You are on page 1of 4

Apa sih Untungnya Menjalankan Bisnis MLM?

Kalau bicara bisnis MLM sebagai salah satu sumber penghasilan, banyak orang merasa skeptis. Susah untuk bisa menerima bahwa bisnis dengan modal "dengkul" kok bisa menghasilkan income yang besar. Kadang timbul perasaan curiga ... jangan-jangan ini tipuan :) Di masyarakat terlanjur terbentuk konsep "kalau mau mancing ikan besar ya pakai ikan besar". Artinya kalau ingin punya bisnis besar dan menghasilkan banyak uang ya harus punya modal besar. Jadi ketika ada bisnis dengan modal "seadanya" tetapi hasilnya tidak kalah dengan modal besar, rasa curiga, tidak percaya dan ragu-ragu yang muncul. Sebetulnya bagaimana sih kok bisa bisnis MLM menghasilkan uang yang besar? Jawabannya sebetulnya simple sekali! Bisnis MLM adalah bisnis distribusi dan pemasaran produk. Saya ulangi sekali lagi ... bisnis distribusi dan pemasaran produk! Ada sebuah perusahaan yang punya produk dan Anda membantu untuk memasarkannya. Apakah aneh kalau Anda mendapat komisi dari perusahan tersebut? Tidak kan?! Semakin banyak memasarkan semakin besar komisi Anda. Yang menjadikannya tidak perlu modal besar karena pada waktu proses memasarkan, Anda tidak perlu punya stock barang. Biarkan perusahaan yang menyimpan stock. Anda cukup punya satu-dua saja sebagai sample. Bahkan tanpa sample pun bisa! Keunikan bisnis MLM bukan berhenti di situ saja. Seandainya Anda merekomendasikan keluarga/teman/ kenalan untuk membantu perusahaan, dan mereka berhasil memasarkan produknya maka Anda pun mendapatkan komisi tambahan dari perusahaan. Semakin banyak Anda merekomendasikan keluarga/teman/kenalan untuk membantu memasarkan produk dari perusahaan, maka akan semakin besar komisi Anda. Nah begitulah konsep "mendapatkan uang" dari bisni MLM. Pertama, dari komisi langsung karena pemasaran yang Anda lakukan; Kedua, dari komisi tambahan karena orang-orang yang Anda rekomendasikan memasarkan produk juga. Mungkin Anda bertanya, lalu uang itu disisihkan perusahaan dari mana? Berarti ada markup harga produk? Betul, ada markup harga produk. Tetapi bisnis atau perusahaan mana yang tidak melakukan mark up harga produk? Tidak ada satu pun perusahaan yang menjual produk sama dengan harga produksinya. Pasti perusahaan mengambil keuntungan tertentu. Dan bukan itu saja, perusahaan juga membudgetkan biaya iklan dan promosi, kemudian perusahaan juga harus memberikan keuntungan kepada perusahaan distribusi, supermarket dan toko/ warung yang menjualkan produknya. Artinya di dalam jalur distribusi konvensional pun ada pihak-pihak yang mengambil kentungan. Dan ini wajar karena yang namanya bisnis harus ada keuntungan! Siapa yang mau berbisnis tanpa keuntungan? Pasti tidak ada. Komisi yang dibagikan ke para distributor perusahaan MLM adalah uang-uang yang tadinya digunakan untuk iklan atau promosi, keuntungan perusahaan distribusi, keuntungan supermarket, keuntungan toko dan warung dan sebagainya. Bayangkan keuntungan yang Anda dapatkan ketika menjalankan bisnis MLM:

Harga produk lebih murah. Ingat biasanya Anda pun membutuhkan produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan MLM untuk keperluan sehari-hari. Kalau pun Anda tidak membelinay dari perusahaan MLM, Anda pun membeli dari perusahaan lain. Sekarang tinggal Anda alihkan saja pembelian Anda :) Penghasilan tambahan. Dalam banyak kasus malah bukan sekedar penghasilan tambahan tetapi penghasilan utama :) Plus uniknya penghasilan yang kita terima adalah "passive income" sehingga kita pun jadi memiliki waktu yang lebih banyak. Kalau "active income" penghasilan semakin besar semakin tidak punya waktu ... Lingkungan yang positif dan pengembangan diri. Perusahaan MLM yang benar biasanya punya sistem yang mendukung Anda untuk bertumbuh sebagai pribadi yang

lebih baik.

