You are on page 1of 75

PENYAKIT TIDAK MENULAR

HIPERTENSI
Klasifikasi tekanan darah menurut kriteria JNC VII adalah :
Normal : sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg Prehipertensi : sistolik > 120 s/d < 140 mmHg atau diastolik > 80 s/d < 90 mmHg Hipertensi Stadium I : sistolik 140 s/d < 160 mmHg atau diastolik 90 s/d < 100 mmHg Hipertensi Stadium II : sistolik 160 mmHg atau diastolik 100 mmHg

Hipertensi ditegakan apabila kenaikan tekanan darah ini bersifat menetap pada pemeriksaan ulang dalam jarak waktu 1 2 minggu. Bila kenaikan tekanan darah tidak menetap pada pemeriksaan dalam jarak waktu 1 2 minggu, bukan termasuk hipertensi.

Faktor resiko hipertensi:


1. 2. 3. 4. 5. 6. Riwayat keluarga Konsumsi tinggi garam Stress psikososial Obesitas Kurang olah raga Merokok dan minum alkohol

Gejala Klinis :
Umumnya tidak memberikan keluhan dan tanda klinis khususnya tetapi mungkin terdapat pusing, sakit kepala dan rasa lelah.

Gejala lain yang tidak spesifik : epistaksis, marah, telinga berdengung, berat ditengkuk, sukar tidur dan mata berkunang-kunang

Penanganan : Prehipertensi : tidak memerlukan terapi obat tetapi hanya Life Style Modification. Hipertensi Stadium I : Life Style Modification + satu jenis terapi obat Hipertensi Stadium II : Life Style Modification + terapi obat kombinasi

JUMLAH KASUS HIPERTENSI 2009


JENIS PENYAKIT

USIA
1 2
14

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009


3
17

JML
10
58

4
4

5
16

6
57

7
15

8
4

9
5

11
54

12
58 302

HIPERTENSI PRIMER I.10

16 - 44 th 45- 54 th

19

25

23

142

13

19

164

160

194

784

55 - 64 th

195

267

210

18

360

265

268

278

211

326

268

2668

> 64 th

36

32

81

62

59

48

38

40

53

31

41

522

JML

47

260

390

285

58

618

341

329

330

486

571

561

4276

Jumlah kasus hipertensi tahun 2009 :


700 600 500 400 300 200 100 0 JAN FEB MAR APR MEI 260 FEB SEPT 390 285 MAR OKT 58 JUN 618 APR NOV JUL 341 MEI DES AGS SEP OKT NOV DES T T 329 330 JUN 486 571 JUL 561

JUMLAH JAN

47

AGST

DIABETES MELITUS
DEFINISI Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif

KLASIFIKASI (YANG PENTING):


DM Tipe 1 (IDDM) Insulin tidak diproduksi DM Tipe 2 (NIDDM) Adanya resistensi insulin ( jumlah insulin normal,tapi jumlah resetor insulin pada permukaan sel kurang)

DM Gestasional Timbul selama kehamilan

Faktor Resiko DM:


Berumur >40 th Obesitas Hipertensi Riwayat keluarga DM Riwayat melahirkan bayi >4 kg Riwayat DM pada kehamilan Dislipidemia

Gejala Klinis
Polidipsi, polifagi, poliuri, lemas, berat badan turun Gejala Lain : Tanda neuritis perifer. Gatal, rasa baal pada angota badan, bisul dikulit dan keputihan pada wanita. Pada keadaan lanjut terjadi penurunan visus, selulitis, ulkus dan ganggren. Obesitas

Diagnosa DM apabila :
Kadar gula darah sewaktu > 200mm/dl dengan gejala khas DM. Kadar gula darah sewaktu > 200mm/dl dalam dua kali pemeriksaan tanpa gejala khas DM. Kadar glukosa darah PP > 200 mm/dl setelah beban glukosa 75 gram untuk kasus dengan gejala klinis tidak khas.

