You are on page 1of 25

DAFTAR ISI

I. II. III. PENDAHULUAN VISI DAN MISI PEMASARAN SIMPONI 1. Pengertian Simponi/DPLK 2. Jenis manfaat Pensiun 3. Syarat untuk menjadi Peserta PENARIKAN IURAN DAN PERLAKUAN PESERTA TIDAK AKTIF 1. Penarikan Iuran 2. Perlakuan Peserta Tidak Aktif PROSEDUR PENERIMAAN MANFAAT PENSIUN 1. Pensiun Normal 2. Pensiun Dipercepat 3. Pensiun Ditunda 4. Pensiun Meninggal 5. Pensiun Cacat 6. Prosedur Pembelian Anuitas VI. PANDUAN PENGGUNAAN MENU SISTEM DPLK DI CABANG PELAYANAN 1. Menu Buka Rekening 2. Menu Transaksi 3. Menu Maintenance 4. Inquiry DPLK 5. Auto Debet VII. APLIKASI KEPESERTAAN DAN PAJAK PENARIKAN DANA 1. Aplikasi SIMPONI 2. Pajak Penarikan Dana PENUTUP 1 2

3 6 8

IV.

9 9

V.

11 12 13 14 15 15

17 18 20 21 22

23 23

I. PENDAHULUAN

Saat ini Simponi ( DPLK BNI) merupakan salah satu produk andalan BANK BNI untuk menghimpun fee based income dan menggali dana jangka panjang, SIMPONI (DPLK BNI) mampu memberikan solusi pendapatan yang lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan di masa usia purna tugas. Dengan perencanaan pensiun yang terprogram dan terencana dengan baik, maka akan mendapatkan kepastian kesejahteraan yang lebih baik pada saat masa pensiun tiba. Latar Belakang Simponi (DPLK BNI) merupakan salah satu produk dari Bank BNI yang mengelola dana masyarakat untuk program pensiun yang semakin hari semakin dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga permintaan akan menjadi peserta Simponi semakin meningkat. Untuk menopang hal tersebut diperlukan adanya petugas yang handal dalam menangani pelayanan kepada para calon nasabah SIMPONI (DPLK BNI). Seiring dengan semakin bertambahnya peserta SIMPONI (DPLK BNI)dan persaingan pasar antar perbankan serta DPLK lain yang semakin kompe-titif, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan perbankan yang efisien dan efektif, dibuatlah buku saku sebagai panduan SIMPONI (DPLK BNI) secara lengkap mulai dari pemasaran, prosedur penerimaan, manfaat pensiun, sampai kepada penggunaan menu operasional DPLK di cabang.

II. Visi dan Misi DPLK Bank BNI

Visi DPLK BNI Indonesian Most Preferred Provider DPLK. (Sebagai penyelenggara DPLK yang paling baik dan paling digemari diIndonesia) Misi DPLK BNI Memberikan rasa aman, hasil pengembangan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui program Pensiun yang diselenggarakan dengan pelayanan prima dan transparan.

III. PEMASARAN SIMPONI (SIMPANAN PENSIUN BANK BNI)

1. Pengertian SIMPONI/DPLK BNI Apakah SIMPONI itu ? SIMPONI (Simpanan Pensiun Bank BNI ) adalah layanan program pensiun yang diseleng-garakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI (DPLK BNI), yang khusus dipersembahkan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat luas yang menginginkan kesejahtera-an dan kebaha-giaan bagi seluruh keluarganya dimasa depan. Siapakah yang dapat menjadi peserta Simponi ? q Peserta Kolektif Perusahaan Bagi perusahaan baik yang belum atau sudah mempunyai program pensiun bagi pegawainya, perusahaan dapat mengikut- sertakan pegawainya dalam program pensiun Simponi, di mana jumlah iuran dan masa pensiunnya ditetapkan oleh perusahaan. Apa keuntungan perusahaan bila mengikut-sertakan pegawainya pada program pensiun Simponi ? Perusahaan dapat mendirikan program Pensiun secara langsung bekerjasama dengan DPLK BNI, tanpa perlu mendirikan Dana Pensiun sendiri. Perusahaan akan didaftarkan sebagai perusahaan yang telah mendirikan program dana pensiun untuk para pegawainya di Departemen Keuangan. Besarnya jumlah iuran perbulan bersifat fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan. Usia pensiun normal dapat ditetapkan sesuai dengan peraturan perusahaan. Pembayaran iuran untuk program pensiun pegawai dari perusahaan dapat mengurangi pajak penghasilan badan (PPh 25)perusahaan. Perusahaan memberikan daya tarik untuk memupuk loyalitas pegawainya, serta dapat mempertahankan dan merekrut pegawai yang berkualitas. Secara periodik perusahaan akan menerima laporan hasil pengelolaan program pensiun pegawainya dari DPLK BNI.

