Professional Documents
Culture Documents
Kajian Tukar Guling {Ruislagf Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu| Malei Kabupaten Poso
Latar Belakang Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, Dinas Kesehatan Kabupaten Poso dalam tahun anggaran 2013 merencanakan
pengembangan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei menjadi Puskesmas Malei. Tetapi, rencana ini terkendala dengan ketidakcukupan luas tanah Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei yang hanya seluas 630.40 meter persegi. Dalam proses mencari jalan keluar terhadap ketidakcukupan luas areal tersebut, dalam suatu pertemuan dengan Kepala Desa (Kades) Malei, timbul gagasan untuk melakukan tukar menukar atau tukar guling (ruislag) antara tanah dan bangrunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei dengan luas bangunan 113.97 m2 dan luas tanah 516.43 m2 ltotal luas 630.40 m21 dengan sebidang tanah kosong seluas 50.0 x 60.0 = 3000.0 m2 milik Kades Malei.
Untuk menjamin dipenuhinya aturan (persyaratan) dalam proses tukar guling aset tanah dan bangunan milik Pemda Poso.
rt
C. Nlasalah, Parameter
dan Kriteria
Masalah dalam rencana tukar guling (ruislag) tanah dan bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei dengian sebidang tanah milik Kades Malei adalah bagaimana menetapkan nilai masing-masing property (aset) yang akan dipertukarkan. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Poso adalah pihak yang dianggap harus menentukan parameter dan lqiteria. Masalah, parameter dan kriteria yang muncul dalam masalah tukar-menukar aset diantara Pemda Poso (c.q. Dinas Kesehatan) dan Kades Malei adalah,
Masalah:
"Nilai tanah dan bangunan Puskesmas Pembantu Malei pada tahun 2013" Ikiteria:
"apakah nilai aset Pemda Poso yang timbul sebagai akibat tukar-menukar (ruislag) sekurang-kurangnya tetap?"
Kajian Tukar-Guling (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei" Kec.Lage, Kab. Poso
Jadi, ada dua situasi yang mungkin timbul, sbb: Situasi Pertama: blok bangunan dinilai dari perspektif penghapusan aset.
A.sumsi yang digunakan adalah, Bangnrnan Rrstu Malei, dikonstruksi tahun 1990, usia pakai 23 tahun,
o r
tidak
Bangrunan akan terkena pembongkaran (rekonstrr:ksi baru). Nilai bangunan ditentukan berdasarkan nilai sisa (salvage value) sebesar 207o da.ri nilai konstnrksi pada tahun 1990.
Situasi kedua: blok bangunan Pustu malei dinilai dari perspektif ganti-rugi properfy, dengan asurnsi, r Bangunan Pustu Malei, dikonstnrksi pada tatrun 1990, usia pakai 23 tahun, rehabilitasi sedang tahun 2OO2; o Nilai bangunan dihitrurg berdasarkan "anggiaran biaya nyata" (real estimate of cost) pada tahun 1990 dan tahun 2002 dengan depresiasi selama tl - 23 tahun.
D, Peraturan Penrndang-undangan
Terdapat
yang Berhubungan dengran TukarMenukar atau Tukar Guling (Ruisfag) Aset Pemerirrtah
standar, peraturan dan kriteria tukar gufing (nrislag), sbb: t. UUNo I Tahun2004; dan 2. Permendagri No. 17 Tahun 2007.
Dalam Bab VII Pasal 45 ayat 2 - Pasal 46 ayat l, Undang-undang No. 2004 tentang Perbendaharaan Negara, disebutkan:
Pasal 45
Tahun
(2)
Pemindahtanganan barang milik negara/daerah dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan, atav diseriakan sebagai modal Pemerintah setelah mendapat persetuj uan DPR/DPRD.
Pasal + (1) Persetujuan DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) dilakukan untuk : a. pemindahtanganan tanah danl xau bangunan. b. tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini tidak termasuk tanahdan/atau bangunan yang : 1) sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;
46
2) harus
disediakan dalam dokumen pelaksanaan anggaran; 3) diperuntukkan bagi pegawai negeri; 4) diperuntukkan bagi kepentingan umum;
Dalam Bab I Pasal I poin 25-26, Pasal ST - 60, Pasal TS - 76, PermendagriNo. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang MiUk Daerah, disebutkan:
Pasal Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ini, yang dimaksud dengan : 25. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak
Tanah dan
Puskesmas Pembantu
Malei, Kec.