Belajar dan Mencari Impian


Kunci sukses di bisnis MLM sebetulnya berkaitan dengan kemauan kita untuk belajar. Betul bahwa MLM bisnis yang sederhana ... bahkan sangat sederhana. Akan tetapi bukan berarti tidak ada yang perlu kita pelajari! Secara teknis, bisnis MLM tidak ada apa-apanya dibandingkan pekerjaan lain. Ambil contoh, pekerjaan seorang dokter atau insinyur atau manajer jauh lebih rumit secara teknis dibandingkan pekerjaan seorang distributor MLM. Hal-hal teknis yang harus dikuasai seorang distributor MLM berkisar hanya pada cara mengundang, presentasi dan follow up. Selebihnya lebih berkaitan dengan kemampuan untuk tetap semangat dan fokus terlepas apa pun kondisi bisnis kita. Nah ... ini yang harus dipelajari oleh setiap distributor. Ini yang lebih sulit dibandingkan persoalan teknis. Salah satu cara yang paling sederhana untuk mempertahankan semangat dan tetap fokus adalah: remember your dream everyday dengan membuat dream book yg berisi detail impian kita. Cuma jangan asal buat dream book. Kalau kita melihat dream book dan hati kita tidak "bergetar" ... buang dan cari dream yang lain. Itu bukan dream Anda. Temukan dream yang betulbetul "menggetarkan" hati Anda! Tidak perlu sok membuat yang serba wah tetapi tidak "menggetarkan". Lebih baik sesuatu yang mungkin bagi orang lain sangat sederhana tetapi bagi Anda sangat menggetarkan. Impian adalah personal. Jadi Andalah yang memegang kendali bukan orang lain ... Lalu kalau sudah berusaha dan belum ketemu yang "menggetarkan" bagaimana? Terus mencari. Percayalah bahwa Anda memilikinya tetapi belum menemukannya. Masih tertutup dan tersembunyi di suatu tempat. Atau mungkin Anda masih malu-malu dan merasa rendah diri dengan dream Anda. Seandainya pun belum ketemu, gunakan alasan sederhana yang paling bisa Anda terima sebagai dream sementara Anda. Misal, ingin cepat punya rumah sendiri atau ingin membiayai pernikahan sendiri atau ingin memiliki kendaraan sendiri dsb-nya ... Setelah punya impian, lalu apa kendaraannya dong? Tentu saja bisnis MLM :)

Bisnis MLM - Bahagia, Sehat dan Sukses

Apakah Uang akan Membuat Kita Bahagia?


Saya yakin sebagian besar akan menjawab: TIDAK. Saya setuju karena banyak orang berlimpah uang dan ternyata mereka tidak bahagia dengan hidupnya! Akan tetapi, di sisi yang lain, kita juga melihat banyak ketidakbahagiaan muncul hanya karena KEKURANGANuang .... Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah "Apakah kita memiliki penghasilan yang CUKUP untuk membuat kita BAHAGIA, SEHAT danmerasa SUKSES? Well ... jawabannya bisa beragam. Ada yang mengatakan sudah, ada yang belum dan ada yang bingung harus menjawab apa :) Buat Anda yang menjawab "sudah", bersyukurlah atas kelimpahan hidup yang Anda miliki. Tidak banyak orang berada pada posisi Anda saat ini! Buat Anda yang menjawab "belum" atau "bingung", ada beberapa kemungkinan. Pertama, Anda sudah bekerja keras tetapi hasilnya belum sesuai harapan Kedua, Anda menyadari bahwa sekeras apa pun kerja Anda, pekerjaan atau bisnis yang Anda lakukan sekarang tidak akan pernah membawa Anda mencapai impian Anda dan Anda belum menemukan jalan keluarnya. Ketiga, Anda memiliki pekerjaan atau bisnis yang Anda sukai tetapi tidak memberikan hasil secepat yang Anda inginkan. Keempat, Anda sendiri masih bingung dengan apa yang Anda inginkan dalam hidup ini. Tentu saja masih ada kemungkinan yang lain. Anda sendirilah yang paling tahu. Tetapi apa pun alasannya, poin terpenting adalah Anda belum puas dengan hidup Anda secara finansial, betul?! Ijinkan saya menawarkan SOLUSI-nya. Salah satu bisnis yang bisa memberikan "financial freedom" adalah bisnis MLM atau Network Marketing atau Personal Franchise. MLM adalah bisnis yang sangat sederhana, bisa dilakukan oleh hampir siapa saja, tidak membutuhkan pengalaman, latar belakang atau skill yang canggih dan yang menarik ... modalnya kecil tetapi hasilnya besar :) Banyak di antara kita menganggap MLM sebagai bisnis tipuan atau money game. Ya ... ada beberapa distributor MLM yang menjalankan bisnisnya dengan maksud menipu. Tetapi sama seperti semua bisnis, pasti akan ada orang-orang yang menjalankannya tanpa integritas. Harusnya kita bisa dengan bijaksana membedakan mana MLM yang BENAR dan mana yang tidak! Bisnis MLM yang BENAR sebetulnya merupakan bisnis distribusi ataubisnis pemasaran. Bedanya dengan pemasaran atau distribusi yang konvensional adalah yang menjadi distributor

