You are on page 1of 8

Z PLASTY

PENDAHULUAN Z plasty merupakan salah satu teknik bedah plastik yang digunakan untuk meningkatkan fungsi normal dan faktor kosmetik dari suatu luka atau bekas luka.Dengan teknik z-plasty ini ,bekas luka dapat diperbaiki menjadi bentuk yang lebih baik dengan lipatan kulit.Zplasty terdiri dari dua bentuk flap segitiga dengan luas yang sama yang kemudian ditransposisikan.Z plasty merupakan tipe transposisi dari suatu flap yang meningkatkan perbaikan bekas luka dengan menggabungkan dan merotasi flap. Denonviliers, pada tahun1856 merupakan orang pertama yang memperkenalkan teknik z-plasty sebagai suatu terapi operasi untuk ektropion pada kelopak mata bagian bawah. Referensi pertama untuk teknik ini dalam literatur Amerika diperkenalkan oleh McCurdy pada tahun 1913, sebagai terapi untuk kontraktur pada komisura oral. Limberg pada tahun 1929,memperkenalkan gambaran geometrik yang lebih mendetail.(1) Z-plasty merupakan tipe transposisi dari suatu flap.Flap adalah pencangkokan jaringan kulit beserta jaringan lunak yang di bawahnya diangkat dari tempat asalnya tetapi tetap mempunyai hubungan vaskularisasi dengan tempat asalnya. Flap yang dipindahkan akan membentuk vaskularisasi baru di tempat resipien. Flap sering juga berupa muskulokutan, fasiokutan, bahkan dapat pula mengandung tulang. Berdasarkan vaskularisasinya, flap dibedakan menjadi dua macam, yaitu flap acak (random flap) yang mengandalkan kapiler pembuluh darah sekitarnya, dan flap bersumbu (axial flap) yang mengandung arteri nutrisi di dalamnya. (2,3,4) Pada flap transposisi ini sumbu defek dan sumbu flap bersilang di suatu titik tumpu tempat flap dipindahkan. Sayatan Z-plasty dibuat dengan satu kaki tengah dan dua kaki lateral

yang sama panjang dengan menggunakan sudut 60 . Z-plasty yang terdiri dari dua bentuk flap segitiga dengan luas yang sama kemudian ditransposisikan. Dengan menggunakan teknik Zplasty akan membentuk garis luka yang lebih baik dengan tegangan kulit yang minimal. Luka kontraktur dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik ini. Sikatrik kecil yang terlokalisir dapat diperbaiki dengan Z-plasty. Tetapi untuk luka yang lebih panjang, diperlukan beberapa Z-plasty yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk luka. Setelah flap dibuat dan ditransposisikan, maka setiap bentuk Z akan menambah panjang luka sekitar 25-30 % dan akan menjadikan bentuk luka menjadi kelihatan lebih baik.(1,2,3,4)

Tujuan z plasty,antara lain: (5,6) 1. Mengubah arah dari scar 2. Memotong garis scar untuk memutuskan garis tension 3. Memanjangkan scar untuk mengurangi tarikan scar. INDIKASI(1,2,3,) Indikasi umum untuk Z-plasty yaitu untuk memperbaiki kontraktur bekas luka linear yang melewati lipatan fleksor. Beberapa indikasi lain dari teknik Z-plasty adalah : 1. Mencegah terjadinya kontraktur pada bekas luka linear, terutama jika luka tersebut melewati daerah permukaan estetik atau permukaan yang konkaf. 2. Mengubah panjang dan bekas luka (kontraktur akibat bekas luka pada bibir, kelopak mata atau leher). 3. Mengubah vektor bekas luka (reposisi bekas luka sepanjang sulkus nasolabial). 4. Reposisi jaringan (berguna pada defek trapdoor atau pin-cushion).