Kab. Poso
pengalihan kepemilikan barang 27. Ttkarmenukar Uu*"g milik daerah/tukar guling adalah Pemerintah Pusat' antar dengan Daerah milik daerah yang dililark an antaraPemerintah lain, dengan pihak pemerintah Daerah, atau antaraPemerintah Daerah dengan nilai penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan menerima seimbang.
Pasal 57 . penghapusan -,--1-^_-_^^_ L^-^-^ milik barang *;r:L Bentuk-bentuk pemlndahtanganan sebagai tindak lanjut atas
daerah, meliputi:
a. Penjualan; b. Tukar menukar; c. Hibah; dan d. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah'
Pasal 58 dalam Pasal 57, (1) Pemindahtanganan barangmilik daerah sebagaimana dimaksud mendapat persetujuan Dewan ditetapkun d"ngur t<eputisan Kepala Daeratr setelah Perwakilan RakYat Daerah, untuk:
a. tanah dan/ataubanggnan; dan dari Rp'5'000'000'000'00 (lima b. selain tan ah danlataubangunan yang bernilai lebih miliar ruPiah); bangunan sebagaimana (2) Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau persetujuan Dewan Perwakilan dimaksud puau uyut (i; tliuf a, yang tidak mimerlukan Rakyat Daerah, aPabila: penataan kota; u. ,rraun tidak sezuai dengan tata ruang wilayah atau pengganti sudah disediakan b. harus dihapuskan karena anggaran untuk Langunan dalam dokumen Penganggaran; c. diperuntukkan bagi pegawai negeri; d. diperuntukkan bagi kepentingan umum; dan yang telah memiliki kekuatan e. dikuasai negataUJrdasartanLeputusan pengadilan yang jika status perundang-undangan, hukum tetip danlatau berdasarkan ketentuan ekonomis' kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara Pasal 59
sebagaimana Fil-irrduttunganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan Daerah' Kepala Keputusan d"ngun (2), ditetapkan dimaksud dalam Pasal 5fayat
Pasal
bangunanlang bernilai Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau oleh pengelola setelah sampai dengan np.S.000."000.000,00 (lima miliar rupiah), dilakukan mendapat persetujuan Kepala Daerah'
Pasal 73 menukar barang milik daerrih dilaksanakan dengan pertimbangan: pemerintahan; a. untuk memenuhi kebuilhan operasional penyelenggara.n b. untuk optimalisasi barang milik daerah; dan Belanja Daerah. c. tidak teisedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan dengan pihak: dilakukan (2) Tukar menukar barang milili daerah dapat a. Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; b. Antar Pemerintah Daerah; milik pemerintah lainnya; c. Badan Usaha MilikNegaia/Daerah atau Badan Hukum d. Swasta.
60
-_---- ?,^__
L^*:r^:
@-*
Pasal 74
Fut-
menukar barang milik daerah dapat berup Kepala SKPD kepada Kepala a. tanah dan/ataubanfrrn* yang telah diserahkin oleh Daerah melalui Pengelola; penyelenggaraan tugas b. tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan untuk
Kajian Tukar-Guling (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Poso
(2) Tukar menukar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh pengelola
setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah sesuai batas kewenangannya.