atau pemasar di bisnis MLM adalah individu bukan perusahaan atau toko seperti halnya bisnis konvensional. Saat ini saya sedang membantu sebuah perusahaan MLM yang barusaja mengembangkan bisnisnya di Indonesia . Dengan dukungan team kerja yg solid dan para mentor handal yang berpengalaman di bisnis MLM, kesempatan sukses bagi Anda terbuka sangat lebar. Sebuah kesempatan besar bagi kita semua untuk membangun momentum bisnis, sekaligus momentum hidup kita menjadi lebih baik.

Bisnis MLM? No Way!


Banyak orang menolak ketika ditawarkan bisnis MLM. Biasanya mereka merasa "ini bukan bisnis untuk saya" ... Tetapi sadarkah Anda bahwa setiap hari sebetulnya Anda sudah melakukan bisnis MLM tetapi sayangnya Anda tidak mendapatkan bayaran dari menjalankan bisnis MLM ini. Hah?! Mana mungkin! Yup, Anda sudah melakukannya tanpa bayaran :) Mari kita lihat. Apa sih sebetulnya inti dari bisnis MLM itu? Bisnis MLM adalah bisnis promosi dan rekomendasi. Nah siapa diantara kita yang tidak pernah mempromosikan dan merekomendasikan sesuatu? Semua pasti pernah melakukannya. Minggu lalu saya mempromosikan dan merekomendasikan sebuah restoran ke teman saya. Apa yang saya dapatkan? Ucapan terimakasih dari teman saya dan tidak mendapat apa-apa dari pemilik restorannya :) Kapan terakhir Anda mempromosikan dan merekomendasikan sesuatu? Apa yang Anda dapatkan selain ucapan terimakasih dan perasaan senang karena telah membantu? Mungkin tidak ada! Mengapa si pemilik restoran tidak membayar saya atau Anda sepeser pun untuk promosi yang kita lakukan? Karena si pemilik restoran berpromosi dengan cara lain. Uangnya dihabiskan utk promosi lewat majalah, radio, brosur dan menggaji tenaga sales/marketing ... jadi tidak tersisa budget untuk membayar rekomendasi dan promosi yang kita lakukan! Bayangkan seandainya semua promosi dan rekomendasi yang pernah Anda lakukan menghasilkan uang untuk Anda. Saya yakin Anda pasti pernah mempromosikan dan merekomendasikan, misalnya, film, buku, CD musik, dokter, rumah sakit, mobil, alat-alat elektronik, hotel dan lain-lain. Seandainya itu menghasilkan uang .... berapa banyak uang deposito di rekening Anda?! Bayangkan apa yang Anda bisa lakukan dengan uang hasil promosi dan rekomendasi tersebut. Mungkin Anda bisa berlibur keluar negri setiap tahun; menyekolahkan anak-anak Anda di sekolah terbaik; memberikan rumah yang nyaman untuk keluarga Anda; memiliki kendaraan mewah; dan sebagainya. Sayangnya semua promosi dan rekomendasi Anda tidak menghasilkan uang ... Tanpa Anda sadari, sebetulnya Anda adalah ahli MLM :) Nah ... bagaimana kalau sekarang promosi dan rekomendasiAnda bisa menghasilkan uang? Mau? Rekomendasikan bisnis & produk MLM kepada teman dan kenalan maka Anda akan mendapatkan penghasilan yang besar, bukan sekedar ucapan terimakasih :) Bisnis MLM mengubah kegiatan sosial (promosi dan rekomendasi ke teman) menjadi kegiatan sosial dengan penghasilan :)

