Professional Documents
Culture Documents
D. Mendengarkan Informasi
Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat pokok-pokok isi berita di radio
atau televisi yang didengar dengan mencantumkan sumber berita.
Unit 2
Memanfaatkan Teknologi sebagai Sumber Belajar
Kemajuan teknologi informasi (TI) telah membawa perubahan yang besar di
semua bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Dengan adanya
jaringan internet (salah satu dari kemajuan TI), sumber belajar menjadi
tidak terbatas. Jaringan internet dapat dimanfaatkan untuk mencari dan
menemukan secara mudah dan cepat bahan-bahan belajar. Kemajuan
teknologi tersebut sudah selayaknya dimanfaatkan secara positif melalui
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Manfaatkan bahan-bahan dari internet
untuk mengembangkan keterampilan membaca, menulis, mendengarkan,
dan berbicara serta mengapresiasi sastra!
(1) Pertanyaan atau tanggapan harus relevan atau sesuai dengan topik
diskusi.
(2) Agar gagasanmu jelas dan runtut, pertanyaan atau tanggapan sebaiknya
disiapkan terlebih dahulu secara tertulis sebelum dikemukakan secara lisan.
(3) Sampaikan pertanyaan atau tanggapan itu secara singkat, jelas, dan
langsung pada pokok persoalan!
(4) Pertanyaan yang diberi nomor (dipilah-pilah) lebih baik daripada dalam
bentuk uraian panjang lebar.
(5) Ungkapkan pertanyaan atau tanggapan itu secara santun dan usahakan
secara optimal tidak menyinggung perasaan orang lain, baik narasumber
maupun peserta yang lain dalam diskusi!
Latar cerita merujuk kepada latar fisik, psikologis, dan sosial. Latar fisik
berupa tempat, lokasi, kota atau lainnya yang secara fisik tampak atau
dapat diamati.
Alur dan konflik mempunyai hubungan yang sangat erat, selain unsur-
unsur yang lain. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun
keutuhan cerita fiksi. Selanjutnya, rangkaian peristiwa yang terikat oleh
latar yang di dalamnya terdapat tokoh secara bersama-sama akan
membangun konflik. Secara sederhana, konflik itu dimulai dari adanya
pertentangan, menuju klimaks, dan mengarah menuju penyelesaian.
(1) Pertanyaan atau tanggapan harus relevan atau sesuai dengan topik
diskusi.
(2) Agar gagasanmu jelas dan runtut, pertanyaan atau tanggapan sebaiknya
disiapkan terlebih dahulu secara tertulis sebelum dikemukakan secara lisan.
(3) Sampaikan pertanyaan atau tanggapan itu secara singkat, jelas, dan
langsung pada pokok persoalan!
(4) Pertanyaan yang diberi nomor (dipilah-pilah) lebih baik daripada dalam
bentuk uraian panjang lebar.
(5) Ungkapkan pertanyaan atau tanggapan itu secara santun dan usahakan
secara optimal tidak menyinggung perasaan orang lain, baik narasumber
maupun peserta yang lain dalam diskusi!
Tema merupakan ide dasar cerpen, sedangkan pesan merupakan nilai atau
nasihat yang akan disampaikan penulis kepada calon pembacanya. Tema
bersifat umum, misalnya percintaan remaja, persahabatan, petualangan,
dan kesetiakawanan sosial. Pesan lebih spesifik atau lebih khusus dan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.
Latar cerita merujuk kepada latar fisik, psikologis, dan sosial. Latar fisik
berupa tempat, lokasi, kota atau lainnya yang secara fisik tampak atau
dapat diamati.
Alur dan konflik mempunyai hubungan yang sangat erat, selain unsur-
unsur yang lain. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun
keutuhan cerita fiksi. Selanjutnya, rangkaian peristiwa yang terikat oleh
latar yang di dalamnya terdapat tokoh secara bersama-sama akan
membangun konflik. Secara sederhana, konflik itu dimulai dari adanya
pertentangan, menuju klimaks, dan mengarah menuju penyelesaian.
