. Richard McLean, seorang warga Melbourne, adalah salah satu contoh pengidap schizophrenia. Namun McClean termasuk beruntung karena otaknya masih dapat bereaksi bila teratur minum obat. Efek samping obat itu memang ada, tetapi obat itu

memungkinkan ia lebih produktif. Dia bekerja sebagai perancang grafis dan telah menerbitkan buku tentang pengalamannya mengatasi schizophrenia. Penyebab lainnya sangat beragam:

Bisa karena trauma tragis dalam hidupnya seperti korban perilaku seksual yang menyimpang dimasa kanak2nya atau kekerasan lain yang dia terima sehingga sangat haus akan kasih sayang, perhatian dan rasa kesepian yang terlalu dalam dimasa dewasanya, sehingga mendorongnya untuk menciptakan jiwa-jiwa lain yang bisa menemaninya setiap saat, Lingkungan tempat dia dibesarkan yang membingungkan sehingga menimbulkan stress yang cukup extrim dan tekanan bathin berkepanjangan, Depresi terus menerus tanpa tahu sebab akibatnya hingga mencipkan karakter lain untuk bisa lari dari diri sendiri dan menjadi 'orang lain' yang lebih kuat dan tegar atau malah karakter yang mendorongnya untuk bunuh diri, Keadaan keluarga seperti sifat Ayah dan Ibu yang 180 bertolak belakang dan kedua sifat tersebut turun bersamaan dalam diri anaknya yang pasti akan sering membuat bingung teman2nya kelak, Hasil imajinasi dunia mimpinya yang semakin menjadi-jadi sehingga out of control dari Kepribadian Utamanya sendiri.

Mungkin pembaca masih ingat kisah 24 wajah Billy Milligan yang sempat menggemparkan Amerika, dia adalah seorang laki2 tapi juga seorang perempuan, dia adalah seorang anak dewasa tapi juga seorang anak2, Billy yang memang punya talent melukis telah membuat coretan2 tentang 24 wajah dan nama2 yang muncul secara tidak terduga dan ke 24 kepribadian yang terjebak dalam tubuh Billy ini telah membuat pusing banyak orang awan bahkan para ahli jiwa sekalipun. Kronologis proses penyembuhannya yang bisa dibilang extra-ordinaire menjadi nilai tambah dibandingkan kisah Sybil, seorang guru TK dengan 16 kepribadian ganda yang dimilikinya. Gangguan jiwa kerap sekali tidak disadari penderitannya, bahkan oleh pihak keluarganya sekalipun, seperti penderita kelainan seksual misalnya yang bisa berubah menjadi pelaku criminal karena tega membunuh korbannya, orang2 yang sulit beradaptasi karena kepercayaan dirinya yang begitu rendah sehingga tergantung pada miras, ganja dsb.. untuk bisa merasa lebih rileks ketika harus berada di lingkungannya lama2 bisa menjadi pecandu dan memulai aksi mencuri/berbohong demi memenuhi rasa ketagihannya.. Juga hal2 lainnya yang pada akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para korbannya dan masyarakat disekelilingnya karena gangguan yang semakin kronis dalam diri si penderita akan semakin sulit ditangani alias butuh proses lebih panjang dan lama dengan bantuan terapi psikiatris yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit. Tidak jarang kadang2 kita merasa tidak sedang menjadi diri sendiri, selama kita tidak terjebak di dalamnya hal tersebut masih tergolong normal dan bukan berarti menderita multiple personality yang dulu dikenal dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD) tapi sekarang orang lebih sering menyebutnya DID (Dissociative Identity

