You are on page 1of 23

PENGEMBANGAN KURIKULUM

SATUAN PENDIDIKAN SMK

• UU NOMOR 20 TAHUN 2003, Sistem


Pendidikan Nasional (SPN)
• PP NOMOR 19 TAHUN 2005, Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
• PERMENDIKNAS NOMOR 22 TAHUN 2006,
Standar Isi (SI)
• PERMENDIKNAS NOMOR 23 TAHUN 2006,
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
• PERMENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006,
Pelaksanaan SI dan SKL
UU No. 20 tahun 2003
2. Penjelasan Pasal 15:
Pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu
4. Penjelasan Pasal 35:
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati
6. Pasal 61:
 Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
 Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pangakuan
terhadap prestasi belajar/penyelesaian suatu jenjang
pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan terakreditasi.
 Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta
didik/masyarakat sebagai pengakuan terhadap
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah
lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB X KURIKULUM
Pasal 36 ayat (1)

Pe ng emb ang an ku riku lum


dil akukan den gan men gacu
pada stan dar n asional
pen did ikan untu k
me wu judka n tu juan
pen did ikan n asi ona l.
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 35 ayat (1)
Standar Nasional Pendidikan
 Isi
 Proses
 Kompetensi Lulusan
 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Sarana dan Prasarana
 Pengelolaan
 Pembiayaan, dan
 Penilaian
PP 19/2005 SNP
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

15. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
Pasal 17 (PP 19/2005)
 KTSP dikembangkan sesuai
dengan satuan pendidikan,
potensi/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat
setempat, dan peserta didik.
 Sekolah dan komite sekolah,
atau madrasah dan komite
madrasah, mengembangkan
KTSP dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar
kompetensi lulusan.
PP 19/2005 SNP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Pasal 16

 Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan


pendidikan berpedoman pada panduan yang
disusun oleh BSNP.
 Panduan berisi sekurang-kurangnya:
 Model-model kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal
kategori standar;
 Model-model kurikulum tingkat satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal
kategori mandiri.
 Model-model kurikulum tingkat satuan
pendidikan sekurang-kurangnya meliputi
model kurikulum tingkat satuan pendidikan
BAB V
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pasal 25

Standar kompetensi lulusan pada


satuan pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahklak
mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
PP 19/2005 SNP
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Pasal 6
(1) Kurikulum jenjang Dikdasmen terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran iptek;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara
holistik sehingga mempengaruhi pemahaman dan/atau
penghayatan peserta didik.
Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya
dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB X - KURIKULUM
Pasal 37 ayat (1):

Kurikulum  pendidikan agama


pendidikan dasar  pendidikan
dan menengah kewarganegaraan
wajib memuat:  bahasa
 matematika
 ilmu pengetahuan alam
 ilmu pengetahuan sosial
 seni dan budaya
 pendidikan jasmani dan
olah raga
 keterampilan/kejuruan
 muatan lokal
Permendiknas No. 22 Tahun
2006
Standar Isi mencakup lingkup
materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Permendiknas No. 23 Tahun
2006

 SKL (Standar Kompetensi


Lulusan) untuk satuan Dikdasmen
digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik.
 SKL meliputi:
– SKL minimal satuan Dikdasmen;
– SKL minimal kelompok mata pelajaran,
dan
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

SKLMATAPELAJARAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 14 15

SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN

SKL SATUAN PENDIDIKAN


PENYUSUNAN KURIKULUM SATUAN
PENDIDIKAN DAN SILABUSNYA

STANDAR ISI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Edisi 1999
Edisi 2004 STANDAR PROSES
KTSP
STANDAR PENILAIAN

PED OMAN
PENY USU NA N
KURIKULU M SA TUAN
PEND ID IKAN
KURIKULUM SATUAN
PENDIDIKAN DAN SILABUS
smk
STRUKTUR KURIKULUM SMK
 Struktur kurikulum SMK meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun atau empat tahun,
mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau sampai
kelas XIII.
 Mapel dibagi 3 kelompok program:
Normatif : P Agama, PKn, B Indonesia,
Penjasorkes, Seni Budaya.
Adaptif : B Inggris, Matematika, IPA, IPS,
KKPI, Kewirausahaan.
Produktif : sejumlah Mapel Dasar Kompetensi
Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
 Mata pelajaran dan alokasi waktu pada struktur
kurikulum SMK
Struktur Kurikulum SMK
 Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan
dengan kebutuhan PK (Pencapaian Kompetensi), dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
 Materi Dasar dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan
kebutuhan PK untuk memenuhi standar kompetensi
kerja.
 Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar
kompetensi atau beberapa kompetensi dasar.
 Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk
Pendidikan Sistem Ganda.
 Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap
muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di
dunia usaha/industri ekuivalen 36 jp per minggu.
 Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah
38 minggu.
 Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun,
maksimum 4 tahun.
 Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang
digunakan oleh setiap PK.
 Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang
ditentukan sesuai dengan kebutuhan program
keahlian.
 Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan
kebutuhan standar kompetensi kerja yang berlaku di
dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
 Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam
pembelajaran per minggu.
 Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum
adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua
jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam
pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu
jam tatap muka.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban
belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan
pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester
(SKS).
Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimana pada struktur
kurikulum.
Satuan pendidikan dapat menambah 4 jp per minggu
secara keseluruhan.
Pemanfaatan jp tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60%
dari waktu kegiatan tatap muka.
Kenaikan Kelas, Kelulusan,
dan Penjurusan
 Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing
direktorat terkait.
 Sesuai ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus setelah:
 menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

 memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran


agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan;
 lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK;
dan
 lulus Ujian Nasional.

 Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan


kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler


untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari
mata pelajaran yang ada atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri.
Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global

 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan
lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dll, yang bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
 KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran
dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan
melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain
pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa,
pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah
siswa, dan pentas seni.
Pengembangan Karir
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain
melalui pemberian informasi lapangan kerja,
bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan
profesi, pengenalan serta pengembangan
kepribadian.

You might also like