Berikut ini contoh cara menolak atau menyetujui suatu pendapat dalam
diskusi.
C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf
Apabila kalimat utamanya diletakkan pada awal paragraf (kalimat pertama
atau mungkin juga kedua), paragraf itu termasuk paragraf deduktif. Apabila
kalimat utamanya diletakkan di akhir paragraf, paragraf itu disebut paragraf
induktif. Selanjutnya apabila kalimat utamanya diletakkan di awal paragraf
dan kemudian ditegaskan kembali di akhir paragraf, paragraf itu dinamakan
paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan mendiskusikan isi teks drama ialah
dicapainya pemahaman yang lebih mendalam dan apresiatif mengenai
unsur-unsur pembangun (aspek-aspek) teks drama. Pemahaman yang lebih
mendalam itu ditandai oleh kemampuanmu dalam menjelaskan hasil
diskusi, yakni lancar, mendalam, dan penuh apresiasi (apresiatif).
Unit 4
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Remaja mempunyai kekayaan potensial yang perlu dikembangkan. Potensi
itu meliputi kecerdasan intelegensi (Intelegensia Quotient/IQ), emosional
(Emotional Quotient/EQ), spiritual (Spiritual Quotient/SQ), dan potensi
untuk menghadapi dan memecahkan masalah atau kecerdasan mengubah
hambatan menjadi peluang (Adversity Quotient/AQ). Dalam pendidikan,
empat potensi itu seharusnya mendapat perhatian yang seimbang. Akan
tetapi, kenyataannya selama ini pendidikan hanya ditekankan pada aspek
intelektual dan cenderung mengesampingkan aspek emosional dan spiritual.
Keadaan yang demikian itu sungguh tidak menguntungkan bagi remaja dan
sekaligus masa depan bangsa. Nah melalui belajar membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara serta apresiasi sastra pada unit ini,
pengembangan potensi remaja tersebut coba diungkapkan dan
dikembangkan, khususnya potensi dalam dirimu.
A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan
Pendapat biasanya berasal dari sumber berita atau penulis berita
(wartawan). Pendapat bisa salah atau benar, tergantung bukti-bukti
pendukungnya.
Setelah melakukan persiapan di atas, ada beberapa hal lain yang perlu kita
perhatikan pada waktu menyampaikan argumentasi, yaitu
(1) Pokok permasalahan yang akan kita bicarakan harus jelas. Pendapat
yang akan diterima atau ditolak harus kita sampaikan dengan jelas.
(2) Bahasa yang kita gunakan harus jelas. Istilah-istilah yang dipakai harus
dimengerti pihak lawan. Jika ada istilah baru atau asing, kita harus
memberikan penjelasan mengenai arti atau definisi istilah itu.
(3) Bahasa yang kita gunakan harus sopan, tidak menyinggung perasaan
pihak lawan, dan objektif. Artinya, kita menerima atau menolak pendapat
lawan, bukan peribadinya. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa
kekuatan argumentasi kita lebih didasarkan pada kekuatan fakta-fakta dan
analisis kita atas fakta-fakta yang ada bukan berdasarkan pada keinginan
menjatuhkan lawan.
(4) Apabila ternyata fakta-fakta dan analisis lawan lebih unggul dari milik
kita, kita harus bersedia menerimanya.
a. Temukan kalimat yang isinya selalu atau beberapa kali dirujuk oleh
kalimat yang lain!
b. Hubungkan kalimat yang telah ditemukan tersebut sekali lagi dengan
kalimatkalimat lain untuk memastikan bahwa kalimat tersebut memang
merupakan kalimat utama yang dijelaskan oleh kelimat lainnya!
Oleh karena itu saat menulis paragraf induktif dengan lima kalimat,
misalnya, kalimat pertama, kedua, ketiga, dan keempat masing-masing
berisi gagasan penjelas. Dari kalimat-kalimat penjelas itu, dimunculkan
kalimat terakhir yang merupakan kesimpulan dan merupakan kalimat
utama.
