You are on page 1of 46

PERANGKAT AKREDITASI SMK/MAK

INSTRUMEN AKREDITASI SMK/MAK

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH 2009

Bundel Ke :

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMK/MAK)

PETUNJUK UMUM
1. Periksalah kelengkapan perangkat Akreditasi SMK/MAK yang terdiri atas Instrumen Akreditasi SMK/MAK Petunjuk Teknis (Juknis) Pengisian Instrumen Akreditasi SMK/MAK Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi SMK/MAK, dan d. Pedoman Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMK/MAK . Keempat dokumen ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, sebelum memilih jawaban pads butir-butir pernyataan instrumen Saudara harus mempelajari/memahami Juknis Pengisian Instrumen Akreditasi dan mengisi Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi. 2. Isilah Instrumen akreditas SMK/MAK dengan cara memberl tanda cekus (r) pada kotak opsi jawaban "A", "B", "C", "D", atau "E" pada butir instrumen yang meliputi 8 (delapan) komponen sesuai dengan standar nasional pendidikan: a. Komponen standar isi, nomor 1-18. b. Komponen standar proses, nomor 19-31. c. Komponen standar kompetensi lulusan, nomor 32-62. d. Komponen standar pendidik dan tenaga kependidikan, nomor 63-87. e. Komponen standar sarana dan prasarana, nomor 88-112. f. Komponen standar pengelolaan, nomor 113-138. g. Komponen standar pembiayaan, nomor 139-164. h. Komponen standar penilaian, nomor 165-185. 3. Jawablah semua butir. secara obyektif dan jujur sesuai dengan keadaan sebenarnya yang ada di sekolah/madrasah Saudara. 4. Siapkanlah seluruh bukti fisik yang dipersyaratkan dalam Juknis Pengisian Instrumen Akreditasi SMK/MAK dan Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi SMK/MAK yang akan digunakan oleh Tim Asesor pada saat melakukan klarifikasi, verifikasi, dan vallclasi. 5. Sebelum mengisi Instrumen Akreditasi, isilah terlebih dahulu (a) pernyataan kepala program keahlian; dan (b) data identitas sekolah/madrasah.

PERTANYAAN KEPALA PROGRAM KEAHLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Program Keahlian Sekolah/Madrasah : ________________________________________________ : ________________________________________________ : ________________________________________________

Alamat Sekolah/Madrasah : _________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________

Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Data yang diberikan dalam dokumen in! adalah benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. 2. Saya bertanggung jawab atas semua jawaban dan pernyataan yang diberikan dalam dokumen ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Pernyataan ini dibuat Pada tanggal _______________,20__ Mengetahui Kepala Sekolah/Madrasah Di _________________________ Kepala Program Keahlian, Materai Rp.6000,( _______________________ ) ( __________________________ )

Catatan: 1. Tanda tangan harus mengenai materai. 2. Bubuhkan stempel Kepala Sekolah/Madrasah Saudara.

DATA IDENTITAS PROGRAM KEAHLIAN

1. 2. 3. 4.

Program Keahlian Sekolah/Madrasah Nomor Statistik Sekolah/Madrasal (NSS/M) Alamat Sekolah/Madrasah Kecamata n Kab/Kota (coret salah satu) Provinsi Kode Pos Telepon dan Faksimil E-mail

: _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : _____________________________________ : O Negeri O Swasta : _____________________________________

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Status Sekolah/Madrasah Nama Yayasan*)

No Akte Pend irian/Kelembagaan : _____________________________________ Tahun Berdiri Sekolah/Madrasah : _____________________________________ Status Akreditasi/Tahun Visi Sekolah/Madrasah : _____________________________________ : _____________________________________

____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 11. Misi Sekolah/Madrasah : ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________

12.

Tujuan Sekolah/Madrasah : ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

13.

Tujuan Program Keahlian : ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Catatan: *) diisi bila status sekolah/madrasah adalah swasta

I. 1.

STANDAR ISI Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). O A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP O B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP O C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP O D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 atau kurang muatan KTSP O E. Tidak melaksanakan KTSP KTSP dikembangkan oieh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. O A. Mengembangkan KTSP bersama seluruh guru mata pelajaran, Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan O B. Mengembangkan KTSP bersama perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan O C. Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan tanpa melibatkan konselor O D. Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran tanpa melibatkan DU/DI, Konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan O E. Tidak mengembangkan kurikulum Kurikulum program keahlian dikembangkan sesuai dengan mekanisme penyusunan KTSP. O A. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 7 kegiatan pokok O B. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 5 - 6 kegiatan pokok O C. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui 3 - 4 kegiatan pokok O D. Mekanisme penyusunan kurikulum dilakukan melalui i - 2 kegiatan pokok O E. Tidak mengembangkan kurikulum Kurikulum program keahlian dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya. O A. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisl sosial dan budaya O B. Program keahlian melaksanakan kurikufum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam O C. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan layanan pernbelajaran O D. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran O E. Program keahlian melaksanakan kurikulum tidak menggunakan prinsip tersebut Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal melibatkan berbagai pihak. O A. Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan, instansl terkait di daerah, dan DU/DI O B. Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan divas pendidikan O C. Melibatkan guru dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan O D. Hanya melibatkan guru O E. Tidak menyusun kurikulum muatan lokal

2.

3.

4.

5.

6.

Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. O A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih program ekstrakurikuler O B. Melaksanakan 3 jenis program ekstrakurikuler O C. Melaksanakan 2 jenis program ekstrakurikuler O D. Melaksanakan 1 jenis program ekstrakurikuler O E. Tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling. O A. Melaksanakan 4 atau lebih jenis kegiatan konseling O B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan konseling O C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan konseling O D. Melaksanakan 1 jenis kegiatan konseling O E. Tidak melaksanakan, kegiatan konseling Program Praktik Kerja Industri (prakerin) dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pada struktur kurikulum. O A. Siswa melakukan prakerin selama 2 bulan (setara 500 jam atau lebih), mengikuti jam kerja karyawan/pegawal O B. Siswa melakukan prakerin 2 bulan, tidak mengikuti jam kerja karyawan/pegawai O C. Siswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, mengikuti jam kerja karyawan/pegawai O D. Siswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, tidak mengikuti jam kerja karyawan/pegawai O E. Siswa tidak melakukan prakerin Program keahlian menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. O A. Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Perinendlknas dan program pengayaan O B. Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas O C. Menerapkan 2 ketentuan beban belajar sesual dengan Permendlknas O D. Menerapkan 1 ketentuan beban belajar sesual dengan Permendiknas O E. Tidak menerapkan ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas Guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk' mencapai kompetensi yang diberikan kepada siswa maksimal 60% darl alokasl waktu tiap mata pelajaran. O A. Sebanyak 76% -100% guru mata pelajaran memberikan periugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur O B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan.mandiri tidak terstruktur O C. Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur O D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur O E. Tidak ada guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstrul<tur

7.

8.

9.

10.

11.

Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan sesuai dengan ketentuan dalam struktur kurikulum. O A. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus, RPP, dan alokasi waktu 192 jam pelajaran O B. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus dan RPP O C. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada salah satu silabus atau RPP saja O D. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan berdasarkan alokasi waktu 192 jam pelajaran O E. Tidak melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan Pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran di program keahlian memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). O A. Sebanyak 76% -100% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK O B. Sebanyak 51% -- 75% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK O C. Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK O D. Sebanyak 1% - 25% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK O E. Tidak ada mata pelajaran dalarn pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah/Madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dan d_iketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag. O A. Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggaran pendldikan serta diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag O B. Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara pendidikan, namun belum diketahut Dtnas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag O C. Sudah disahkan kepala sekolah, namun tanpa pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara pendidikan dan tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwll Depag O D. Belum disahkan kepala sekolah/madrasah O E. Belum dikembangkan Dalam mengembangkan KTSP, guru/kelompok guru dalam program keahlian secara aktif menyusun silabus. O A. Sebanyak 76% -100% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabus O B. Sebanyak 51% - 75% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabus O C. Sebanyak 26% - 50% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabus O D. Sebanyak 1% - 25% guru/kelompok guru secara aktif menyusun silabus O E. Tidak ada guru/kelompok guru yang aktif menyusun silabus Guru mengembangkan silabus mata pelajaran sesuai dengan langkah-langkah pada Panduan Penyusunan KTSP. O A. Sebanyak 76% - 100% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP O B. Sebanyak 51% - 75% silabus mats pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP O C. Sebanyak 26% - 50% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP O D. Sebanyak 1% - 25% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP O E. Tidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan

12.