Impian Butuh Action dan Mentor yang Tepat


Setiap orang pasti punya impian untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi ternyata tidak banyak yang berusaha mewujudkannya. Beragam alasan yang seringkali dikemuakakan sebagai "excuse" kenapa mereka tidak bisa meraih impiannya. Saya Tidak Berpendidikan Ini alasan yang paling umum diberikan. Masalahnya, kalau kita mau mempelajari kisah-kisah orang sukses ternyata pendidikan tidak memegang peran utama untuk kesuksesan. Sikap atau attitude malah lebih berperan. Setinggi apa pun pendidikan kita kalau punya sikap yang salah kesuksesan akan menjauh. Saya Tidak Punya Modal Kita hidup di jaman yang sudah sangat maju dimana banyak orang sukses hanya bermodal "dengkul" saja. Mereka bisa kenapa kita tidak? Biasanya masalahnya terletak pada tidak adanya pembimbing atau mentor yang membantu kita sehingga kita hanya tahu bahwa bisnis butuh modal besar! Saya Tidak Punya Skill (Keahlian) Tentu saja skill dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis. Tetapi bukan sebuah keharusan Anda memilikinya sebelum memulai. Asal ... Anda memiliki mentor yang tepat, skill bukan masalah. Saya Tidak Punya Pengalaman Kita semua tahu bahwa yang namanya pengalaman butuh akumulasi waktu yang lama. Kalau kita mempercayai hal ini, tidak heran kesuksesan baru kita raih setelah bertahun-tahun. Dunia sudah berubah. Banyak yang tidak berpengalaman pun bisa sukses. Kenapa? Karena ilmu tersebar bagitu banyaknya di dunia ini dan sepanjang kita mau mencarinya pasti akan menemukannya. Tambahkan mentor yang tepat dalam kehidupan Anda, maka pengalaman si mentor lah yang akan mengisi kekosongan pengalaman Anda :) Lupakan Alasan, Pikirkan Hasil Sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan yang justru menghambat diri kita untuk sukses. Hilangkan 4 alasan di atas (dan alasan-alasan lain) dari hidup Anda. Mungkin Anda bertanya, memang ada bisnis yang walaupun saya terbelenggu dengan 4 alasan di atas, saya bisa sukses? Ada. Bisnis MLM salah satunya. Modal kecil dan ada mentor yang mengajarkan serta mendampingi Anda mencapai kesuksesan. Mau mencoba?

Inikah Kehidupan yang Kita Inginkan?


Bayangkan sebuah kehidupan yang dialami teman kita. Sebut saja namanya Mr. Takada. Berangkat subuh dari rumah untuk mengejar absen pk 08.30. Telat sedikit, gaji kena potong. Mr Takada telah bekerja selama bertahun-tahun di sebuah perusahaan besar. Dalam tahun-tahun kerjanya, dia jarang sekali punya waktu unutk keluarga, teman, bahkan dirinya sendiri. Mr Takada mendedikasikan waktu dan diri sepenuhnya untuk keberhasilan perusahaan. Apa pun yg dilakukan oleh Mr. Takada adalah untuk membantu perusahaannya bertambah besar dan besar. Penghargaan dan pujian banyak diterima dari si Boss. Gaji dan fasilitas mewah dinikmatinya sehingga lupa semua hanya bersifat sementara. Sekilas terlihat fair dan adil, bukan?! Perusahaan "membeli" waktu yang dimiliki Mr Takada dengan gaji dan fasilitas. Waktu yang tidak akan pernah didapatkan kembali oleh Mr. Takada. Sekarang ... waktu telah hilang. Uang pun hilang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketika Mr Takada keluar dari perusahaannya maka perusahaan berhenti membayar gaji dan memberikan fasilitasnya. Akan tetapi perusahaan tetap menghasilkan uang dari hasil kerja yg dulu dilakukan oleh Mr Takada. Para client yg dulu didapatkan oleh Mr Takada tetap membeli dari perusahaan sementara perusahaan sudah berhenti membayar gajinya :) Apakah cerita di atas terdengar 'familiar" di telinga kita? Jangan-jangan kita adalah Mr Takada. Apa yang sudah kita lakukan sehingga kisah di atas akan menjadi "happily ever after", bahagia selamanya? Change! Dengan bisnis MLM :)

Jaga Pikiran Kita!