Pilar Utama Pengelolaan DM


1. 2. 3. 4. Perencanaan makan Latihan Jasmani Obat berkhasiat hipoglikemik Penyuluhan / edukasi

JUMLAH KASUS DM 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1 DIABETES MELITUS E.14 16 - 44 th 2 3 JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML

2
2 56 7 67

1
3 50 2 56

3
1 84 18 106

3
4 2 0 9

1
4 2 0 7

13
0 62 15 90

3
5 67 15 90

4
9 72 15

1
2 80 17

9
26 57 21 113

15
24 102 12

13
63 71 14

68
143 705 136 1052

45- 54 th
55 - 64 th > 64 th JML

100 100

153 161

Jumlah Kasus Diabetes Melitus tahun 2009 :


180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 JAN JUMLAH JAN AGST 67 FEB MAR APR MEI 56 FEB SEPT 106 9 MAR OKT 7 JUN 90 APR NOV JUL 90 MEI DES AGS SEP OKT NOV DES T T 100 100 JUN 113 153 JUL 161

ASMA BRONKIAL
DEFINISI Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sekunder.

Penyebab asma : sering dicetuskan oleh ISPA, tekanan emosi, rangsangan zat yang bersifat alergen, kerja fisik, cuaca.

Gejala klinik :

Sesak nafas disertai mengi akibat kesulitan ekspirasi. Pada auskultasi terdengar wheezing. Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan peningkatan kerja otot-otot bantu pernafasan dan sianosis dikenal sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal.

Penatalaksanaan Asma :
Faktor pencetus dihindari. Serangan ringan diberikan adrenalin 1:1000 0,20,3ml sc yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10-15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kgBB Bronkodilator : teofilin dewasa 3x100-150mg; anak 10-15 mg/kgBB/hari. Salbutamol untuk dewasa 3x2-4 mg. Prednison diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus.

Oksigen.

JUMLAH KASUS ASMA 2009


JENIS PENYAKIT

USIA 1
28hr 1Th 1 - 4 Th 3 4 15 7 19 16 6 71

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 2


3 10 11 16 15 11 2 70

JML 10
3 5 8 33 9 32 3 103

3
2 19 12 29 23 36 2 126

4
3 10 21 21 7 22 9 97

5
3 14 18 17 14 28 2 101

6
2 5 28 29 20 38 4 132

7
4 20 19 29 16 37 7 139

8
7 20 16 23 18 35 8 135

9
7 34 16 24 9 28 7 134

11
4 6 10 12 7 36 8 94

12
3 20 15 21 14 36 8 129 44 167 189 261 171 355 66 1253

ASMA J.45

5 - 14 Th 15 - 44 Th 45 - 54 Th 55 - 64 Th > 64 Th JML

JUMLAH KASUS ASMA 2009


160 140 120 100 80 60 40 20 0 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL JUMLAH JAN AGST 71 70 FEB SEPT 126 97 MAR OKT 101 132 139 MEI DES AGS SEP OKT NOV DES T T 135 134 JUN 103 94 JUL 129

APR NOV

ARTRITIS
Artritis biasa disebut rematik, dapat berupa Osteoartritis (OA) atau Rematoid Artritis (AR). Merupakamn penyakit kerusakan tulang rawan sendi

OA Penyebab : belum diketahui secara pasti, sering berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang,obesitas, stres oleh beban tubuh dan peyakit sendi lainnya. AR Penyebab : autoimun, karena peristiwa imunologi yang menyebabkan destruksi sendi

Faktor resiko OA :
Pertambahan usia Wanita lebih sering dibanding pria (usia > 50 th) Obesitas Trauma sendi

Gejala klinis, yaitu :


Sendi yang terserang bisanya merah, bengkak dan nyeri. AR didahului gejala prodomal berupa badan lemah, hilang nafsu makan dan nyeri kaku seluruh badan. Sering kali mengenai sendi-sendi yang kecil, terasa nyeri biasanya disertai merah dan bengkak. Sifat serangan sendi hilang timbul rasa nyerinya. Ada masa remisi, simetris bilateral dan berhubungan dengan udara dingin.

PENATALAKSANAAN Medikamentosa diatasi dengan analgesik biasa atau anti inflamasi non steroid yang sebaiknya digunakan setelah makan, salah satu obat nya dibawah ini :
Aspirin 3 x 1 gr/hari. Indometasin 3 x 200 mg/hari. Fenilbutazon 3 x 400mg/hari. Ibuprofen 3 x 400 mg/hari.