13.

14.

15.

16.

Program keahlian mengembangkan silabus berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP secara mandiri atau berkelompok. O A. Mengembangkan silabus secara mandiri melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah program keahlian dalam satu sekolah/madrasah O B. Mengembangkan silabus.secara mandiri oleh guru mata pelajaran dalam program keahlian O C. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dari beberapa program keahlian yang sama pada beberapa sekolah/madrasah O D. Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang sudah ada. O E. Tidak mengembangkan silabus Program keahlian menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran dengan memperhatikan unsur: 1) karakteristik siswa, 2) karakteristik mata pelajaran, dan 3) kondisi program keahlian. O A. Menentukan KKM dengan memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru . O B. Menentukan KKM dengan memperhatika.n 2 unsur melalui rapat dewan guru O C. Menentukan KKM dengan memperhatikan 1 unsur melalui rapat dewan guru O D. Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur melalui rapat dewan guru O E. Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur dan tidak melalui rapat dewan guru Program keahlian menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan had libur pada kalender akademik program keahlian yang dimiliki. O A. Menyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara rinci dan jelas O B. Menyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara rinci O C. Menyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara kurang rind O D. Menyusun kalender akademik sekolah/madrasah secara tidak rind O E. Tidak menyusun kalender akademik sekolah/madrasah

17.

18.

II. 19.

STANDAR PROSES Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang d(susun secara lengkap dan sistematis. O A. Sebanyak 13 mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis O B. Sebanyak 9 - 12 mata pelajaran mer `ki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis O C. Sebanyak 5 - 8 mata pelajaran mem 1 RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis O D. Sebanyak 1-4 mata pelajaran memi RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis O E. Tidak ada mata pelajaran memiliki RP! ang disusun secara lengkap dan sistematis Penyusunan RPP sudah memperhatikan prinsip irbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan menerain TIK. O A. Sebanyak 76% -100% RPP sudah me :perhatikan prinsip O A. perbedaan individu siswa, mendorong < Srtisipasi aktif siswa, dan menerapkan TIK O B. Sebanyak 51% - 75% RPP sudah mer -!rhatikan prinsip perbedaan O B. individu siswa, mendorong partisipasi a f siswa, dan menerapkan TIK O C. Sebanyak 26% - 50% RPP sudah men -rhatikan prinsip perbedaan O C. individu siswa, mendorong partisipasi a f siswa, dan menerapkan TIK O D. Sebanyak 1% - 25% RPP sudah memp -hatikan prinsip perbedaan D. individu siswa, mendorong partisipasi a' 'f siswa, dan menerapkan TIK O E. Tidak ada RPP memperhatikan prinsip p -bedaan individu siswa, mendorong partlsipasi aktif siswa, dan : enerapkan TIK Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. O A. Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran O B. Memenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran O C. Memenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran O D. Memenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran O E. Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Proses pembelajaran di program keahlian dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. O A. Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran O B. Sebanyak 51% - 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran O C. Sebanyak 26 /o - 50 /o guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran O D. Sebanyak 1% - 25!o guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran O E. Tidak ada seorang pun guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (sesual dengan tingkat kebutuhan program keahliannya) dengan SDM yang memiliki kesesuaian kompetensi. O A. Pelaksanaan pembelajaran bei-basis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan SDM sendiri yang memiliki kesesuaian kompetensi dan bersertifikat O B. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan mendatangkan SDM dart sekolahjmadrasah lain O C. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan oleh pihak lain dengan sebagian SDM dari pihak program keahlian O D. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan oleh pihak lain (outsource) O E. Tidak melaksanakan pembelajaran berbasis TIK

20.

21.

22.

23.

24.

Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sebagai wahana untuk rneningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan keahliannya. O A. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, materi program keahlian, dan aturan pengelolaan yang transparan O B. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, dan mated program keahlian O C. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran dan aturan pengelolaan yang transparan O D. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan hanya sesuai dengan proses pembelajaran. O E. Tidak sesuai dengan proses pembelajaran Sekolah/Madrasah menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MOU) kerjasama dengan DU/DI. O A. Sebanyak 76% -100% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaran O B. Sebanyak 51% - 75% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaran O C. Sebanyak 26% - 50% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaran O D. Sebanyak 1% - 25% MoU ditindaklanjuti dengan pembelajaran O E. Tidak ada tlndaklanjut kerjasama dengan DU/DI Siswa melakukan prakerin untuk memperoleh kompetensi kejuruan. O A. Sebanyak 76% - 100% siswa melakukan prakerin pads DU/DI yang relevan. O B. Sebanyak 51% - 75% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan O C. Sebanyak 26% - 50% siswa melakukan prakerin pads DU/DI yang relevan O D. Sebanyak 1% - 25% siswa melakukan prakerln pads DU/DI yang relevan O E. Tidak ada siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran. O A. Mencakup 3 tahap pemantauan serta dilakukan diskusi hasil pemantauan O B. Mencakup 3 tahap pemantauan tanpa dilakukan diskusi hasil pemantauan O C. Mencakup 2 tahap pemantauan O D. Mencakup 1 tahap pemantauan O E. Tidak pernah melakukan pemantauan Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. O A. Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 4 cara O B. Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 3 cara O C. Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 2 cara O D. Melakukan supervisi proses pembelajaran melalui 1 cara O E. Tidak melakukan supervisi proses pembelajaran Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) evaluasi pembelajaran, dan 4) rencana tindak lanjut. O A. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 4 aspek O B. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek O C. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan.2 aspek O D. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan 1 aspek O E. Tidak melakukan evaluasi

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan (pemantauan, supervisi, dan evaluasi) proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan. O A. Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasah O B. Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan dan dewan guru O C. Hasil pengawasan disampaikan kepada yang bersangkutan saja O D. Tidak disampaikan O E. Tidak melakukan pengawasan Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran O A. Sebanyak 76% - 100% basil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut O B. Sebanyak 51% - 75% basil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut O C. Sebanyak 26% - 50% basil pengawasan selama 1 tahun terakhir - dilakukan tindak lanjut O D. Sebanyak 1% - 25% basil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut O E. Tidak ada basil pengawasan yang ditindaklanjuti

31.

III. 32.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. O A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar ketompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 75,00 atau lebih O B. Rata-rata nilal ketuntasan belajar ketc pok mata pelajaran ipteks ditetapkan 70,00 sampai 74,90 O C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar keir ipok mata pelajaran ipteks ditetapkan 65,00 sampai 69,90 O D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar keic:mpok mata pelajaran ipteks ditetapkan 60,00 sampai 64,90 O E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan kurang dari 60,00 Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang berkaitan dengan analisis dan pemecahan masalah-masalah kompleks. O A. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam i tahun terakhir O B. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 1 jenis dan/atau i kali dalam 1 tahun terakhir O E. Siswa tidak pernah menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompieks Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial melalui mata pelajaran IPA dan IPS. O A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 75,00 atau lebih O B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 70,00 sampai 74,90 O C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 65,00 sampai 69,90 O D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mats pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 60,00 sampai 64,90 O E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan kurang dari 60,00 Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam kelompok mata pelajaran Adaptif secara efektif. O A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungslkan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, Iaboratorlum, dan Internet O B. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium O C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan O D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan mernfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar dan buku teks O E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa dengan sumber belajar

33.

