You are on page 1of 28

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.

ANUGRAH MEGAH MANDIRI

KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerja Praktek di PT.Anugrah Megah Mandiri selama satu bulan. Di mana pelaksanaan kerja praktek ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan akademik yang harus ditempuh penulis dalam rangka menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Laporan resmi Kerja Praktek ini berisi tentang profil PT. Anugrah Megah Mandiri serta visi & misinya. Selain itu juga dijelaskan secara umum proses pengecoran, proses pemancangan tiang pancang, proses penulangan serta berbagai persyaratan harus dipenuhi. Laporan resmi ini juga disertai dengan laporan kegiatan harian yang diikuti oleh team selama melaksanakan kerja praktek di PT.Anugrah Megah Mandiri. Selama melaksanakan kerja praktek hingga penyusunan laporan ini, masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari status tim yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, segala kritik,saran ataupun masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam rangka terus memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi tim pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya dan membimbing kita semua di dalam menimba ilmu.

Makassar, 30 November 2012

Tim Penulis

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Surat Permohonan Kerja Praktek Surat Balasan Dari Instansi Surat Keterangan Kerja Praktek Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 BAB II II.1 II.2 II.3 II.4

PENDAHULUAN Latar Belakang. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek... Tempat dan Pelaksanaan Kerja Praktek... Metode Penulisan. Sistematika Penulisan.. PROFIL PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan..... Lay out Perusahaan.. Fasilitas Yang Dimiliki Perusahaan JURNAL KEGIATAN PEMBAHASAN Pekerjaan Kolom Pekerjaan Balok Pekerjaan Pelat.. PENUTUP Kesimpulan.. Saran....

BAB III BAB IV IV.1 IV.2 IV.3 BAB V V.1 V.2 LAMPIRAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia semakin pesat khususnya dalam bidang konstruksi, dimana dalam era otonomi daerah dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional mengarah pada pembangunan Indonesia bagian timur. Seiring dengan perkembangan tersebut kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas dan professional sangat diperlukan sebagai pelaksana pembangunan, sedangkan tenaga kerja yang berkualitas dan professional yang ada khususnya di Indonesia bagian timur dianggap belum seimbang dengan perkembangan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja diatas maka didirikan pendidikan tinggi teknik kelautan yang diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dan professional. Sebagai mahasiswa teknik kelautan khususnya pada bidang bangunan laut pada era sekarang ini dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bersifat praktis untuk membaca dan memecahkan permasalahan yang timbul di lapangan. Melihat hal tersebut diatas maka salah satu persyaratan yang akan diseminarkan untuk menyelesaikan studi pada program studi teknik kelautan fakultas teknik universitas Hasanudin yaitu kerja praktek yang merupakan wadah yang tepat untuk menambah pengalaman serta meningkatkan potensi dan keterampilan yang akan digunakan kelak dalam menghadapi masalah dilapangan.

1.2.

Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Dilaksanakannya kerja praktek oleh mahasiswa pada PT. Anugrah Megah Mandiri

yang berkaitan dengan disiplin ilmunya, selain dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan satuan kredit semester (SKS) yang telah ditetapkan, juga mengacu pada sejauh mana

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


mahasiswa dapat menerapkan ilmu praktis yang sangat memberi pengaruh terhadap orientasi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Adapun tujuan kami melakukan kerja praktek adalah : a. 1. Tujuan umum : Memahami dan menganalisis secara tepat mengenai ilmu teoritis yang diperoleh

dibangku perkuliahan dengan ilmu praktis yang dijumpai di lapangan. 2. Belajar untuk mengambil keputusan yang terbaik atas masalah yang dihadapi

sehingga dapat diaplikasikan dilapangan. mempererat jaringan kerja sama yang baik dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi antara perusahaan dengan lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Hasanuddin. b. 1. 2. Tujuan Khusus : Mengetahui teknik pelaksanaan suatu proyek Mengetahui dan mampu memahami gambar serta detail pekerjaan konstruksi di lapangan. 3. Mengetahui dan memahami pekerjaan struktur dalam hal ini jenis pekerjaan kolom, pekerjaan balok,dan pekerjaan plat yang digunakan pada pembangunan Hotel Best Western. 4. 5. Mengetahui dan memahami penulangan pada komponen-komponen struktur. Mengetahui dan memahami proses pembuatan/pengecoran komponen-komponen struktur.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

1.3.