Disorder) karena banyaknya ego yang berbeda (alter ego) yang mana masing2 ego memiliki: jiwa, kelakuan, perasaan, ke-exist-an yang independent dll layaknya sebuah pribadi utuh. Ego2nya bisa keluar dalam waktu bersamaan, tapi juga bisa dalam waktu yang berbeda, misalkan kali lain A bilang/menulis B adalah temen yang menyenangkan dan A tidak segan menyanjung/membelanya, namun kali lainnya A akan menyerang B seperti musuh bebuyutannya, dan disaat lainnya lagi A akan menjadi bijak dan bisa menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah yang ego2 A ciptakan untuk membela/menyerang B. Sangat membingungkan ya.. apalagi untuk orang2 awam seperti kita yang tidak pernah bergelut dalam pendidikan formal yang mengarah kesana, karena memang sulit sekali untuk memahami jalan pikiran mereka, tapi ada baiknya kita tahu sedikit tentang hal tersebut agar tidak terjebak atau paling tidak bisa memaklumi para penderita yang kita kenal dan bisa berempati untuk mereka. menurut DSM-IV, diagnosis yang benar untuk dissociative identity disorder (DID) adalah jika seseorang itu mempunya 2 ego yang berbeda (alter ego), di mana masing2 ego mempunyai perasaan, kelakuan, kepribadian yang exist secara independent - dan 'keluar' dalam waktu yang berlainan. biasanya ada 1 kepribadian utama, dan penyembuhan penyakit ini biasa dilakukan pada alter utama. pada umumnya, ada 2 - 4 alters pada saat seseorang ter-diagnosa, dan cukup sering ada alter2 lainnya lagi yang muncul pada saat treatment. gap dalam ingatan juga biasa terjadi karena dari satu alter dengan alter lain tidak berhubungan; dalam arti, alter A tidak mempunyai ingatan alter B itu seperti apa, atau mungkin malah tidak tau tentang keberadaan alter B. keberadaan alter yang berbeda harus kronik (long lasting / berlangsung lama), dan menyebabkan gangguan dalam kehidupannya. (jadi bukan gara2 mengambil obat tertentu, misalnya) masing2 alter bisa cukup kompleks, dengan tingkah laku, ingatan, relationship yang tersendiri. biasanya kepribadian2 ini berbeda atau malah saling bertolak belakang. mereka bisa aja mempunyai pikiran sendiri, pake kacamata dengan degree yang berbeda, atau alergi terhadap substances yang berbeda. alter utama maupun yang subordinate masing2 sadar akan 'waktu yang hilang' (memory gap), malah kadang suara alter yang satu (A) bisa 'masuk' ke alter yang lain (B), walo alter itu (B) tidak tau/sadar asal suara itu dari siapa. DID biasanya bermula dari saat kecil, tapi jarang ter-diagnosed sampe saat dewasa. penyakit ini jauh lebih rumit dibandingkan penyakit dissociative yang lain, dan kadang tidak bisa disembuhkan secara total. penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. cukup sering DID disertai penyakit lain, misalnya depression, borderline personality disorder, dan samatization disorder. penderita juga biasanya mengalami sakit kepala, substance abuse, fobia, halusinasi, percobaan bunuh diri, begitu juga dengan gejala dissociative lainnya seperti amnesia dan depersonalization.