34.

35.

36.

Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar. O A. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari Informasi/pengetahuan lebih lanjut dart berbagai sumber belajar sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari Informasi/pengetahuan lebih lanjut darl berbagal sumber belajar sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dart berbagai sumber belajar sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dart berbagai sumber belajar sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Siswa tidak pernah melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagal sumber belajar Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab. O A. Program keahiian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu emanfaatkan Itngkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 4 jents dan/atau 4 kalt atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara prof'w' of dan bertanggL, .g jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalar tahun terakhir O C. Program keahlian menjalankan kegiat; jembelajaran yang mampu pemanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam tahun terakhir O D. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 ka;t dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan Ifngkungan secara produktif dan bertanggung jawab Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. O A. Siswa mengekspresikan dirt metalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam i tahun O B. Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan sent dan budaya sebanyak 3 jenis dan/atau 3kali dalam 1 tahun O C. Siswa mengekspresikan diri meialui kegiatan seni dan budaya sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun O D. Siswa mengekspresikan dirt melalui kegiatan sent dan budaya sebanyak i jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun O E. Siswa tidak pernah mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Siswa memperoleh pengalaman mengapresiastkan karya serif dan budaya. O A. Program keahltan memfasilitast kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian memfasilitast kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya sent dan budaya sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan ka .rya seni dan budaya sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiastkan karya seni dan budaya sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seM dan budaya

37.

38.

39.

40.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkembangkan sikap percaya dirt dan tanggung jawab. O A. Program keahlian rnenjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab. sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian menjalankan- kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya dirt dan tanggung jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial. O A. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif untuk mendapatkan hasil terbaik. O A. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah, juara program keahlian, dan juara kelas O B. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah dan juara program keahlian O C. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah O D. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara program keahlian O E. Sekolah/madrasah tidak memberikan penghargaan Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasii terbaik. O A. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sporttf untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampumenumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik

41.

42.

43.

44.

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI. O A. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan. O A. Program keahlian melaksanakan program bags stswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportitltas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dafam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian melaksanakan program bags siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 3 jenis danJatau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian mefaksanakan program bags siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportititas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kalf dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahfian melaksanakan program bags siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas, dan kebersihan lingkungan sebanyak 1 jenis danJatau 1 kali dafam 1 tahun terakhir O E. Program keahfian tidak melaksanakan program bag! siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportir';tas, dan keberelhan lingkungan Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembfasaan untuk memahami, hak dan kewajiban prang lain dalam pergaulan dt masyarakat. O A. Sebanyak 76l0 - 100/o silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahamt hak dan kewajiban prang lain dalam pergaulan di masyarakat O B. Sebanyak 51% - 75lo sifabus khususnya mats pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS rnemuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban prang lain dalam pergaulan di masyarakat O C. Sebanyak 26% - 50% stlabus khususnya mata petajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban prang lain dalam pergaulan di masyarakat O D. Sebanyak 1% - 25% silabus khususnya mata petajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban prang lain dalam pergaulan di masyarakat O E. Tidak ada silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban prang lain datam pergaulan di masyarakat

45.

46.

47.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang bersifat afekttf. O A. Program keahlian memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama O B. Program keahlian memfasiiitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama O C. Program keahlian memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama O D. Program keahlian memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama O E. Program keahlian tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosiai ekonomi dalam Ilngkup global. O A. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golong~en sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Tidak ada kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan. O A. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulls melalui program pengembangan dirt sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih setiap minggu O B. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali setiap minggu O C. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali setiap minggu O D. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali setiap minggu 1 O E. Tidak ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain. O A. Sebanyak 76% -100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat O B. Sebanyak 51% - 75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat O C. Sebanyak 26% -- 50Jo kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat O D. Sebanyak 1% - 25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat O E. Tidak ads kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat

48.

49.

50.

51.

Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok. O A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhlr O B. Program keahiian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual mawpun kelompok sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik Itsan maupun tulisan secara efektif dan santun. O A. Program keahilan memfasllltasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan naupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam i tahun terakhir O B. Program keahiian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik Itsan maupun tulisan secara efektrf dan santun sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kalt dalam 1 tahun terakhir O C. Program keahltan memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efekf dan santun sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kait dalam 1 tahun terakh; O D. Program keahltan memfasilitast kegiata siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Program keahlian tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik itsan maupun tuliso secara efektif dan santun Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis. O A. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah Binding, dan buletin siswa anter)al~sekolah/madrasah O B. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya w:- ata/studi lapangan, dan majalah Binding O C. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan O D. Tersedianya kumpulan karya tulis stswa baik dari penugasan maupun lomba O E. Tidak tersedia kumpulan karya tulis siswa Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca menulis, dan berbicara, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. O A. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan ' berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhi O B. Siswa mengikuti kegiatan untuk menylmak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Siswa tidak mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris

52.

53.

54

55.

Siswa memperoieh pengalaman belajar dalam mengembangkan ipteks (ilmu' pengetahuan, teknologi, dan seni) seiring dengan perkembangannya. O A. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir O B. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir O C. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir O D. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir O E. Siswa tidak mengikuti kegiatan dalam pengembangan iptek Siswa memperoleh pengalaman belajar agar menguasai kompetensi keahlian dan. kewirausahaan, melalui kegiatan pembelajaran yang memuat studi kasus (nyata dan rekaan). O A. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 61%-70% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus O B. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 51%-60% memuat studi kasus, selebihnya bukan studikasus O C. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 41%-50% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus O D. Siswa mengikutl pembelajarah dengan proporsi 31%-40io memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus O E. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi lebih kecil dari 31% Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN teori dan praktik kelompok mata pelajaran produktif pada tahun terakhir. ' O A. Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasional O B. Mencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1;99 di atas rata-rata nasional O C. Mencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasionat O D. Mencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasional O E. Leblh rendah dari .rata-rata nasionai Program keahiian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mats pelajaran Matematika pada tahun terakhir. O A. Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasional O B. Mencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasional O C. Mencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasional O D. Mencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasional O E. Lebih rendah dari rata-rata nasionai Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa Inggris pada tahun terakhir. O A. Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasional O B. Mencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasional O C. Mencapal nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasional O D. Mencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasional O E. Lebih rendah dari rata-rata nasional terakhir Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun terakhir. O A. Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasional O B. Mencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasional O C. Mencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasional O D. Mencapai nilai rata-rata sama dengan rata-rata nasional O E. Lebih rendah dari rata-rata nasional

56.

57.

58.

59.

60.

61.

Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata uji kompetensi mata pelajaran produktif pada tahun terakhlr. O A. Mencapai nilai rata-rata 2,00 atau lebih di atas rata-rata nasional O B. Mencapai nilai rata-rata 1,01 sampai 1,99 di atas rata-rata nasional O C. Mencapai nilai rata-rata 0,01 sampai 1,00 di atas rata-rata nasional O D. Mencapai nllai rata-rata sama dengan rata-rata nasional O E. Lebih rendah dart rata-rata nasional Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kelulusan pada tahun terakhir. O A. Kelulusan 91% -100% O B. Kelulusan 81% - 90% O C. Kelulusan 71% - 80% O D. Kelulusan 61% - 70% O E. Kurang dari 61%.

62.