Anda mungkin sering mendengar ungkapan "apa yang Anda pikirkan itu yang terjadi." Jadi hati-hatilah dengan pikiran kita. Selalu arahkan untuk berpikir hal-hal yang baik dan positif. Pikiran adalah milik kita, jadi seharusnya kita menjadi Tuan bagi pikiran kita sendiri. Jangan menyerah apabila pikiran Anda "jalan" seenaknya dan mengarah ke hal-hal yang negatif atau meragukan kemampuan Anda sendiri. Dalam perjalanan bisnis MLM saya, banyak keluarga/teman/kenalan yang mengatakan "tidak bisa/ tidak mampu/ sibuk/ mau fokus di pekerjaan dulu ..dsb ..dsb .." ketika saya mengajak menjalankan bisnis MLM. Sekali berpikir "tidak bisa" itulah yang terjadi! Kita sering kali membatasi kemampuan diri kita sendiri melalui cara berpikir kita. Baru juga punya satu pekerjaan/ bisnis sudah merasa sibuuuuuk sehingga sudah tidak mampu melakukan yang lain :) Padahal kalau Anda lihat para konglomerat, mereka punya buuuuaaanyyaaak bisnis koq ya bisa sukses? Apakah mereka lebih super human dibandingkan kita? Rasanya koq tidak. Kadang malah sekilas kita lebih hebat dari mereka dari sisi pendidikan, kepandaian dan sebagainya. Jadi apa yg membedakan? Pola berpikirnya. Kita selalu berpiki dengan pola "atau". Artinya kita membuat pilhan. Saya jadi karyawan yang sukses atau distributor MLM yang sukses. Sehingga tidak heran ketika ditawarkan bisnis MLM kita menolak karena berpikir kita hanya bisa sukses di satu bidang. Lain halnya dengan para konglomerat. Mereka berpikir dengan pola"dan". Artinya mereka percaya bahwa dirinya bisa sukses di bisnis agro dan bisnis konstruksi dan bisnis properti dan bisnis pendidikan dan bisnis retail dan ... dan ... Makanya ga heran kalau mereka jadi konglomerat dan kita masih hidup pas-pasan :) Jadi rubah pola pikir kita. Gunakan pola pikir para konglomerat yaitu pola pikir "dan" Sehingga Anda bisa mengatakan ... Saya mahasiswa yang sukses DAN distributor MLM yang sukses ... Saya pegawai yang sukses DAN distributor MLM yang sukses ... Saya ibu rumah tangga yang sukses DAN distributor MLM yang sukses ... Saya pengusaha porperti yang sukses DAN distributor MLM yang sukses ... Saya sedang sibuk menjadi kepada proyek besar DAN distributor MLM yang sukses ... Bisa kan?! Masak cuma dua profesi saja ga bisa :) Tertarik dengan bisnis MLM?

Kunci Sukses
Apa sih sebetulnya kunci sukses dalam hidup ini? Kalau Anda bertanya ke seribu orang, Anda akan menemukan 1000 jawaban yang berbeda bahkan mungkin beberapa jawaban terlihat saling bertentangan. Tetapi anehnya, jawaban yang beragam tersebut membawa kesuksesan pada orang-orang yang Anda tanyakan. Ini berarti kunci sukses ternyata bukan hanya satu. Orang bilang "Banyak jalan menuju Roma." Begitu juga jalan kesuksesan ... Dari jawabab-jawaban yang Anda dapatkan, walaupun datang dari pekerjaan atau profesi yang berbeda, biasanya jawabannya akan berkisar antara lain:

Kerja. Ingin sukses ya harus mau kerja. Mau disebut kerja keras atau kerja smart (cerdik), yang penting lakukan kerjanya. Ada actionnya. Bukan sekedar dibayangkan dan dipikirkan saja :) Percaya atau Believe. Ini perlu karena action yg Anda lakukan tanpa dibarengi kepercayaan sama aja boong; Tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Lihatlah orangorang yang sukses adalah mereka yg penuh percaya diri tapi ingat tidak sombong ya ... :) Doa dan Syukur. Sehebat apa pun kita, selalu ingat bahwa Tuhanlah yang membukakan jalan kesuksesan untuk Anda.

