You are on page 1of 10

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lama sekira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di Madienah (622-632M); Masa Daulat Khulafaur Rasyidin (632-661M); Masa Daulat Umayyah (661-750M) dan Masa Daulat Abbasiyah (750-1258 M) sampai tumbangnya Kekhilafahan Turki Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, dimana masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak melahirkan banyak ilmuwan muslim berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada pada tangan umat Islam.

A. Zaman Klasik ( Masa Rasullulah Khulafaur Rasyidin )

1. Masa Rasullulah Menjelang usianya yang keempat puluh , dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi kegua Hira , beberapa kilometer di utara Mekah . Disana Muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakkur. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M , Malaikat jibril muncul dihadapannya , menyampaikan wahyu Allah yang pertama : Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan menusia dari segumpal darah . Bacalah , dan Tuhanmu itu Maha Mulia . Dia telah mengajar dengan Qalam. Dia telah mengajar manusia apa yang tidak mereka ketahui ( QS 96: 1-5) . Dengan turunnya , berarti Muhammad telah dipilih Tuhan sebagai Nabi. Dalam wahyu pertama ini , dia belum diperintahkan untuk menyeru menusia kepada satu agama . Setelah wahyu pertama itu datang , Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama , sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira . Dalam keadaan menanti itulah turin wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu berbunyi Hai orang yang berselimut , bangun dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu , dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi ( engan maksud) memperoleh ( balsan ) yang lebih banyak, dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah ( al-Muddatstsir: 1-7) Dengan turunnya perintah itu , mulailah Rasullulah berdakwah. Pertama-tama , beliau melakukan secara diam-diam dilingkungan sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Karena itulah , orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang baru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak . Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk Islam . Sebagai seorang pedagang yang berpengaruh, Abu Bakar berhasil mengislamkan beberapa orang yeman dekatnya , seperti Usman bin Affan , Zubair bin Awwam , Abdurahman bin Auf , Saad bin Abi Waqqash ,dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka

dibawa Abu Bakar langsung kepada Nabi dan masuk Islam di hadapan Nabi sendiri. Dengan dakwah secara diam-diam ini, belasan orang telah memeluk agama Islam . Setelah beberapa lama dakwah ttersebut dilaksanakan secara individual terunlah perintah agar Nabi menjalankan dakwah secara terbuka. Mula-mula ia mengundang dan menyeru kerabat karibnya dari Bani Abdul Muthalib . Ia mengatakan kepada mereka Saya tidak melihat seorang pun kalangan Arab yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dari apa yang saya bawa kepada kalian. Kubawakan kepadamu dunia dan akhirat yang terbaik. Tuhan memerintahkan saya mengajak kalian semua. Siapakah diantara kalian yang mau mendukung saya dalam hal ini ? . Mereka semua menolak kecuali Ali. Langkah dakwah seterusnya yang diambil Muhammad adalah menyeru masyarakat umum . Nabi mulai menyeru segenap lapisan masyarakat kepada Islam dengan terang-terangan , baik menyeru penduduk Mekkah, kemudian penduduk negeri-negeri lain . Disamping itu , ia juga menyeru orangorang yang datang ke Mekkah, dari berbagai negeri untuk mengerjakan haji. Kegiatan yang gigihj, hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi yang tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah . Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak , pekerja dan orang-orang yang tak punya. Meskipun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang lemah , namun semangat mereka sungguh membaja. Setelah dakwah terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi semakin keras tantangan dilancarkan kaum Quraisy. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang Quraisy menentang seruan Islam itu. 1. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepad seruan Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani Abdul Muthalib. Yang terakhir ini sangat mereka tidak inginkan . 2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahayaa. Hal ini tidak dapat disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy. 3. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat. 4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa Arab . 5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.

Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad. Pertama-tama mereka mengira bahwa kekuatan Nabi terletak pada perlindungan dan pembelaan Abu Thalib yang amat disegani itu. Karena itu mereka menyusun siasat bagaimana melepaskan hubungan Nabi dengan Abu Thalib dan mengancam dengan mengatakan : Kami minta Anda memilih satu diantara dua : Memerintahkan Muhammad berhenti dari dakwahnya atau Anda menyerahkannya kepada kamu. Dengan demikian , Anda akan terhindar dari kesulitan yang tidak diinginkan . Nampaknya Abu Thalib cukup terpengaruh dengan ancaman tersebut sehingga ia mengharapkan Muhammad menghentikan dakwahnya. Namun Nabi menolak dengan mengatakan : Demi Allah saya tidak akan berhenti memperjuangkan amanat Allah ini, walaupun seluruh anggota keluarga dan sanak saudara akan mengucilkan saya . Abu Thalib sangat terharu mendengar jawaban kemenekannya itu, kemudian berkata: Teruskanlah, demi Allah aku akan terus membelamu. Merasa gagal dengan cara ini , kaum Quraisy kemudian mengutus Walid bin Mughirah dengan membawa Umarah bin Walid, seorang pemuda yang gagah dan tampan untuk dipertukarkan dengan Nabi Muhammad . Walid bin Mughirah berkata kepada Abu Thalib: Ambillah dia menjadi anak saudara , tetapi serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh. Usul ini langsung ditolak keras oleh Abu Thalib.

Untuk kali berikutnya meraka langsung kepada Nabi Muhammad. Mereka mengutus Utbah bin Rabiah, seorang ahli retorika untuk membujuk Nabi. Mereka menawarkan tahta, wanita, dan harta asal Nabi Muhammad bersedia menghentikan dakwahnya. Semua tawaran itu ditolak oleh Nabi Muhammad dengan mengatakan : Demi Allah , biarpun mereka meletakan metahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan berhenti melakukan ini , hingga agama ini menang atau aku binasa karenanya. Setelah cara-cara diplomatik dan bujuk rayu yang dilakukan oleh kaum Quraisy gagal , tindakantindakan kekersan secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan semakin ditingkatkan. Tindakan kekerasan itu lebih intensif dilaksanakan setelah mereka mengetahui bahwa dilingkungan rumah tangga mereka sendiri sudah ada yang masuk islam. Budak-budak yang selama ini mereka anggap sebagai harta, sekarang sudah ada yang masuk Islam dan mempunyai kepercayaan yang berbeda dengan tuan mereka. Budak-budak itu disiksa tuannya dengan sangat kejam. Para pemimpin Quraisy juga mengharuskan setiap keluarga untuk menyiksa anggota keluarganya yang masuk Islam sampai dia murtad kembali. Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Mekkah terhadp kaum muslimin itu , mendorong Nabi Muhammad untuk mengungsikan sahabat-sahabtnya ke luar Mekkah. Pada tahun kelima kerasulannya, Nabi menetapkan Habsyah ( Ethiopia ) sebagai negeri tempat pengungsian, karena Negus ( raja ) negeri itu adalah seorang yang adil. Rombongan pertama sejumlah sepuluh orang pria dan empat orang wanita, diantaranya Usman bin Affan beserta istrinya Rukayah putri Rasulullah, Zubair bin Awwan dan Abdurahman bin Auf. Kemudian menyusul rombongan kedua hampir seratus orang, dipimpin oleh Jafar bin Abu Thalib. Usaha orang-orang Quraisy untuk menghalangi hijrah ke Habsyah ini, termasuk membujuk Negus agar menolak kehadiran umat Islam disana gagal. Disamping itu semakin kejam mereka memperlakukan umat Islam , semakin banyak orang yang masuk agama islam. Bahkan ditengah meningkatnya kekejaman itu, dua orang kuat Quraisy masuk Islam , hamzah dan Umar bin Khatab. Dengan masuk Islamnya dua tokoh besar ini posisi umat Islam semakin kuat. Menguatnya posisi umat islam memperkeras reaksi kaum musyrik Quraisy. Mereka menempuh cara baru dengan melumpuhkan kekuatan Muhammad yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Dengan demikian, untuk melumpuhkan kaum Muslimin yang dipimpin oleh Muhammad mereka harus melumpuhkan Bani Hasyim terlebih dahulu secara keseluruhan. Cara yang ditempuh ialah pemboikotan. Mereka memutuskan segala hubungan dengan suku ini. Tidak seorang penduduk Mekkah pun diperkenankan melakukan hubungan jual beli dengan Bani Hasyim. Persetujuan dibuat dalam bentuk piagam dan ditandatangani bersama dan disimpan di Kabah. Akibat boikot tersebut, Bani Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan dan kesengsaraan yang tak ada bandingannya. Untuk meringankan penderitaan itu, bani Hasyim akhirnya pindah ke suatu lembah di kota Mekkah. Tindakan pemboikotan yang dimulai tahun ke-7 kenabian ini berlangsung selama tiga tahun. Ini merupakan tindakan paling menyiksa dan melemahkan umat Islam . Pemboikotan itu baru berhenti setelah beberapa pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sungguh suatu tindakan yang keterlaluan. Setelah boikot dihentikan, Bani Hasyim seakan dapat bernafas kembali dan pulang kerumah masing-masing. Namun , tidak lama kemudian Abu Thalib, paman Nabi yang merupakan pelindung utamanya meninggal dunia dalam usia 87 tahun. Tiga hari setelah itu, Khadijah istri nabi meninggal dunia juga. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian . Tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW. Sepeninggal dua pendukung itu, kafir Quraisy tidak segan-segan lagi melampiaskan nafsu amarahnya terhadap Nabi. Melihat reaksi penduduk Mekkah demikian rupa, Nabi kemudian berusaha menyebarkan agama Islam keluar kota. Namun , di Thaif ia diejek, disoraki, dan dilempari batu, bahkan sampai terluka dibagian kepala dan badannya. Untuk menghibur Nabi yang sedang ditimpa duka , Allah mengisra dan memikrajkan beliau pada tahun ke sepuluh kenabiannya itu. Berita tentang Isra dan Mikraj ini menggemparkan masyarakat