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari teks drama yang dibaca atau
didengarkan bisa bermacam-macam.
Unit 5
Mengembangkan Diri Melalui Kegiatan Belajar
Selama ini, banyak pelajar umumnya berpandangan bahwa aktivitas belajar
itu mencakup kegiatan membaca buku pelajaran atau sumber tertulis
lainnya, memahaminya, memberi garis bawah, menghafal, dan mengingat
segala hal yang telah dibaca tersebut. Suatu saat nanti, yang diingat itu akan
dikeluarkan kembali untuk menjawab ulangan atau ujian, yang umumnya
berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat. Benarkah demikian? Tidak!
Belajar mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Aktivitas belajar
sebagaimana yang telah disebut di atas hanyalah sebagian kecil dari kegiatan
belajar. Mengamati suatu peristiwa, objek, atau apa saja yang ada di
sekitarmu, kemudian menghubungkannya dengan bahan bacaan,
memikirkannya, dan mendiskusikannya merupakan kegiatan belajar yang
sangat baik. Bahkan, meneliti dan menulis tentang sesuatu berdasarkan hasil
pengamatan dan bahan bacaan juga termasuk kegiatan belajar yang sangat
penting. Pendek kata, semua aktivitas yang mengarah pada persiapan ke
arah memasuki kehidupan, termasuk kegiatan belajar dan bukan sekadar
untuk menghadapi ujian.
Unit 6
Menekuni Kegemaran
Kita semua tentu memiliki kegemaran. Ada di antara kita yang mempunyai
kegemaran sama dan ada juga yang berbeda. Ada yang mempunyai
kegemaran membaca, berpetualang, berekreasi, memelihara hewan,
memancing, dan berolah raga. Faktor apakah yang mendorong munculnya
kegemaran? Secara garis besar, ada dua faktor, yakni faktor bawaan sejak
lahir dan faktor lingkungan (keluarga, teman sepermainan, dan
masyarakat). Kehidupan pada masa yang akan datang jelas semakin penuh
persaingan. Oleh karena itu, kita harus dapat memilih kegemaran mana
yang harus ditekuni dan dikembangkan dan kegemaran mana pula yang
perlu ditinjau lagi dan bahkan ditinggalkan. Melalui kegiatan membaca,
menulis, mendengarkan, berbicara, dan mengapresiasi sastra, kamu akan
diajak mengenal kegemaran ke arah yang lebih produktif
(1) Gunakan kosa kata yang sudah populer bagi pembicara dan terlebih-
lebih bagi calon pendengar!
(2) Struktur kalimatnya sederhana dan jelas subjek, predikat, dan objeknya.
(3) Hindari kalimat yang panjang dalam aktivitas berbicara maupun
menulis!
Unit 7
Mencegah Masalah Kenakalan Remaja
Tawuran pelajar atau kenakalan remaja sering terjadi. Penyebab tawuran
pelajar bermacam-macam, mulai dari masalah sepele sampai masalah
antarsekolah. Pelajar sebagai individu terdidik seharusnya dapat berpikir
rasional setiap kali menghadapi masalah sehingga tawuran pelajar tidak
terjadi. Jika kita cermati, sebagaimana yang dilaporkan oleh media massa,
tawuran pelajar telah menjadi fenomena aktual yang sesungguhnya tidak
layak dilakukan oleh siswa. Pelajar sebagai komunitas terpelajar seharusnya
dapat memberi contoh yang baik bagi komunitas lain yang tidak bersekolah.
Akan tetapi kenyataan berbicara lain, tawuran pelajar telah menggejala di
tengah masyarakat kita saat ini. Melalui kegiatan membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi sastra, kamu dapat
mencegah masalah kenakalan remaja ini, bukan justru terlibat di dalamnya.
