You are on page 1of 9

PROYEK PEMBANGUNAN SEKOLAH

Proyek pembangunan Sekolah kejuruan menengah (SMK) di daerah tampang kecamatan Baraka Kab. Endrekang dibangun karena di kabupaten tersebut belum ada sekolah tingkat menengah atas yang berbasis kejuruan. Yang dalam pelaksanaannya menggunakan perhitungan normal HCS ( HOLLOW CORE SLAB ) . Tujuan adalah merencanakan

perhitungan pengendalian proyek ( biaya dan waktu ) dengan cara pemampatan waktu, karena dengan perencanaan pemampatan waktu di harapkan bisa menyelesaikan proyek lebih awal dan dapat memperkirakan apakah keuntungan / laba jauh lebih besar di bandingkan dengankeuntungan perhitungan normal

PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya - waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian

ANALISA TIME COST TRADE OFF Total biaya proyek adalah sama dengan jumlah biaya langsung ditambah dengan biaya tidak langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan.

EARNED VALUE ANALISIS Earned value analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur performa proyek. EVA mengindikasikan berapa besar seharusnya budget yang harus dikeluarkan, sesuai dengan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. The budgeted cost of work scheduled (BCWS) proporsi biaya yang direncanakan untuk dipergunakan oleh sebuah aktivitas The actual cost of work performanced (ACWP) total biaya aktual yang terjadi selama melaksanakan penyelesaian aktivitas The budgeted cost of work performance (BCWP) presentase dari budget yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan performa yang telah dicapai untuk menyelesaikan suatu aktivitas. ANALISA INVESTASI Analisa investasi yang di gunakan adalah mencari nilai sekarang NPV = P ( P/F,i%,n )

1. PENGUMPULAN DATA a. Jadwal pelaksanaan yang berupa diagram balok dan kurva S dengan total durasi 180 hari ( 6 Bulan ) b. Rencana anggaran biaya dengan total biaya Rp. 8.165.461.000 c. Analisa harga satuan Proyek Pembangunan Gedung sekolah d. Data pelengkap berupa denah dan gambar Proyek Pembangunan Gedung sekolah e. Laporan Mingguan Proyek Pembangunan Gedung sekolah f. Detail jadwal pelaksanaan, RAB

Denah proyek 2. TINJAUAN PERMASALAHAN a. Alternatif 1 ( penambahan jam kerja ) Yaitu perhitungan dengan menggunakan Metodologi Percepatan / Pemampatan waktu ( Time Cost Trade Off ) Dengan penambahan jam kerja lembur b. Alternatif 2 ( Penambahan tenaga kerja ) Yaitu perhitungan dengan menggunakan Metodologi Percepatan / Pemampatan waktu ( Time Cost Trade Off ) Dengan penambahan tenaga kerja c. Hasil analisa TCTO di gunakan dalam perhitungan investasi

. PROSES PERHITUNGAN - Identifikasi aktivitas dari pekerjaan yang ada - Cek hubungan antar aktivitas dalam waktu jadwal yang didapat - Memberikan kode pada tiap tiap aktivitas sebagai identitas - Menghitung produktivitas pekerja - Menentukan durasi tiap-tiap aktivitas berdasarkan produktivitas harian pekerja - Menyusun Network diagram sesuai dengan urutan waktu pelaksanaan aktivitas sisa - Menentukan lintasan kritis dari Network diagram tersebut - Menentukan alternative kompresi yang mungkin untuk tiap-tiap aktivitas untuk mendapatkan - Menghitung produktivitas setelah percepatan yang diperoleh - Menentukan crash duration dan crash cost - Menentukan cost slope masing masing aktivitas - Analisa TCTO dari lintasan kritis yang sudah didapat dimulai dari aktivitas yang mempunyai cost slope terendah - Dibuat grafik hubungan waktu dan biaya dari hasil pengompresian durasi proyek - Menghitung berapa biaya dan waktu optimum untuk penyelesaian proyek - Menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk mempercepat proyek hingga didapat durasi percepatan maksimal - Analisa keuntungan dari sumber dana pinjaman menggunakan perhitungan NPV ( nilai set present value )

1. DATA PROYEK Nama : PEMBANGUNAN SEKOLAH KEJURUAN MENENGAH (SMK) DI DAERAH TAMPANG KECAMATAN BARAKA KAB. ENDREKANG Pemilik Proyek : Muh. Iqbal Darmawan Alamat Proyek : Desa Tampang Kec. Baraka Kab. Endrekang Luas Bangunan : 918 m2 Jumlah lantai : 4 lantai Struktur Bawah : Pondasi Tiang Pancang Strukture atas : Plat lantai precast HCS ( Hollow core slab ) Sumber Dana : Swakelola Biaya Fisik : Rp. 8.165.461.000 ( Delapan Milyar Seratus Enam Puluh Lima