Mekah. Bagi orang kafir, ia dijadikan bahan propaganda untuk mendustakan Nabi. Sedangkan bagi orang yang beriman , ia merupakan ujian keimanan. Setelah peristiwa Isra dan Mikraj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam muncul . Perkembangan mana datang dari sejumlah penduduk Yatsrib yang berhaji ke Mekah. Mereka yang terdiri darisuku Aus dan Khazraj masuk islam dengan tiga gelombang. Pertama pada tahun kesepuluh kenabian beberapa orang Khazraj berkata kepada Nabi : Bangsa kami telah lama terlibat dalam permusuhan, yaitu antara suku Khazraj dan Aus. Mereka benar-benar merindukan perdamaian. Kiranya tuham mempersatukan kami kembali edngan perantaraan engkau dan ajaranajaran yang engkau bawa. Oleh karena itu, kami akan berdakwah agar mereka mengetahui agama yang kami terima dari engkau ini . Mereka giat mendakwahkan islam di Yatsrib, Kedua pada tahun keduabelas kenabiab delegasi Yatsrib, terdiri dari sepuluh orang suku Khazraj dan dua belas orang suku Aus serta seorang wanita menemui nabi disuatu tempat bernama Aqabah. Dihadapan Nabi mereka menyatakan ikrar kesetiaan. Rombongan ini kemudian kembali ke Yatsrib sebagai juru dakwah dengan ditemani oleh Musab bin Umair yang sengaja diutus Nabi atas permintaan mereka . Ikrar ini disebut sebagai perjanjian Aqabah Pertama . Pada musim haji berikutnya , jamaah haji yang datang adri Yatsrib berjumlah 73 orang . Atas nama penduduk yatsrib mereka mereka meminta kepada Nabi agar berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul yang mereka ajukan . Perjanjian ini disebut perjanjian Aqabah kedua. Setelah kaum musyrikin Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Nabi dengan orang-orang Yatsrib itu, mereka kian gila melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin. Hal ini membuat nabi segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Dalam waktu dua bulan, hampir semua kaum muslimin, kurang lebih 150 orang telah meninggalkan kota mekkah. Hanya Ali dan Abu Bakar yang tetap tinggal di Mekkah bersama Nabi. Keduanya membela dan menemani Nabi sampai ia pun berhijrah ke Yatsrib kerena kaum kafir Quraisy udah merencanakan akan membunuhnya. Dalam perjalanan ke yatsrib Nabi ditemani Abu Bakar. Ketika tiba di Quba, sebuah desa yang jaraknya sekitar lima kilometer dari Yatsrib, Nabi beristirahat beberapa hari lamanya. Dia menginap dirumah Kalsum bin Hindun . Dihalaman rumah ini Nabi membangun sebuah mesjid. Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi sebagai pusat peribadatan . Tak lama kemudian Ali menggabungkan diri dengan Nabi , setelah menyaksikan segala urusan di Mekah. Sementara itu penduduk yatsrib menunggu-nunggu kedatangannya . Waktu yang mereka tunggu-tunggu itu tiba. Nabi memasuki Yatsrib dan penduduk kota ini mengelu- elukan kedatangan beliau dengan penuh kegembiraan. Sejak itu sebagai penghormatan terhadap Nabi, nama kota Yatsrib diubah menjadi Madinatun Nabi ( Kota Nabi ) atau sering juga disebut Madinatul Munawarrah ( Kota yang bercahaya ) karena dari sanalah sinar Islam memaancar keseluruh dunia. Dalam istilah sehari-hari kota ini disebut Madinah .