Tempat dan Pelaksanaan kerja Praktek Tempat atau lokasi kerja praktek dilaksanakan di PT. Anugrah Megah Mandiri yang

terletak di jalan Bontolempangan, No.67 Makassar. pelaksanaan kegiatan kerja praktek berlangsung selama satu bulan mulai dari tanggal 30 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 30 November 2012

1.4.

Metode Penulisan Bentuk penulisan laporan ini adalah studi terhadap objek tertentu dari suatu proyek,

yang mana penulisannya didasarkan atas data yang dikumpulkan dari berbagai pihak yang terkait pada proyek tersebut. Adapaun data tersebut dikumpulkan dengan berbagai metode antara lain :

1.

Metode identifikasi

Metode identifikasi adalah pengamatan langsung dilapangan atas proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek tersebut 2. Metode diskusi dan wawancara

Metode diskusi dan wawancara yaitu dengan melakukan Tanya jawab dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang hal-hal yang bersifat nonteknis 3. Metode data dan literatur

Metode data dan literatur yaitu pengamatan melalui studi literatur dan dokumen-dokumen proyek yang semuanya sangat membantu dalam pelaksanaan kerja praktek.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

1.4.

Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari beberapa bab yaitu :

BAB I. Pendahuluan Pada bab ini menguraikan tantang latar belakang, maksud dan tujuan, tempat dan pelaksanaan kerja praktek, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II. Profil Perusahaan Pada bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, layout perusahaan, fasilitas yang dimiliki.

BAB III. Jurnal harian kerja praktek Pada bab ini menguraikan tentang kegiatan sehari-hari dan dokumentasi kegiatan . BAB IV. Pembahasan Pada bab ini menguraikan tentang pekerjaan pondasi, penulangan komponen struktur, dan proses pengecoran.

BAB V. Penutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

BAB II PROFIL PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI II.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Pembangunan Perumahan (Persero), disingkat PT PP (Persero) namun lebih populer dipanggil PT PP atau PP saja, adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan (real estate). Perusahaan ini berdiri tanggal 26 Agustus 1953dengan nama NV Pembangunan Perumahan. Namanya berganti menjadi PN Pembangunan Perumahan melalui Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1960. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI no. 39 tahun 1971 statusnya berubah menjadi PT Pembangunan Perumahan (Persero).Sebagai suatu BUMN, mayoritas (51%) kepemilikan saham PT PP dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya (49%) dipegang karyawan dan manajemen PT PP. II.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Pada proyek Pembangunan Hotel Best Western struktur organisasi PT. Anugrah Megah Mandiri dipegang oleh seorang project manager. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran. II.3 Lay Out Perusahaan

Lokasi PT. Anugrah Megah Mandiri terletak di jalan Bontolemapangan no.67. makassar II.4 Fasilitas Perusahaan

Adapun fasilitas perusahaan yang dimiliki oleh PT. Anugrah Megah Mandiri antara lain sebagai berikut ; 1. 2. 3. 4. 5. Breker Zaxis 200 Dozer D.31 E Tower Crane Excavator Genset

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


BAB III JURNAL KEGIATAN Ada tiga struktur bangunan yang diamati pada pelaksanaan kerja praktek ini yaitu struktur kolom, struktur balok, dan struktur pelat.

Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dimulai tanggal 30 Oktober 2012 sampai dengan 30 November 2012. Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Anugrah Megah Mandiri para praktikan diarahkan untuk mengetahui lebih rinci tata cara pengerjaan struktur ini dalam proyek dengan cara pengamatan langsung dilapangan . Bab ini berisi ikhtisar berbagai kegiatan kerja praktek yang telah dilaksanakan pada PT. Anugrah Megah Mandiri, Makassar. Selengkapnya mengenai hal tersebut dapat dilihat pada halaman berikutnya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

BAB IV PEMBAHASAN

4.1.1 Pekerjaan Kolom

Gambar 3.2 Foto Penulangan Kolom Setelah itu pembesian dilakukan oleh pekerja secara terpisah Setelah pembesian selesai proses erection dilakukan secara manual.