IV. 63.

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau D-IV. O A. Sebanyak 76%-100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV O B. Sebanyak 51%-75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV O C. Sebanyak 26%-50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV O D. Sebanyak 1%-25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV O E. Tidak ada seorang pun guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. O A. Sebanyak 76% - 100% guru mats pelajaran memiliki kesesuaian O A. antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya O B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memiliki kesesuaiari O B. antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya O C. Sebanyak 26/a - 50% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian O C. antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya O D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian O D. antara mats pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya O E. Tidak ada guru mats pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang pendidikannya Program keahiian memiliki guru mata pelajaran produktif sesuai dengan jumlah rombelnya. O A. Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran produktif memiliki guru roduktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar O B. Sebanyak 51% - 75% mats pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar O C. Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar O D. Sebanyak 1%-25% mats pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan belajar O E. Tidak satupun mata pelajaran procfuktif memiliki guru produktif Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya. O A. Rata-rata kehadiran guru 96% -100% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya O B. Rata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya O C. Rata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya O D. Rata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya O E. Rata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya

64.

65.

66.

67.

Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pernbelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. O A. Sebanyak 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran O B. Sebanyak 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran O C. Sebanyak 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran O D. Sebanyak 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran O E. Tidak_ada seorang pun guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku. O A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku O B. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan O C. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan lisan O D. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan peringatan tertulis O E. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta: peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa. O A. Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahiian, guru dan komite sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru, dan orangtua siswa O B. Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahlian, serta guru dan komite sekolah/madrasah O C. Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala program keahlian O D. Adanya rapat dewan guru O E. Tidak pernah diadakan rapat Guru menguasai maters pelajaran yang diampu serta mengembangkannya dengan metode ilmiah. O A. Sebanyak 76% -100% guru memiliki penguasaan maters mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan O B. Sebanyak 51% - 75% guru memlliki penguasaan maters mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan O C. Sebanyak 26% - 50% guru memiliki penguasaan maters mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan O D. Sebanyak 1% - 25% guru memiliki penguasaan maters mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan O E. Tidak ada guru memiliki penguasaan maters mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan

68.

69.

70.

71.

Guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat sesuai dengan keahliannya. O A. Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran produktif memiliki sertiflkat uji kompetensi dart DU/DI atau lembaga sertifikasi profess sesuai keahliannya O B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profess sesuai keahliannya O C. Sebanyak 26% - 50% guru mats pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profess sesuai keahliannya O D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profess sesuai keahliannya O E. Tidak ada guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga serti>ikasi profess sesuai keahliannya Guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan. O A. Sebanyak 76% --100% atau lebih guru mata pelajaran produktif memlliki satu kompetensi utama dan dua kompetensl tambahan O B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensl tambahan O C. Sebanyak 26%- 50% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan O D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan O E. Tidak ada guru mata pelajaran produktif yang memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan Kepala program keahlian berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala program keahlian. O A. Berstatus sebagal guru, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai kepala program keahlian O B. Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala program keahlian O C. Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK sebagai kepala program keahlian O D. Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagal kepala program keahlian O E. Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki SK sebagai kepala program keahlian Kepala program keahlian memifiki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) diploma empat (D-IV), atau pakar kejuruan lain yang setingkat untuk bidang tertentu. O A. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV kependidikan perguruan tinggi terakreditasi O B. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV Kependidikan perguruan tinggi tidak terakreditasi O C. Memilikl kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan perguruan tinggi terakreditasi O D. Memilikl kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan perguruan tinggi tidak terakreditasi O E. Tidak memiliki kualifikasi akademik minimum yang dipersyaratkan Kepala Program keahlian memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun. O A. Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih O B. Memiliki pengalaman mengajar 4 tahun O C. Memiliki pengalaman mengajar 3 tahun O D. Memiliki pengalaman mengajar 2 tahun O E. Memiliki pengalaman mengajar 1 tahun atau kurang atau dari dari dari dart

72.

73.

74.

75.

76.

Kepala program keahl(an memtl(ki kemampuan manajertal yang ditunjukkan dengan keberhastlan mengelola program keahlian. O A. Sebanyak 76%-100% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir O B. Sebanyak 51% - 75% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima d( perguruan tinggi terakreditast pada dua tahun terakhir O C. Sebanyak 26% - 50% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir O D. Sebanyak 1% - 25% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pads dua tahun terakhir O E. Tidak ada lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggt terakreditasi pada dua tahun terakhir Kepala program keahlian memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegtatan produksi/jasa sebagai sumber belajar stswa. O A. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 76% -100% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri O B. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membMyai 51% 750% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri O C. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 26% - 50% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri O D. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 1% - 25% biaya kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri O E. Tidak mampu mengelola unit usaha Kepala sekolah/madrasah atau kepala program keahlian melakukan supervisi dan monitoring. O A. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% - 100% dari yang direncanakan dalam RK-S/M O B. Melakukan supervise dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% - 75% dari yang direncanakan dalam RK-S/M O C. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% - 50% dari yang direncanakan dalam RK-S/M O D. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% - 25% dart yang direncanakan dalam RK-S/M O E. Tidak melakukan supervisi dan monitoring Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasl akademik pendldikan menengah atau yang'sederajat O A. Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau leblh tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat O B. Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi berkualifikasl pendidikan menengah atau sederajat O C. Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat O D. Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan mertengah atau sederajat O E. Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat

77.

78.

79.

80.

Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya. O A. Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya O B. Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya O C. Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya O D. Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang'tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya O E, Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga admlnistrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat. O A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1) O B. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1) O C. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1) O D, Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan tidak memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1) O E. Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan Tenaga p---rpustakaan minimum memiliki latar belakang pend(d(kan sesual dengan tugasnya. O A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya O B. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, O B. salah satu di antaranya memiliki latar belakang pendidikan sesual dengan tugasnya O C. Sekolah/Madrasah memillki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memiliki latar belakang pendidikan sesual dengan tugasnya O D. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memilik( latar belakang pendidikan tidak sesual dengan tugasnya O E. Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga perpustakaan Kepala laboratorium/bengkel program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesual standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas. O A. Memenuhi kualifikasi dan mem(liki sert(fikat kepala laboratorium O B. Memenuhi kualitikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratorium O C. Tidak memenuhi kualifikasi tetapi memiliki sertifikat kepala laboratorium O D. Tidak memenuhi kualifikasi dan tidak memiliki sertifikat kepala laboratorium O E. Tidak memiliki kepala Iaboratorlum Teknisi laboratorium/bengkei program keahlian memiliki kualifikas( akademik minimum sesual dengan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas. O A. Sebanyak 76% -100% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah O B. Sebanyak 51% - 75% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesual standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah O C Sebanyak 26% - 50% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah O D. Sebanyak 1% - 25% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai stardar tenaga laboratorium sekolah/madrasah O E. Tidak ada teknisi laboratoriu.m/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuaf standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah

81.

82.

83.

84.

85.

Laboran program keahlian inemiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas. O A. Memiliki kualifikasi akademik minimal D I sesuai program keahlian O B. Memiliki kualifikasi akademik minimum SMK sesuai program keahlian O C. Memiliki kualifikasi akademik minimum D I tidak sesuai program keahlian O D. Memiliki kualifikasi akademik minimum SMA/MA atau SMK tidak sesuai dengan program keahlian O E. Tidak meiliki kualifikasi akademik atau tidak memiliki laboran Program keahlian memiliki tenaga layanan khusus. O A. Memiliki 4 jenis atau lebih tenaga layanan khusus O B. Memiliki 3 jenis tenaga layanan khusus O C. Memiliki 2 jenis tenaga layanan khusus O D. Memiliki 1 jenis tenaga layanan khusus O E. Tidak memiliki satupun tenaga layanan khusus Program keahlian memiliki tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedung. O A, Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi untuk maintenance gedung O B. Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan gedung O C. Sekolah/Madrasah memiliki 1 tenaga teknisi maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi maintenance gedung O D. Sekolah/Madrasah memiliki 1 tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedung O E. Tidak memiliki tenaga teknisi maintenance peralatan dan gedung

86.