Juta Empat Ratus Enam puluh Satu Ribu Rupiah )

2. ASUMSI DAN BATASAN - Keadaan normal jam kerja yang digunakan adalah 8 jam / hari. - Dalam 1 minggu bekerja selama 6 hari dengan libur hari Minggu. - Data analisa waktu diperoleh dari scheduling. - Percepatan durasi dilaksanakan pada aktivitas-aktivitas pekerjaan struktur ( pekerjaan pembetonan dan pondasi ) -Waktu pelaksanaan pada proyek ini yang dihitung hanya pekerjaan struktur .

Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek contoh perhitungan analisa waktu ( perhitungan dapat di lihat pada tabel 4.1 dan 4.2 )

1. BESAR BIAYA AKTIVITAS PROYEK - Biaya langsung ( Direct cost ) biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi / bangunan. Biaya langsung didapat dengan mengalikan volume / kwantitas suatu pekerjaan dengan harga satuan (unit cost) pekerjaan tersebut - Biaya tak langsung ( Indirect cost ) biaya untuk kejadian kejadian yang mungkin bisa terjadi, dan mungkin tidak/ tak terduga 2. PERHITUNGAN COST SLOPE Cost Slope = perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian

3. ANALISA TIME COST TRADE OFF Total Biaya Percepatan = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung Contoh Perhitungan Total Biaya Setelah Percepatan : Cost slope terendah pada waktu normal terdapat pada aktivitas H = Rp. 154.836 Pemampatan sebesar 2 hari, Durasi Pemampatan = 7 2 = 5 hari Penambahan biaya akibat pemampatan = 5 x Rp. 154.836 Total biaya Langsung adalah = Rp 7.681.604.910,97 + (5 x Rp. 154.836) = Rp 7.681.605.685,15 Biaya Tak Langsung proyek (dari tabel 5.4) adalah sebesar Rp. 378.193.500 dengan Biaya tak langsung perhari sebesar Rp. 2.101.075 /hari. Hal ini berarti setiap kali proyek berkurang 1 hari pelaksanaan, maka biaya tak langsung juga berkurang 1 hari. Biaya Tak langsung = Biaya tak langsung (180 hari) - biaya tak langsung (1 hari) = Rp. 378.193.500 - Rp. 2.101.075 = Rp. 376.092.425 Sehingga untuk tahap 1 alternatif 1, Total Biayanya adalah : Total Biaya = Biaya Langsung (98 hari) + Biaya Tak Langsung (179 hari) = Rp 7.681.604.910,97 9 + Rp. 376.092.425 = Rp. 8.057.698.110,15 untuk perhitungan dapat di lihat pada tabel 5.8 Setelah biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total proyek diketahui maka selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut sesuai dengan durasi masingmasing. Dari grafik tersebut dapat diketahui berapa biaya dan waktu maksimum untuk penyelesaian proyek yaitu Rp. 8.049.148.459 dengan durasi percepatan 61hari

no

pendanaan

biaya

1 Bahan bangunan Rp2. 000.000.000 2 Alat-alat Rp1. 000.000.000 3 Sewa buruh Rp 400.000.000 4 Antisipasi kecelakaan kerja dan alat Rp 200.000.000 5 Lain-lain Rincian dana .Belum termasuk biaya tidak langsung

1. KESIMPULAN - Proyek dapat dipercepat dengan metode crashing Diantaranya penambahan jam kerja lembur = 4 jam (alternatif 1), penambahan regu kerja (alternatif 2). - Pada setiap metode perhitungan crashing terjadi pembengkakan biaya daripada perhitungan normal - Untuk Analisa investasi dengan bunga bank 12% per tahun selama 10 tahun, pada alternatif 1 Nilai lebih besar daripada alternatif 2. Di karenakan nilai P (present ) pada alternatif lebih kecil daripada alternatif 2 Pada perhitungan investasi dengan menggunakan alternatif 1 dan 2 sama sama tidak menguntungkan Namun proyek pembangunan sekolah telah selesai dan lebih cepat dariapada waktu penjadwalan karena menggunakan metode HCS ( HOLLOW CORE SLAB ). Dan bangunan dapat digunakan setelah menambahkan property yang dibutuhkan.

hasil

You might also like