4.1.2 Bekisting Kolom Bekisting kolom yang digunakan adalah bekisting yang telah dimodifikasi, dimana bahan yang digunakan adalah sususan multipleks serta ditopang dengan kayu balok..

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

Gambar 3.3 Sketsa Tampak atas bekisting kolom

Gambar 3.4 Foto Bekisting Kolom

Gambar 3.5 Bahan yang digunakan untuk bekisting kolom

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

1.

Adapun langkah-langkah pemasangan bekisting kolom adalah sebagai berikut : a. Setelah ditetapkan posisi as kolom dengan alat ukur theodolith, dibuat marking sepatu kolom sesuai ukuran kolom yang dikehendaki dengan cara menarik dengan benang yang diberi cat basah dan ditarik dari ujung-ujung kolom, termasuk memeriksa kelurusannya terhadap posisi kolom-kolom lain. b. Buat penyangga bekisting dengan cara pengelasan tulangan berbentuk huruf T yang dilas pada bagian bawah tulangan utama. Dimana tiap sudut diberi 2 buah. c. Pasang besi tulangan kolom pada sekeliling kolom (bagian atas dan tengah) yang sudah dilengkapi dengan beton decking yang diikatkan pada tulangan kolom dengan menggunakan kawat. Fungsi dari beton decking ini adalah untuk memberi jarak antara bekisting kolom dengan tulangan kolom (jadi tulangan kolom tidak langsung berhubungan dengan bekisting). Pada akhirnya, beton decking akan menjadi satu dengan selimut beton. d. Pasang panel bekisting satu per satu dan hubungkan panel yang satu dan panel yang lain dengan pengelasan untuk baja dan paku untuk balok kayu sehingga membentuk sabuk / skur sementara yang berfungsi untuk menahan desakan dari beton saat proses pengecoran berlangsung. Sabuk ini terbuat dari baja profil dan balok kayu. e. Pastikan tiap sudut pada bekisting pada kondisi yang rapat agar tidak terjadi kebocoran. f. g. Kemudian pemasangan pipe support untuk menahan bekisting. Setelah kolom dicor dan telah dibongkar maka dilanjutkan pekerjaan bekisting balok dan pelat.

2.

Kelebihan dan kekurangan menggunakan bekisting tipe ini adalah : a. Kelebihan : Proses pemasangan dan pembongkaran tergolong cepat. Dapat digunakan berkali-kali. Stabil selama proses pengecoran Permukaan kolom yang dihasilkan datar denan menjaga agar tripleks tidak melendut dengan mengatur jarak baja profil dan balok kayu.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


b. Kekurangan : Butuh ketelitian tinggi untuk menjaga tripleks tidak melendut. Membutuhkan alat pengelasan yang sangat terkendala fungsinya pengaruh cuaca. Biaya fabrikasi bekisting cukup mahal Dimensi kolom bisa meleset apabila lubang penyetelan dimensi telah aus. karena

4.1.3 Pengecoran Kolom Sebelum dilakukan pengecoran, bekisting dibersihkan terlebih dahulu pertama dengan air kemudian disemprot dengan angin dengan menggunakan alat Compressor. Setelah itu, pihak Quality Control mengecek kelayakan bekisting dan tulangan, apakah sudah memenuhi spesifikasi atau belum. Bila sudah disetujui, maka langkah berikutnya adalah pengecoran kolom. Pengecoran kolom dapat dilakukan dengan menggunakan wadah yang diangkut oleh tukang dengan menggunakan katrol sederhana. Beton untuk pengecoran berasal dari ready mix dengan nilai slump 12 2 cm.

Gambar 3.6 Proses slump test

Pada pengecoran kolom digunakan beton K300. Agar besi tidak melekat pada bekisting dan untuk mendapat selimut beton, maka diletakan tahu beton antara bekisting dan tulangan. Tahu beton terbuat dari semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 atau 1 : 3. Ada juga kawat besinya yang digunakan untuk mengikat tahu beton dengan tulangan kolom. Tahu beton berbentuk silinder dengan tebal bervariasi sesuai dengan selimut beton. Tebal selimut yang digunakan adalah 4 cm.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