Pasal 75 Tukar menukar barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Pxal74 ayat (1) huruf a dan huruf b, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pengelola mengajukan usul tukar menukar tanah dan/atau bangunan kepada Kepala Daerah disertai alasan/pertimbangan dan kelengkapan data; b. Tim yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah meneliti dan mengkaji alasan/pertimbangan perlunya tukar menukar tanahdan/atau bangunan dari aspek teknis, ekonomis dan )rrridis; c. Apabila memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku, Kepala Daerah dapat mempertimbangkan untuk menyetujui dan menetapkan tanah dan/atau bangunan yang
akan diperrukarkan; d. Tukar menukar tanahdan/atau bangunan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; e. Pengelola melaksanakan tukar menukar selain tanah dan bangunan sesuai batas kewenangannya setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah; dan f. Pelaksanaan serah terima barang yang dilepas dan barang pengganti harus dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
Pasal 76 Tukar menukar barangmilik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasalT4 ayat (l) huruf c dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. pengguna mengajukan usul tukar menukar kepada pengelola disertai alasan dan pertimbangan, kelengkapan data dan hasil pengkajian Panitia yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah; b. pengelola meneliti dan mengkaji alasan/pertimbangan perlunya tukar menukar tanah danlataubangunan dari aspek teknis, ekonomis dan yuridis; c. apabila memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku, pengelola dapat mempertimbangkan untuk menyetujui sesuai batas kewenangannya; pengguna d. melaksanakan tukar menukar setelah mendapat persetujuan pengelola; dan e. pelaksanaan serah terima barang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
Selanjutnya dalam poin No 3 Lampiran Permendagri No. l7 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan: 3. Peniualan dan Tukar Menukar. Penjualan barang milik daerah dilakukan
secara lelang melalui Kantorlelang Negara setempat, atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas untuk barang milik daerah yang bersifat khusus yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah, dan hasil penjualan/pelelangan tersebut disetor sepenuhnya ke Kas Daerah. keanggotaan Panitia PelelanganlPenjualan barang tersebut dapat sama dengan keanggotaan Panitia Penghapusan.. Penjualan barang milik daerah yang dilakukan secara lelang meliputi barang bergerak dan barang tidak bergerak. Barang bergerak seperti mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran, mikro bus, derek, alat-alatberat, pesawat, kendaraan diatas air danjenis kendaraan untuk melayani kepentingan umum serta barang inventaris lainnya. Barang yang tidak bergerak yaitu tanah dan/atat bangunan. Mengingat prinsip pokok bahwa fungsi tanah yang dalam penguasaan Pemerintah Daerah harus benar-benar dipergunakan secara tertib dan harus diamankan, yaitu jangan sampai menimbulkan pertentangan dalam masyarakat, maka pelepasan hak atas tanah dan/atat bangunan harus jelas luas tanah, lokasi dan nilainya. Tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah adalah tanah Negara yang telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk Hak Pakai, atau Hak Pengelolaan, atau tanah berasal dari tanah rakyatyang telah dibebaskan oleh Pemerintah Daerah dengan memberikan ganti rugi ataupun tanah lain yang dikuasainya berdasarkan transaksi lain (sumbangan, hibah), sesuai dengan prosedur dan persyaratan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Tanah dengan Hak Pakai atau Hak Pengelolaan dimaksud, diberikan berdasarkan
Kajian Tukar-Guting (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Poso
Negara. Berdasarkan Keputusan pemberian Hak Pakai atau Hak Pengelolaan tersebut, kepada instansi Badan Pertanahan Negara setempat perlu dimintakan sertifikat Hak Pakai atau Hak Pengelolaan atas nama Pemerintah Daerah. Pelepasan hak atas tanah dan bangunan Pemerintah Daerah dikenal 2 (dua) caru, yakni melalui pelepasan yaitu dengan cara pembayaran ganti rugi (dijual) dan dengan cara tukar menukar (ruilslagh/tukar guling). Tujuannya: a. Untuk meningkatkan tertib administrasi pelaksanaan pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi atau dengan cara tukar menukar (ruilslag/tukar guling) dalam rangka pengamanan barang milik daerah; b. Mencegah terjadinya kerugian daerah; dan c. Meningkatkandaya guna dan hasil guna barang milik daerah untuk kepentingan daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Subyek pelepasan (ganti rugi atau tukar menukar/ruilslag/tukar guling) adalah pelepasan hak dengan cara ganti rugi atau tukar menukar (ruilslag/tukar guling) dapat dilakukan antaraPemerintah dengan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antara Pemerintah Daerah dengan Swasta, BUMN/BIIMD, Koperasi, pegawai/ perorangan, atau Badan Hukum lainnya. Alasan pelepasan hak (cara ganti rugi atau cara tukar menukar/ruilslag/tukar guling)
antanlain:
a. Terkena planologi;
b. Belum dimanfaatkan secara optimal (idle); c. Menyatukanbaranglaset yang lokasinya terpencar untuk memudahkan koordinasi dan dalam rangka efisiensi; d. Memenuhi kebutuhan operasional Pemerintah Daerah sebagai akibat pengembangan organisasi; dan e. Pertimbangan khusus dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam. Pelepasan dengan alasan tersebut di atas dilaksanakan karena dana untuk keperluan memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah tidak tersedia dalam APBD.