- Rehabilitasi 1. Mengistirahatkan sendi yang sakit 2. Menggunakan alat bantu untuk beraktivitas (tongkat,kursi roda dll) 3. Fisioterapi 4. Operasi

JUMLAH KASUS ARTRITIS 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1 REMATIS ME M79.0 28hr1th 1 - 4 Th 5 - 14 Th 15 - 44 Th 45 - 54 Th 55 - 64 Th > 64 Th JML 0 0 0 35 78 135 17 265 2 0 0 19 58 70 2 0 149 3 0 0 0 23 63 72 2 160 JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 4 0 0 0 32 57 89 7 185 5 0 0 0 27 71 45 0 143 6 0 0 0 17 71 133 68 289 7 0 0 8 65 66 88 21 248 8 0 0 0 19 36 58 7 120 9 0 0 0 12 26 87 8 133 10 0 0 0 44 48 51 4 147 11 0 0 0 0 16 17 103 13 12 0 0 0 23 47 89 6 165 0 0 27 355 649 866 243 2017 JML

JUMLAH KASUS ARTRITIS 2009


350 300 250 200 150 100 50 0 JAN JUMLAH 265 FEB MAR APR 149 JAN AGST 160 FEB SEPT 185 MEI 143 MAR OKT JUN 289 JUL AGST SEPT OKT NOV DES 248 APR NOV 120 MEI DES 133 147 JUN 13 165 JUL

PELAYANAN DASAR PTM (PENYAKIT DEGENERATIF) DI PUSKESMAS


Promotif
Merubah pola hidup menuju hidup bersih dan sehat,skrining pasien berisiko,penyuluhan

Preventif
Mencegah terjadinya komplikasi

Kuratif
Penatalaksanaan pasien secara menyeluruh dan terpadu (Balai pengobatan, Gizi, Farmasi, Laboratorium) Sistem Rujukan

PENYAKIT MENULAR

TB PARU
Penyebab : Mycobacterium tuberculosis Sifat : jenis batang, tahan asam, aerob , tahan hidup pada udara kering ataupun dingin Penularan melalui droplet udara

Gejala Klinis
1. Demam, biasanya subfebril tanpa sebab yang jelas 2. Batuk,dimulai dari batuk kering kemudian menjadi produktif (sputum) hingga batuk darah (hemoptoe) 3. Sesak nafas 4. Nyeri dada, berhubungan dengan pleuritis 5. Maleise

Diagnosa Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Lab : Sputum BTA S-P-S, Darah Perifer Lengkap Rontgen Thoraks Tes Tuberkulin (biasanya pada anak balita)

Penatalaksanaan : Pengobatan dengan paduan obat (Obat Paket) Kategori I & III : INH,Rif,PZA,etambutol Kategori II : ditambah suntik Streptomycin PMO (Pengawas minum obat) Perbaikan sanitasi lingkungan

JUMLAH KASUS TB PARU 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1
TUBERKULOSIS PARU BTA ( + ) TANPA PEMERIKSAAN BIAKAN A.15.0 1 - 4 Th 5 - 14 Th 15 - 44 Th 45 - 54 Th 55 - 64 Th > 64 Th JML 0 0 0 0 0 0 0

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 2


0 0 0 0 0 0 0

JML

3
0 0 0 0 0 0 0

4
0 1 5 0 0 0 6

5
0 0 2 2 0 0 4

6
0 2 3 2 1 0 8

7
0 2 0 0 0 0 2

8
0 0 5 0 0 0 5

9
0 0 3 0 0 0 3

10 11 12
0 0 1 1 0 0 2 0 0 10 0 3 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 5 29 5 4 0 43

JUMLAH KASUS TB PARU 2009


JENIS PENYAKI T USIA 1 T.B PARU A.016
1 - 4 Th 5 - 14 Th 15 - 44 Th 45 - 54 Th 2

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 2


2

JML

3
2

4
4

5
3

6
3

7
3

8
0

9
0

10 11 12
2 3 3 27

0
21 2 5 0

3
21 6 1 0

4
25 4 1 0

2
11 1 0 0

3
15 3 1 0

11
10 0 0 0

9
16 9 0 0

5
14 5 1 0

0
14 3 1 0

2
13 2 1 0

24
5 8 0 0

0
0 0 0 0

63
165 43 11 0

55 - 64 Th
> 64 Th

JML

30

33

36

18

25

24

37

25

18

20

40

309

JUMLAH KASUS TB PARU (A.15) 2009


14 12 10 8 6 4 2 0 JAN JUMLAH 0 FEB MAR APR MEI 0 JAN JUL 0 6 FEB AGST 4 JUN JUL 8 MAR SEP 2 AGS SEP OKT NOV DES T 5 APR OKT 3 MEI NOV 2 13 JUN DES 0