Dalam proses pengecoran kolom, harus diperhatikan tinggi jatuh pengecoran. Tinggi jatuh pengecoran tidak boleh melebihi 1,00 m karena dapat menyebabkan terjadinya segregasi material dan juga akan menambah beban pada bekisting.Saat pengecoran sedang berlangsung, dilakukan pemadatan, yang tujuannya untuk mengurangi rongga udara pada beton. Meskipun demikian, pemadatan tidak boleh terlalu lama karena dapat mengakibatkan segregasi material penyusun beton. Apabila pengecoran akan dihentikan dan dilanjutkan pada hari berikutnya, maka pengecoran dihentikan atas persetujuan pengawas pada tempat yang momennya nol, yatu pada saat seperempat tinggi kolom. Adapun pada proses pengecoran ini dugunakan zat aditif yaitu setiap 1 m3 beton ditambahkan 2 liter sika LN agar membantu mempercepat proses pengerasan beton.

Gambar 3.7 Proses Pengecoran Kolom dengan bucket cor 4.1.4 Pembongkaran Bekisting Kolom Setelah kurang lebih 1 hari, bekisting kolom dapat dilepas. Bekisting dapat dipindahkan ke lokasi kolom yang lain yang akan dicor. Pembongkaran bekisting dilakukan oleh pekerja. Setelah itu kolom di curing dengan cara compound. 4.2.1 Pekerjaan Balok (Beam) Pekerjaan Balok dan plat dikerjakan secara bersamaan. Sama seperti pengerjaan kolom, pertama kali juga dilakukan pengerjaan bekisting. Agar waktu yang dibutuhkan seminimal mungkin, pengerjaan bekisting dan penganyaman tulangan dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah pembuatan bekisting dan penulangan selesai, baru dilanjutkan dengan pengecoran beton.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

Langkah-langkah pengerjaan balok Secara singkat berikut gambaran pengerjaan balok : 1. Periksa elevasi tepi permukaan atas agar sesuai dengan tebal balok rencana. 2. Pasang perancah 3. Pasang multiplex Poly 12 mm sebagai bekisting balok 4. Penganyaman tulangan dilakukan, beserta beton deckingnya. 5. Periksa elevasi permukaan kembali dan areal kerja harus dipastikan bersih. 6. Areal balok siap dicor. 7. Bekisting dapat dibuka 28 hari setelah pengecoran. 8. Beton yang telah dicor harus disiram air terus menerus selama paling tidak 14 hari setelah pengecoran. Proses ini dinamakan curing. 4.2.2 Pemasangan Perancah Balok Perancah adalah sistem struktur sementara yang berfungsi sebagai landasan bekisting yang menopang struktur bertulang selama proses pengecoran hingga struktur beton tersebut dapat menopang beratnya sendiri. Perancah ini biasanya terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa atau perancah khusus buatan pabrik yang disebut skafolding. Perancah yang digunakan pada proyek ini adalah skaffolding

Scaffolding balok terdiri dari pasangan besi yang dipasang dengan jarak 80 cm, ada juga besi yang dipasang menyilang sebagai pengaku silang. Untuk pemasangan jarak scaffolding juga disesuaikan dengan berat beban yang diterima. Berikut ini sketsa scafolding dan bagian-bagiannya :

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

Gambar perancah / scaffolding

Gambar Sketsa Scafolding

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


Berikut uraian mengenai bagian dari scaffolding: U-Head adalah kepala scafolding dimana nantinya akan menjadi dudukan balok / suri, posisinya dapat diputar sesuai penempatan balok yang akan diposisikan.

Gambar U-head pada scaffolding Join Pin adalah penyambung antara scafolding yang satu dengan yang lainnya agar mencapai elevasi balok atau plat yang akan ditopang.

Gambar join pin pada scaffolding

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


Crossbrace, adalah besi silang yang berfungsi sebagai pengaku.

Gambar Crossbrace pada scaffolding

Jack base, merupakan plat dasar yang akan menumpu pada lantai.