Semua hal di atas, dan masih banyak lagi, saya sebut sebagai basic mental yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin sukses. Setelah Anda miliki, jangan lupa Anda harus menemukan strategi dan taktik yang tepat untuk membuat kesuksesan lebih mudah. Nah strategi dan taktik inilah yang akan berbeda dari satu jenis usaha ke jenis usaha yang lain. Basic mental-nya sama tapi strategi bisnisnya berbeda. Sebagai contoh, Anda ingin sukses di bisnis MLM, Anda tidak perlu pandai memasak atau menyusun menu makanan, tetapi kehalian tersebut mutlak harus Anda miliki kalau ingin sukses di bisnis restoran. Oleh karena itu kenali apa strategi dan taktik, termasuk keahlian yang harus Anda kuasai untuk sukses di bisnis MLM. Untuk menyebut beberapa di antaranya adalah strategi kita adalah presentasi sebanyak mungkin dengan fokus pada home meeting; selalu menambah daftar nama sehingga kenalan yang akan presentasi tidak akan habis; miliki keahlian secukupnya, semakin ahli tentu saja semakin baik, yg berkaitan dengan cara presentasi yang benar, mengundang dengan profesional dan sebagainya ...

Life is a Choice
Hidup adalah pilihan. Berapa banyak diantara kita yang betul-betul menyadari petuah bijaksana ini? Seringkali kita memilih mencari kambing hitam untuk kehidupan kita yang buruk, dibandingkan menghadapi fakta bahwa apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, semuanya karena serangkaian pilihan yang kita lakukan. Si Badu, seorang lelaki paruh baya dengan 3 orang anak dan 1 istri selalu mengeluhkan nasibnya. Semua orang dan segala hal disalahkannya. Dari istri yang, katanya, kurang perhatian. Dari anak-anak yang, katanya, tidak menghargainya. Dari boss yang, katanya, memeras tenaganya. Dari pemerintah yang, katanya, tidak mempedulikan rakyat kecil. Dari tetangganya yang, katanya, tidak memiliki toleransi dan sebagainya-sebagainya ... Semua salah, kecuali diri-nya sendiri. Padahal, dia lupa, bahwa istrinya adalah pilihannya sendiri. Tidak ada yang memaksanya untuk menikahi wanita yang sekarang menjadi istrinya. Anaknya pun adalah kesepakatan yg dia buat dengan istrinya untuk memiliki keturunan. Tempat kerjanya yang sekarang pun adalah pilihannya. Boss-nya tidak memaksanya untuk bekerja di tempat tersebut. Bahkan pemerintahan yang sekarang pun hasil pilihannya :) Jadi sebelum menyalahkan orang lain, ada baiknya kita bertanya, pilihan-pilihan apa yang sdh saya buat sehingga saya berada di tempat sekarang saya berada. Apa pilihan Anda hari ini untuk kehidupan yang lebih baik? Jangan tunggu pemerintah merubah hidup Anda. Bertanggung jawablah terhadap hidup kita sendiri. Buat pilihan yang bijaksana ... Sebagai langkah awal, sebaiknya Anda mulai memilih untuk mempertimbangkan bisnis MLM demi kehidupan yang lebih baik? :) :)

Malas ah ... Banyak yang Gagal!


Anda mungkin sering mendengar teman atau keluarga kita mengatakan seperti itu ketika ditawarkan bisnis MLM. Mari coba kita lihat apakah pernyataan mereka betul atau salah :) Adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa jauh lebih banyak distributor MLM yang gagal daripada yang berhasil. Jadi pernyataan teman atau keluarga Anda benar 100%. Lho?! Ya, mereka benar! Tapi tunggu dulu .... Adakah bisnis atau pekerjaan dimana yang BERHASIL jauh lebih banyak dari pada yang gagal? Pikir ... pikir ... pikir .... ternyata: TIDAK ADA! Semua bisnis atau pekerjaan selalu menghasilkan lebih banyak orang yang gagal daripada yang berhasil. Ini juga fakta yang seringkali dilupakana (atau sengaja dilupakan) oleh teman dan keluarga kita. Coba lihat bisnis restoran, berapa banyak orang yang buka retsoran hari ini dan beberapa bulan kemudian tutup? Coba lihat para karyawan di semua perusahaan, berapa banyak yang gagal menjadi Direktur di perusahaannya? Coba lihat orang-orang yang ingin mengurangi berat badannya, dan ternyata setelah mencoba beberapa saat menyerah ? Artinya adalah kenyataan pahit bahwa yang gagal selalu lebih banyak daripada yang sukses ... Nah lho?! Kalau begitu percuma dong jalankan MLM? Tentu saja tidak! Faktanya ada banyak distributor MLM yang sukses. Banyak yang meraih impian hidupnya melalui MLM. Banyak yang mensyukuri bahwa hidupnya berubah drastis menjadi lebih baik karena FurChange. Sama seperti banyak pengusaha restoran yang sukses, banyak yang jadi Direktur dan banyak yang berhasil menurunkan berat badan.