Ruang Kota/Wilayah ( RUTRK/W); b. Membantu instansi Pemerintah diluar Pemerintah Daerah yang bersangkutan yang memerlukan tanah untuk lokasi kantor, perumahan dan untuk keperluan pembangunan lainnya; c. Tanah dan bangunan Pemerintah Daerah yang sudah tidak cocok lagi dengan peruntukan tanahnya, terlalu sempit dan bangunannya sudah tua sehingga tidak efektif lagi untuk kepentingan dinas dapat dilepas kepada Pihak Ketiga dengan Pembayaran ganti rugi atau caratukar menukar (ruilslag/tukar griling);
d. Untuk itu perlu diperhatikan: 1) Dalam hal tukar menukar (ruilslag/tukar guling) maka nilai tukarpada prinsipnya harus berimbang dan lebih menguntungkan Pemerintah Daerah; 2) Apapun yang harus dibangun Pihak Ketiga di atas tanah tersebut harus seijin Pemerintah Daerah agar sesuai dengan peruntukan tanahnya; 3) Dalam hal pelepasan hak dengan pembayaran ganti rugi, diperlukan surat
pemyataan kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah dan/atau bangunan itu dengan pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku; 4) Dalam hal pelepasan hak dengan tukar menukar (ruilslag/tukar guling), diperlukan Surat Perjanjian Tukar Menukar antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketigayatgbersangkutan yang mengatur materi tukar menukar, hak dan kewajiban masing-masing Pihak sesuai ketentuan yang berlaku. e. Nilai Tanah dan/ataubangunan. Nilai tanah dan/atatbangunan yang akan dilepaskan dengan ganti rugi atau dengan tukar menukar (ruilslag/tukar guling) kepada Pihak Ketiga, sebagai
berikut:
1) nilai ganti rugi tanah dapat ditetapkan dengan berpedoman pada harga dasar terendah atas tanah yang berlaku setempat, untuk kavling perumahan, Pegawai Negeri, TNI. POLRI dan DPRD, sedangkan untuk Instansi
Kajian Tukar-Guling (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Poso
Nilai taksiran tanah untuk swasta harus ditetapkan dengan berpedoman pada harga umum tanah dan berdasarkan NJOP yang berlaku setempat. 2) nilai bangunan ditaksir berdasarkan nilai bangunan pada saat pelaksanaan penaksiran dan hasilnya dikurangi dengan nilai susut bangunan yang diperhitungkan jumlah umur bangunan dikalikan dengan:
(1) 2 % untuk bangunan permanent; (2) 4 % untuk bangunan semi permanent; (3) 10 % untuk bangunan yang darurat. Dengan ketentuan maksimal susutnya sebesar 80 % dari nilai taksiran (tidak dikenakan potongan sebesar 50 % seperti pada penjualan rumah dinas daerahgolongan 111 ).
3) Proses hak atas tanah dan bangunan. a) Pembentukan Panitia Penaksir. Kepala Daerah membentuk Panitia Penaksir yang bertugas meneliti bukti penguasiuul atas tanah danlatau bangunan: (1) meneliti kenyataan lokasi dan keadaan lingkungan tanahdan/atau bangunan tanah tersebut, dihubungkan dengan rencana pelepasan hak atas tanah ditinjau dari segi sosial, ekonomi, budaya dan kepentingan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. (2) menaksir besarnya nilai atas tanah dan/atau bangunan tersebut dengan berpedoman padaharga dasar/umumA{JOP tanah yang berlaku setempat dan untuk bangunannya sesuai tersebut pada huruf e angka 2) di atas; (3) meneliti bonafiditas dan loyalitas calon pihak ketiga dan memberikan saran-saran kepada Kepala Daerah; dan (4) lain-lain keterangan yang dipandang perlu. Hasil penelitian Panitia Penaksir tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara. b) Permohonan Persetujuan DPRD. Pengelola menyiapkan surat permohonan Kepala Daerah kepada DPRD untuk mengajukan permohonan persetujuan atas rencana pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi atau cara tukar menukar (ruilslag/tukar guling) dengan melampirkan Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir.