Gambar jackbase pada scaffolding

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

4.2.2 Pemasangan Bekisting Balok Keselamatan merupakan hal yang penting dalam pekerjaan bekisting karena persentase kecelakaan yang agak tinggi terjadi selama konstruksi struktur ialah akibat kegagalan bekisting. Biasanya kegagalan bekisting beton bukan disebabkan oleh pemberian beban grafitasi yang berlebihan. Kegagalan biasanya disebabkan oleh gaya-gaya lateral yang menyeababkan batang penampang bergerak. Gaya ini disebabkan oleh angin. Bekisting bekisting kayu dibangun, digunakan sekali dan dibongkar dan bisa dimanfaatkan kembali yang mungkin dapat berupa papan atau kayu bangunan. Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikan rupa agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan perubahan bentuk, ukuran - ukuran, ketinggian ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor. Perencanaan pelaksanaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan cara-cara yang disarankan dan kriteria di dalam NI 2 Bab 5.8. Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-benar bersih sebelum digunakan. Penyangga-penyangga harus di beri jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-sambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memungkinkan pembersihan bekisting . Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting secara langkap untuk disetujui Direksi Pengawas. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemakaian bekisting beton adalah sebagai berikut : a. Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan terikat kuat. b. Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan bahan kimia. c. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting. d. Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


Pada proyek ini Bekisting balok terbuat dari multipleks dengan tebal 12 mm. Penggunaan multipleks bertujuan agar agar air semen yang ada pada campuran tidak meresap ke dalam bekisting. Selain menjaga air semen, manfaat penggunaan multipleks ini dapat dilihat dari permukaan balok yang licin. Bekisting balok difabrikasi khusus, mulai dari balok yang duduk pada head scafolding, siku penopang bagian sampingnya dan panel dindingnya sendiri. Berikut gambar bekisting balok:

Gambar bahan bekisting balok dan plat

Adapun langkah-langkah pemasangan bekisting balok sebagai berikut : 1. Penentuan elevasi balok secara langsung oleh surveyor dan mandor sampai pada elevasi tertentu, dan dipastikan datar diantara kolom tempat balok bertumpu. 2. 3. 4. Pasang perancah, termasuk balok penyangga bekisting balok yang akan dibuat. Pasang bekisting Pkepala kolom di ujung / atas kolom beton yang sudah dicor. Tarik benang yang menghubungkan 2 kolom paling tepi untuk menentukan kelurusan as balok, benang tersebut tetap dipasang sampai pemasangan dinding balok terpasang. 5. 6. Buat marking tepi bekisting balok pada balok penyangga diatas perancah. Pasang panel bekisting dasar balok dan selanjutnya langsung disetel elevasi dasar yang dikehendaki dengan cara menaikkan / menurunkan perancah dengan jack base.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


7. Pasang bekisting dinding balok termasuk siku penopang bagian samping, lalu kencangakan pengikatnya sehingga posisi baut 45o atau tegak lurus terhadap siku penopang dan dinding bekisting balok dalam posisi tegak. 8. 9. Pemasangan besi tulangan termasuk beton decking-nya. Bekisting balok siap dicek oleh pengawas lapangan sebelum dicor.

Gambar Proses pemasangan bekisting balok 4.2.3. Pembesian Balok Besi tulangan adalah besi yang berbentuk batang yang digunakan untuk penulangan beton. Berdasarkan bentuk besi tulangan terdiri dari : Besi tulangan polos, merupakan batang yang bertampang bulat dengan permukaan tidak berdeformasi atau berbentuk lain misalnya oval, bujur sangkar,lonjong. Besi tulangan profil , merupakan batang berbentuk khusus untuk memperoleh lekatan yang lebih baik pada beton.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

Gambar Penulangan pada balok. 4.2.4 Pengecoran Balok Setelah terpasang, maka bekisting balok di cek pembesian dan kekokohan daripada bekistingnya, mulai dari siku penopang bagian samping, perancah, dan baut-baut penguncinya harus terpasang dengan baik. Jika telah selesai dicek maka pengecoran dapat dilakukan. Pada umumnya pengecoran plat dan balok dilakukan secara bersama-sama. Karena luasan daerah yang akan dicor besar maka pengecoran dilakukan dengan menggunakan Concrete Pump dan bucket cor. Concrete Pump digunakan untuk menaikkan beton dari truk ready mix ke lokasi pengecoran. Kemudian dipadatkan dengan vibrator untuk menghilangkan rongga udara pada beton. Berikut gambar proses pengecoran:

