You are on page 1of 6

1

BAB I PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan secara tepat dan cepat, diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat. Salah satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan ibu nifas (KEMKES RI, 2009, p.14). Masa nifas atau puerperium dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari (Anggraini, 2010, p.01). Pelayanan ibu nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Pada ibu nifas diperlukan adanya deteksi dini yaitu kunjungan ibu nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1) 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan 2) kunjungan nifas ke dua (KF2) pada minggu ke dua setelah persalinan dan 3) kunjungan nifas ke tiga (KF3) dilakukan minggu ke enam setelah persalinan (KEMKES RI, 2009, p.66). Cakupan kunjungan ibu nifas di Indonesia pada tahun 2009 adalah 71,54%, sementara target cakupan kunjungan ibu nifas pada tahun 2015 adalah 90% (KEMKES RI, 2009, p.67). Target ibu nifas di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2010 adalah 100% (DKK, 2010). Dari 26 Puskesmas di Kabupaten Pekalongan 21 Puskesmas sudah mencapai target tetapi ada 5 puskesmas yang belum mencapai target pada tahun 2010 yaitu Puskesmas Sragi I menunjukkan

angka cakupan ibu nifas sebesar

97,5%, Puskesmas Sragi II sebesar 90%,

Puskesmas Buaran sebesar 95,3%, Puskesmas Wiradesa sebesar 92,9%, Puskesmas Karangdadap cakupan ibu nifas tahun 2009 adalah 90% (DKK, 2010). Perawatan nifas adalah perawatan terhadap ibu yang telah selesai melahirkan, salah satunya adalah perawatan payudara (Siregar, 2009). Perawatan payudara pada ibu nifas sangat penting karena salah satu manfaatnya yaitu melancarkan produksi ASI yang merupakan makanan pokok bagi bayi, perawatan payudara harus dilakukan dengan benar dan teratur sehingga dapat memudahkan bayi mengkonsumsi ASI dan mengurangi resiko terjadinya luka saat menyusui seperti terjadi puting susu lecet. Teknik menyusui yang salah akan berpengaruh pada bentuk payudara. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu biasanya disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah, selain itu juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan psikologi ibu. Salah satu tujuan perawatan payudara adalah mendeteksi dini bila ada kelainan pada payudara (puting susu lecet, payudara bengkak, mastitis, abses payudara, dan deteksi kanker payudara) (Saryono dan Pramitasari, 2009, p.37). Data dari Puskesmas Karangdadap pada tahun 2011 masih ada 2 ibu nifas yang periksa mengalami lecet pada puting atau puting susu lecet pada bulan Maret dan terdapat 23 kasus kanker payudara di Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan pada tahun 2009 ( Profil Kes, 2009, p.12) Berdasarkan penelitian yang dilakukan Winarni di Puskesmas Sragi II Pekalongan tahun 2009 terhadap 10 ibu hamil diketahui 4 ibu hamil tahu tentang perawatan payudara dan 6 ibu hamil tidak tahu tentang perawatan payudara

selama masa kehamilan. Hal ini menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara kurang. Survey pendahuluan yang dilakukan bulan April pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan menunjukkan sebanyak 50% ibu nifas tidak pernah melakukan perawatan payudara dan dari 10 ibu nifas terdapat 2 ibu nifas berpengetahuan baik, 7 ibu nifas berpengetahuan cukup dan 1 ibu nifas berpengetahuan kurang tentang perawatan payudara. Data tersebut di atas melatarbelakangi peneliti untuk mengadakan penelitian tentang Hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2011.

A. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2011?.

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2011.

2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan) ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2011. b. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2011. c. Menganalisis hubungan umur dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan 2011. d. Menganalisis hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas

Karangdadap Kabupaten Pekalongan 2011. e. Menganalisis hubungan pekerjaan dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas

Karangdadap Kabupaten Pekalongan 2011.

C. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Penelitian ini dilakukan agar peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan tentang ilmu penelitian yang pernah didapat di bangku kuliah, serta dapat meningkatkan ketrampilan dan wawasan terhadap penelitian.

2. Bagi institusi Sebagai referensi perpustakaan yang dapat digunakan peneliti lebih lanjut di bidang kebidanan khususnya perawatan payudara. 3. Bagi masyarakat Diharapkan dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi masyarakat terutama ibu nifas sehingga mendapat pengetahuan lebih tentang perawatan payudara. 4. Bagi tenaga kesehatan Dapat memberikan motivasi kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu nifas dalam rangka mempersiapkan untuk menyusui bayi setelah lahir.

D. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


Nama Peneliti Tahun Penelitian 2009 Judul penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian

Sri Winarni

Gambaran karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama masa kehamilan studi di Puskesmas Sragi II Kabupaten Pekalongan

Deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional

Hasil diketahui bahwa dari 10 ibu hamil diketahui hanya 40% tahu tentang perawatan payudara

Nama Peneliti

Tahun Penelitian 2010

Judul Penelitian

Jenis Penelitian Analitik, dengan pendekatan cross sectional.

Hasil Penelitian

Dian Widhiarti

Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.

Adinata S, Edi

2009

Pengaruh pendidikan kesehatan cara perawatan payudara terhadap pengetahuan ibu post-partum di ruang nifas RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Adalah praeksperimen: one group pre test post-test design

Hasil diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap perawatan payudara secara garis besar mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan payudara yaitu 45,8% dan ada hubungan antara karakteristik (umur, paritas, pendidikan) tentang perawatan payudara selama kehamilan. Hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata pengetahuan ibu sebelum diberikan perlakuan adalah 4,13, sementara setelah diberi perlakuan meningkat menjadi 8,37

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang akan dilakukan adalah pada penelitian Sri Winarni dan Dian Widhiarti subjek penelitiannya adalah ibu hamil, sedang pada penelitian ini adalah ibu nifas. Pada penelitian Dian Widhiarti variabel terikatnya adalah tingkat pengetahuan ibu hamil dan lokasi penelitian Sri Winarni di Puskesmas Sragi II Kabupaten Pekalongan dan Dian Widhiarti di BPS Uut Maskon Semarang sedang pada penelitian ini di Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan.

You might also like