You are on page 1of 4

Beda Arus AC dan DC

Arus AC (Alternating Current) adalah arus yang bolak-balik. Apanya yang bolak-balik? Arah arusnya yang bolak-balik, berarti, arah elektronnya (yang mengalir berlawanan dengan arah arus) juga bolak-balik. Frekuensi bolak-balik arus PLN di Indonesia adalah 50 Hz, artinya dalam 1 detik arah arus berbolak-balik sebanyak 50 kali. Kalau di luar negeri ada yang sampai 75 Hz.

Karena bolak-balik inilah maka tidak ada yang namanya arah arus pada AC, kutub positif dan kutub negatif juga tidak ada. Hambatan pada AC juga sedikit berbeda dibandungkan pada DC. Hambatan pada AC disebut Impedansi yang dilambangkan dengan Z. Hukum Ohm-nya sih masih sama bentuknya, hanya saja R diganti dengan Z, jadi hukum Ohmnya berbentuk : V = I.Z.

Apa kelebihan AC dibandingkan DC? Kelebihannya adalah pada pengangkutan listrik jarak jauh. Misalnya bagaimana cara menyampaikan listrik yang dihasilkan oleh PLTA Saguling utuk sampai ke rumah kita di kota? Pilihannya cuma dua macam :

1. Arus harus dihasilkan sebesar mungkin supaya arus yang hilang di jalan (dimakan oleh hambatan kawat) tidak sampai menghabiskan pasokan listrik ketika sampai di rumah. 2. Dengan memakai tegangan yang setinggi mungkin.

Dari dua pilihan tersebut, pilihan kedua jauh lebih bersifat ekonomis dibandingkan pilihan pertama, hal ini disebabkan oleh ukuran kawat yang diperlukan. Pilihan pertama membutuhkan kawat yang diameternya besar supaya hambatan kawat bis diperkecil, ini sangatlah tidak ekonomis. Pilihan kedua menyebabkan arus yang dibutuhkan tidak perlu besar sehingga kawat penghantarpun tidak perlu besar. Ini akan mengurangi kehilangan arus listrik pada kawat.

Tegangan yang sangat tinggi bisa dihasilkan oleh transformator step up. Sedangkan transformator hanya dapat bekerja jika diberikan arus AC. Arus DC tidak akan bisa memfungsikan transformator (trafo). Inilah keunggulan utama arus listrik AC, yaitu bisa dikirim sampai ke tempat yang jauh tanpa menghabiskan listrik di jalan, sehingga jenis listrik inilah yang dikirimkan oleh PLN ke setiap rumah tangga.

Misalkan tegangan yang dihasilkan generator PLTA adalah 10 kV, maka oleh transformator step up dinaikkan menjadi 150 kV, ketika sampai di daerah pinggiran kota, transformator step down menurunkan lagi sehingga menjadi 20 kV yang lalu disalurkan lagi ke gardu-gardu di kota yang juga menurunkan sehingga ketika sampai di rumah tangga sebesar 220 V saja.

Pada dasarnya listrik mengalir dalam dua jenis, yaitu AC (Arus bolak balik) dan DC (Arus searah). Perbedaan antara keduanya terletak pada arah aliran elektron. Elektron arus DC mengalir konstan ke satu arah, sedangkan elektron pada arus AC mengalir dengan dua

arah, kadang maju kadang mundur. Contoh arus DC adalah yang dihasilkan baterei atau aki, sedangkan contoh arus AC adalah listrik yang biasa digunakan di rumah. Listrik PLN menggunakan arus AC, sebab membuat sumber AC lebih murah daripada membuat pembangkit listrik arus DC. Selain itu, arus AC juga lebih efisien jika ingin disalurkan ke tempat yang lebih jauh. Mana yang lebih bahaya? Setelah banyak membaca artikel soal ini, ternyata AC dan DC sama bahaya nya. Kalau ditanya apakah dapat membuat orang meninggal, jawabannya ya. Malah saya baca ada yang bilang itu sama seperti nanya: mana yang lebih bahaya, tertabrak mobil atau truk? (padahal keduanya sama-sama bikin rumah duka tambah penuh). Bahaya atau enggaknya terhadap manusia itu tergantung dari besarnya arus. Umumnya arus dibawah 10 mA tidak begitu berbahaya. AC pada rentang 70..110 mA dan DC pada 200..250 mA dianggap sangat berbahaya dan mematikan jika melewati jantung kita. Jadi untuk menghasilkan efek yang sama, arus DC butuh nilai ampere yang lebih tinggi. Misconception yang sangat populer adalah bahwa DC yang stabil lebih berbahaya karena kemampuannya untuk membuat otot tetap berkontraksi. Nyatanya hal itu tak benar, dan seringkali AC yang menyebabkan ini. Berikut salah satu kutipannya: "AC of power line frequencies is also more capable of disturbing our heart rhythms than steady DC or AC of higher frequencies." Listrik Arus bolak-balik (AC) ini dihasilkan oleh sebuah pembangkit listrik (generator AC) yang disebut juga Alternator, yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga air, tenaga uap,

atau juga tenaga diesel, yang kemudian disalurkan ke rumah kamu. Eh, ada juga lho generator yang menghasilkan listrik berarus DC, yang sederhana misalnya generator pada sepeda kamu untuk menyelakan lampunya. Contoh arus Bolak-balik (AC) adalah pada listrik yang digunakan di rumah kamu, sementara yang Arus searah (DC) biasanya yang dihasilkan dari battery,atau accu mobil kamu. Alat-alat listrik yang ada di rumah kamu sebagian besar bekerja dengan menggunakan sumber daya listrik Arus Searah (DC), namun sumber yang banyak kamu gunakan adalah arus bolak-balik (AC). Mengapa demikian? Alasannya adalah karena membuat sumber listrik arus bolak-balik (AC) jauh lebih murah daripada membuat sumber pembangkit listrik arus searah. Penggunaan Arus bolak-balik juga memiliki keuntungan karena lebih efisien jika ingin disalurkan ke tempat yang jauh (oleh karena itu listrik PLN menggunakan sistem arus bolak-balik). Namun kamu tidak usah khuatir, mudah kok mengubah listrik AC menjadi DC, yaitu dengan alat konverter (upaya sebaliknya mengubah DC menjadi AC membutuhkan biaya lebih mahal). Kamu bisa lihat bagaimana charger handphone kamu atau bahkan komputer di meja kamu, kesemuanya memiliki alat tambahan untuk mengubah listrik AC dari rumah kamu, sebelum memasuki perangkat elektronik kesayangan kamu tersebut.

You might also like