asal usul DID (dissociative identity disorder) ada 2 teori utama tentang DID. yang satu mengatakan bahwa DID bermula sejak kecil, akibat kekerasan fisik atau sexual yang parah (abuse). kekerasan ini menyebabkan terpisahnya dan terbentuknya alter sebagai pelarian dari trauma. tapi berhubung tidak semua orang yang mengalami kekerasan semasa kecil menderita DID, maka kemudian dikatakan bahwa mungkin ada hal lain yang hadir di antara mereka yang menderita DID. ada satu ide yang mengatakan bahwa tingginya hypnotizability (mudahnya-seseorangdihipnotis; note, brarti orang itu mempunyai tingkat sugesti yang tinggi) mempermudah pembentukan alters melalui self-hypnosis. ide lain adalah, orang yang menderita DID sangat mudah / cenderung terlibat dalam fantasi. teori lain menganggap DID sebagai perwujudan social role yang dipelajari (roleenactment). alter yang muncul saat dewasa, biasanya disebabkan oleh suggestion dari therapist. DID tidak dilihat sebagai 'penipuan' kesadaran dalam teori ini; masalahnya bukan di 'apakah DID ini real ato ngga', tapi dari segi sebrapa terbentuk dan pemeliharaannya. (sorry, saya agak kesusahan menerjemahkan bagian ini) Spano ber-ide bahwa DID itu hanyalah role-play. satu contoh, survey yang dilakukan di switzerland menemukan bahwa 66 persen dari diagnosis DID berasal dari kurang-dari 10 persen psychiatrists yang merespon. mungkin dikarenakan para psikiater2 ini mempunyai kriteria yang longgar / berbeda dalam mendiagnosa DID. sumber informasi lain... sebuah studi dilakukan setelah sebuah kasus di pengadilan pada tahun 80an tentang pembunuh bersiri di california, yang dikenali sebagai Hillside Strangler. ( si tertuduh, Ken Bianchi, mengatakan bahwa dia tidak bersalah karena pengalami penyakit jiwa, dan dikatakan bahwa yang melakukan pembunuhan itu merupakan alternya, Steve. pembunuh ini gagal membuktikan bahwa dia menderita DID). dalam study tersebut, (saya tidak jelasin detail2 / cara2 eksperimennya, soalnya banyak kalimat yang susah diterjemahin), terlihat bahwa orang bisa membuat kepribadian baru, jika kondisi menuntut demikian. Spano mengatakan bahwa beberapa orang yang menunjukkan multi-kepribadian ini bisa aja mempunyai tingkat berfantasi yang tinggi dan selalu berkhayal bahwa mereka adalah orang lain, terutama ketika, seperti Bianchi, dalam keadaan di mana suatu hal yang salah terjadi sehingga menyebabkan mereka berkelakuan seakan2 hal itu dilakukan oleh kepribadian lain. tapi ingat, studi ini hanya menggambarkan bahwa role-playing bisa aja terjadi (possible); bukan brarti penyebab multi-kepribadian adalah karena ini. lagipula, DID merupakan penyakit yang kompleks, dimana ada gejala2 lain seperti halusinasi, hilang ingatan, dan depersonalization. dalam studi role-playing, tidak ada satupun gejala2 ini yang hadir. satu hal yang penting tentang dua teori ini adalah, apakah DID bener2 terbentuk sejak kecil karena kekerasan? ketika penderita DID memulai terapi, mereka biasanya tidak sadar akan keberadaan alter2nya. tapi seiring waktu terapi, alters muncul dan pasien melaporkan bahwa alternya memang bermula dari masa kecil. tapi, tidak ada bukti kuat

tentang hal ini, lagipula self-report yang ngga meyakinkan tidak diterima. hal yang sama mengenai kekerasan fisik dan sexual: banyak kasus yang dilaporkan, tapi masih tidak meyakinkan. akan tetapi ada satu study lagi, yang memberikan data cukup jelas mengenai masa kecil dan kekerasan dalam kasus DID, (walo studi ini dikritik oleh teori role-enactment). dalam studi ini, yang mana dilakukan dalam waktu lebih dari dua dekade, 150 narapidana / pembunuh dipelajari secara mendetail. 14 kasus DID ditemukan. 12 dari 14 kasus menunjukkan bahwa gejala DID sudah ada jauh sebelum mereka dimasukkan ke penjara, 9 mengalami halusinasi pendengaran, 10 mengalami bayangan (yang mana merupakan laporan yang cukup umum di antara penderita DID). masing2 gejala juga diperkuat buktinya dengan at least 3 bukti luar (misalnya, interview dengan anggota keluarga, guru, staff di penjara). Selain itu, beberapa kasus menunjukkan beberapa gaya menulis yang sangat berbeda, jauh sebelum dimasukkan ke penjara. (kapan2 kalo sempat scan, ntar saya attach gambar tulisan2 mereka yang sangat berbeda dari segi gaya, walaupun ditulis oleh satu orang yang sama) dan hal penting lainnya dalam study ini adalah 11 kasus menunjukkan adanya kekerasan fisik dan sexual ketika masa kecil. hal ini diconfirm oleh sumber2 luar, dan bukti fisik yang nyata seperti tanda luka (scar), misalnya luka bakar dll. data2 ini cukup mendukung teori bahwa DID memang berasal dari masa kecil dan berhubungan dengan extreme stress.

You might also like