Professional Documents
Culture Documents
ALKOHOL
GLISEROL
PENGERTIAN
Gliserol merupakan alcohol trihidrat C3H5(OH) 3, yang lebih tepatnya dinamai 1,2,3-propanatriol. Dalam keadaan murni mempunyai sifat higroskopis. Dapat bercampur dengan air, namun tidak larut dalam karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, karbon disulfida, dan benzene.
SEJARAH GLISEROL
Gliserol pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1779, dengan memanaskan campuran minyak zaitun (olive oil) dan litharge, kemudian membilasnya dengan air. Bilasan dengan air tersebut, menghasilkan suatu larutan berasa manis, yang disebutnya sebagai the sweet principle of fats. Sejak 1784, Scheele membuktikan bahwa substansi yang sama dapat diperoleh dari minyak nabati dan lemak hewan seperti lard dan butter. Pada tahun 1811, Chevreul memberi nama hasil temuan Scheele ini dengan sebutan gliserol, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu glyceros, yang berarti manis.
TERDAPAT DI ALAM
Gliserol terdapat di alam dalam bentuk kombinasi gliserida dalam semua lemak hewani dan minyak nabati, dan didapatkan sebagai produk samping saat minyak tersebut disaponifikasi pada pabrik sabun, atau pemisahan langsung dari minyak dalam produksi asam minyak. Gliserol di alam jarang ditemukan dalam bentuk bebas dalam lemak, tetapi biasanya sebagai trigliserida yang berkombinasi dengan asam minyak seperti stearat, oleat, palmitat dan laurat, dan merupakan campuran atau kombinasi gliserida dari berbagai asam minyak. Beberapa minyak nabati seperti minyak kelapa, inti sawit, kapas, kedelai, dan zaitun mampu menghasilkan gliserol dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan lemak hewani seperti lemak babi.
1. Merupakan cairan tidak berwarna 2. Tidak berbau 3. Cairan kental dengan rasa yang manis 4. Densitas 1,261 5. Titik lebur 18,2C 6. Titik didih 290 C
KEGUNAAN GLISEROL
1. Industri makanan : Penambah cita rasa makanan dan ekstrak makanan. 2. Industri obat-obatan : Pelarut bahan obat-obatan dan multivitamin. 3. Industri kosmetik : Pembuatan lotion kulit, sabun kecantikan, bedak cair dan pembersih mata. 4. Industri polimer : Pembuatan poliester dan alkil resin. 5. Industri pelumas, fotografi, anti beku, pengolahan karet, larutan pembersih.
Bahan : Ekstrak
1. 2. 3. 4. Teh hijau Apel Etanol 96% Aquades 200g 200g 375ml 375ml
2) Bagian A
a) Setil alkohol b) Lanolin c) Asam stearat 3) a) b) c) d) 0,5 g 1 mg 3 mg
Pembuatan Lotion
1. Bagian A (setil alkohol, lanolin, asam stearat) dipanaskan sampai 70C, begitu pula bagian B (gliserol, trietanolamin, metil paraben, aquadest) Bagian B ditambahkan ke dalam bagian A sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen Campuran perlahan-lahan didinginkan sambil terusmenerus diaduk sampai suhunya 40C, sehingga menjadi lotion.
2.
3.
4. Campuran ditambahkan ekstrak teh hijau dan ekstrak apel 5. campuran dihomogenkan 6. Masukkan dalam wadah dan diberi kemasan
Lotion adalah salah satu bentuk sediaan yang cukup banyak digunakan sampai saat ini karena sifat penggunaanya yang praktis dan dapat memenuhi keinginan yang dibutuhkan. Salah satunya diterapkan dalam sediaan Hand & Body Lotion. Dengan menggunakan Hand & Body Lotion dapat mengatasi problema kekeringan kulit serta pelindung efektif terhadap sinar UVA dan UVB. Muirtini, dkk (1995) menjelaskan bahwa penyinaran kulit oleh UVB maupun UVA dapat menyebabkan eritema atau pigmentasi kulit. Dalam pembuatan lotion, Gliserol berfungsi untuk menaikkan viskositas dari lotion