2. Pembentukan Negara Madinah Setelah tiba dan diterima penduduk yatsrib ( Madinah ) , Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekah, pada periode Madinah islam merupakan kekuatan politik . Ajaran islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala agama tapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan kekuasaan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan kepala negara. Dalam rangka memperkokoh mayarakat dan negara baru itu, ia segera meletakan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama pembangunan masjid, selain untuk tempat shalat juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Disamping sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi , masjid 4

pada masa Nabi bahkan juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan . Dasar kedua adalah ukhuwwah islamiyyah , persaudaraan sesama muslim. Nabi mempersaudarakan antara golongan muhajirin ( orang-orang yang hijrah dari mekah ke madinah ) dan anshar ( penduduk madinah yang sudah masuk islam dan ikut membantu kaum muhajirin tersebut ). Dengan demikian diharapkan setiap muslim merasa terikat dalam satu persaudaraan dan kekeluargaan . Apa yang dilakukan Rasulullah ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama , menggantikan persaudaraan berdasarkan darah . Dasar ketiga, hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam. Di Madinah , disamping orang-orang arab Islam juga terdapat golongan masyarakat Yahudi dan orangorang arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan , Nabi Muhammad mengadakan ikatan perjanjian kepada mereka. Sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas dikeluarkan . Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan. Kemerdekaan beragama dijamin , dan seluruh anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan keamanan negeri itu dari serangan luar. Dalam perjanjian itu juelas disebutkan bahwa Rasulullah menjadi kepala pemerintah kerena sejauh menyangkut peraturan dan tata tertib umum, otoritas mutlak diberikan kepada beliau. Dalam bidang sosiak , dia juaga meletakkan dasar persamaan antar sesama manusia. Perjanjian ini dalam pandangan ketatanegaraan sekarang sering disebut Konstitusi Madinah.