E.
Totat
Model Perhitungan
o o
aset (tanah dan hangrunan) ditentukan berdasarkan Nilai Sisa 2095, Bangunan Pustu Malei, dikonstruksi tahun 1990, usia pakai 23 tahun,
l:
Nilai
tidak
Bangrunan akan terkena pembongkaran (rekonstruksi baru). Nilai bangunan ditentukan berdasarkan nilai sisa (salvage value) sebesar 20oZ dari nilai konstruksi pada tahun 1990. Perhitungan nilai sisa (tanah dan bang"unan) diberikan dalam format excel
Kajian Tukar-Guling {Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Paso
KEIE8AXGAN
* ss.r k'!rA ru il4 45/nrru2m7, m# Aryk e4ffi 2.5* FT*r dd illtum ilrbi 9b (s-vak) .* &rdas*an kondisi bangunan qisng,
Model PerlritunganL: Nllai aset (tanah dan bangunan) ditentukan herdasarkan biay a nyata (Nilai ProPerty) . Bangrunan Pustu Malei, dikonstnrksi pada tahun 1990, rehabilitasi sedang
o Nilai
bangunan dihitung berdasarkan "anggaran biaya nyata" (real estimate of cost) pada tahun 1990 dan tahun 2OOZ dengan depresiasi
selarna 23 tahun.
KMMNGN: * k, tM
*: &rdasrk
bnguffin *i$ng.
{s.v.k)
Dasar yang digunakan unfuk menentukan nilai tanah adalah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). NJOP merupakan harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara
melalui
perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau Nilai Jual pengganti. NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya, terutama apabila daerah tersebut mengalami kemajuan nilai ekonomis tanah. NJOP ditentukan berdasarkan harga rutatata dari transaksi jual beli, maka dapat saja NJOP lebih tinggi atau lebih rendah dari transaksi jual beli yang dilakukan masyarakat.
Kajian Tukar-Guling (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Poso
r'l
i. 11t
{
ilB.lIi{ i:i,i,tfi
:lA',.,'A
i.:r
l:.:f1,. iA.i.ri;
nt I .it
l!Jt -
tsl 11 il/
illlt
NJOP Tanah
di Desa Malei pada tahun 2013 sebesar Rp. 14.000 per meterz
Maka nilai sebidang tanah milik Kades Malei seluas (50 x 60) = 3000 m2 adalah sebesar Rp. 42.000.000,Selanjutnya perbandingan nilai tanah dan bangrun.m yang akan dipertukarkan diberikan dalam tabel dibawah.
Tabel Perbandinsan Nilai Aset/Propertv Tanah dan
akan
Model Perhitunoan
Model
1
PuskesmasPembantu Malei
Banqunan
Rp.
5.602.608,-
Tanah
Rp.
7.230.020,-
Jumlah
Rp. 12.832.628,-
Jumlah
Rp.42.000.000,'
Model 2
Rp.33.177.944,-
Rp. 7.230.020,-
Rp.40.407.984,-
Rp. 42.000.000,.
Rp. 42.000.000,-
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai (aset) tanah yang akan diperoleh Pemda Poso dalam rencana tukar-guling ini lebih besar daripada nilai aset tanah dan bangunan Pustu Malei yang akan dilepaskan kepada pihak lain (c.q. Kades Malei), dengan demikian Pemda Poso adalah pihak yang diurtungkan.
f.
I.
Dilakukan Penilaian (kondisi ril) terhadap tanah atau bangunan y.u-rg akan dilakukan tukar guling;
R
Kajian Tukar-Guling (Ruislag) Tanah dan Bangunan Puskesmqs Pembantu (Pustu) Malei, Kec.Lage, Kab. Poso
mendapatkux persetujuan dilanjutkan kembali ke SKPD/Dinas. Catatan: tanah > 500jt hanrs persetujuan DPRD, < 500jt, kondisonal. jika disetujui maka
"persetujuan" tsb dijadikan dasar pem"buatan MoU antara pengFlna anggaran dan investor. Adapun prinsip penilaian: (l) Tidak menrgikan negara/daerah; (2) Banguan terkena rencana penghapusan; (3) Terkena ketentuan UU Tata Ruang; dan, (4) Negara/daerah tidak mempunyai anggaran III. Proses Pelepasan Hak menjadi tanah negara (sertifikasi tanah tugas kantor pertanahan)
G.
