You are on page 1of 6

Strategi Pelaksanaan

SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan Pada pasien Tn.L Ruang Dewi Amba RS.H.Dr.Marzoeki Mahdi Bogor

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien DS : DO :

2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. -

Tujuan Khusus : Klien mampu mengidentifikasi penyebab PK Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala PK Klien mampu mengidentifikasi akibat PK Klien mampu menyebutkan cara mengontrol PK Klien mampu mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik 1

4. -

Tindakan Keperawatan : Mengidentifikasi penyebab PK Mengidentifikasi tanda dan gejala PK Mengidentifikasi akibat PK Menyebutkan cara mengontrol PK Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik 1 Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya NA, biasa dipanggil N. Saya Mahasiswa dari Poltekkes Palangka Raya yang bertugas merawat bapak dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Nama bapak siapa ? senangnya dipanggil siapa pak ? b. Evaluasi/Validasi Bagaimana perasaan bapak saat ini ? Masih ada perasaan kesal atau marah ? c. Kontrak Topik : Baiklah, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak. Apa bapak bersedia ? Waktu : Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau 20 menit ? Tempat : Bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya di teras depan pak ? Tujuan : Tujuan kita berbincang-bincang ini untuk bapak bias mengetahui keuntungan dan kerugian perilaku kekerasan dan sekaligus cara mengontrol marah bapak dengan cara fisik 1. 2. Fase Kerja Apa yang menyebabkan bapak marah ? Apakah sebelumnya bapak pernah marah ? Terus, penyebabnya apa ? samakah dengan yang bapak alami sekarang ? O iya, jadi ada 2 penyebab bapak marah bapak. Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum menyediakan makan (misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang bapak rasakan ? (tunggu respons pasien) . Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? Setelah itu apa yang bapak lakukan ? jadi bapak memukul dan memecahkan piring ? Apakah dengan ini makanan terhidang ? Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan ? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik ? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian ? Ada beberapa cara untuk mengendalikan kemarahan pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi, melalui kegiatan fisik, rasa marah disalurkan. Ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu ?

begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan, bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya.

C. Fase Terminasi Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak ? Evaluasi Obyektif : iya, jadi ada 2 penyebab bapak marah.(sebutkan) dan yang bapak rasakan. (sebutkan) dan yang bapak lakukan. (sebutkan) serta akibatnya. (sebutkan). Rencana tindak lanjut : bagus sekali pak, coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu , apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalam, ya pak. Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam ? Rencana yang akan dating : Topik : Baiklah nanti saya akan menemui bapak lagi untuk bercakap-cakap dengan bapa tentang mengendalikan rasa marah dengan cara fisik kedua. Waktu : Bapak maunya jam berapa ? jam 11.00 ya pak ? berapa menit bapak mau mengobrolnya ? baiklah pak 10 menit ya. Tempat : untuk tempatnya bapak mau di mana ? bagaimana kalau di teras sini saja pak ? Baiklah pak, sampai ketemu nanti ya. Selamat pagi.

SP 2 Resiko Perilaku Kekerasan Pada pasien Tn.L Ruang Dewi Amba RS.H.Dr.Marzoeki Mahdi Bogor

A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien : DO : DS :

2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus : - Klien mampu mengontrol PK dengan cara fisik II

4. -

Tindakan Keperawatan Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya pak ? Siapa nama saya ? Bagus pak masih ingat yah. b. Evaluasi/Validasi

Bagaimana perasaan bapak sekarang ? c. Kontrak Topik : Sesuai janji kita tadi saya akan menemui bapak untuk bercakap-cakap dengan bapa tentang mengendalikan rasa marah dengan cara fisik kedua. Waktu : Sesuai janji kita tadi kita mengobrol kurang lebih 10 menit ya pak Tempat : Tempatnya di teras sini saja ya pak Tujuan : Tujuan kita bercakap-cakap agar bapak bias mengendalikan rasa malah dengan cara fisik kedua

2. Fase Kerja Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebardebar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat memukul kasur dan bantal untuk mengalihkan rasa marah bapak. Sekarang, mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana tempat tidur bapak ? jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali bapak melakukannya! Kekesalan lampiaskan ke kasur dan bantal. Nah, cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.

C. Fase Terminasi Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi ? Evaluasi Obyektif : Ada berapa cara yang sudah kita coba ? coba bapa sebutkan lagi! Bagus Rencana Tindak Lanjut : Mari kita lanjutkan ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari bapak. Pukul berapa bapak mau mempraktikannya memukul kasur dan bantal ? Bagaimana kalau setiap bangun tidur ? Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan cara kedua tadi ya pak.

Rencana yang akan datang : Topik : Besok kita ketemu lagi ya pak, untuk mengobrol dan latihan cara mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik. Waktu : Bapak maunya jam berapa besok ? jam 9 pagi ya pak ? Tempat : Baiklah pak, tempatnya bapak mau di mana ? di teras sini saja ya pak ? Baiklah kalau begitu sampai jumpa besok lagi ya pak. Selamat pagi.

You might also like