Dalam terbentuknya Madinah Islam semakin kuat . Perkembangan islam yang pesat itu membuat orang-orang mekah dan musuh-musuh islam lainnya menjadi risau. Kerisauan ini akan mendorong orangorang Quraisy akan berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan gangguan dari musuh Nabi sebagai kepala pemerintahan mengatur siasat dan membentuk pasukan tentara. Umat islam diizinkan berperang dengan dua alasan : 1. Untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya , 2. Menjaga keselamatan dalam menyebarkan kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalanginya. Dalam sejarah negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankan diri dari serangan musuh. Nabi sendiri diawal pemerintahannya mengadakan beberapa ekspedisi keluar kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian damai dengan berbagai kabilah disekitar madinah juga diadakan dengan maksud memperkuat kedudukan Madinah . Perang pertama yang snagata menentukan masa depan negara Islam ini adalah perang Badar , perang antara kaun muslimin dengan musrik Quraisy. Pada tanggal 8 Ramadhan tahun 2 hijriah nabi bersama 305 orang muslim bergerak keluar kota membawa perlengkapan yang sederhana . Didaerah Badar , kurang lebih 120 kilometer dari Madinah pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang. Nabi sendiri yang memegang komando , dalam perang ini kaum muslimin keluar sebagai pemenang namun orang-orang yahudi madinah tidak senang . Mereka memang tidak sepenuh hati menerima perjanjian yang telah dibuat antara mereka dengan Nabi. Tidak lama setelah perang tersebut , Nabi menandatangani sebuah piagam perjanjian dengan beberapa suku Badui yang kuat. Suku ini ingin sekali menjalin hubungan dengan Nabi setelah melihat kekuatan Nabi yang semakin meningkat. Selain itu setelah perang badar Nabi juga menyerang suku Yahudi Madinah, qainuqa yang berkelompok dengan orang-orang mekah . Orang-orang yahudi ini akhirnya memilih meninggalkan Madinah dan pergi menuju Adhriat diperbatasan syria. Bagi kaum Quraisy mekah , kekalahan mereka dalam perang badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H , mereka berangkat menuju madinah membawa kurang lebih 3000 pasukan berkendaraan unta , 200 pasukan berkuda dibawah pimpinan Khalib bin Walid , 700 orang diantara mereka memakai baju besi. Nabi Muhammad menyoongsong 5

kedatangan mereka dengan pasukan sekitar seribu orang. Namun , baru saja melawan batas kota , Abdullah bin Ubay seorang munafik dengan 300 orang yahudi membelot dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Meskipun dengan demikian dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota Madinah tepatnya bukit Uhud, kedua pasukan bertemu perang dahsyatpun berkobar. Pertama-tama prajurit-prajurit islam dapat memukul mundur tentara musuh yang lebih besar itu . Pasuka berkuda yang dipimpin khalid bin Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah islam . Dengan disiplin yang tinggi dan strategi perang yang jitu pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar. Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh. Prajurit islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh , termasuk didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingati Nabi agar tidak meninggalkan posnya . Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh dann pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik menyerang . Pasukan islam menjadi porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan islam gugur bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh . Perang berakhir dengan 70 orang pejuang islam syahid dimedan laga. Penghianatan Abdullah bin Ubay dan pasukan yahudi diganjar dengan tindakan tegas dengan diusir keluar kota. Masyarakat yahudi yang mengungsi itu mengadakan kontak dengan masyarakat mekah untuk menyusun kekuatan bersama guna menyerang madinah. Mereka membentuk pasukan gabungan dengan 24.000 orang tentara. Mereka bergerak menuju madinah pada tahun 5 H. Atas usul Salman alfarisi , Nabi memerintahkan umat islam menggali parit untuk pertahanan . setelah tentara sekutu tiba mereka bertahan oleh parit itu . Namun sekutu mengepung madinah dengan mendirikan kemah-kemah diluar parit hampir sebulan lamanya. Perang ini disebut perang Ahzab ( sekutu beberpa suku ) atau perang Khandag ( parit ) . Dalam suasana kritis orang-orang yahudi bani quraizah dibawah pimpinan kaab bin asad berkhianat. Hal ini membuat umat islam semakin terjepit. Setelah sebulan pengepungan , angin badai turun amat kencang menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan tentara sekutu. Mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa hasil apapun. Sementara penghianat yahudi bani quraizah dijatuhi hukuman berat yaitu hukuman mati . Pada tahun 6 H ketika ibadah haji sudah disyariatkan Nabi memimpin sekitar seribu kaum muslimin berangkat ke mekah bukan untuk berperang melainkan untuk melakukan ibadah umrah. Mereka menggunakan pakaian ihram tanpa membawa senjata. Sebelum tiba di Mekah mereka berkemah di Hudaibiyah beberapa kilometer dari mekah. Penduduk mekah tidak mengizinkan mereka masuk kota. Akhirnya diadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Hudaibiyah yang isinya antara lain : 1. Kaum muslimin belum boleh mengunjungi kabah pada tahun ini tetapi ditangguhkan sampai tahun depan 2. Lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja 3. Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang mekah yang melarikan diri ke Madinah dan sebaliknya pihak Quraisy tidak harus menolah orang madinah untuk kembali ke mekah 4. Selama sepuluh tahun diberlakukan genjata senjata antara masyarakat madinah dan mekah 5. Tiap kabilah yang ingin masuk kedalam persekutuan kaum Quraisy atau kaum muslimin bebas melakukannya tanpa rintangan . Genjata senjata memberi kesempatan kepada Nabiuntuk menoleh berbagai negeri lain sambil memikirkan bagaimana cara mengislamkan mereka . salah satu cara yang ditempuh nabi adalah mengirim utusan dan surat kepada kepala-kepala pemerintahan . Diantara raja-raja yang dikirimi surat ialah raja Ghassan , Masir , Abesinia , Persia, dan Romawi namun tak seorangpun yang masuk islam bahkan utusan yang dikirim Nabi dibunuh oleh raja Ghassan . Untuk membalas perlakuan ini nabi mengirim pasukan perang sebanyak 3000 orang. Perang terjadi di Mutah sebelah utara jazirah arab. Namun karena keadaan yang tidak berimbang Khalid bin Walid yang sudah masuk islam mengambil alih dan memerintahkan pasukan untuk menarik diri dan kembali ke madinah . 6

Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung , dakwah islam mendapat tanggapan yang positif dan hampir seluruh jazirah arab termasuk suku-suku yang paling selatan menggabungkan diri dalam islam . Hal ini membuat orang mekah terasa terpojok dan secara sepihak membatalkan perjanjian tersebut. Kemudian Rasulullah dengan 10.000 orang tentara ke mekah untuk melawan mereka . Islam tampil sebagai pemenang dan patung-patung berhala diseluruh negeri dihancurkan . Setelah itu Nabi berkhotbah menjanjikan ampunan tuhan terhadap kafir Quraisy , sesudah khotbah disampaikan mereka datang bersama-sama memeluk islam dan sejak itu mekah berada dibawah kekuasaan nabi . Namun masih ada 2 suku arab yang menentang yaitu Bani Tsaqif di Taif dan Bani Hawazin diantara Taif dan Mekah. Mereka memerangi islam dan menuntut bela atas berhala-berhala mereka yang diruntuhkan Nabi dan umat islam di Kabah. Nabi mengerahkan 12.000 tentara menuju Hunain untuk menghadapi mereka dengan dipimpin langsung oleh Nabi sehingga umat islam memenangkan pertempuran dalam waktu yang tidak lama . Dengan ditaklukannya Bani Tsaqif dan Bani Hawazin , seluruh Jazirah arab berada dibawah kepemimpinan Nabi. Melihat keadaan ini Heraklius menyusun pasukan yang besar diutara jazirah arab- syria yang merupakan daerah pendudukan romawi. Dalam pasukan yang besar itu bergabung Bani Ghassan dan Bani Lachmides .Untuk menghadapi pasukan ini banyak pahlawan islam yang menyediakan diri siap berperang bersama nabi sehingga terhimpun pasukan islam yang besar pula. Melihat besarnya pasukan islam tentara romawi menarik diri dan kembali ke daerahnya . Nabi tidak mengejar pasukan tersebut tetapi berkemah di Tabuk. Beliau membuat beberapa perjanjian dan akhirnya daerah perbatasan itu dapat dirangkul ke barisan islam . Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Pada tahun 9 dan 10 H ( 630-632M ) banyak suku dari berbagai pelosok arab mengutus delegasinya kepada Nabi Muhammad menyatakan ketundukan mereka. Masuknya orang mekah ke dalam agama islam rupanya mempunyai pengaruh yang sangat besar padapenduduk padang pasir itu. Tahun ini disebut sebagai tahun perutusan. Persatuan bangsa arab telah terwujud peperangan yang berlangsung sebelumnya menjadi persaudaraan seagama. Dalam menunaikan ibadah haji yang terakhir haji wada tahun 10 H (631 M ) Nabi Muhammad menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah . Isi khotbah itu anatara lain : 1. larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq dan larangan mengambil harta orang lain dengan batil, karena nyawa dan harta benda adalah suci 2. Larangan riba dan larangan menganiaya 3. Perintah untuk memperlakukan para istri dengan baik dan lemah lembut dan perintah menjauhi dosa 4. Semua pertengkaran antara mereka di zaman jahiliyah harus asling dimaafkan 5. Balas dendam dengan tebusan darah sebagaimana berlaku dijaman jahiliyah tidak lagi dibenarkan 6. Persaudaraan dan persamaan diantara manusia harus ditegakkan 7. Hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik , mereka makan seperti apa yang dimakan tuannya dan memakaiseperti apa yang dipakai tuannya 8. Dan yang terpenting adalah bahwa umat islam harus selalu berpegang pada dua sumber yang tidak akan pernah usang, Al-Quran dan Sunah Nabi Isi khotbah ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan islam. Prinsip-prinsip ini bila disimpulkan adalah kemanusiaan , persamaan , keadilan sosial , keadilan ekonomi , kebajikan dan solidaritas . Setelah itu nabi kembali ke Madinah , beliau mengatur organisasi masyarakat yang memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para dai dikirim ke berbagai daerah dan kabilah untuk 7

mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur peradilan , dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu , Nabi menderita sakit demam. Tenaganya dengan cepat berkurang. Hingga akhirnya pada hari senin 12 rabiul Awal 11 H/8 Juni 632 M Nabi muhammad wafat dirumah istrinya Aisyah.

3. Khilafah Rasyidah ( Khulafaur Rasyidin ) Nabi Muhammad tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau menjadi pemimpin politik umat islam setelah beliau wafat. Beliau nampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada keum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah tidak lama setelah beliau wafat , belum lagi jenazahnya dimakamkan sejumlah tokoh muhajirin dan anshar berkumpul dibalai kota Bani Saidah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup lama karena merasa berhak menjadi pemimpin umat islam . Namun dengan semangat ukhuwah islamiah yang tinggi akhirnya Abu bakar terpilih . Rupanya semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat islam , sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya. Sebagai pemimpin umat islam setelah Rasul , Abu Bakar disebut sebagai khalifah Rasulillah ( pengganti Rasul ) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja . Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugastugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan . Abu Bakar menjadi Khalifah hanya dua tahun . Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang tidak mau tunduk lagi pada pemerintahan Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad dengan sendirinya batal setelah Nabi wafat dan mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah ( Perang melawan kemurtadan ). Khalid bin Al-Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini .

Kekuasan yang dijalankan masa Khalifah Abu Bakar sebagaimana masa Rasulullah yang bersifat Sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat ditangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan , khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian seperti juga Nabi Muhammad , Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya bermusyawarah . Setelah selesai urusan perang dalam negeri , barulah Abu Bakar mengirim kekuatan keluar Arabia . Khalid bin Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai al-Hirah ditahun 634 M . Ke syria dikirim ekspedisi dibawah pimpinan empat jenderal yaitu Abu Ubaidah , Amr bin Ash, Yazid bin Abi Sufyan , dan Syurahbil. Ebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih berusia 18 tahun . Untuk memperkuat tentara ini Khalid bin Walid diperintahkan meninggalkan iraq dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani ia sampai ke syria. Abu Bakar meninggal dunia , sementara barisan depan pasukan islam sedang mengancam Palestina, Iraq dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh tangan kanannya Umar bin Khatab. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat , kemudian mengangkat Unar sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat islam . Kebijaksanaan Abu Bakar ternyata diterima masyarakat yang segera secara bersama-sama membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Khalifati Rasulillah ( Pengganti dari pengganti Rasulullah ). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Muminin ( Komando orang-orang yang beriman )

