You are on page 1of 11

DAFTAR PUSTAKA 1. Boeck, Matthias (Ed.

), Urban Conversion, StadtUmbau, Recent International Examples, Springer Wien New York, 2003 2. Cassell, Catherine and Gillian Symon, Qualitative Methods in Organizational Research, London, Stage Publication Inc. 1994 3. Carmona, Matthew et al, Public Places - Urban Spaces, Architectural Press, Oxford. 2003 4. Cohen,N. Urban Planning Conservation and Preservation. McGraw-Hill. New York. 2001 5. English Partnership, Corporate Strategy and Communication Department, Urban Design Compendium, Llewelyn-Davies, London, 2000 6. Hedman, Richard/Andrew Jaszeswki, Fundamentals of Urban Design, Chicago, 1984 7. Hendriks, G, Het Nieuwe Runder- En Varkensslachthuis Der Gemeente Bandoeng, Romah Tempat Pemotongan Lemboe di Gemeente Bandoeng, I.B.T. Locale Techniek No.5, Bandung, September 1936 8. Kunto, Haryoto., Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, PT. Granesia, 1984 9. Kunto, Haryoto., Semerbak Bunga di Bandung Raya, PT. Granesia, 1986 10. Mayal,W.H., Principles in Design, Nostrand Reinhold Company, New York, 1979 11. McCraken, Jennifer R: Deepa Narayan. Participation and Social Assessment Tools and Techniques, Washington, The IBRD/ The World Bank, 1998 12. Patton, Micael Quinn. Qualitative Evaluation And Research Methods. California. Sage Publication Inc. 1990 13. Ross, M. Planning and the Heritage: Policy and Procedures. London: E & F.N. Spon, 1991 14. Schittich, Christian (Ed.), Building in Existing Fabric, Refurbishment Extensions New Design, Edition Detail Institut fur internationale Architektur- Dokumentation GmbH & Co.KG, Munchen, 2003 15. Shirvani, Hamid, The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold, 1985 16. Siregar, Sandi A. Bandung The Architecture of a City in Development, Disertasi, 1990

17. Sumalyo, Yulianto. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1993 18. Tibbalds, Francis, Making People Friendly Towns, Improving the public environment in towns and cities, Spon Press, New York, 2001 19. Tiesdell, Steven, et.al. Revitalizing Historic Urban Quarters, , Oxford, 1996 20. Trancik, Roger, Finding Lost Space, Von Nostrand Reinhold Company, New York, 1986 21. Voskuil, Robert P.G.A., dkk, Bandung, Citra Sebuah Kota (Bandoeng, Beeld Van Een Stad), Departemen Planologi Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2007 22. Wiryomartono.A. Bagoes P, Seni Bangunan dan Seni Kota di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995 23. Zahnd, Markus, Perancangan Kota Secara Terpadu, Kanisius, Soegijapranata University Press, 1999 Tugas akhir, Tesis dan Laporan Penelitian 1. Darmoyono,T.Laksmi. Peremajaan Kawasan Stasiun Kereta Api Manggarai Berdasarkan Kelayakan Teknis dan Finansial. Tesis, Program Studi Arsitektur, ITB, 2006 2. Martini, Sely. Pemetaan Stakeholder Daerah Pengaliran Sungai Cikapundung. Tugas Akhir, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB, 2002 3. Nasruddin. Konsep Pelestarian Bangunan dan Lingkungan yang Terintegrasi dengan Permukiman Berkembang. Tesis, Program Studi PWK, ITB, 2001 4. Septianto, Eggi. Penataan Kawasan Stasiun Kereta Api Cimahi. Tesis, Program Studi Arsitektur, ITB, 2004 5. Yanuati, Nunun. Prinsip Perancangan Bangunan dan Lingkungan Sehat pada Kawasan Permukiman Banceuy di Pusat Kota Bandung, Tesis, Program Studi PWK, ITB, 2002 6. Widiastuti, Indah. Kajian Tipologi Fasade Bangunan Rumah Tinggal Kolonial di Bandung, Studi Kasus: Kawasan Pemukiman Uitbreidingensplan Bandoeng Noord, Laporan Penelitian SPP/DPP-ITB, 2001

xi

Peraturan dan Data 1. Draft Rancangan Perda tentang Bangunan Bersejarah Kota Bandung, Dinas Pariwisata Kota Bandung & Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung, 2006 2. Lampiran Peraturan Daerah Kota Bandung No.3 Tahun 2006, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2013, Peta Rencana Tata Guna Lahan Tahun 2013 3. Perda DKI Jakarta No.9 tahun 1997 tentang Pelestarian & Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya. 4. Data Bangunan Bersejarah Kota Bandung 1997, Hartono, Dibyo., Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung & Bappeda Daerah Tk.II Kotamadya Bandung, 1997