Gambar Pemindahan beton dari truk mixer ke bucket cor

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

Gambar pemadatan cor dengan vibrator

Dalam pelaksanaan pengecoran harus ada pengawasan yang ketat, campuran beton ready mix yang keluar dari truck mixer beton tidak boleh terlalu tinggi. Tingginya tidak boleh lebih dari 1.00 m. Beton ready mix pertama-tama dituang pada sisi balok kemudian mengitari semua balok lalu ke plat. Pengecoran dilakukan per bagian. Ketika beton ready mix dituang maka para buruh harus sudah siap menggeser campuran beton tersebut hingga rata. Setelah satu bagian selesai dan dilanjutkan ke bagian lain, Beton untuk balok menggunakan mutu beton K300. Pengaruh panas yang berlebihan khususnya untuk betonbeton yang tipis dapat menyebabkan retak akibat molekul-molekul yang terpisah. Untuk mengurangi pengaruh panas tersebut maka beton yang telah dicor harus disiram dengan air. Proses ini dinamakan curing .

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

4.3

Pekerjaan Plat Terdapat beberapa jenis plat lantai, antara lain metal floor deck, plat lantai kayu, plat lantai beton. Pada struktur ini digunakan plat lantai beton biasa dimana mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1. Mampu mendukung beban besar 2. Media isolasi suara yang baik 3. Tidak dapat terbakar, lapisan kedap air 4. Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai 5. Bahan kuat dan awet

4.3.1 Langkah-langkah pengerjaan plat Secara singkat berikut gambaran pengerjaan plat lantai : 9. Periksa elevasi tepi permukaan atas agar sesuai dengan tebal plat rencana. 10. Pasang multiplex Poly 12 mm sebagai bekisting plat yang secara bersamaan memasang bekisting balok. 11. Penganyaman deckingnya. 12. Periksa elevasi permukaan kembali dan areal kerja harus dipastikan bersih. 13. Areal plat lantai siap dicor. 14. Bekisting dapat dibuka 28 hari setelah pengecoran. 15. Beton yang telah dicor harus disiram air terus menerus selama paling tidak 14 hari setelah pengecoran. Proses ini dinamakan curing tulangan dilakukan pada arah x dan y, beserta beton

4.3.2 Bekisting Plat Bekisting balok terbuat dari multiplex Poly dengan tebal 12 mm. Penggunaan multiplex Poly bertujuan agar air semen yang ada pada campuran tidak meresap ke dalam bekisting. Permukaan multiplex yang licin akan menghasilkan permukaan plat yang licin.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

4.3.3 Pengecoran Plat Pada proyek ini pengecoran plat dilakukan sekaligus dengan balok, hal ini agar tidak terjadi perbedaan waktu pengerasan. Beton ready mix pertama-tama dituang pada sisi balok kemudian mengitari semua balok lalu ke plat. Pengecoran dilakukan perbagian. Ketika beton ready mix dituang maka para buruh harus sudah siap menggeser campuran beton tersebut hingga rata dan agar semua rongga-rongga terisi maka digunakan alat concrete vibrator. Setelah satu bagian selesai dan dilanjutkan ke bagian lain, maka tukang batu sudah siap dengan alat pengukurnya untuk mengukur tebal plat, apa sudah sesuai dengan tebal rencana atau tidak. Beton untuk lantai kerja mengunakan mutu beton K125 dengan tebal 50 mm sedangkan plat lantai menggunakan mutu beton K300.

Gambar Pengecoran plat 4.3.4 Pembongkaran Perancah Proses pembongkaran perancah plat sama dengan pembongkaran perancah balok. 4.3.5 Alat-alat Pendukung ProyeK