Bagi perusahaan yang memberikan kontribusi iuran SIMPONI kepada pegawainya dapat menga- jukan permohonan BLOKIR REKENING untuk seluruh pegawainya agar tujuan program pensiun dapat tercapai. Apa pula keuntungannya bagi pegawai yang mengikuti program pensiun Simponi ? Seluruh jumlah iuran dan hasil pengembangannya dibukukan langsung ke rekening buku Simponi a.n. pegawai. Dapat menambah iurannya sendiri, kapanpun jika dikehendaki. Akan memperoleh penghasilan secara bulanan pada saat usia pensiun. Terhadap jumlah iuran yang dibayarkan untuk program pensiun Simponi dapat mengurangi pajak penghasilan pegawai ( PPh 21). Seluruh total dana (akumulasi iuran dan hasil pengembangannya ) menjadi milik peserta dan bebas dari tuntutan pihak manapun karena dilindungi oleh UndangUndang. q Peserta Individu / Perorangan Kepesertaan program pensiun Simponi terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik masyarakat yang mempunyai penghasilan secara tetap seperti pegawai negeri sipil, Anggota TNI/POLRI, pegawai BUMN, BUMD, pegawai Swasta, maupun tenaga profesional seperti Notaris, Akuntan, Dokter, Konsultan, Pedagang, Guru serta masyarakat yang mempunyai penghasilan dari kegiatan sektor non formal seperti petani, Mahasiswa, pedagang dsb. Hanya dengan membawa fotocopy KTP dan Kartu Keluarga siapapun dapat menjadi peserta program SIMPONI DPLK BNI melalui cabang-cabang Bank BNI di seluruh Indonesia. Mengapa Program Pensiun Simponi sangat diperlukan oleh kita ? Dengan menjadi peserta program Pensiun Simponi masa pensiun menjadi masa yang paling menyenangkan, karena: Hari tua anda bersama keluarga terjamin kesejahteraannya serta menikmati hari tua yang tenteram, damai & sentosa.

Anda bersama keluarga dapat menikmati masa depan dengan tenang tanpa harus tergantung pada pihak lain. Siapa saja yang berhak menerima Manfaat Pensiun ? Peserta (pegawai) selama peserta yang bersangkutan masih hidup. Janda/Duda jika peserta yang bersang- kutan sudah meninggal dunia. Anak berusia s/d 25 tahun atau sudah menikah/ bekerja, jika peserta meninggal dan sudah tidak ada lagi janda/duda-nya yang sah. Pihak yang ditunjuk, jika peserta meninggal & tidak ada janda/duda yang sah atau anak. Apakah Setiap peserta Setiap Saat Dapat Memantau Perkembangan dananya ? Pengelolaan Dana Secara Transparan Setiap peserta perorangan maupun kolektif (perusahaan) secara transparan dapat memantau seluruh akumulasi iurannya beserta hasil pengembangan dananya setiap saat yang dikehen-daki, dengan cara memprint out (mencetak) buku Simponinya di seluruh cabang Bank BNI minimal 1 (satu) bulan, karena setelah 3 (tiga) bulan transaksi akan terakumulasi dan tidak dapat dilihat rincian transaksinya. Khusus untuk pihak perusahaan akan diberikan laporan hasil pengelolaan dana secara periodik untuk seluruh pegawainya dari DPLK BNI. Bagaimana Mengenai Hasil Pengembangan Dananya? Pengembangan Dana Lebih Optimal Hasil pengembangan dana yang akan diperoleh peserta akan menjadi lebih optimal, karena pengelolaan dananya selain dikelola secara profesional juga menerapkan pengelolaan dana secara pool funds, sehingga dana peserta berapapun jumlahnya akan memiliki leverage efect yang optimal.

Apakah Ada Fasilitas Pajak Yang Diberikan Oleh Pemerintah ? Mendapat Fasilitas Pajak Dengan menjadi peserta program pensiun Simponi (DPLK BNI), peserta akan memperoleh fasilitas pajak antara lain : Hasil pengembangan dana peserta tidak dikenakan pajak. Pembayaran iuran dari perusahaan dapat mengurangi pajak penghasilan badan (PPh 25). Pembayaran iuran dari pegawai dapat mengurangi pajak penghasilan pegawai yang bersangkutan (PPh 21). Bagaimana Mengenai Outlet Sebagai Unit Pelayanan Simponi ? Didukung Oleh Layanan Jaringan Kantor Cabang Yang Tersebar Di Indonesia Program Pensiun Simponi selalu siap untuk melayani nasabahnya di seluruh wilayah Indonesia dengan dukungan penuh lebih dari 800 jaringan Kantor cabang yang tersebar luas di seluruh Indonesia yang mempunyai hubungan on-line system. Apa Saja Jenis Manfaat Pensiun Yang Akan Diperoleh ? 2. Jenis-Jenis Manfaat Pensiun Pensiun normal Manfaat pensiun yang diberikan kepada Peserta pada saat Peserta telah mencapai usia pensiun normal. Sesuai dengan usia pensiun yang telah ditetapkan oleh peserta pada saat pendaftaran. Pensiun dipercepat Manfaat pensiun yang diberikan kepada Peserta pada saat peserta berusia minimal 10 (sepuluh ) tahun sebelum usia pensiun normal dan berniat berhenti dari kepesertaannya. Pensiun ditunda Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta yang berhenti dari kepesertaannya sebelum usia pensiun dipercepat.

