You are on page 1of 3

KOMPLIKASI HYPOGLIKEMIA Kadar glukosa plasma yang dapat memberikan sinyal akan adanya kebutuhan system saraf pusat

untuk mobilisasi cadangan energi bergantung pada sejumlah factor seperti, status aliran darah ke otak, integritas jaringan ke otak, kadar glukosa plasma, dan ketersediaan bahan bakar metabolik alternatif. Pasien dengan hiperglikemia kronis dapat mengalami neuroglikopenia dikarenakan adanya suatu down-regulation dari system angkut glukosa menembus sawar darah otak (GLUT 1). Sebaliknya, pasien dengan hipoglikemia kronis, maka up-regulation dari pengangkut glukosa dapat menjeaskan toleransi yang lebih besar terhadap hipoglikemia tanpa manifestasi gejala-gejala neuroglikopenia.

Hipoglikemia yang lama dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian, akan tetapi pada saat glukosa plasma kira-kira <70 mg/dL tubuh melakukan mekanisme kontra-regulator ( counterregulation) sehingga akan merangsang hormon glucagon, epinefrin, growth hormone, norepinefrin dan acetylcholine untuk mempertahankan glukosa plasma dalam keadaan

normal. Namun, pada saat glucose plasma semakin menjadi hipoglikemia, dari kontra-regulasi tubuh akan muncul tanda-tanda hipoglikemia (letih, lesu, pandangan kabur). Dan jika keadaan hipoglikemia terus berlanjut, pada otak (neuroglikopenia) karena tidak adanya asupan glukosa yang adekuat akan menyebabkan koma, terlebih lagi akan terjadi kematian.

Gambar: Pegaruh Hipoglikemia terhadap mekanisme kontra-regulasi Sumber: Endokrinologi dasar dan klinik, Greenspan Baxter

Gambar: Mekanisme kontra-regulasi Sumber: Harrisons Principles of Internal Medicine, 17th edition

You might also like