You are on page 1of 2

Pemeriksaan Hidung

1. 2. 3. 4. 5. Salam dan memperkenalkan diri Identitas pasien Penjelasan dan i.c Memakai lampu kepala, nyalakan lampu kepala, pemeriksa duduk di depan pasien ...sdkt lebih rendah (bangku pasien tidak dapat bergerak,tapi dapat naik turun). Lutut kiri pemeriksa disebelah lutut kiri pasien/sebaliknya. Inspeksi Bentuk hidung (deviasi/depresi tulang hidung) Apakah ada bengkak dihidung dan SPN Ada deformitas Hematom Abses , edema , massa divestibulum Palpasi Krepitasi tulang hidung(fraktur os nasal) Nyeri tekan pada peradanagn hidung dan SPN Periksa hidung anterior tanpa spekulum dgn kepala pasien mendongak dan jari telunjuk pemeriksa mengangkat vestibulum.Dilihat : Konka inferior Septum Sekret Post nasal drip Massa, tumor, benda asing Melakukan uji aliran udara dengan spatel tongue Bruni

6.

7.

8.

Rhinoskopi anterior
9. 10. Pegang spekulum hidung Hartman dgn benar <spt pegang stang sepeda> dengan jari telunjuk sebagai fiksasi di wajah/hidung, ibu jari di bagian tanda (-), masuk dengan hati2 dan dibuka setelah berada didalam Kita nilai : ronga hidung (sempit/ lapang) konka inferior (udema= pilek, berbejol=rinitis kronik,arofi) septum deviasi sekret post nasal drip massa, tumor, benda asing Jika rongga hidung sempit karena oedema(sulit dilihat, tanya ada hipertensi) dimasukkan tampon adrenalin lidocain (1:4) bbrp menit keluarkan spekulum (dah keluar baru tutup) periksa hidung sebelahnya

11. 12. 13.

Rhinoskopi posterior 14. Pakai lampu kepala, Pakai masker dan sarung tangan (untuk menghindari kontaminasi/tidak tertular melalui udara dan saliva), 15. Pilih kaca nasofaring (1-3)...tgantung besar pasien...pasang pada handle supaya dipegang lebih mudah tidak lecet 16. Panaskan pada antifog dan rasakan pada dorsum tangan lebih sensitif 17. Pasien disuruh membuka mulut dan dengan spatula lidah bruni yg kita pegang dengan tangan kiri dan mengarah ke bawah (sesuai dengan kontur lidah),kita pegang ditengah supaya fiksasi lebih kuat dan kita pakai yang besar untuk orang dewasa. 18. Beritahu pada pasien pemeriksaan tidak menyakitkan pasien, saya tekan lidahnya, pasien tidak usah mengeluarkan lidahnya. 19. Saya masukkan kaca nasofaring perlahan-lahan di bawah uvula, mengenai uvula tidak apa2 karena uvula tidak sensitif,asal tidak mengenai dinding belakang nasofaring Namun pada beberapa orang tidak nyaman bila tersentuh uvula, jadi kita masukkan secara miring dibawah arcus. 20. Setelah melalui belakang uvula, kita arahkan ke atas. Pasien bernafas melalui mulut uvula terangkat keatas Masukkan kaca nasofaring menghadap keatas dalam mulut perlahan2, ke belakang uvula dan sampai di nasofaring. Setelah sampai nasofaring, suruh pasien bernafas bernafas melalui hidung , uvula akan turun & ronga nasofaring akan terbuka Perhatikan koana dan septum Kaca diputar ke lateral sedikit utk lihat: o Konka superior o Konka medius o Konka inferior o Meatus superior(muara sinus eth.post n sphenoid) o Meatus medius(muara sinus frontal,maksilla n eth. Ant) 21. Akan terlihat Muara tuba Eustachii Torus tubarius Fossa Rosenmuller Adenoid (tonsil faringeal) Post nasal drip, sekret Massa,tonsil, benda asing 22. Keluarkan kaca nasofaring perlahan-lahan, spatel tongue, tutup lampu Warna konka: Pucat/livid: rinitis allergic Putih:rinitis kronik Merah: rinitis akut Normal: merah muda/merah jambu.

You might also like