Jadi tinggal kita mau fokus dan melihat yang mana. Fokus pada keberhasilan atau kegagalan? Dari pengalaman kalau kita memfokuskan diri kita pada kesuksesan, maka semua energi, semangat, emosi akan tercurah untuk mengejar kesuksesan. Begitu juga sebalikanya apabila kita fokus pada kegagalan, maka jangan heran kalau kegagalan yang kita dpaatkan. Bukankan orang bijak bilang "You get what you think" (Anda dapat apa yang Anda pikirkan). Hidup adalah pilihan. Dan ini benar adanya. Fokus pada kesuksesan dan keberhasilan daripada kegagalan dan kesengsaraan.

Malu Ah ... Menjalankan MLM :)


Saya yakin sebagian besar orang yang ditawari bisnis MLM, diucapkan atau tidak, biasanya muncul rasa malu untuk menjalankan sekalipun tertarik dengan potensi penghasilannya. Saya pun dulu kena virus malu ini walaupun tidak parah-parah amat. Biasanya malu ini kaitannya dengan bisnis MLM yang kesannya kurang bergengsi. Dalam kasus saya, waktu itu saya berpikir "Ngapain jauh-jauh kuliah sampai ke Aussie kalau pulang-pulang menjalankan MLM juga." Tapi untunglah ada mentor saya yang mengatakan, kurang lebih,"Gengsi datang sendiri kalau berduit :)." Saya pikir benar juga. Apa sih gengsi itu? Toh saya tidak menipu orang lain. Saya melakukan pekerjaan halal. Produk-produk yang saya tawarkan juga membantu banyak orang lebih sehat, lebih baik dan bisa menikmati hidup. Kalau ada yg menolak pun saya tidak memaksa. Jadi kenapa saya harus malu dan gengsi? Bukankan hidup dengan menjadi beban orang lain lebih memalukan? Bukankan hidup sudah puluhan tahun dan belum bisa membalas jasa orang tua lebih memalukan? Bukankan lontang-lantung kesana kemari tanpa tujuan yang jelas lebih memalukan? Bukankan menjadi penerima bantuan,entah dari orang lain atau pemerintah, lebih memalukan? Bukankan membiarkan anak-istri hidup seadanya lebih memalukan? Saya pikir, cara memandang atau paradigma kita mengenai MLM yang harus dirubah. MLM adalah bisnis pemasaran atau bisnis distribusi. Ada pabrik yang punya barang, ada distributor yang menjual dan ada konsumen yang membeli, apakah ini konsep yang aneh? Semua bisnis bukannya konsepnya seperti itu? Saya beruntung mau sedikit merubah sikap saya. Mau mengubah sudut pandang saya sehingga saya bisa melihat MLM sebagai bisnis yg tidak berbeda dengan bisnis lain. Untuk sukses, kita perlu jujur, perlu berintegritas, perlu kerja, perlu membantu orang lain .... bukankah bisnis lain pun membutuhkan hal-hal tersebut? Ya, saya akui ada pebisnis MLM yang memanfaatkan bisnis ini untuk menipu orang lain, tetapi yang salah adalah orangnya bukan bisnisnya, betul? Saat ini saya sedang membangun bisnis MLM dengan integritas. Ingin bergabung dengan saya dan bisnis MLM?