Pensiun meninggal Manfaat pensiun yang diberikan kepada Janda/Duda atau Ahli Waris, apabila Peserta meninggal dunia. Pensiun cacat Manfaat pensiun yang dibayarkan kepada Peserta, apabila Peserta mengalami cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan kepesertaannya. Bagaimana Mengenai Biaya Yang Harus Dibayar Oleh Peserta ? Biaya Ringan Setiap peserta Simponi hanya dikenakan fee administrasi sebesar Rp. 1000,- / bulan atau Rp. 12.000,- pertahun dan fee pengelolaan dana sebesar 0,75% dari total dana peserta. Pembebanan fee baru akan dibebankan setiap tahun kepesertaan (setiap ulang tahun tanggal masuk menjadi peserta). Apa saja Keunggulan Simponi DPLK BNI Dibanding dengan DPLK lain ? Dikelola oleh Bank Pemerintah yang terpercaya. Didukung oleh seluruh jaringan kantor cabang BNI di seluruh Indonesia yang selalu siap me-layani nasabah. Pembayaran jumlah iuran perbulan sangat flek-sibel, dengan minimal jumlah iuran Rp. 25.000,-. Penetapan usia pensiun dapat ditentukan oleh peserta antara 50 s/d 70 tahun. Peserta akan mendapat Buku Tabungan SIMPONI untuk dapat melihat pengelolaan dana yang dilakukan secara transparan dengan pengembang-an dananya yang lebih optimal. Peserta dapat memilih dan menetapkan arahan investasi dananya secara fleksibel. Pengenaan biaya/fee ringan. Menyediakan berbagai alternatif pilihan manfaat pensiun yang sangat menarik, sehingga peserta dapat mengatur & menetapkan besarnya manfaat pensiun sesuai dengan keinginannya.

3. Syarat untuk menjadi peserta Simponi Berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah. Mengisi formulir aplikasi Melampirkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga Mampu membayar iuran minimal Rp. 25.000,- per bulan.

Untuk informasi lebih lanjut jangan sungkan dan ragu silahkan hubungi seluruh kantor cabang Bank BNI yang terdekat, atau hubungi kami melalui telepon: 5729041, 5728214, 5728269, 5728254, 5728274, 5728270.

IV. PENARIKAN IURAN DAN PERLAKUAN PESERTA TIDAK AKTIF

1. Penarikan Iuran Penarikan iuran maksimal 10% dari akumulasi iuran peserta. Yang dimaksud dengan penarikan dana disini adalah fasilitas penarikan dana sesuai dengan Peraturan DPLK BNI Pasal 21 ayat 1,2,4 dan 5 dengan ketentuan : a. Persyaratan o Masa kepesertaan telah mencapai 2 (dua) tahun lebih o Maksimal penarikan dana 4 (empat) kali dalam setahun masa kepesertaan b. Jangka Waktu Jangka waktu masing-masing penarikan dana minimal 1 (satu) bulan c. Besarnya Dana Besarnya setiap penarikan dana 10% dari total/ akumulasi iuran, tidak termasuk hasil pengem-bangan dan dana pindahan dari DPPK. d. Dana yang diterima peserta Besarnya dana yang diterima oleh peserta setelah dikurangi pajak sesuai Ketentuan yang berlaku. e. Formulir penarikan dana Formulir penarikan yang digunakan sama dengan formulir penarikan Tabungan. f. Keterangan Prosedur pelaksanaannya diproses dan diselesaikan dicabang. 2. Perlakuan Peserta Tidak Aktif Adalah peserta yang atas kemauannya sendiri ingin menutup/berhenti dari kepesertaan Simponi (DPLK BNI), sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 23 proses tersebut dapat dilaksanakan dengan ketentuan : a. Persyaratan o Masa kepesertaan belum mencapai 3 (tiga) tahun. o Selama 12 (duabelas) bulan terakhir berturut-turut tidak lagi menyetor iurannya o Tidak berlaku bagi peserta pindahan yang berasal dari DPPK dan DPLK lain.

b. Dokumen yang harus dipenuhi oleh peserta dan diserahkan ke Kantor Cabang: o Buku Budapen / Simponi Asli o Fotocopy KTP o Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,c. Dana yang diterima peserta Besarnya dana yang diterima oleh peserta, adalah total dana setelah dikurangi pajak dan biaya penutupan rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point.b tersebut, harus dikirim secepatnya oleh Kantor Cabang kepada Unit DPLK KB, untuk dipro- ses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK KB.