87.

V. 88.

STANDAR SARANA DAN PRASARANA Sekolah/madrasah memiliki lahan yang memenuhl ketentuan luas minimal. O A. Memiliki lugs lahan 76% - 100% atau leblh dart ketentuan luas lahan minimal O B. Memillki luas lahan 51!0 - 75% dart ketentuan luas lahan minimal O C. Memiliki luas lahan 26% - 50% dart ketentuan luas lahan minimal O D. Memiliki luas lahan 1% - 25% dart ketentuan luas lahan minimal O E. Tidak memiliki lahan sendiri Sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jlwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. O A. Lokasi aman, terhindar darl potensl bahaya, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalarn keadaan darurat O B. Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, tetapi tidak memiliki akses darurat O C. Lokasl aman, tetapi masih memillki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses darurat O D. Lokasi tidak aman, sehingga masih memiliki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses darurat O E. Berada di lokasi yang tidak layak untuk belajar Sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan. O A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dart gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan kebisingan secara alamiah O B. Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan kebisingan O C Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas Peredam gangguan pencemaran udara/air, tetapi masih terganggu kebisingan O D. Berada di lokasl yang nyaman, tetapi berpeluang untuk terpapar pencemaran udara/air dan kebisingan O E. Tidak berada di lokasi yang nyaman Fasilitas pembelajaran berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pernegang hak atas tanah. O A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memilikl status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dart pemegang hak atas tanah O B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memlliki ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah O C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi tidak memiliki status hak atas tanah dan tidak memiliki ijin pemanfaatan dart pemegang hak atas tanah O D. Tidak berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi memiliki status hak atas tanah dan memilikl ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah O E. Tidak berada di Iokasl sesuai dengan peruntukannya Luas lantai yang digunakan Program Keahlian memenuhi ketentuan lugs minimal. O A. Memiliki luas lantai 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas minimal O B. Memiliki luas lantai 51% - 75% dari ketentuan luas minimal O C. Memiliki luas lantai 26% - 50% dari ketentuan luas minimal O D. Memiliki luas lantai 1% - 25% dari ketentuan luas minimal O E. Tidak memiliki gedung sendiri

89.

90.

91.

92.

93.

Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang.stabil dan kokoh serta dilengkapi derigan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir. O A. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir O B. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran O C. Memiliki struktur yang stabii tetapi tidak kokoh dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran O D. Memiliki struktur yang tidak stabil dan tidak kokoh tetapi dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran O E. Tidak memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir Sekolah/Madrasah memiliki sanitasl di dalam dan dl luar bangunan yang dapat Memenuhi kebutuhan: (1) air bersih, (2) saluran air kotor dan/atau air limbah, (3) tempat sampah, dan (4) saluran air hujan. O A. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas. O B. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 3 dart 4 kebutuhan O C. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 2 dart 4 kebutuhan O D. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhl 1 darl 4 kebutuhan O E. Tidak memiliki sanitasi di dalam dan di luar yang dapat memenuhl keempat kebutuhan di atas Program keahlian memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. O A. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1, buku teks/mats pelajaran/siswa O B. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mats pelajaran untuk 2 - 5 siswa O C. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mats pelajaran untuk 6 -10 siswa O D. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 siswa atau lebih O E. Tidak memiliki buku teks Program keahlian memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. O O O O O A. Sebanyak 13 atau leblh mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas B. Sebanyak 9 - 12 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas C. Sebanyak 5 - 8 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas D. Sebanyak 1-4 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas E. Tidak ada mata pelajaran menggunakan buku teks mata pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas

94.

95.

96.

97.

Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. O A. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan memadai O B. Memiliki ventilasi udara memadai tetapi pencahayaan yang kurang memadai O C, Memiliki ventilasi udara kurang memadai tetapi pencahayaan memadai O D. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadai O E. Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan

98.

Bangunan sekolah/madarasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt untuk administrasi sekolah dan ruang teori, serta daya tambahan untuk laboratorium dan bengkel sesuai kebutuhan. O A. Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya lebih 100% O B. Memiliki instalasl listrik dengan keterkecukupan daya 76% = 100% O C. Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya 51% 75% O D. Memiliki instalasi listrik dengan keterkecukupan daya 25% 50% O E. Tidak memiliki instalasi listrik. Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya. O A. Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri O B, Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri O C, Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara O D. Memiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan O E. Tidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala. O A.. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan O B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan O C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat O D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada, bagian bangunan yang rusak berat O E. Tidak pernah melakukan pemeliharaan Program keahlian memiliki ruang pembelajaran umum (RPU) sesual dengan Standar Sarana dan Prasarana S_MK/MAK. O A. Memiliki seluruh jenis RPU yang dipersyaratkan oleh setiap program keahlian O B, Memiliki ruang kelas, perpustakaan, lab bahasa, lab komputer, dan satu RPU yang lain O C. Memillki ruang kelas, perpustakaan, lab komputer, dan lab bahasa O D. Memilikl ruang kelas, perpustakaan, dan lab komputer O E. Tidak memiliki RPU Program keahlian memiliki RPU dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Sebanyak 76% - 100lo RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% - 75% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 26% - 50% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% - 25% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak ada RPU memenuhi ukuran minimum sesual dengan persyaratan dalam standar

99.

100.

101.

102.

103.

Program keahlian memiliki RPU dengan sarana sebagalmana tercanturn pada Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Sebanyak 76% - 100% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% - 75% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 25% - 49 % RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% - 25% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O E. Tidak ada satupun RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar

Standar dengan dengan dengan dengan dengan

104.

Sekolah/Madrasah memiliki ruang penunjang (RP) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Memiliki 76% 100% RP sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Memiliki 51% 75!o RP sesual dengan persyaratan dalam standar O C. Memiliki 25% 50% RP sesuai dengan persyaratan dalam standar O D. Memiliki 1% 25% RP sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak memiliki RP Sekoiah/Madrasah memiliki RP dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Sebanyak 76% 100% RP memenuhl ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% 75% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 26% 50% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% 25% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak ada RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar Sekolah/Madrasah memiliki RP dengan sarana sebagaimana tercanturn pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Sebanyak 76% 100% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% 75% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 26% 50% RP mempunyai kelengkapan sarana sesual dengan persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% 25% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak ada satupun RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar i Program keahlian memiliki ruang pembelajaran khusus (RPK) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Memiliki 76% 100% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Memiliki 51% 75% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standar O C. Memiliki 26% 50% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standar O D. Memiliki 1% 25% RPK sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak memiliki RPK

105.

106.

107.

108.

Program keahlian memiliki RPK dengan ukuran minimum sesual dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A. Sebanyak 76% - 100% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% - 75% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 26% - 50% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% - 25% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar O E. Tidak ada RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar Program keahlian memiliki RPK dengan sarana sebagaimana tercantum pada Sarana dan Prasarana SMK/MAK. O A, Sebanyak 76% - 100% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O B. Sebanyak 51% - 75% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O C. Sebanyak 26% - SO% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O D. Sebanyak 1% - 25% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar O E. Tidak ada satupun RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai persyaratan dalam standar Standar dengan dengan dengan dengan dengan

109.

110.