JUMLAH KASUS TB PARU (A0.16) 2009


45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 JAN JUMLAH 30 FEB MAR APR MEI 33
JAN AGST

JUN 24

JUL 37
APR NOV

AGS SEP OKT NOV DES T T 25


MEI DES

36
FEB

18

25
MAR OKT

18

20
JUN

40

3
JUL

SEPT

CAMPAK
Penyebab : virus Campak Sifat : tahan di udara lebih dari 2 jam Penularan : percikan ludah saat penderita bersin atau batuk Gejala : Demam, Batuk pilek, Ruam kulit (awal di telinga belakang dan wajah), mata merah berair

Cara Penularan: 1.Virus campak menyebar melalui percikan ludah saat penderita bersin atau batuk 2.Virus akan tetap aktif dan menular di udara atau pada permukaan yang terinfeksi sampai lebih dari 2 jam 3.Virus juga dapat ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum keluarnya ruam sampai 4 hari setelah keluarnya ruam

Komplikasi : Diare Radang telinga tengah yang dapat meninbulkan ketulian Pneumonia Encefalitis Kebutaan

Penatalaksanaan :
Merupakan penyakit self Limiting Disease Bersifat simtomatis Pemberian Vit A Pemberian Nutrisi yang baik Penanganan komplikasi jika ada

JUMLAH KASUS CAMPAK 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1 CAMPAK B.059
28hr- 1 th 1 - 4 TH 5 - 14 Th 15 - 44 th 45- 54 th 55 - 64 th > 64 th JML 0 5 8 9 3 1 0 26

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 2


2 0 14 11 0 0 0 27

JML

3
0 7 17 5 0 0 0 29

4
1 4 8 6 0 0 0 19

5
1 3 7 0 0 0 0 11

6
0 8 6 1 0 0 0 15

7
3 1 2 1 0 0 0 7

8
0 0 0 0 0 0 0 0

9
1 5 6 2 0 0 0 14

10 11 12
2 4 2 0 0 0 0 8 0 2 6 0 0 0 0 8 1 4 4 2 0 0 0 11 11 43 80 37 3 1 0 175

JUMLAH KASUS CAMPAK 2009


35 30 25 20 15 10 5 0 JAN JUMLAH 26 FEB MAR APR 27 FEB SEPT 29 19 MAR OKT MEI 11 JUN 15 APR NOV JUL AGST SEPT OKT NOV DES 7 MEI DES 0 14 JUN 8 8 JUL 11

JAN AGST

DIARE
Adalah Buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya, (3/lebih) berlangsung < 14 hari.

Penyebab: 1. Infeksi 2. Malabsorbsi 3.Alergi 4. Keracunan 5. Imun Defisiensi 6. Sebab-sebab lain Terbanyak karena infeksi dan keracunan.

Penularan:
Secara fecal oral

Manifestasi Klinis : 1. BAB encer dan sering 2. Nausea atau muntah 3. Nyeri perut sampai kejang perut 4. Demam 5. Bisa diikuti tanda dehidrasi

Tanda dehidrasi: Rasa haus Lidah kering Turgor kulit menurun Pada bayi ubun-ubun cekung Tulang pipi menonjol Dehidrasi berat akan tampak gejala syok hipovolemik

Prosedur Tatalaksana Diare: a.Menilai derajat dehidrasi


Penilaian
1. Liat: Keadaan Umum Mata Air Mata Mulut & Lidah Rasa Haus 2. Periksa Turgor Kulit 3. Derajat dehidrasi

A
Baik, sadar Normal Ada Basah Minum biasa, Tidak haus Kembali cepat Tanpa dehidrasi

B
Gelisah, rewel Cekung Tidak ada Kering Haus, ingin minum banyak Kembali lambat Dehidrasi ringan/sedang

C
Lesu,lunglai atau tidak sadar Sangat cekung Dan kering Tidak ada Sangat kering Malas/tidak Bisa minum Kembali sangat lambat Dehidrasi Berat

b. Menentukan rencana pengobatan: Rehidrasi sesuai kebutuhan cairan Terapi kausal dan simtomatik Edukasi terutama tentang higiene dan sanitasi lingkungan