10

V. PROSEDUR PENERIMAAN MANFAAT PENSIUN

1. Pensiun Normal Sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 28, pensiun normal dapat diproses dengan ketentuan: a. Persyaratan Peserta telah mencapai usia pensiun normal sesuai dengan usia pensiun yang telah ditetapkan oleh peserta pada saat mendaftar menjadi peserta Simponi DPLK BNI pertama kali b. Besarnya dana yang dapat ditarik secara sekaligus oleh peserta Berdasarkan ketentuan Undang-Undang dana pensiun yang berlaku saat ini, apabila jumlah dana peserta pada saat masuk usia pensiun normal maksimal Rp. 36.000.000.dapat dibayarkan sekaligus kepada peserta, sedangkan apabila jumlah dana peserta pada saat masuk usia pensiun normal diatas Rp. 36.000.000,- untuk jumlah dana yang dapat ditarik secara sekaligus hanya 20% dari total dana, sisanya yang 80% wajib dibelikan anuitas program pensiun untuk memperoleh manfaat pensiun secara bulanan.
Contoh : Total Dana saat Pensiun (setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya): Rp. 50.000.000,Yang dapat ditarik tunai 20% ..............: Rp. 10.000.000,Dibelikan Anuitas 80%..... : Rp. 40.000.000,-

Manfaat Pembelian Anuitas yaitu untuk memperoleh benefit pensiun bulanan yang akan diterima peserta selama seumur hidup, ahli waris janda/duda selama seumur hidup, kemudian anak sampai usia 25 tahun atau sudah menikah/bekerja. c. Dana yang Diterima Peserta Dana yang diterima peserta, baik dana yang ditarik sekaligus (dana maksimal Rp. 36.000.-000,-) maupun penarikan dana 20% dari total dana (dana lebih besar dari Rp.36.000.000,-) adalah total dana setelah dikurangi pajak dan biaya yang terkait dengan pengelolaan program pensiun sesuai ketentuan yang berlaku.

11

d. Dokumen yang harus dilengkapi oleh peserta dan diserahkan kekantor Cabang - Untuk Peserta yang jumlah dananya s/d Rp. 36.000.000,* Surat Kuasa dari peserta mentransfer dana Simponi ke rekening tabungan peserta yang bermeterai Rp. 6.000,-. * Fotocopy KTP * Buku Simponi Asli - Untuk Peserta yang dananya lebih dari Rp. 36.000.000,* Mengisi kelengkapan formulir pembelian anuitas * Mengisi surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,a. Surat kuasa pembelian Anuitas b. Surat kuasa pencairan dana 20% * Fotocopy KTP dan K K * Buku Simponi Asli e. Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point 1.d tersebut harus dikirimkan secepatnya oleh kantor cabang kepada Unit DPLK KB untuk diproses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK KB 2. Pensiun Dipercepat Sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 28, proses pensiun dipercepat dapat dilakukan dengan ketentuan : a. Persyaratan Usia peserta telah mencapai usia pensiun dipercepat, yaitu minimal 10 (sepuluh ) tahun dari usia pensiun normal yang telah dipilih peserta.
Contoh : Usia Pensiun Normal 60 Th, - maka Pensiun Dipercepat 50 Th. Usia Pensiun Normal 50 Th, - maka pensiun Dipercepat 40 Th.

b. Besarnya dana Besarnya dana yang dapat ditarik oleh peserta. Perlakuannya sama dengan manfaat pensiun normal.

12

c. Dana yang diterima peserta. Perlakuannya sama dengan manfaat pensiun normal. d. Dokumen yang harus dipenuhi oleh peserta Vide butir 1d Pensiun normal Surat Keterangan Pensiun dipercepat dari Perusahaan (khusus untuk peserta kolektif yang ada perjanjian kerjasamanya dengan DPLK BNI) e. Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point 2.d tersebut, harus dikirimkan secepatnya oleh Kantor Cabang kepada Unit DPLK KB, untuk diproses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK KB. 3. Pensiun Ditunda Sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 21 ayat 3 dan pasal 28, proses pensiun ditunda dapat dilakukan dengan ketentuan : a. Persyaratan Usia peserta belum mencapai usia pensiun dipercepat (cf. butir 2). Peserta sudah tidak mampu lagi membayar iuran atau sudah berhenti bekerja. b. Besarnya dana yang dapat ditarik oleh peserta. Dana yang dapat ditarik oleh peserta, sementara hanya dari akumulasi iurannya saja sedangkan hasil pengembangannya tetap menjadi hak milik mutlak peserta Ybs. serta dananya akan terus dikembangkan secara optimal, yang akhirnya dananya akan diserahkan kepada peserta pada saat usianya masuk pensiun dipercepat / pensiun normal. c. Dokumen yang harus dipenuhi oleh peserta Surat Kuasa bermeterai Rp. 6.000, Fotocopy KTP & KK Fotocopy buku Simponi (buku Simponi asli tetap dipegang oleh peserta). Surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan (khusus hanya untuk peserta kolektif yang ada perjanjian kerjasamanya dengan DPLK BNI).