Mengundang dengan Benar


Suatu kali teman saya ngomel-ngomel karena ada komedian yang menjadikan lelucon cara mengundang para distributor MLM dengan mengatakan, kurang lebih, "Hidup Anda belum lengkap kalau belum pernah kena jebakan undangan bisnis MLM." Persepsi masyarakat di luar sana memang seperti itu. Banyak yang merasa terjebak dengan cara para distributor MLM mengundang. Dari pengalaman, yang merasa "terjebak" ini adalah mereka yang waktu diundang dan bertanya "Apakah ini bisnis MLM?" dijawab dengan'Tidak!" karena si pengundang takut kalau menjawab "Iya!" maka teman atau kenalannya tidak akan datang. Jadi harusnya yang benar bagaimana? Pertama, yang harus disadari adalah bagaimana pun cara mengundangnya, yang paling penting adalah kita sebagai distributor MLM harus yakin bahwa kita sedang menjalankan sebuah bisnis yang legal, baik, benar, fair dan bisa membantu siapa pun yang mau. Anda harus yakini ini semua tanpa kecuali. Apabila muncul keraguan di hati Anda, maka proses mengundang akan lebih sulit. Bagaimana kita akan meyakinkan orang lain kalau kita sendiri penuh keraguan? Kedua, siapkan jawaban apabila keluarga atau kenalan Anda menebak "Ini bisnis MLM ya?" Menurut saya aneh sekali kalau Anda sudah tahu ada kemungkinan ditanya seperti itu tetapi tidak menyiapkan jawabannya. Nah kira-kira apa jawabannya? Banyak. Tapi saya pilihkan dua saja ya .... :)

Betul, ini bisnis jaringan. Tetapi cara menjalankannya terserah kita ... boleh dengan cara pemasaran atau distribusi konvensional dengan menjual ke toko-toko. Jadi tidak harus MLM. Dan yang lebih penting adalah produknya bagus, berkualitas dan dibutuhkan sehingga mudah untuk dipasarkan. Apakah bisa bertemu Sabtu siang? --> setelah bertemu dan presentasi biarkan kenalan kita memilih apakah dia akan menjalankan dengan cara konvensional atau MLM. Betul. Apakah pernah menjalankan bisnis jaringan sebelumnya? Saya punya cara yang sederhana untuk menjalankannya tetapi bisa menghasilkan. Apakah bisa bertemu Minggu malam? ---> pada waktu presentasi pastikan bahwa Anda menunjukkan cara-cara sederhana menjalankan bisnis MLM (konsultasikan ke mentor Anda) Ketiga, gunakan contekan. Anda tidak perlu menghafal di awal-awal Anda belajar mengundang. Dengan contekan maka Anda tidak gugup. Setelah berulang kali mengundang, Anda tidak akan membutuhkan contekan lagi. Keempat, lakukan eksperiment sampai Anda menemukan satu atau dua cara yang paling nyaman Anda gunakan. Saya pribadi paling senang dan nyaman menggunakan kata-kata "sedang mengembangkan usaha pemasaran atau distribusi." Kelima, sadari bahwa sehebat apa pun kata-kata Anda, pasti ada yang menolak untuk bertemu. Jangan putus asa. Tidak perlu dipikirin :) Santai saja dan katakan pada diri sendiri "next..." Terakhir, mungkin Anda pernah disarankan oleh mentor Anda untuk tidak mengatakan MLM, betul? Sebagian besar merasa tidak nyaman ketika tidak boleh mengatakan "MLM". Kita merasa menipu orang lain, betul? Nah untuk masalah ini, Anda harus memiliki persepsi yang tepat! Kita tidak disarankan mengatakan secara langsung MLM karena persepsi teman kita mengenai MLM belum tentu benar. Sungguh kasihan teman kita kalau melewatkan sebuah kesempatan bagus hanya gara-gara persepsi yang salah. Saya yakin ketika Anda menyebut MLM ke sepuluh orang, bisa jadi sepuluh-sepuluhnya akan punya pemikiran yang berbedabeda. Ada yang berpikir ini bisnis besar; Ada yang berpikir ini bisnis tipuan; Ada yang berpikir ini hanya sekedar bisnis jualan dan lain-lain ...Beda misalnya kalau Anda mengajak teman Anda bisnis restoran, saya yakin semuanya akan paham apa itu bisnis restoran. Tapi tdk semua orang paham apa itu bisnis MLM ...Jadi hindari kata MLM ...

You might also like