Umur
< 1 tahun

Jumlah Oralit yang diberikan tiap BAB


50-100 ml

Jumlah Oralit disediakan di rumah


400 ml / hari (2 bungkus)

1-4 tahun

100-200 ml

600-800 ml / hari (3-4 bungkus)

> 5 tahun

200-300 ml

800-1000 ml / hari (4-5 bungkus)

Dewasa

300-400 ml

1200-2800 ml / hari

Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit

Diare Bermasalah
1. Disentri Berat
Batasan: Sindrom disentri terdiri dari kumpulan gejala diare dengan darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus Etiologi: Dapat disebabkan oleh kelompok penyebab diare, seperti infeksi, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi, tetapi sebagian besar oleh infeksi

Patogenesis: Faktor resiko yang memperberat disentri antara lain: Gizi kurang, usia sangat muda, tidak mendapat ASI, menderita campak dan dehidrasi Gambaran Klinis: Diawali diare cair, hari kedua/ketiga muncul darah dengan/tanpa lendir, sakit perut dan diikuti tenemus, panas tidak nafsu makan

2. Diare Persisten
Batasan: Adalah diare akut yang berlanjut sampai lebih dari 14 hari. Etiologi: Sama dengan diare akut, namun diperparah oleh faktor resiko: - Usia kurang dari 4 bulan - Tidak menda[patkan ASI - Kurang Energi Protein (KEP) - Tatalaksanan diare akut yang tidak tepat

Patogenesis: Titik sentral patogenesis adalah kerusakan mukosa usus yang didukung faktor-faktor: - Berlanjutnya paparan etiologi - Infeksi intestinal sekunder - Gizi buruk - Menurunnya imunitas - Malabsorpsi dll Tatalaksana: - Rehidrasi - Nutrisi - Pengobatan infeksi

JUMLAH KASUS DIARE 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1 DIARE &GASTRO ENTERITIS A 09 28hr- 1 th 1-4 Th 5 - 14 Th 15 - 44 th 45- 54 th 55 - 64 th > 64 th 2 3 JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML

35 60 45 37

25 41 35 28

20 92 32 41

19 63 30 45

15 68 30 27

17 101 37 42

15 81 108 47

0 7 71 66

12 133 52 32

16 96 60 80

0 0 15 51

36 90 57 53

210 832 572 549

15
6 3

14
3 0

10
3 0

11
7 0

15
7 3

26
13 6

11
9 0

32
3 1

25
12 5

18
2 2

0
0 0

9
13 1

186
78 21

JML

201

146

198

175

165

242

271

180

271

274

66

259

2448

JUMLAH KASUS DIARE 2009


300 250 200 150 100 50 0 JAN JUMLAH 201 FEB MAR APR MEI 146 JAN JUL 198 175 FEB AGST 165 JUN 242 MAR SEPT JUL 271

AGS SEP OKT NOV DES T T 180 271 274 66 259

APR OKT

MEI NOV

JUN DES

VARICELA
DEFINISI Varicela/Cacar air adalah penyakit virus akut yang ditandai dengan vesikel dikulit dan selaput lendir dan mudah menular melalui percikan ludah dan kontak. Penularan terjadi dari 1-7 hari timbul kelainan kulit.

Gejala Klinis :
Masa inkubasi 13-17 hari. Gejala awal pusing, sakit kepala dan demam yang tidak terlalu tinggi. Kelainan kulit makula, papula, yang menjadi vesikel berisi cairan jernih.

Ruam biasanya lebih banyak dibadan. Khas pada kelainan kulit ini adalah berbagai macam ruam dapat ditemukan dalam satu saat

Penatalaksanaan :
Simptomatis : Parasetamol bila demam tinggi. Pasien dianjurkan mandi dengan air dan sabun (Kalium Permanganat dan antiseptik lain tidak dianjurkan). Beri bedak Salisil 1% (usahakan vesikel tidak pecah). Bila ada infeksi sekunder : Penisilin V 25-50 mg/kgBB/hari atau Amoksisillin 50-75 mg/kgBB/hari.