13

e.

Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point 3.d. tersebut, harus dikirimkan secepatnya oleh Kantor Cabang kepada Unit DPLK KB, untuk diproses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK KB.

4. Pensiun Meninggal Sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 27 , pensiun meninggal dapat diproses dengan ketentuan : a. Persyaratan Peserta benar telah meninggal dunia dengan adanya surat keterangan meninggal dunia dari instansi yang berwenang. b. Besarnya dana yang dapat ditarik oleh ahli waris Apabila usia peserta yang meninggal telah masuk pada usia pensiun dipercepat (10 tahun sebelum usia pensiun normal), maka dana yang dapat ditarik perlakuannya sama dengan penarikan dana pada usia pensiun normal maupun usia pensiun dipercepat (cfm. butir 1). Apabila usia peserta yang me-ninggal masuk pada usia pensiun ditunda (pada saat meninggal usianya belum memasuki usia pensiun dipercepat) maka seluruh dana yang ada dapat ditarik oleh ahli waris (tidak berlaku pembatasan jumlah dana Rp. 36 juta).
Contoh : Peserta meninggal pada usia belum mencapai usia pensiun dipercepat, total dananya Rp. 50.000.000,- (akumulasi iuran + pengembangan), akan dibayarkan seluruhnya kepada ahli waris.

c. Dana yang diterima oleh ahli waris adalah total dana setelah dikurangi pajak dan biaya lain yang terkait dengan pengelolaan program pensiun sesuai ketentuan yang berlaku. d. Dokumen yang harus dipenuhi oleh ahli waris Surat Kuasa bermeterai Rp. 6.000, Fotocopy KTP peserta dan ahli waris Buku Simponi asli Surat keterangan meninggal dari instansi yang berwenang

14

Fotocopy kartu keluarga terakhir e. Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point 4.d. tersebut, harus dikirimkan secepatnya oleh kantor cabang kepada Unit DPLK KB untuk diproses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK Kantor Besar. 5. Pensiun Cacat Sesuai Peraturan DPLK BNI pasal 28, pensiun cacat dapat diproses dengan ketentuan : a. Keterangan Peserta benar-benar cacat tetap sehingga sudah tidak bisa bekerja lagi yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter. b. Besarnya dana yang dapat ditarik peserta. Perlakuannya sama dengan Pensiun Meninggal. c. Dokumen yang harus dipenuhi oleh peserta: Surat Kuasa bermeterai Rp. 6.000, Fotocopy KTP dan KK Buku Simponi asli Surat keterangan cacat dari dokter d. Keterangan Selengkapnya dokumen-dokumen pada point 5.d tersebut harus dikirimkan secepatnya oleh kantor cabang kepada Unit DPLK KB untuk diproses lebih lanjut penyelesaiannya oleh Unit DPLK Kantor Besar. 6. Prosedur Pembelian Anuitas 1. Menginformasikan kepada peserta dalam hal pembelian anuitas hendaknya diarahkan ke BNI Life, namun demikian peserta diperkenankan memilih perusahaan asuransi jiwa lain yang memiliki produk anuitas untuk pembelian anuitas sesuai dengan keinginannya. 2. Apabila peserta tidak menentukan pilihannya, maka pembelian anuitas dilakukan oleh unit DPLK kepada BNI Life.

15

3. 4. 5. 6. 7.

Peserta mengisi formulir pembelian anuitas. Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,Menyerahkan Buku Tabungan Asli Simponi. Menyerahkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga terbaru Peserta menunggu dan aktif menanyakan ke BNI Life atau asuransi yang dipilih dan meminta polis pembelian anuitas. 8. Prosedur pembelian anuitas dilakukan dikantor besar Unit DPLK. 9. Transfer dana ke perusahaan asuransi dan kerekening peserta (bila ada penarikan 20%) dilaksanakan secara bersama-sama.