Sekolah/Madrasah memiliki business center sebagai wahana kewirausahaan. O A, Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani, dan menghasilkan profit O B, Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani dan belum menghasiikan profit O C. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang melayani dan belum menghasilkan profit O D. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, belum terbentuk sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang melayani dan belum menghasilkan profit O E. Tidak memiliki business center Program keahlian memiliki business center yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa yang tersebar luas secara nasional. O A. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar luas lintas Kabupaten/Kota O B. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa O B. tersebar dalam lingkungan masyarakat umum sekitar sekolah/madrasah O C. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan sekolah/madrasah O D. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan program keahlian O E. Tidak memiliki business center Sekolah/Madrasah memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan berbagai kegiatan. ' O A. Memiliki BKK yang memasarkan lulusan, melakukan seleksi, dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan O B, Memiliki BKK yang melakukan seleksi dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan O C. Memiliki BKK yang menginformasikan adanya lowongan kerja ke' sekolah/madrasah dan lulusannya O D. Memiliki BKK namum tidak melakukan kegiatan bagi sekolah/madrasah maupun lulusannya O E. Tidak memiliki BKK di sekolah/madrasah

111.

112.

VI. 113.

STANDAR Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visa lembaga. O A, Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan sering disosialisasikan O B. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan O C. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan O D. Merumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan O E. Tidak merumuskan dan menetapkan visi Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga. O A, Merumuskan dan menetapkan miss, mudah dipahami dan sering disosialisasikan O B. Merumuskan dan menetapkan miss, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan O C. Merumuskan dan menetapkan miss, mudah dipahaml tetapi tidak disosialisasikan O D. Merumuskan dan menetapkan miss, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan O E. Tidak merumuskan dan menetapkan misi Program keahlian telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga. O A. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering disosialisasikan O B. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan pernah disosialisasikan O C. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi tidak disosialisasikan O D, Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak disosialisasikan O E, Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan Program keahlian memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan. O A. Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikan O B, Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi hanya salah satu yang sudah disosialisasikan O C, Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi belum disosialisasikan O D. Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan baik sudah maupun belum disosialisasikan O E. Tidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan Program keahlian memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak pihak terkait. O A. Memiliki 7 atau lebih dokumen aspek pengelolaan secara tertulis O B. Memiliki 5 6 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis O C. Memiliki 3 4 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis O D. Memiliki 1 2 dokumen aspek pengelolaan secara tertulis O E. Tidak memiliki dokumen aspek pengelolaan secara tertulis Program keahlian memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas dan mekanisme kerja. O A. Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelas O B. Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas yang jelas O C. Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelas O D. Memiliki struktur organisasi tetapi tidak ada uraian tugas. O E. Tidak memiliki struktur organisasi

114.

115.

116.

117.

118.

119.

Program keahlian melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan. . O A, Sebanyak 76% .100% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan O B, Sebanyak 51% 75% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan O C, Sebanyak 26% 50Q/o kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan O D. Sebanyak 1% 25% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana ke6a tahunan O E. Tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan Program keahlian melaksanakan kegiatan kesiswaan. O A. Memiliki 4 atau lebih jenis kegiatan kesiswaan O B. Memiliki 3 jenis kegiatan kesiswaan O C. Memiliki 2 jenis kegiatan kesiswaan O D. Memiliki 1 jenis kegiatan kesiswaan O E. Tidak melaksanakan kegiatan kesiswaan Program keahlian melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran. O A, Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran O B, Melaksanakan 3 kegiatan pengembangan Vurikulum dan pembelajaran O C, Melaksanakan 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran O D, Melaksanakan 1 kegiatan pengembangan kurikulum dan pembela ja ran O E. Tidak melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran Program keahlian melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. O A. Melaksanakan 4 atau lebih program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan O B, Melaksanakan 3 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan O C, Melaksanakan 2 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan O D. Melaksanakan 1 program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan O E. Tidak melaksanakan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan Program keahlian mengelola sarana dan prasarana pembelajaran. O A. Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasarana O B. Mengelola 3 program sarana dan prasarana O C. Mengelola 2 program sarana dan prasarana O D. Mengelola 1 program sarana dan prasarana O E. Tidak mengelola program sarana dan prasarana Program keahlian mengelola pembiayaan pendidikan. O A. Memiliki 4 atau lebih program pengelolaan pembiayaan pendidikan O B. Memiliki 3 program pengelolaan pembiayaan pendidikan O C. Memiliki 2 program pengelolaan pembiayaan pendidikan O D. Memiliki 1 program pengelolaan pembiayaan pendidikan O E. Tidak memiliki program pengelolaan pembiayaan pendidikan Program keahlian menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. O A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif O B. Melaksanakan 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif O C. Melaksanakan 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif O D, Melaksanakan 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif O E. Tidak Melaksanakan kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif

120.

121.

122.

123.

124.

125.

126.

Program keahlian melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan. O A. Memiliki 4 atau lebih dokumen tentang ~keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan O B. Memiliki 3 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan O C. Memiliki 2 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan O D. Memiliki 1 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan O E. Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan Program keahlian melakukan kegiatan pelatihan kejuruan bagi teknisi atau laboran dalam rangka_pemutakhiran keahlian kejuruan. O A, Sebanyak 76% - 100% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruan O B. Sebanyak 51% - 75% teknisl atau laboran mengikutl pelatihan kejuruan O C. Sebanyak 26% - 50% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruan O D. Sebanyak 1% - 25% teknisi atau laboran mengikuti pelatihan kejuruan O E. Tidak satupun teknisl atau laboran mengikuti pelatihan kejuruan Program keahlian menjalin kerjasama dengan DU/DI dalam melaksanakan magang guru. O A. Memilikl 10 atau lebih kerjasama dengan DU/DI O B. Memiliki 7 - 9 kerjasama dengan DU/DI O C. Memiliki 4 - 6 kerjasama dengan DU/DI O D. Memiliki 1 - 3 kerjasama dengan DU/DI O E. Tidak memiliki kerjasama dengan DU/DI Program keahlian menerapkan Sistem Manajemen Mutu. O A. Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan Sistem Manajemen Mutu pada manajemen sekolah dan pembelajaran Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan O B. Sistem Manajemen Mutu salah satu dart manajemen sekolah atau pembelajaran O C, Program keahlian telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu, tetapi belum memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang O D, Program keahlian sedang dalam tahap persiapan menuju Sistem Manajemen Mutu pada kurun waktu 3 tahun mendatang O E. Program keahlian tidak memiliki program Sistem Manajemen Mutu Bidang garapan business center sesuai dengan bidang kejuruan yang dimiliki program keahlian. O A, Memiliki 4 jenis atau lebih barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian O B. Memiliki 3 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian O C. Memiliki 2 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian O D. Memlliki 1 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program kephlian O E. Tidak menghasilkan barang atau jasa sama sekali Pengelolaan business center melibatkan seluruh warga program keahiian. O A. Melibatkan guru, siswa dan karyawan program keahiian O B. Melibatkan guru dan siswa program keahlian O C. Melibatkan siswa dan karyawan program keahlian O D. Hanya melibatkan guru, siswa atau karyawan saja O E. Tidak melibatkan guru, siswa, dan karyawan program keahlian

127.

128.

129.

130.

131.

132.

Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dimiliki sekolah/madrasah mampu menyalurkan menempataan kerja bagi lulusan dl DU/DI dalam 3 tahun terakhlr. O A, Sebanyak 76% - 100% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK O B. Sebanyak 51% - 75% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK O C. Sebanyak 26% - 50% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK O D. Sebanyak 1% - 25% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK O E. Tidak satupun lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK Program keahlian memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan. O A. Memiliki 4 atau lebih dokumen program pengawasan O B. Memiliki 3 dokumen program pengawasan O C. Memiliki 2 dokumen program pengawasan O D. Memiliki 1 dokumen program pengawasan O E. Tidak memiliki dokumen program pengawasan Program keahlian melaksanakan kegiatan evaluasi dirt. O A. Melaksanakan evaluasi diri setidak tidaknya sekali dalam 1 semester O B. Melaksanakan evaluasl diri sekali dolam 2 semester O C. Melaksanakan evaluasi did sekali dalam 3 semester O D. Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 semester O E. Tidak melaksanakan evaluasi diri Program keahlian melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. O A. Melaksanakan 4 atau leblh program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan O B, Melaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan O C. Melaksanakan 2 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan O D. Melaksanakan 1 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan O E. Tidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidlkan Program keahlian mempersiapkan unsur unsur pelaksanaan akreditasi. O A. Mempersiapkan 4 unsur pelaksanaan akreditasi O B. Mempersiapkan 3 unsur pelaksanaan akreditasi O C. Memperslapkan 2 unsur pelaksanaan akreditasi O D. Mempersiapkan 1 unsur pelaksanaan akredltasl O E. Tidak mempersiapkan unsur pelaksanaan akreditasi. Sekolah/Madrasah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan. O A. Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 4 atau lebih wakil kepala sekolah/madrasah O B. Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 3 wakil kepala sekolah/mad rasah O C. Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 2 wakil kepala sekolah/madrasah O D. Memiliki kepala sekolah/madrasah dan 1 wakil kepala sekolah/madrasah O E. Memiliki kepala sekolah/madrasah dan tidak memiliki wakil kepala sekolah/madrasah Sekolah/Madrasah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan. O A. Memiliki sistem informasi, fasilitas, dan petugas khusus O B. Memiliki sistem informasi, fasilitas tetapi tidak memiliki petugas khusus O C. Memiliki sistem Informasi dan petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitas O D, Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khusus O E. Tidak memiliki sistem informasi

133.

134.

135.

136.

137.

138.

VII. 139.

STANDAR PEMBIAYAAN Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh. O A, Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 tahun terakhir O B, Memiliki catatan tahunan berupa dokumen Investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 2 tahun terakhir O C. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 1 tahun terakhir O D. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh hanya selama 1 tahun terakhir O E. Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen Investasi sarana dan prasarana Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA S/M). O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA S/M O B, Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dart anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA S/M O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dart anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA S/M O D, Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% darl anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam RKA S/M O E , Tidak membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKAS/M untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan. O A. Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 91% 100% modal kerja O B. Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 81% 90% modal kerja O C. Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan 71% 80% modal kerja O D, Sekolah/Madrasah dapat merealisasikan kurang dari 71% modal kerja O E. Sekolah/Madrsah tidak merealisasikan modal kerja Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bags guru pada tahun berjalan. O A. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan O B. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan lnsentif, tetapi tidak mengeluarkan dana tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan O C. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan Insentif dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan O D. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana honor kegiatan sekolah/madrasah, lnsentif, dan tunjangan lain bag! guru pada tahun berjalan O E. Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, lnsentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan sesua! dengan yang direncanakan

140.

141.

142.

143.

Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependldlkan pada tahun berjalan. O A. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan O B. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan Insentif, tetapl tidak mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan O C. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan dana lnsentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan O D. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, tetapi tidak mengeluarkan honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan O E. Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, Insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan sesua! dengan yang direncanakan Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan keg iatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dart anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dart anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir. Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan. O A. Membelanjakan dana sebanyak 76% 100% dart anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan dana sebanyak 51% 75% dart anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan dana sebanyak 26% 50% dart anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir . O D. Membelanjakan dana sebanyak 1% 25% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan dana dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran. O A, Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dart anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 5% 75% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir O D, Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir O E, Tidak membelanjakan biaya pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir

144.

145.

146.

47.

Sekolah/Madrasah membelajakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dart anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% darl anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir O C, Membelanjakan blaya sebanyak 26% 50% dart anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dart anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir O E, Tidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakal untuk kegiatan pembelajaran. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dari anggaran pengadaan alat habis pakal selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dart anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dart anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dart anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk kegiatan rapat. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dart anggaran untuk kegiatan selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dart anggaran untuk kegiatan selama 1 tahun terakhir O C, Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dari anggaran untuk kegtatan selama 1 tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dart anggaran untuk kegiatan selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir rapat rapat rapat rapat

148.

149.

150.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% darl anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dart anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dart anggaran transport dan perjalanan divas selama 1 tahun terakhlr O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal soal ulangan/ujian. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dart anggaran penggandaan soal coal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir O B, Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dari anggaran penggandaan soal soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dart anggaran penggandaan soal soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dari anggaran penggandaan soal soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya penggandaan soal soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir

151.

152.

Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya daya dan jasa. O A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% 100% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% 50% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya daya dan jasa selama 1 tahun terakhir Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selam_a tiga tahun terakhlr. O A. Membelanjakan Maya sebanyak 76% 100% untuk mendukung kegiatan operasionat tidak langsung selama tiga tahun terakhir O B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% 75% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir O C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% = 50% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir O D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% 25% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir O E. Tidak membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhIr Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi; bimbingan karlr, dan program kewirausahaan. O A. Membelanjakan biaya untuk prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaan O B. Membelanjakan biaya untuk prakerin, uji kompetensi, dan bimbingan karir O C. Membelanjakan biaya untuk prakerin dan uji kompetensi O D. Membelanjakan biaya hanya untuk salah satu diantara prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, atau program kewirausahaan O E. Tidak membelanjakan blaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaan Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah/madrasah. O A, Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan O B, Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak untuk kegiatan ketatausahaan O C. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, dan sarana prasarana, tetapi tidak untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan O D. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah serta pengembangan guru dan tenaga kependidikan, tetapi tidak untuk sarana dan prasarana, pengembangan kurikuium dan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan O E. Hanya digunakan untuk kesejahteraan sekolah/madrasah.

153.

154.

155.

156.

Penetapan uang sekolah/madrasah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. O A, Sebanyak 76% - 100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan O B. Sebanyak 51% - 75% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan O C. Sebanyak 26% - 50% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan O D. Sebanyak 1% - 25% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan kerihganan O E. Tidak ada seorang pun siswa mendapatkan keringanan Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran. O A. Tidak ada seorang pun siswa dikenakan blaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran O B, Sebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran O C. Sebanyak 26% - 50% siswa dikenakan.biaya pendaftaran ulang pada setiap awai tahun pelajaran O D. Sebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran O E. Sebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu. O A, Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 4 tahun terakhlr O B. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 3 tahun terakhir O C. Melaksanakan subsidl silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 2 tahun terakhir O D. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 1 tahun terakhir O E. Tidak melaksanakan subsidi silang Sekolah/Madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping sekolah/madrasah. O A. Tidak melakukan pungutan blaya personal lain di samping sekolah/madrasah O B, Melakukan 1 jenis pungutan biaya personal lain di samping sekolah/madrasah O C. Melakukan 2 jenis pungutan biaya personal lain dl samping sekolah/madrasah O D, Melakukan 3 jenis pungutan biaya personal lain di samping sekolah/madrasah O E. Melakukan 4 jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping sekolah/madrasah uang uang uang uang uang uang

157.

158.

159.

160.

Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ Q A. madrasah, komite sekolah/madrasah, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan O B. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ madrasah, komite sekolah/madrasah, dan perwakilan guru O C Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah/ madrasah dan komite sekolah/madrasah O D. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan dan kepala sekolah/madrasah O E. Hanya melibatkan kepala sekolah/madrasah

161.

Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, efislen, dan akuntabel yang ditunjukkan oleh adanya RKA S/M. O A. Sebanyak 91% 100% dana dari masyarakat tercantum dalam RKA S/M O B. Sebanyak 81% 90% dana dari masyarakat tercantum dalam RKAS/M O C, Sebanyak 71% 80% dana dari masyarakat tercantum dalam RKAS/M O D. Kurang dari 71% dana dari masyarakat tercanturn dalam RKA S/M O E. Tidak tercantum dalam RKA S/M Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA S/M. O A. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 4 tahun terakhir secara berturut turut O B. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 3 tahun terakhir secara berturut turut O C. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 2 tahun terakhir secara berturut turut O D. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan selama 1 tahun terakhir secara berturut turut O E. Tidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan Sekolah/Madrasah memiliki Buku Kas Umum (BKU). O A. Memiliki BKU yang diisi dengan benar selama 4 tahun terakhir O B. Memiliki BKU yang diisi dengan benar selama 3 tahun terakhir O C. Memiliki BKU yang diisi dengan benar selama 2 tahun terakhir` O D. Memiliki BKU yang diisi dengan benar selama 1 tahun terakhir O E. Tidak memiliki BKU Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan menyampalkannya kepada pemerintah atau yayasan. O A. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 4 tahun terakhir O B. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 3 tahun terakhir O C. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 2 tahun terakhir O D. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan selama 1 tahun terakhir O E. Tidak membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan dan dan dan dan

162.

163.

164.

VIII. 165.

STANDAR Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan. O A, Sebanyak 76% - 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria peniialan kepada siswa O B. Sebanyak 51% - 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa O C, Sebanyak 26% - 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa O D. Sebanyak 1% - 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa O E, Tidak ada seorang pun guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa Teknik penilaian dalam silabus mata pelajaran sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD). O A. Sebanyak 96% - 100% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD O B. Sebanyak 91% - 95/o silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD O C. Sebanyak 86% - 90/o silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD O D. Sebanyak 81% - 85% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD O E. Kurang dari 81 % silabus mempunyal teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian Kb Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian. O A. Sebanyak 86% - 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian O B. Sebanyak 71% - 85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian O C, Sebanyak 56% - 70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian O D. Sebanyak 41% - 55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknilC penilaian O E, Kurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian Guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. O A. Sebanyak 86% -1001o guru menggunakan teknik penliaian sesual dengan karakteristik mata pelajaran O B, Sebanyak 71% - 85% guru menggunakan teknik penilaian sesual dengan karakteristik mata pelajaran O C, Sebanyak 56% - 70% guru menggunakan teknik penilalan sesuai dengan karakteristik mats pelajaran O D. Sebanyak 41% - 55% guru menggunakan teknik penilaian sesuai O ~' dengan karakteristik mata pelajaran O E , Kurang dari 41% guru melaksanakan penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

166.

167.

168.

169.

Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. O A, Sebanyak 86% - 100% guru mengolah hasil penilalan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulltan belajar siswa O B, Sebanyak 71% - 85% guru mengolah hash penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa O C. Sebanyak 56% - 70% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahul kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa O D Sebanyak 41% - 55% guru mengolah hasil peniiaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan beiajar siswa O E, Kurang dari 41% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik. O A, Sebanyak 86% - 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik O B. Sebanyak 71% - 85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik O C. Sebanyak 56% - 70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik O D. Sebanyak 41% - 55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik O E. Kurang dari 41% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. O A. Sebanyak 86% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk pembeiajaran. O B. Sebanyak 71% - 85% guru memanfaatkan hasil penilalan untuk pembelajaran O C . Sebanyak 56% - 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk pembelajaran O D. Sebanyak 41% - 55% guru memanfaatkan hasil penllalan untuk pembelajaran O E. Kurang dart 41% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk pembelajaran perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan

170.

171.

172.

Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala program keahlian dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa. O A. Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian O B. Sebanyak 95% - 99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi. belajar siswa kepada Kepala program keahlian O C. Sebanyak 90% - 94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian O D. Sebanyak 85% - 89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian O E. Kurang dart 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa

173.

Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. O A. Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama O B. Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hastl penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama O C. Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian akhiak siswa kepada guru Pendidikan Agama O D, Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian akhiak siswa kepada guru Pendidikan Agama O E. Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. O A. Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan O B. Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan O C Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan O D. Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan O E Kurang dari 41% guru melaporkan hasil peniiaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. O A. Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas ' O B, Program keahlian mengkoordinasikan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas O C. Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan kenaikan kelas O D. Program keahlian hanya mengkoordinasikan ulangan kenaikan kelas O E. Tidak pernah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas Program keahlian menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran (beban Sistem Kredit Semester) melalui rapat. O A. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dewan guru O B. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau keiteria program O B. pembelajaran melalui rapat dengan perwakilan guru guru mata pelajaran O C. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan wall kelas saja O D. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat pimp'inan sekolah O E. Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah

174.

. 175.

176.

177.

' 178.

Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhlr kelompok mata pelajaran agama dan akhlak; kewarganegaraan dan kepribadlan; estetlka; serta jasmani, olahraga, dan kesehatan. O A, Menentukan nilal akhir melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru O B. Menentukan Mal akhlr melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru O C. Menentukan nilai akhir tanpa melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru O D. Menentukan nilai akhir oleh wall kelas O E. Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah Program (POS). O A. O B. O C. O D. O E. keahlian menyelenggarakan ujian semester sesuai Prosedur Opersional Standar Memiliki POS dan dilaksanakan sesuai POS Memiliki POS tetapi tidak dilaksanakan sesuai POS Menyelenggarakan ujian tetapi tidak memiliki POS Menyelenggarakan ujian hanya oleh masing masing guru Tidak menyelenggarakan ujian

179.

Program keahlian melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wall siswa. O A. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada orang tua/wall siswa dan siswa yang bersangkutan O B. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada orang tua/wall siswa tanpa siswa yang bersangkutan O C. Laporan hash penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wall kelas kepada orang tua/wall siswa dan siswa yang bersangkutan O D. Laporan hasil peniiaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wall kelas kepada orang tua/wall siswa tanpa siswa yang bersangkutan O E. Tidak melaporkan hasil penilaian kepada orang tua/wall siswa Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kanwil Depag. O A. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang darl 20 hari setelah akhir semester O B. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 11 64 hari setelah akhir semester O C. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 41 60 had setelah akhir semester O D. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 61 80 hari setelah akhir semester O E. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa lebih dart 80 hart Program keahlian menentukan kelulusan siswa darl satuan pendidikan. O A. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru O B. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dengan perwakilan guruguru mata pelajaran O C. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dengan wali kelas saja O D. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat pimpinan sekolah/madrasah O E. Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah

180.

181.

182.

Sekolah/Madrasah menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN).. O A. Kurang dare 7 hari setelah pengumuman hasil ujian O B. Antara 8 - 14 hari setelah pengumuman hasil ujian O C. Antara 15 - 21 hari setelah pengumuman hasil ujian O D. Antara 22 - 28 hari setelah pengumuman hasil ujian O E. Lebih dari 28 hari setelah pengumuman hasil ujian Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus. O A, Kurang dari 7 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag O B, Antara 8 - 14 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag O C. Antara 15 - 21 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag. O D. Antara 22 - 28 hari seteiah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag O E. Lebih dari 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag Sekolah/Madrasah menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/ Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Program Paket B sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru. O A, Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru O B. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara transparan sebagai bahan pertimbarigan penerimaan siswa, baru O C. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara tidak transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru O D. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara tidak transparan sebagal bahan pertimbangan penerimaan siswa baru O E. Tidak menggunakan UN SMP/MTs/Paket B sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru Uji kompetensi melibatkan berbagai pihak. O A. Melibatkan pihak DU/DI, lembaga sertifikasi atau asosiasi profess yang sejenis, dan Guru Kejuruan O B, Melibatkan pihak DU/DI dan lembaga sertifikasi atau asosiasi profess yang sejenis O C. Melibatkan pihak DU/DI dan guru kejuruan di bawah koordinasi sekolah O D, Melibatkan hanya pihak DU/DI atau lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis saja O E. Tidak melibatkan berbagai pihak

183.

184.

185.

You might also like