Ada lima hal yang berkaitan dengan gurindam yang perlu kamu apresiasi
dan diskusikan. Kelima hal itu ialah (a) memerhatikan kelancaran
membawakan gurindam, (b) mendiskusikan arti kata sulit dalam gurindam,
(c) membicarakan pesanpesan yang terdapat dalam gurindam, (d)
mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini, (e) menyimpulkan
pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
Unit 8
Menyikapi Berbagai Pengaruh Budaya Asing
Apakah budaya asing itu selalu negatif? Atau sebaliknya, apakah budaya
asing itu selalu unggul atau mempunyai nilai lebih? Apabila kita cerdas
dalam menyerap dan menyikapi berbagai budaya asing, pengaruh budaya
asing dapat dimanfaatkan untuk memacu kemajuan bangsa kita. Sebagai
contoh, kedisiplinan, ketertiban, dan semangat kerja keras dari suatu
negara misalnya, apabila kita mau, dapat kita pelajari dari mereka. Akan
tetapi sebaliknya, apabila yang kita serap itu mengenai pola hidup bebas,
pakaian ketat, dan rok mininya, bukan manfaat yang dapat kita peroleh,
tetapi penurunan martabat bangsa. Nah, marilah belajar membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi sastra dengan muatan
sikap yang tepat terhadap berbagai pengaruh budaya asing.
Bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan kepada orang lain uraian
lisan yang telah didengar? Setelah kegiatan mendengarkan dilakukan
dengan baik, pendengar atau penyimak setidaknya telah menangkap ide-ide
pokok. Ide-ide pokok yang telah dicatat itulah yang dijadikan bahan
berbicara khususnya menyampaikan secara lisan bahan-bahan yang telah
didengarkan. Prinsip dasar yang perlu diperhatikan ialah jangan menambah
atau mengurangi informasi yang didengar.
Unit 9
Memilih Hiburan yang Bermanfaat
Salah satu kebutuhan hidup manusia ialah memperoleh hiburan. Apalagi
bagi remaja, hiburan merupakan kebutuhan yang penting. Berbagai cara
dan bahkan biaya dikeluarkan untuk memperoleh hiburan. Sebagai generasi
yang cerdas, kamu harus dapat memilih hiburan yang mempunyai nilai
tambah. Artinya, hiburan yang dipilih bukan sekadar dapat menghibur,
melainkan juga dapat memberi inspirasi untuk berkreasi, bahkan
menambah wawasan dan pemikiran positif. Untuk itu, kamu harus selektif
dalam memilih hiburan. Nah melalui aktivitas mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis serta apresiasi sastra pada unit ini, diharapkan
dapat membantumu dalam memilih hiburan yang selektif tersebut.
Pada bagian ini, kamu mempelajari kembali atau terlibat dalam proses
mendengarkan informasi dari suatu uraian atau ceramah dan kemudian
mencatat pokok-pokok isinya. Intinya, kamu diharapkan dapat menangkap
saripati (isi) yang terkandung di dalamnya dan kemudian mencatatnya.
Sebagaimana halnya dalam wacana atau teks tertulis, saripati teks lisan
juga dapat ditemukan dalam setiap penggalan ceramah atau uraian yang
disebut paraton (paragraf lisan). Ciri penandanya ialah adanya penghentian
atau jeda yang cukup lama dalam satuan-satuan penggalan tertentu.
Unit 10
Mengkritik Perilaku Remaja
Remaja merupakan sebutan bagi mereka yang berusia 12–18 tahun atau
sedang bersekolah di jenjang SMP dan SMA/SMK serta di awal perguruan
tinggi. Pada usia itu, mereka sangat rentan terhadap berbagai pengaruh
negatif yang berasal dari lingkungannya. Dari pengamatan sehari-hari di
sekitar kita, banyak perilaku remaja yang menyimpang atau negatif apabila
dikaitkan dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat. Perilaku
begadang, merokok, membolos sekolah, minum minuman keras, melanggar
tata tertib sekolah, membaca buku porno, nongkrong di mal, dan berkelahi.