16

VI. PANDUAN GANGGUAN MENU SISTEM DPLK DI CABANG

Panduan sistim ini kami sampaikan untuk mempermudah petugas cabang pelaksana dalam melayani nasabah DPLK/SIMPONI melalui system DPLK yang ada dalam system boss on line. Penjelasan dibawah ini kami buat sesuai urutan dalam Menu Utama DPLK berikut Sub Menunya namun tidak secara menyeluruh karena kami sesuaikan menurut identifikasi beberapa pertanyaan yang sering disampaikan oleh petugas cabang pelaksana. 1. Menu Buka Rekening Dalam menu ini terdapat Sub Menu Buka Rekening CIF dan Buka Rekening Nasabah dengan keterangan sbb. : a. Buka Rekening CIF digunakan untuk membuka nomor CIF atau nomor kolektif untuk satu perusahaan yang mengikut sertakan karyawannya secara kolektif, dimana dalam membuka nomor CIF ini pengisian data harus sesuai data-data dari perusahaan dan setelah membuka nomor CIF dicatat sebagai register, kemudian baru melakukan pembukaan rekening masing-masing pesertanya. Untuk diperhatikan nomor CIF hanya dibuka satu kali untuk satu perusahaan. b. Buka Rekening Nasabah digunakan untuk membuka rekening nasabah baik perorangan maupun kolektif, pengisian data pembukaan rekening nasabah perorangan harus sesuai aplikasi yang telah diisi oleh calon nasabah. Untuk pembukaan rekening ini terdapat perbedaan antara peserta perorangan dan kolektif yaitu pada saat pengisian kode peserta dimana untuk perorangan kode peserta diisi 0 (nol) dan untuk kolektif diisi 1 (satu), pada saat kode peserta kolektif dimasukkan maka akan diminta nomor CIF dan iuran perbulan yang diisi sesuai daftar iuran masing- masing karyawan dari perusahaan tersebut. Sebagai informasi untuk peserta kolektif dari perusahaan yang jumlah-nya diatas 100 (seratus) Unit DPLK KB dapat membantu membuka rekening masing-masing peserta dengan bantuan sistem DPLK sehingga cabang hanya membuka nomor CIF-nya saja untuk perusahaan tersebut, dimana data-data peserta dibuat dengan software Excel 95/97 dengan format masing-masing kolom sbb. : Nama, Nip, Tgl. Lahir, Bulan Lahir, Tahun Lahir, Alamat, Iuran peserta perbulan, usia pensiun, dan pilihan investasi. 17

2. Menu Transaksi Pada menu ini Sub Menu Penutupan DPLK tidak dapat digunakan oleh cabang karena semua penutupan DPLK disentralisasi di Kantor Besar Unit DPLK, namun untuk Sub Menu yang lain dapat digunakan dengan penjelasan Sbb. : a. Setoran digunakan untuk melakukan setoran baik untuk perorangan dan kolektif. Untuk setoran perorangan dapat dilakukan dengan buku atau tanpa buku baik tunai maupun pemindah bukuan. Untuk setoran kolektif dipilih sub menu setoran tanpa buku, kemudian apabila setoranya secara tunai dipilih tanda (*) dan untuk pemindahbukuan dipilih LK01. Harap diperhatikan untuk setoran secara kolektif sebelum melakukan setoran terlebih dahulu memeriksa total iuran sesuai daftar dari perusahaan dengan yang disistim apakah sudah sama atau tidak dengan menginquiry master perusahaan melalui sistem DPLK dengan memasukkan nomor CIF perusahan yang akan disetor, karena apabila tidak sama maka setoran secara kolektif tidak akan sukses. Kemudian apabila sudah melakukan setoran secara kolektif dengan nomor CIF perusahaan yang dimaksud, harap tidak melakukan apapun dengan nomor rekening yang ada dalam nomor CIF tersebut sebab setoran kemasing-masing rekening baru akan dimasukan secara otomatis oleh sistem pada saat EOD di server DPLK. Sehingga untuk melihat transaksi atau mencetak buku DPLK-nya baru bisa dilaksanakan keesokan harinya, namun transaksi penyetoran ke-masing-masing rekeningnya tetap sesuai a.1. Setoran Dari DPLK Lain digunakan untuk melakukan setoran pengalihan dari DPLK lain, dengan catatan pada saat menerima dana dari DPLK lain belum terdapat setoran pribadi dari peserta tersebut. Karena apabila sudah terdapat setoran pribadi dari peserta tersebut sub menu ini tidak dapat digunakan dicabang jadi harus dipisah/diseplit sesuai daftar dari DPLK lain oleh Unit DPLK KB.