5. Menutup defek kutaneus 6. Transposisi jaringan sehat untuk menutupi fistula. Indikasi z plasty terutama memperbaiki cacat akibat dari jaringan parut.Indikasi-indikasi umum untuk z plasty mencakup(1,7) 1. Pertambahan panjang scar linear yang kontraktur melewati fleksor(Gambar 2a dan 2b).Fleksi kontraktur dilepaskan dan fungsionalitas yang mengalami scar tersebut mengalami perbaikan. 2. Perubahan scar yang tidak menguntungkan secara kosmetik dan mengalami pembentukan sudut baru.Scar diluruskan sepanjang bentuk alami kulit sehingga menyebabkan kurang tegangnya skar dan menghasilkan kwalitas kosmetik yang baik.(1,3)

Gambar 2a

(diambil dari kepustakaan 1)

Gambar 2b (diambil dari kepustakaan 1) KONTRAINDIKASI Z-plasty memerlukan kulit yang tipis. Flap dengan banyak jaringan subkutaneus akan membatasi gerak rotasi flap, sehingga flap tersebut akan sulit untuk diposisikan. Faktor resiko yang mempengaruhi vaskularisasi di kulit seperti atherosklerosis, diabetes, merokok, penyakit kolagen vaskuler, dan antikoagulasi dapat mengurangi hasil yang diharapkan dari Z-plasty. Riwayat penyembuhan luka yang lama, hipertropik scarring, dan pembentukan keloid merupakan kontraindikasi dalam melakukan Z-plasty.(2,3,8,9)

TEKNIK OPERASI Mekanisme operasi harus betul-betul dimengerti dengan jelas oleh para ahli bedah sebelum melakukan prosedurnya. Prosedur dan risiko serta keuntungan operasi terlebih dahulu harus dijelaskan kepada pasien melalui informed consent. Langkah-langkah dasar dari Z-plasty antara lain: (1,2,5,8,9) 1. Daerah operasi harus didesinfeksi dengan menggunakan cairan antibakteri seperti betadine, kemudian lakukan sterile drapping. 2. Dua garis digambarkan pada tiap ujung bekas luka linear, membentuk sudut 60 terhadap bekas luka. Sudut dua garis harus menghasilkan sudut yang sama.

Gambar dikutip dari kepustakaan 1

Gambar dikutip dari kepustakaan 2

Gambar dikutip dari kepustakaan 9

3. Berikan anestesi lokal atau regional 4. Insisi vertikal sepanjang garis dengan memakai pisau scalpel nomor 15 5. Lakukan penipisan kulit flap sampai jaringan lemak subkutaneus, menghasilkan dua segitiga flap dengan bentuk dan sisi yang sama. Sekitar jaringan subkutaneus yang dibebaskan (undermining) dengan adekuat untuk mencapai mobilisasi flap yang memadai.

Gambar dikutip dari kepustakaan 1

Gambar dikutip dari kepustakaan 9

6. Kedua flap kemudian ditransposisi satu sama lain, sehingga mengubah arah luka semula. Kedua flap difiksasi dengan sedikit jahitan sementara. Sudut jahitan digunakan untuk petunjuk flap. Tutup flap dengan menggunakan jahitan interuptus.

Gambar dikutip dari kepustakaan 1

Gambar dikutip dari kepustakaan 9

7. Antibiotik topikal dengan bebat tekan di atas luka dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan bentuk hematoma yang disebabkan oleh undermining. 8. Luka diobservasi selama 1-2 hari, apabila tidak ada masalah dengan luka tersebut, biasanya jahitan akan dilepaskan pada hari 7-14 pasca operasi. Komplikasi: Kekurangan z plasty yang utama adalah karena z plasty menambah panjang luka dan menambah 2 luka irisan tambahan(insicion)walaupun hal ini bukan komplikasi.Z plasy bisa menyebabkan nekrosis atau sloughing/pengelupasan flap yang disebabkan tension luka yang tinggal dan efek trapdoor(elevasi jaringan sentral yang dihasilkan dari kontraktur scar di sekitarnya) dan juga bisa menimbulkan hematom dan infeksi luka.(1,10,11,12)

PROGNOSIS Penyembuhan luka biasanya terjadi dalam waktu satu minggu dan apabila luka disertai udem,akan hilang dalam waktu 4-6 bulan. Pada Z-plasty akan terjadi pemanjangan luka dan terbentuknya dua luka tambahan. Hal ini merupakan konsekuensi dari prosedur penatalaksanaan Z-plasty.(1,2)

You might also like