Perlu disadari oleh setiap remaja bahwa perilakunya itu tidak ada
manfaatnya dan bahkan berdampak negatif bagi masa depannya. Oleh
karena itu, kita perlu mengkritik bersama dengan harapan para remaja
sadar dan dapat meninggalkan perilaku negatifnya itu. Melalui kegiatan
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi
sastra, diharapkan kamu dapat mengkritik perilaku negatif yang ada di
lingkungan sekitarmu!
Setiap topik setidaknya mempunyai dimensi, yaitu (a) fakta atau data, (b)
hubungan-hubungan dengan hal-hal lain, (c) pengertian atau definisi, (d)
ruang lingkup atau cakupan, dan (e) teori yang menjelaskannya.
Salah satu ciri gagasan utama dapat dilihat dari letaknya dalam paragraf.
Mengingat paragraf paling banyak berpola induktif, deduktif, atau induktif-
deduktif, maka gagasan utama paling banyak terletak di awal, di akhir, atau
di awal dan akhir paragraf.
D. Menulis Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
“sepintas lalu” dari sudut pandang penulisnya. Sebagai ekspresi ide yang
dituangkan secara kreatif, esai cenderung tidak terikat pada aturan teknis
yang berlaku pada dunia ilmiah akademis. Yang terpenting dalam esai ialah
konsistensi tulisan dalam kaitannya dengan gagasan pokok yang telah
dinyatakan penulisnya.
Perbedaan artikel opini dan esai sungguh sangat tipis dan bahkan ada yang
menyebutnya sama. Esai itu bentuknya, isinya opini penulis. Dilihat dari
isinya, keduanya biasanya berisi isu-isu aktual yang sedang hangat
dibicarakan orang dalam masyarakat.
Unit 11
Menjaga Kesehatan
Merokok memang merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, memperoleh
udara segar dan sehat juga merupakan hak setiap orang. Di sisi lain,
industri rokok juga dapat menyerap tenaga kerja dan dapat sekaligus
mendatangkan pajak bagi negara. Akan tetapi, belanja untuk pengobatan
yang disebabkan rokok juga besar, bahkan lebih besar dari manfaat yang
dapat dipetik dari adanya industri rokok. Sampai di sini, tampak bahwa
rokok menciptakan kontroversi di tengah masyarakat walaupun tampaknya
tidak disadari. Nah melalui tema menjaga kesehatan tanpa merokok, kamu
diharapkan dapat belajar berpikir secara jernih untuk menyikapi keberadaan
rokok atau kebiasaan merokok di sekitarmu. Melalui membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara, kamu diajak untuk berpikir rasional dan kritis
terhadap keberadaan rokok yang kontroversial itu.
Dalam sebuah paragraf yang baik hanya terdapat satu kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas. Apabila kalimat utama sudah ditemukan dan
dipastikan kebenarannya, secara otomatis kalimat-kalimat yang lain
berperan sebagai kalimat-kalimat penjelas yang di dalamnya terkandung
gagasan-gagasan penjelas.
D. Menulis Esai
Sebelum memulai menulis esai, ada lima langkah yang lazimnya ditempuh,
yakni
(a) memilih dan membatasi topik,
(b) merencanakan esai,
(c) merumuskan tesis,
(d) memilih pendekatan yang akan digunakan, dan
(e) menyusun kerangka tulisan.
Pertama, memilih dan membatasi topik. Pilihlah topik yang (a) sesuai
dengan minat, pengetahuan yang telah kamu miliki, dan sumber-sumber
yang tersedia (b) diminati calon pembaca (bersifat prediktif), dan (c) dapat
dikerjakan dalam rentang waktu yang tersedia serta sesuai dengan jumlah
halaman yang telah ditetapkan.
Ketiga, merumuskan tesis. Kalimat tesis adalah penegasan opini, sikap, ide
orisinal yang dapat didebat. Rumusan tesis umumnya kontroversial. Banyak
orang yang tidak setuju dengan tesis yang dirumuskan.