18

a.2. Setoran Dari DPPK digunakan untuk melakukan setoran pengalihan dari DPPK, dengan catatan pada saat menerima dana dari DPPK belum terdapat setoran pribadi dari peserta tersebut. Karena apabila sudah terdapat setoran pribadi dari peserta tersebut sub menu ini tidak dapat digunakan dicabang jadi harus dipisah/diseplit sesuai daftar dari DPPK oleh Unit DPLK KB. Dalam menggunakan menu setoran, apabila terdapat pesan dilayar atau message Authorization Not Responding harap lakukan langkah-langkah sbb. : Jangan melakukan setoran ulang Inquiry saldo R/C nasabah apakah setoran masuk atau tidak Apabila setelah di inquiry R/C nasabah ternyata setoran masuk, namun tidak terjadi jurnal/validasi dicabang maka segera informasikan ke Unit DPLK KB untuk dilakukan koreksi terlebih dahulu baru disetor ulang. Meminta alternatif lain cara penyelesaian tersebut diatas ke Unit DPLK KB.Authorization Not Responding ini dapat saja terjadi pada saat setor perorangan, kolektif baik tunai maupun pemindahbukuan dan penarikan dana 10% dari total iuran bagi peserta perorangan. b. Pengambilan digunakan khusus untuk fasilitas pengambilan 10% dari total iuran peserta yang sangat mem-butuhkan dana jadi bukan dari saldo akhir peserta, dimana fasilitas ini hanya bisa digunakan bagi peserta yang telah menjadi peserta DPLK lebih dari 2 tahun tetapi bagi peserta perusahaan yang rekeningnya diblokir atas permintaan perusahan tidak dapat menggunakan fasilitas ini. Fasilitas pengambilan 10% ini bisa dilakukan dalam 4 kali pengambilan selama 1 tahun masa kepesertaan (bukan 1 tahun kalender) dan 1 bulan hanya sekali pengambilan. Untuk melakukan pengambilan 10% ini petugas yang melakukan harus menginquiry terlebih dahulu Saldo Nasabah melalui menu inquiry yang akan terlihat Saldo Efektifnya/Saldo yang bisa diambil, namun saldo tersebut belum terkena fee proporsional dan pemotongan pajak yang secara otomatis akan diperhitungkan oleh sistem ketika petugas memasukan nominal Saldo Efektif pada menu pengambilan

19

ini, lalu akan tampil nominal yang dapat diambil setelah pemotongan fee proporsional dan pajak. c. Penutupan DPLK tidak dapat dilakukan di cabang karena semua penutupan disentralisasi di Kantor Besar Unit DPLK dengan alasan karena SIMPONI (DPLK BNI) ini adalah produk tabungan pensiun atau tabungan jangka panjang, sehingga semua pengambilan dan penutupannya harus sesuai kententuan DPLK BNI yang berdasar pada ketentuan dari DEPKEU oleh karenanya semua penutupan yang tidak sesuai kententuan terutama ketentuan dari DEPKEU dapat dikenakan denda sebesar 5 milyar oleh DEPKEU . Namun bagi peserta dapat menyerahkan berkas penutupan diseluruh cabang untuk dikirimkan ke Kantor Besar (tanpa melihat kode cabang pembuka). d. Koreksi Setoran digunakan untuk mengkoreksi apabila petugas cabang melakukan kesalahan dalam mema- sukkan setoran peserta secara perorangan, dimana koreksi setoran ini dapat dilakukan walaupun sudah lewat tanggal atau back date dan hanya dapat dilakukan oleh cabang yang melakukan transaksi tersebut. 3. Menu Maintenance Dari menu ini sub menu yang dapat digunakan hanya 2 sub menu saja yang dapat digunakan dengan keterangan sbb. : a. Data Perusahaan digunakan untuk merubah data perusahaan yang telah dibukakan nomor CIF-nya. b. Data Peserta Kolektif digunakan untuk merubah data peserta kolektif dari perusahaan dengan cara : b.1. Apabila akan memasukkan peserta baru kedalam peserta kolektif perusahaan tersebut maka ubah kode pesertanya menjadi 1 dan bila mengeluarkan ubah kodepeserta menjadi 0 dan ubah nomor CIF-nya menjadi 000000000 (9 digit). b.2. Apabila akan mengubah jumlah iuran peserta, hanya mengganti iuran kolektifnya saja sesuai daftar setoran bulan ybs dari perusahaan, namun jumlah iuran peserta kolektif tidak dapat dirubah menjadi 0 (tidak setor). 20

b.3. Setelah melakukan perubahan data peserta kolektif, apabila akan disetor seluruh iuran peserta kolektif perusahaan agar meng-hubungi staff Sistim DPLK karena perubahan data hanya dapat berubah apabila nomor CIF perusahaan tersebut sudah direfresh oleh bagian Sistim DPLK. Penting untuk diperhatikan bahwa perubahan data hanya bisa dilakukan apabila rekening peserta pembukaan- nya dicabang tersebut artinya peserta adalah peserta cabang tersebut. 4. Inquiry DPLK Menu ini digunakan untuk mendapatkan informasi data-data dan saldo dari peserta DPLK diantaranya yaitu : a. Master Nasabah digunakan untuk melihat nama, alamat, tgl.lahir, tgl.pensiun dengan syarat peserta adalah peserta cabang tersebut. b. Saldo Nasabah digunakan untuk melihat saldo nasabah yang berisi Saldo iuran, bunga, dppk, saldo akhir dan saldo efektif yang digunakan untuk pengambilan 10% dari total iuran serta melihat saldo buku yang digunakan untuk cetak tunda bagi peserta yang sudah lama tidak mencetak bukunya. Untuk diperhatikan pencetakan buku/mutasi harap dilakukan selambatlambatnya 2 bulan sekali c. Master Perusahaan digunakan untuk melihat data perusahaan sesuai nomor CIF perusahaan tersebut, pada saat akan melakukan setoran kolektif untuk membandingkan total iuran yang akan disetor dengan daftar rincian setoran yang diberikan oleh perusahaan. d. Master Pihak Yang Ditunjuk digunakan untuk melihat data pihak yang ditunjuk oleh peserta apabila sudah tidak ada ahli waris yang dapat menerima dananya. e. R/C Nasabah digunakan untuk melihat dan mencetak R/C nasabah untuk 3 bulan sebelumnya. Untuk diperhatikan komplain lebih dari 3 bulan terhadap transaksi yang sudah dilakukan tidak dapat dilayani.

