You are on page 1of 8

Surat Al-qqah (The Reality)

AYAT 27 - 52

27. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu


28. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku, 29. Kekuasaankuu telah hilang dariku." 30. (Allah berfirman): "Tangkaplah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya." 31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyalanyala. 32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. 33. Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.

34. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. 35. Maka pada hari ini di sini, tiada seorang teman pun yang dapat menolongnya. 36 Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali daripada darah dan nanah. 37. Tidak ada yang memakannya kecuali orang yang berdosa. 38. Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat. 39. Dan demi apa yang tidak kamu lihat. 40. Sesungguhnya ia (al-Quran itu) benar-benar wahyu (yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia. 41. Dan ia (al-Quran) bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.

42. Dan bukan juga perkataan tukang tilik. Sedikit sekali kamu mengambil peringatan darinya.
43. Ia (al-Quran) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam. 44. Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebahagian perkataan atas (nama) Kami, 45. Pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya.** Kami beri tindakan sekeras-kerasnya. 46. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya. 47. Maka tiada seorang pun daripada kamu yang dapat menghalang (Kami untuk menghukumnya). 48. Dan sesungguhnya al-Quran itu menjadi peringatan bagi orang yang bertakwa.

49. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahawa di antara kamu ada orang yang mendustakan. 50. Dan sesungguhnya al-Quran itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang kafir (di akhirat). 51. Dan sesungguhnya al-Quran itu kebenaran yang meyakinkan. 52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung.

Tafsir Ayat ini seakan-akan memberi pengertian bahwa orang-orang kafir itu tidak mengetahui sedikit pun bahwa akan terjadi hari kiamat, akan terjadi kehidupan setelah kematian, yang waktu itu amal baik dibalasi pahala yang berlipat ganda sedang perbuatan jahat dibalasi dengan siksa yang pedih. Oleh karena itu mereka mengatakan, "Alangkah baiknya seandainya mati yang telah menimpa diriku di dunia dahulu, merupakan akhir seluruh kehidupanku, tidak dibangkitkan lagi seperti sekarang ini, sehingga aku tidak menemui hari yang sangat berat penderitaannya ini".

Tetapi sebenarnya orang-orang kafir itu telah mengetahui dengan yakin selama mereka hidup di dunia akan adanya hari yang seperti ini.

Ayat ini menerangkan jalan pikiran orang-orang kafir sewaktu mereka hidup di dunia, yaitu menurut mereka yang menentukan keadaan dan derajat seseorang itu ialah pangkat, kekuasaan, dan harta. Dengan harta mereka akan dapat memperoleh segala yang mereka inginkan dan dengan pangkat dan kekuasaan mereka dapat memuaskan hawa nafsu mereka. Setelah mereka berada di akhirat nyatalah bagi mereka kekeliruan jalan pikiran semacam itu, sehingga terucap juga di mulut mereka perasaan hati mereka di waktu itu dengan mengatakan: "Harta yang aku miliki sewaktu berada di dunia dahulu tidak dapat menolong dan menolak dari siksa Allah, demikian pula kekuasaan yang telah aku miliki di dunia telah lenyap pada saat ini, sehingga aku tidak mempunyai seorang penolong pun".

You might also like