You are on page 1of 8

BAB V PERENCANAAN DRAINASE

Drainase merupakan bagian terpenting dalam hal perencanaan lapangan terbang, drainase sebagai suatu system saluran-saluran penampung yang perkiraannya cukup memadai dalam mengalirkan pada permukaan suatu areal secara efisien dan juga berfungsi sebagai pengontrol permukaan air tanah dengan efektif. Study kelayakan dalam penyelesaian system drainase pada araal lapangan terbang membutukan kesungguhan serta memperhatikan berbagai factor yang berhubungan dengan perancanaan drainase lapangan terbang. Seperti telah diketahui kenaikan muka air tanah akan mengurangi daya dukung tanah. Jadi baik buruknya suatu bangunan drainase akan membutukan biaya yang cukup besar baik pada tahap perencanaan maupun pada pemeliharaan, dimana suatu lapisan tanah yang mempunyai klasifikasi tertentu akan mempunyai egivalen yang berbeda untuk drainase yang baik dan yang baru. Sebagai contoh tanah yang mempunyai klasifikasi E-7, untuk perencanaan drainase yang baik dikelompokkan sebagai tanah dalam katagori F-3, sedangkan drainase yang buruk termsuk pada F-5. Apa bila hal ini diplotkan untuk mendapatkan desingn perkerasan, akan diperoleh tebal perkerasan yang berbeda, dimana drainse yang abaik akan mendapatkan tebal lebih kecil, dan pada drainase yang buruk akan lebih besar. Untuk inilah system drainase ini memegang peranan yang penting dalam perancanaan lapangan terbang. Klasifikasi tanah yang bersimbol E dibuat untuk membedakan terhadap simbol- simbol lain sehingga tidak tejadi kekeliruan. Simbol E dimaksudkan sebagai uraian dari suatu lapisan tanah, sedangkan F untuk drainase. Data menujukan itensitas hujan pertahun = 3500 mm dalam 1 ( satu ) tahun Diperlukan hujan 2 ( dua ) bulan atau 60 hari rata rata hujan : 3500 x 60 Tiap hari 24 jam =------------------= 23,97 mm/ jam 365 x 24 Saluran tertutup sebelah kanan kiri runway: Lebar runway = 45 m

Panjang daerah aliran ( melintang ) = 4.539,37 m Luas daerah 45 x 4.539,37 A = -------------------- = 102135,825 m 2 10-3 = 23,97 x -------3600 = 6,658 x 10-6 m/dt Q = F.C.I.A = 0,278 x 0,9 x 6,689 x 10-6 m/dt x 102135,825 m = 0,171 m/dt

Debit air Q = F.C.I.A I = 23,97 mm/jam

Type of surface For all waterfight survace For aspalt runway pavemants For concrete runway pavemants For gravel or macadam pavemants For inpervions soils ( heavy )* For inpervions soils with truf* For slightlypervion soils For slightlypervion soils with truf For moderately pervion soils* For moderately pervion soils,with truf*

Factor C 0,75 0,95 0,80 0 95 0,70 0,95 0,35 0,70 0,40 0,65 0,30 0,55 0,15 0,40 0,10 - 0,30 0,05 0,20 0,00 0,10

Keterangan : For slope From 1 to 2 percent.

DIMENSI SALURAN 5.1 5.1.1 Saluran tertutup Saluran tertutup I Merupakan saluran yang terletak di kanan kiri runway B Q 0,171 h2 h2 h b = 0.5 h =VxA ;V diambil = 0,2 m/dtk

= 0,2 x 0,5 h2 = 0,171 /0.1 = 1,71 = 1,308 m dimana 1,31 m = 0.5 x 1,31 = 0,655 m

h
h

= 1,31 m = 1,31 x 0.2

b = 0,655 m

Kemiringan Saluran Rumus Stickler V K V O : = K.R2/3.I1/2 = 60 ( Batu Bata ) = 0.2 m / det = 2h + b = 2 ( 1,31) + 0.655 = 1,965 m

= A/O = ( 0,655 x 1,31 ) / 1,965 = 0,4367 m

I I I

= V2/ ( K2 R4/3 ) = 0,22/ ( 602 0,43674/3 ) = 0,335 x 10-4 m

Menghitung buis buis beton Q = V.A

Dimana ; A = Luas penampang buis beton = /4d2 0,171 = 0.20 x /4d2

/4d2 = 0,855
d2 = 1,088 d = 1,04 meter

Di kiri kanan run way disalurkan kesaluran tertutup dengan memasang buis beton berjarak 100 meter. Banyaknya pipa yang diperlukan adalah : n = 4.539,37 /100 = 45,393 46 buis diameter 0.16 m

A = x r2 = 3.14 x ( 0.522 ) = 0,85 m2 Q = V.A = 0.2 x 0,85 = 0.17 m3/det Kemiringan Saluran V A O R = 0.2 m/det = 0,85 m2 = 2 . .r = A/O = 3,267 m = 3,844 m

= V2/ ( K2 R4/3 ) = 0,22 / 602x3,8444/3

= 0,018 x 10-4 m

5.1.2

Saluran Tertutup II Merupakan saluran yang menampung limbahan dan saluran tertutup I serta daerah strip. Luas daerah pengaliran Untuk daerah strip = 45 x 4.539,37 = 226.968,5 m2 = 0.227 km2 Q = F.C.I.A = 0,278 x 0,9 x 6,689 x 10-6 m/dt x 226.968,5 m = 0,379 m/dt Debit maximum strip ( Q maximum ) Buis beton = 0.004 m3/det Q total = 0.379 + 0.004 = 0.383 m3/det Dimensionering Saluran B Q V diambil 0.383 h2 h b = 0.5 h =VxA ;

= 0,2 m/detik = 0.20 x 0.3 h2 = 0.383/0.06 = 2,526 m = 0.3 h = 0.3 x 2,526 = 0,758 m

Kemiringan Saluran Rumus Stickler : V= K.R2/3.I1/2 K= 60 ( Batu Bata ) V= 0.2 m/det O= 2h + b = 2 (2,526) + 0,758= 5,81 m R = A/O

= ( 2,526 x 0,758 ) / 5,81 = 0,329 m I = V2/ ( K2 R4/3 ) = 0,22/ ( 602 0,3294/3 ) = 4,89 x 10-5 m 5.2 Saluran terbuka Merupakan saluran yang menampung air limbahan dari saluran tertutup I dan saluran tertutup II Q = 0.383 m3/detik 10 V = 0,40 m/detik h h : b = 1:1 m b Q=VxA Saluran mengalir pada dua arah yang dimulai dari titik tengah runway menyusur sejajar dengan = 1:1

centralina.perencanaan dengan mengambil debit max ( total ) yang pada dasarnya kurang ekonomis karena Q terdapat pada ujung saluran. Untuk mendapatkan debit max,lihat gambar perencanaan, dimana saluran 1 menerima discharge 8 x Q. Q total = V x A A = (b + m h) h = ( h + h) h = 2 h2 0,383 = 0,4 x 2h2 max

h = 0,69 m,diambil 0,70 m b = 1 x 0,70 = 0,70 kemiringan saluran : R =A/O O = 2h . V2 + h = 3,85 h R = 2h2 / 3,85 h = 0,522 h R = 0,5224 x 0,70 = 0,365 i = ( V : K x R2/3 )2 i = ( 0,40 : 45 x 0,3652/3 )2 i = 2,061 x 10-5 m K = 45

You might also like