21

f. Pensiun Nasabah digunakan untuk melihat tanggal pensiun nasabah dan memperkirakan pilihan usia pensiun dengan membandingkan tanggal pensiun dengan tanggal lahir. g. Urut Nama digunakan untuk mencari nomor rekening nasabah apabila kehilangan buku dengan mencari nama dan melihatnya secara detail, namun ini hanya dapat digunakan untuk peserta cabang Ybs. 5. AUTO DEBET Seperti diketahui bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan peserta DPLK dalam melakukan setoran DPLK-nya maka digunakanlah sistem penyetoran Autodebet, dimana secara otomatis setiap tanggal 17 bulan ybs tabungan peserta DPLK akan didebet untuk dikreditkan ke rekening DPLK-nya secara otomatis oleh sistem dan ini hanya dapat dilakukan satu bulan sekali setiap tanggal tersebut. Namun sistem autodebet ini hanya dapat dilakukan untuk peserta perorangan bukan untuk peserta kolektif dan tabungannya dicabang ybs. Adapun tata cara keikutsertaan peserta Autodebet DPLK dan pengisian kedalam sistem adalah sbb. : a. Peserta yang akan ikut dalam peserta Autodebet mengisi formulir peserta Autodebet atau membuat surat pernyataan / standing instruction kepada petugas cabang, yang berisi nama, tempat tgl.lahir, alamat, rekening tabungan yang akan didebet, rekening DPLK, nominal perbulannya dan tanggal dimulainya pendebetan serta tanggal jatuh temponya. b. Petugas cabang sebelum menginput data peserta Autodebet melalui sub menu input data autodebet, harus terlebih dahulu menginquiry nomor rekening tabungan dan DPLK peserta untuk memastikan apakah rekening tersebut benar milik peserta dan masih aktif. c. Petugas cabang diharapkan dapat memonitor laporan gagal dan sukses autodebet setiap tanggal 17 di printer spool server cabang ybs, untuk menghindari terjadinya DPT.

22

d. Petugas cabang dapat mengubah data peserta autodebet apabila terjadi perubahan data peserta
baik nomor tabungan, DPLK, dan perubahan jumlah nominal setoran perbulan.

VII. APLIKASI KEPESERTAAN DAN PAJAK PENARIKAN DANA

1. Aplikasi SIMPONI (DPLK BNI) Setiap aplikasi pembukaan rekening peserta SIMPONI harap dilakukan pengadministrasian sebagai berikut : Petugas pelaksana pembukaan rekening peserta SIMPONI harus mencantumkan kode cabang dan nomor rekening peserta disudut kanan atas aplikasi SIMPONI. Lembar ke-1 (satu) dan lampiran persyaratan peserta harap dikirimkan ke Unit DPLK Kantor Besar. Lembar ke-2 (dua) harap diberikan kepada peserta. Lembar ke-3 (tiga) harap disimpan oleh cabang pembuka sebagai arsip. 2. Pajak Penarikan 10% Dari Total Iuran Peserta Setiap pemotongan pajak penarikan 10% dari total iuran peserta harap disetorkan ke rekening Kas Negara Qq PPh setempat dengan menggunakan NPWP DPLK BNI dengan nomor 01.620.517.1.022.000 yang kemudian dibuatkan SSP setiap bulannya dengan ketentuan sbb. : Dalam pembuatan SSP total dana yang tercantum harus sesuai dengan Saldo Akhir bulan
ybs. dari rekening pajak Cabang 008219001.606 (Pph Pasal 21 DPLK Yadip KKN) yang dananya telah disetorkan atau dipindah bukukan ke rekening Kas Negara Qq PPh.

23

Setiap pembuatan SSP harus mencantumkan nomor NPWP tersebut diatas, MAP/Kode Jenis Pajak nomor 0111, dan Kode Jenis Setoran nomor 100. Untuk SSP Lembar ke-1,3 dan 5 yang telah dibuat harus dikirimkan ke Unit DPLK Kantor Besar paling lambat tanggal 5 bulan berikut dengan melampirkan rimcian nama dan nomor rekening DPLK-nya serta RC rekening pajak cabang ybs.

PENUTUP Demikianlah panduan ini semoga mempermudah petugas cabang dalam melayani nasabah DPLK, dan kami mohonkan untuk dapat dipedomi serta disebarluaskan kepada petugas lainnya.

24

You might also like