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

4.3.6 Peralatan untuk pembesian Peralatan untuk pembesian yaitu : a. Bar Bender Machine merupakan alat yang digunakan untuk membentuk atau membengkokkan tulangan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. b. Bar Cutter Machine merupakan alat yang digunakan untuk memotong tulangan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 4.3.7 Peralatan untuk pengecoran Peralatan untuk membantu proses pengecoran meliputi : a. Concrete Mixer Truck merupakan alat transportasi yang dilengkapi dengan mixer untuk mengaduk campuran beton ready mix yang akan digunakan untuk pengecoran dilapangan b. Concrete Pump berfungsi untuk mempermudah pengecoran didaerah yang tinggi dan sulit dijangkau oleh truck. c. Bucket digunakan untuk pengecoran plat lantai, balok dan kolom yang tinggi atau sulit terjangkau oleh truck mixer. Bucket digunakan untuk menghantarkan adukan beton dari truck mixer ke bagian lokasi yang akan dicor dengan menggunakan tower crane. d. Concrete Vibrator berfungsi untuk menggetarkan campuran beton agar ronggarongga dapat terisi dengan baik sehingga diperoleh beton yang padat dan tidak keropos, serta kekuatan beton yang dikehendaki dapat tercapai. e. Compresor berfungsi untuk membersihkan bekisting dan pembesian sebelum pengecoran. f. Water Pump berfungsi untuk memompa air, karena lokasi pekerjaan berada di bawah muka air tanah. 4.3.8 Peralatan untuk pengangkutan Peralatan yang digunakan untuk pengangkutan adalah : a. Dump truck berfungsi sebagai alat pengangkut material, baik material buangan maupun yang akan digunakan dilokasi pekerjaan. Kapasitas dump truck bermacam-macam tergantung dari kebutuhan. b. Mobil Crane yaitu mobil pengangkatan adukan atau campuran beton maupun pengangkatan material, bekisting kolom dll.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


4.3.9 Peralatan untuk perancah Peralatan yang digunakan untuk perancah adalah scaffolding dan alat-alat bantu lainnya.

4.3.10 Peralatan bantu lainnya a. Generator adalah pembangkit tenaga listrik yang digunakan untuk melancarkan semua pekerjaan yang menggunakan tenaga listrik. b. Waterpass dipakai untuk menyamakan elevasi lantai, agar didapatkan permukaan yang benar-benar rata. c. Theodolith digunakan untuk menentukan titik-titik pada pengerjaan pengukuran seperti as bangunan dan mengontrol suatu ketinggian agar didapat posisi yang benar-benar sesuai dengan level yang diinginkan.

Untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan perencanaan maka dibutuhkan suatu sistem pangawasan yang dilakukan terus menerus dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek. Pengendalian peralatan pada dasarnya meliputi perencanaan dan pengaturan jenis atau jumlah peralatan yang diperlukan dalam setiap item pekerjaan, sehingga perlu satuan kerja yang dikontrol oleh seorang kepala mekanik ditugaskan khusus menangani mobilisasi peralatan yang digunakan. Pada pelaksanaan pengendlian peralatan, pihak kontraktor telah menetapkan alat-alat yang digunakan pada setiap pekerjaan sesuai dengan jumlah operator yang difungsikan untuk menjalankan alat tersebut. Langkah yang diambil dari pihak manejer proyek adalah mengefisienkan alat sebaik mungkin dan menempatkan orang yang berpengalaman untuk mengoperasionalkan, memonitoring keadaan alat (pemeliharaan alat) dan juga mengaktifkan alat-alat lain yang berada pada proyek-proyek lain untuk dimobilisasikan. \

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1

KESIMPULAN

Setelah melaksanakan kerja praktek selama lebih dari 1 bulan pada Proyek Pembangunan Hotel Best Western. maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa terkadang suatu pekerjaan dilaksanakan

tidak sesuai dengan teori yang kita dapatkan dibangku kuliah, melainkan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan dan pengamatan selama melaksanakan kerja praktek. 2. Tidak semua yang tercantum dalam spesifikasi kontrak dapat dilaksanakan

dilapangan, tetapi dapat berubah sesuai kondisi yang ada dilapangan dengan persetujuan direksi lapangan. 3. Faktor peralatan adalah sarana yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu proyek,

sebab manajemen peralatan yang salah akan membawa suatu akibat yang sangat fatal. Oleh sebab itu, kegiatan proyek harus didukung oleh fasilitas peralatan yang memadai.

V.2

SARAN Untuk Pihak Fakultas dan Jurusan Dapat memudahkan prosedur administrasi persuratan sehingga tidak menghambat

segala kemungkinan. Untuk Pihak Instansi tempat Kerja Praktek Kami berharap kepada pihak PT. Anugrah Megah Mandiri agar kerja sama yang selama ini terbangun dengan pihak jurusan dan mahasiswa tetap terjalin dan semoga kelak dalam pengerjaan proyek PT. Anugrah Megah Mandiri dapat menerima Mahasiswa dari jurusan perkapalan program studi teknik kelautan sebagai salah Mahasiswa Kerja Praktek.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. ANUGRAH MEGAH MANDIRI

You might also like