You are on page 1of 5

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A.

Pengertian lingkungan pendidikan Lingkungan (envirement) meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan , perkembangan atau life processes kita. Jadi lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang mempengaruhi itu mungkin berasal dari dalam diri individu (internal environment), dan mungkin pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu dalam hal ini dapat berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang sebagai individu adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik dan psikis ) dan sesuatu yang berada diluar dirinya seperti alam fisika (non manusia ) dan manusia. Fungsi lingkungan Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan berfungsi antara lain sebagai : (1) pusat pendidikan formal, (2) pusat kebudayaan, (3) lembaga sosial. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan antara lain memberikan dasar-dasar pendidikan pada anggota keluarga (terutama anak-anak). Masyarakat sebagai pendidikan non formal antara lain berfungsi membantu sekolah dan keluarga. Jenis-jenis lingkungan 1. Keluarga Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karena beberapa alas an berikut ini : a. Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak. b. Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga. c. Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak dengan pihak pihak lainnnya (guru, teman, dan sebagainya). d. Interaksi kehidupan oarng tua anak dirumah bersifat asli , seadanya dan tidak dibuat buat. Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam pasal 10. Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai nilai moral dan keterampilan, kepada anak. Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai nilai, prilaku prilaku sejenisnya, pengeahuan dan sebagainya.

B.

C.

Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga pendidikan keluarga sebagi berikut : Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak. Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua dalam bertutur kata dan berprilaku sehari hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna membentuk manusia susila. Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera. Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar dasar pendidikan agama. Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri , maka keluarga lebih cendrung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.

Seifert & Hoffnung, 1991, menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut: Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model bagi anak anaknya. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments), yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran terhadap prilaku prilakunya yang positif dan memberi hukuman terhadap prilakunya yang tidak di inginkan. Perintah langsung (direct instruction) member perintah secara sederhana seperti jangan malas belajar, cepat mandi, nanti sekolahnya kesiangan dan sebagainya. Menyatakan peraturan peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan uumum yang berlaku dirumah walaupun secar tidak tertulis. Nlar (reasoning), cara yang digunakan orang tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar. Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang. Orang tua dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan bahan dan dengan suasana.

2. Lingkungan sekolah Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak akan pendiddikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar denagn organisasi yang tersusun rapi, berjenjang dan berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan ketentuan pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujukan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus berfungsi: Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu melalui pembekalan semua bidang studi. Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan siakp social, gotong royong, toleransi dan demokrasidan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk social. Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat. Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan toleran. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam proses pendidikan.

3. Lingkungan masyarakat Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni : a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan maupun yang tidak di lembagakan. b. Lembaga- lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif. c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari - hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya. Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional yaitu berupa membantu penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya, prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan profesi baik langsung maupun tidak. Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai berikut : Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi dan sebaginya. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau / langgar, biara, sekolah minggu dan sebaginya. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.

D. Pengaruh timbal balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa factor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugrah. Khusus untuk factor lingkungan peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara sendiri sendiri maupun bersama sama. Terutama

melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing,mengajar dan melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat pendidikan itu bervariasi, meskipun ketinganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan tersebut.

You might also like