Kesimpulan
Berdasarkan sudut pandang komprehensip atas perattuan penmdangundangan mengenai afuran, standar perhitungan dan kriteria fukar-menukar atau tukar-guling (nrislag) aset tanah dan bangrunan milik Pemda Poso maka usulan tukar-guling (nrislag) tanah dan bangrunan Pustu Malei dapat dirnungkinkan.
H.
Rekomendasi
Melatnrkan pertukaran aset tanah dan bangrman Puskesmas Pembantu (Pustu) Malei dengan luas bangunan 113.9? m2 dan luas tanah 516.43 mz ltotol luas 630.40 *') dengan sebidang tanah kosong seluas 50.0 x 60.0 = 3000.0 ma milik Kades lvlalei.
Formulir: Vl.1.
PROPINSI
ILIK
;TRUKSI (PISP/D
BANGUNAN PERMANEN KELAS IITIDAK BERTINGMT SUSUNAN DINDING BATA 1/2 BATU, MNGKA MYU KUSEN PINTU DAN JENDELA MYU, SLOOF, KOLOM KOLOM PRAKTIS, LANTAI KERAMIK, PLAFON TRIPLEKS BGN,PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT KECAMATAN
PERMANEN TIPE-B KLAS
PEMERINTAH
{GUNAN INDUK
G, PERIKSA DAN RMH. DINAS \RAMEDIK (AS
II (1.00,
HSE
II (1.00,
={t917O X 327OO) =
LUAS TANAH (Excl.
BANGUNAN
IANGUNAN
RAS
NGUNAN INDUK
2.
KEMNGKA STRUKTUML
II
+ Plsteran
KETERANGAN
MLAH KOMPONEN
,r,l
Sesuai Permen PU No.45/PRllM/2007, maka Angka Bangunan 2.5olo per Tahun dan Minimum Nilai Sisa (S.Value)
Kepala Dinas
Diperiksa Oleh:
Ir.
tu
Assessor/Appraiser:
Formulir: V1.1.
{GUNAN I
G, PERIKSA DAN
LAS
KELAS II TIDAK BERTINGMT SUSUNAN DINDING BATA 1/2 BATU, RANGKA KAYU
H, DI
HSB HSB
II (1.00, II (1.00,
I00o/o. 2000)
50o/o,
2000Xrcras)
= 516,43
ANGUNAN
RAS NGUNAN
LUAS (mz)
+ Plesteran
Rp.
KETEMNGAN:
33.177.944
Sesuai Permen PU No. 45/PRT/M/2007. maka Angka Bangunan 2.5qilo perTahun dan Minimum Nilai Sisa (S.Value)
Kepalr Dlnm
Diperiksa Oleh:
Ir-MA$dtan
R.,
MeJrilrl, M,gi.