Unit 12
Memahami Pentingnya Pendidikan Seks
Mengapa perihal pendidikan seks diangkat menjadi tema pembelajaran pada
unit ini? Perihal seks dan penyimpangan perilaku seks saat ini telah menjadi
fenomena sosial yang menggejala di tengah masyarakat. Oleh karena itu,
kamu sudah saatnya memiliki pemahaman yang benar mengenai berbagai
hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Mengapa? Daripada kamu
memperoleh informasi tentang teks melalui bacaan-bacaan porno, cerita
dari teman, atau sumber-sumber lain yang belum tentu bertanggung jawab,
lebih baik kamu dikenalkan dengan perihal pendidikan seks melalui sumber-
sumber dan cara-cara yang bertanggung jawab. Pendidikan seks tidak
melulu berkaitan dengan alat kelamin dan reproduksi, tetapi lebih luas dari
itu. Melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis,
kamu diajak memahami mengenai pendidikan seks sehingga kamu dapat
bertindak dan bersikap secara tepat.
D. Menulis Esai
Penekanan pembelajaran pada bagian ini ialah praktik menulis esai mulai
dari paragraf pembukaan, paragraf inti, dan paragraf penutup.
Paragraf inti berisi penjelasan yang berkaitan dengan topik esai yang telah
ditetapkan. Isi paragraf inti harus benar-benar menjelaskan topik esai dan
sekaligus membuktikan tesis yang telah dirumuskan.
Paragraf penutup esai berisi simpulan atas pembuktian tesis yang telah
ditetapkan. Selain berisi simpulan, paragraf penutup juga mengungkapkan
ajakan atau harapan penulis kepada pembaca mengenai topik yang telah
dibahas dan kesimpulan yang ditawarkan.
Unit 13
Menemukan Kiat Sukses dalam Belajar
Sukses dalam belajar tentu menjadi dambaan semua pelajar. Tidak seorang
pun dari kita yang mempunyai keinginan untuk gagal dalam belajar dan
dalam meraih citacita. Akan tetapi, keberhasilan dan cita-cita itu memang
tidak selamanya mudah dicapai. Untuk sukses dalam belajar, diperlukan
usaha keras dan langkah-langkah yang efektif. Bagaimana usaha dan
langkah-langkah itu dilakukan? Melalui membaca, menulis, mendengarkan,
dan berbicara serta melalui kegiatan mengapresiasi sastra pada unit ini,
strategi untuk meraih sukses dalam belajar akan kamu pelajari lebih dalam.
D. Menulis Esai
Memperbaiki tulisan, termasuk esai, merupakan bagian dari kegiatan
penyuntingan. Memperbaiki tulisan lazimnya dilakukan setelah keseluruhan
tulisan selesai (berupa teks utuh).
Secara garis besar, tulisan itu diperbaiki dari segi isi dan bahasa yang
digunakan. Termasuk dalam isi tulisan, yang perlu diperbaiki ialah
(a) ketepatan dan kejelasan gagasan-gagasan yang dilontarkan,
(b) kebenaran dan kecermatan data pendukung yang disertakan,
(c) ketajaman dan kecermatan analisis, dan
(d) ketepatan simpulan dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya.
Sementara itu, perbaikan bahasa terutama diarahkan pada
(a) kecermatan penggunaan ejaan dan tanda baca,
(b) kecermatan dan ketepatan pilihan kata (diksi),
(c) keefektifan kalimat,
(d) kualitas paragraf (terutama kejelasan ide pokok dan kepaduan
gagasan), dan
(e) hal-hal teknis lainnya (pilihan jenis huruf).