JUMLAH KASUS VARICELA 2009


JENIS PENYAKIT USIA 1 Varicela (cacar air ) B.01.9
28hr- 1 th 1 - 4 Th 5 - 14 Th 15 - 44 th 7 14 30 8 1 0 0 60

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009 2


4 22 24 10 2 0 0 62

JML 11
10 12 14 10 0 0 0 46

3
4 14 32 10 0 0 0 60

4
3 7 28 7 2 0 0 47

5
1 18 15 4 0 0 0 38

6
4 10 10 4 3 0 0 31

7
3 10 11 6 1 0 0 31

8
5 15 19 6 0 0 0 45

9
2 4 9 9 0 0 0 24

10
5 12 21 28 2 0 0 68

12
2 8 16 3 0 0 0 29 50 146 229 105 11 0 0 541

45- 54 th
55 - 64 th > 64 th JML

FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)


Definisi: Flu burung adalah penyakit menular di kalangan hewan (unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1)

Cara Penularan: 1.Dari ungggas, hewan lain dan manusia 2.Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti 3.Melalui kotoran atau sekret unggas mencemari udara dan tangan penjamah 4.Masa inkubasi 3-7 hari 5.Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala

Gejala Pada Manusia: 1.Batuk dan nyeri tenggorokan 2.Suhu badan panas, di atas 380C 3.Mirip flu berat 4.Radang saluran pernafasan atas 5.Dapat berlanjut menjadi radang paru (pneumonia) dengan kemungkinan kematian tinggi (1997 di Hongkong: CFR 33,3%)

Uji Laboratorium: 1.Isolasi vuirus dari bahan: darah, internal organ/alat dalam: paru, jantung, ginjal dll 2.Serologi: antibodi detection (ELISA/EIA, HI, CFT), antigen detection (HI, IF/FA) 3.Indonesia: laboratorium rujukan: Badan Litbang Kesehatan

Terapi:
Pencegahan bagi suspek: Olsetamir 2 X 75 mg sehari selama 1 mg. Amantadine Hidrochlorida (symmetrel/symadine) atau Rimantidine (Flumadine) Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksui, sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih dari 45 kg diberikan 100 mg, 2 X sehari Obat penghambat neuramidase influenza

Kelompok resiko yang perlu diwaspadai: 1.Pekerja peternakan/pemrosesan unggas (termasuk dokter hewan/Insinyur peternakan) 2.Pekerja laboratorium yang memproses sampel unggas/ pasien terjangkit 3.Pengunjung peternakan/pemrosesan unggas (dalam 1 minggu terakhir) 4.Kontak dengan penderita flu burung

Pencegahan bagi yang beresiko (WHO/WPRO 14 Januari 2004):


1. Cuci tangan sesering mungkin dengan desinfektan (alkohol 70%) 2. APP (sarung tangan, kacamata, masker dll) 3. Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia lanjut, penderita penyakit jantungh, paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas dll) 4. Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang beresiko/terpapar dan keluarganya: gejala gangguan saluran pernafasan, demam

5. Serosurvai bagi yang terpapar 6. Beresiko menghirup udara tercemar: antiviral (oseltamivir 1X75 mg selama 1 minggu) 7. Penyuluhan pada masyarakat beresiko tinggi 8. Menjaga kebersihan diri pada masyarakat beresiko tinggi 9. Melarang masuknya orang di peternakan yang terjadi Al 10. Pekerja peternakan/masyarakat sekitar peternakan bila mengalami influenza agar segera berobat ke puskesmas/rumah sakit

11. Menyiagakan RS yang sebelumnya disiagakan untuk SARS - Penyiapan pengobatan: oseltamivir - Menggunakan biosecurity pada pekerja peternakan - Secara rutin mengadakan peetemuan antara Ditjen PP & PL dan Ditjen Peternakan

Alat Pelindung Perorangan (APP): Kewaspadaan universal tambahan: kewaspadaan terhadap penularan airborne. 1. Cuci tangan 2. Masker N95, minimum masker bedah 3. Aperon/gaun pelindung 4. Sarung tangan 5. Pelindung kaki (sepatu)

3 Faktor penting pada penyakit menular :


1. Faktor kausal (Agent), berupa mikroorganisme 2. Faktor penjamu (host), perilaku dan daya tahan tubuh manusia 3. Faktor lingkungan,berhubungan dgn sanitasi,perubahan cuaca atau iklim

You might also like