003
tu
Assessor/Appraiser:
2OI2
Obyek:
r**1r-*'.5
Malei
L*?5*itie_ iL"?_qHi
Malei
:
Kecamatan
Pemeriksaan Komponen Bangunan (checklist
Atap
fl It
(35 - 44
Rusat
(6 -
34W
o/o)
(45 - 65 %)
Rusak Berat
fl E f] lll
ll:l [.]l l]l l-l n l-l l-l l-l
RusakBerat
Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat
Rusatr
f] suit
Ringan [-l
Rusat
Rurat< Rurat<
sedans l-l
n auik
I
Ringan l-l
Ringan [-l
sedang l-l
sedang l-l
o/o)
arir, DindinE Q - 5"/A 8. PasanganDindingBata f] euik 9. PasanganDindingPartisi f] euik 10. PlesteranDinding f] arir, 11. SambunganDinding-Kusen I au* 12, Dinding Papan ! auir
Kusen
13. Kusen Pintu 14. Kusen Jendela
Q - 5Y")
(6 - 34Y")
(35 - 44
(45
'
65
o/a)
n Rusat<Sedang l-l fl RusakSedang n lll Rusat<Sedang l-l f-ll Rurrksedang [-l l'l nusat sedang [-l Rusak Ringan (6 - 34Vo) (35'44W
RusakRingan RusakRingan RusakRinsan RusakRingan
(45 - 65'/o)
Rusak Berat Rusak Berat
l-l I I [l]
Beton
15. Kolom Struktur 16. Kolom Praktis 17. Balok Sloof 18. Balok Ring
(0-5ol") n f] auiL
(6-34v")
Rusak Rusak
(35 -
44W
$5
- 650/0)
Ringan f]
Rrrut
Rusat<
gedang n Sedang n
nusat
Rusat<
sedang l-l
44W
RusakBerat
(45 - 65o/o)
Rusak Berat
f] n fl fl
l-l f]
Ringan [l RusakRingan ll
Rusak Rusak Rusak
sedang n nusat<sedang n
Rusat<
RusakBerat RusakBerat
Rusak Beral Rusak Berat
n eut
kaca
n guiL f] erik
f] auir I auir,
sedang l-l
o/")
(6 - B4vA
Rusak Rusak
(45 - 65
o/A
Ringan lT] Rusat< sedang l-l Rusak Ringan E Ru.at sedang l-l
Rusak Rusax
fl auik
l-l
fl e"l, f] ern
(0 - 5
Lantai
32. Rabat beton
v")
(6 - 34
Rusak
"/")
Rusak Berat
RusakBerat
(45 - 65
vo)
Rusak Berat
RusakBerat
Rusak Berat
7")
70)
(35'
Rusan Rusak
44v')
(45 - 65
70)
KaIi
f] arit
f] arik (0 - 5 vo)
Ringan fl
sedang n
Pondasi
Pengecatan
37. Cat Dinding 38. Cat Plafon 39. CatSeng
40. Politur Kavu
Rinsan f] (6 - 34 %)
(45 - 65 vo)
Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat
fl a"ir fl e"*
fl n*
I fl
[
f-.-'l
Ringan l-l
sedang l-l
fl auix
Rusak
R'ngan l-l
nusatr
sedans l*l
Posisi Geografik
Koordinat Lintang (GPS) Koordinat Bujur (GPS)
01024.976' 120053.096'
Elevasi (GPS)
DETAIL UMUM
No. Nama Ruang, Nama Blok
Luas Tanah
Tahun Pembuatan
1983
{m')
2.55x13.10 1.15x13.10
(m')
19.70x32.00
Keterangan
1.
Konsfuksi awal
Rehabilitasi sedang
2.
2002
Visualisasi
Nomor Dokumentasi
Keterangan
Tampak depan dan tampak samping bangunan, detail: kusen
2793 - 2794
Bangunan dikonstruksi pertama kali pada tahun 1983 dan mendapatkan rehab i itas i sedan g pada tahun 20O2. Secara umum komponen dinding, plafon, pondasi, kolom praktis dan kusen pintu jendela termasuk kategori rusak sedang (3544o/o), sedangkan komponen atap, lantai, penggantung dan pengunci, panel pintu jendela dan finishing termasuk kategori rusak ringan (6-34Yo).
I
SurveyorlPemeriksa;
YnnnvSoleman ST MT
- Kecamatan Lage
Pustu Malei
;:1,'.."+i+',':
Gambar 201.a-c. Dokumentasi survey dan inspeksi teknis Pustu Malei, Desa Malei, Kecamatan Lage. Elevasi 13 meter dpl. Koordinat geografis: 01024.976 LS, 120053.096 BT. Bangunan dikonstruksi pertama kali pada tahun 1983 dan mendapatkan rehabilitasi sedang pada tahun 2OO2. Secara umum, komponen dinding, plafon, pondasi, kolom praktis dan kusen pintu jendela termasuk kategori rusak sedang (35-44o/o), sedangkal komponen atap, lantai, penggantung dan pengunci, panel pintu jendela dan finishing termasuk kategori rusak ringan (6-340/o).
CT.Mf,ru GlI:f,MTllDIil
Engineering Consultant