Unit 14
Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja
Remaja yang mandiri akan membanggakan orang tua, guru, masyarakat,
dan bangsa. Oleh karena itu, bimbingan mempersiapkan remaja memasuki
dunia kerja sangat diperlukan. Remaja yang mandiri akan selalu berusaha
untuk tidak menjadi beban bagi orang lain. Mereka akan berusaha keras
agar kegiatannya di rumah, di sekolah, dan di tengah masyarakat dapat
menjadi bekal untuk memasuki kehidupan dunia kerja yang penuh
tantangan. Kegiatan belajarnya tidak hanya untuk menghadapi ujian, tetapi
memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar hidup. Mereka menyadari
bahwa masa depan harus dibangun dari sekarang dengan penuh
kesungguhan. Semua kesempatan dimanfaatkan secara optimal untuk
mengembangkan seluruh potensi dirimu menuju remaja yang mandiri,
cerdas, sehat, dan berakhlaq mulia. Melalui kegiatan membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara, serta mengapresiasi sastra, cita-citamu
menjadi remaja yang mandiri semoga terwujud dengan mempersiapkan
dirimu memasuki dunia kerja sejak dini.
E. Menulis Cerpen
Untuk memulai dan belajar menulis cerpen—dan menulis bentuk tulisan
yang lain—awali dengan langsung menulis tanpa menghiraukan aturan-
aturan yang rumit, termasuk kaidah tatabahasa. Tegasnya, tulislah apa saja
yang ada dalam pikiran dan hatimu. Tuangkan dan alirkan gagasan dan
imajinasimu secara bebas.
Pikiran atau gagasan dikatakan bermutu apabila pikiran atau gagasan itu
(a) benar-benar relevan dengan topik atau hal yang dibahas dalam diskusi
atau seminar tersebut,
(b) didukung oleh bukti-bukti yang akurat dan dapat dipertangungjawabkan
kebenarannya,
(c) mutakhir atau terbaru, dan
(d) mengarah pada pemecahan masalah atau pendalaman topik yang
dibahas.
E. Menulis Puisi
Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra, setelah diciptakan penulisnya,
sesungguhnya merupakan rekaman pengalaman batin, pengalaman lahir,
dan apa saja yang sedang bergelut dalam diri penulisnya.
Bagaimana dengan diksi, rima, dan gaya bahasa? Bagi penulis puisi, apalagi
puisi bebas sebagaimana yang ngetrend saat ini, perihal diksi, rima, dan
gaya bahasa juga tidak terlalu mengikat. Hal itu memang berbeda apabila
penulis akan menulis pantun dan bentuk-bentuk puisi lama lainnya. Untuk
menulis pantun misalnya, diksi harus dipilih secara hati-hati karena harus
memenuhi syarat suku kata dan persajakannya (rimanya).
Unit 16
Membentuk Diri Menjadi Wiraswastawan
Diterima di perguruan tinggi, bukan segala-galanya. Sebaliknya, gagal
memasuki perguruan tinggi, bukan akhir dari segalanya. Banyak contoh
orang yang sukses dalam hidupnya tidak tamat perguruan tinggi. Artinya,
yang terpenting ialah melakukan yang terbaik. Nah sekarang, bagaimana
kalau kamu belajar merancang bercita-cita menjadi pengusaha. Kamu juga
harus menyadari bahwa lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi
(negeri dan swasta) hanya sekitar 15 persen. Dengan demikian, 85 persen
lulusan SMA harus dapat membekali diri untuk segera berkiprah secara
optimal memasuki dunia pekerjaan sesuai dengan potensi dan minatnya
masingmasing. Melalui membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara,
cobalah merenung dan sekaligus mengantisipasi tantangan masa depan
untuk menjadi pengusaha.
C.
Biasanya setelah membaca kembali surat yang telah kamu susun, kamu
akan dapat menemukan kekurangan-kekurangan, misalnya berkaitan
dengan struktur atau format, diksi (pilihan kata), kejelasan kalimat, kaitan
antarkalimat, dan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
D. Mendengarkan Informasi
Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat pokok-pokok isi berita di radio
atau televisi yang didengar dengan mencantumkan sumber berita.
Agar tanggapan yang kita berikan sesuai dengan yang diharapkan, mencatat
siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya menjadi sangat penting.
Tanggapan yang kita berikan hendaknya memperkaya pemikiran dalam
diskusi, mengarah pada pemecahan masalah, dan mengacu pada pokok
persoalan sehingga kegiatan diskusi terlaksana secara efektif.