Di zaman Umar gelombang ekspansi ( perluasan daerah kekuasaan ) pertama terjadi ; ibu kota Syria , Damarkus jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian setelah tentara Bizantium kalah dipertempuran yarmuk , seluruh daerah Syriajatuh kebawah kekuasaan Islam . Dengan memakai Syria sebagai basis , ekspansi diteruskan kemesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Iraq dibawah pimpinan Saad bin Abi Waqqash. Iskandaria ibu kota Mesir ditaklukan tahun 641 M . Dengan demikian Mesir jatuuh kebawah kekuasaan islam . Al- Qadisiyah sebuah kota dekat Hirah di Iraq jatuh tahun 637 M . dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga . Pada tahun 641 M , Mosul dapat dikuasai . Dengan demikian , pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina , Syria , Sebagian besar wilayah Persia , dan Mesir. Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat , Umar segera mengatur administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi 8 wilayah profinsi : Mekah, Madinah, Syria , Jazirah, Basrah , Kufah , Palestina , dan Mesir. Beberapa departement yang dipandang perlu didirikan maka pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban jawatan kepolisian dibentuk demikian juga jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan bait alMal, menempa mata uang , dan menciptakan tahun hijrah Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M ) . Masa jabatannya berakhir dengan kematian . Dia dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Luluah. Untuk menentukan penggantiannya Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar . Dia menunjuuk 6 orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang diantaranya menjadi Khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman , Ali , Thalhah, Zubair, Saad bin Abi Waqqas, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah Umar wafat tim ini bermusyawarah dan menunjuk Usman menjadi Khalifah melalui persaingan yang agak ketat dengan Ali bin Abi Thalib. Dimasa pemerintahan Usman( 644-655 M ) Armenia, Tunisia , Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristan berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai disini . Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun , pada separuh terakhir masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar, mungkin karena umurnya yang lanjut ( diangkat dalam usia 70 tahun ) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H / 655 M Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat yang kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaan mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Pada masanya Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan , jembatan , masjid, dan memperluas masjid Nabi di Madinah . Setelah Usman wafat masyarakat membaian Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah. Ali memerintah selama 6 tahun , selama masa pemerintahannanya ia menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Tidak lama kemudian Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah. Alasan mereka Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman dan mereka menuntut bela terhadap darah Usman yang telah ditumpahkan secara Zalim. Hingga akhirnya terjadi pertempuran yang dahsyat berkobar. Perang ini dikenal dengan nama Perang Jamal ( Unta ) karena Aisyah pada pertempuran ini menunggang unta. Ali berhasil mengalahkan lawannya , Zubair dan Thalhah terbunuh ketika hendak melarikan diri sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Zubair , Thalhah dan Aisyah Ali bergerak dari Kufah menuju Damaskus dengan sejumlah besar tentara dan terjadilah perang dengan pasukan MUawiyah di Shiffin. Pertempuran ini dikenal 9

dengan perang Shiffin dan di akhiri dengan takhim ( arbitrase) tapi ternyata takhim tidak menyelesaikan masalah bahkan menyebabkan timbul golongan ketiga Al-Khawarij, orangorang yang keluar dari barisan Ali. Akhirnya diujung pemerintahan Ali bin Abi Thalib umat islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik yaitu Muawiyah , Syiah (pengikut Ali) dan Al Khawarij.Munculnya kelompok Al-Khawarij menyebabkan tentaranya makin lemah sementara posisi Muawiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H (660 M ) Ali terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij. Kedudukan Ali kemudian digantikan oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan. Namun hasan ternyata lemah sementara Muawiyah semakin kuat maka Hasan membuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kepemimpinan politik , dibawah Muawiyah bin Abi Sufyan. Disisi lain perjanjian itu juga menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa Absolut dalam islam. Tahun 41 H (661 M ) tahun persatuan itu dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jamaah ( am jamaah ) . Dengan demikiaan berakh irlah apa yang disebut mada Khulafaur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam sejarah politik islam . Mulai dari masa Abu Bakar sampai Ali dinamakan Khalifah Rasyidah. Para Khalifahnya disebut Al-Khulafaal-Rasyidin ( Khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk ). Ciri pada masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi . Mereka dipilih melalui proses musyawarah , yang dalam istilah sekarang dikenal dengan demokratis. Setelah periode ini pemerintahan islam berbentuk kerajaan . Kekuasaan diwariskan secara turun temurun, selain itu seorang Khalifah Rasyidah tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan. Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain sedangkan khalifahkhalifah sesudahnya sering bertindak otoriter.

10

You might also like