Jurnal dan Catatan Perkuliahan 1. Danisworo, Mohamad dan Widjaja Martokusumo, Revitalisasi Kawasan Kota, Jurnal URDI, 2002. 2. Martokusumo, Revitalisasi dan Rancang Kota: Beberapa Catatan dan Konsep Penataan Kawasan Kota Berkelanjutan, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol.17, No.3 Desember 2006 3. Martokusumo, Widjaja, Konservasi Lingkungan Perkotaan, Penerbit ITB, 2005

xii

LAMPIRAN ANALISIS STAKEHOLDER

Tujuan pemetaan stakeholder dalam Penataan Kawasan Arjuna untuk mengidentifikasi stakeholder dan kepentingan terhadap rencana pengembangan kawasan agar para stakeholder dapat berinteraksi secara konstruktif dalam proses tersebut. Adapun sasaran yang akan dilakukan yaitu: 1. Mengidentifikasi stakeholder yang terkait 2. Mengidentifikasi tingkat kepentingan stakeholder dan dampak potensial pada kepentingannya 3. Mengidentifikasi tingkat pengaruh dan tingkat kepentingan Stakeholder 4. Mengidentifikasi tingkat partisipasi stakeholder

I.

Identifikasi Stakeholder Identifikasi stakeholder merupakan langkah awal studi Pemetaan

Stakeholder dalam Penataan Kawasan Arjuna di Bandung yaitu menentukan semua pihak yang berkepentingan dalam proyek tersebut. Adapun siapa saja yang terlibat dapat diketahui dari berbagai sumber yaitu pihak pemerintah kota; pihak masyarakat yang terdiri dari himpunan pedagang, koperasi pedagang, penghuni kawasan; pihak swasta/investor, dan pengamatan di lapangan. Dalam menentukan pelaku-pelaku kunci yang merupakan representasi masing-masing kelompok stakeholder, dilakukan stakeholder mapping. Dari stakeholders mapping pada Penataan Kawasan Arjuna termasuk di dalamnya Penataan Pasar Besi Jatayu diketahui aktor-aktor kunci yang perlu dilibatkan sesuai dengan kepentingan masing-masing kelompok stakeholder terhadap kawasan tersebut adalah:

Lampiran 1

MATRIK 1 - IDENTIFIKASI KEPENTINGAN STAKEHOLDER

NO

STAKEHOLDER

KEPENTINGAN DALAM KAWASAN ARJUNA

Pihak Masyarakat 1 Pemilik dan Penyewa Tertatanya lingkungan yang bersih, tertib, rapih sehingga Toko / Pedagang di aktivitas perdagangan menjadi nyaman pertokoan Teraturnya PKL sehingga melancarkan sirkulasi pedestrian Meningkatnya jumlah pembeli Retribusi tidak meningkat Pedagang lama agar diberi prioritas dalam penentuan lokasi dan kepemilikan toko / ruko Pedagang lama diberi kejelasan tentang tukar guling dan keringanan biaya pembelian/ penyewaan toko / ruko baru Pedagang Kios Pasar Tertatanya lingkungan yang bersih, tertib, rapih sehingga Jatayu aktivitas perdagangan menjadi nyaman Teraturnya PKL sehingga terjadi persaingan dagang yang sehat Meningkatnya keamanan Perbaikan instalasi listrik, air dan pemadam kebakaran Meningkatnya jumlah pembeli Retribusi tidak meningkat Pedagang lama agar diberi prioritas dalam penentuan lokasi dan kepemilikan kios Pedagang lama diberi keringanan biaya pembelian/ penyewaan kios baru Pedagang Kaki Lima Mendapatkan lahan untuk berdagang kembali Keberadaannya diakui Meningkatnya jumlah pembeli Diperbolehkan bebas berjualan di mana saja Penataan dan bantuan gerobak yang layak dari Pemkot/ Investor Pemberi Jasa Service/ Kepastian aktivitasnya dapat terus berlangsung Bengkel Meningkatnya jumlah pelanggan Diperbolehkan bebas berusaha di mana saja Pemberi Jasa Layanan/ Keberadaannya diakui Calo Meningkatnya jumlah pelanggan Diperbolehkan bebas berusaha di mana saja Pengunjung Kawasan Arjuna menjadi nyaman dan aman Kemudahan sirkulasi pengunjung Kemudahan memarkir kendaraan Kemudahan mencapai angkutan umum Jalan tidak macet Harga barang tetap murah Tokoh Masyarakat Penghuni lama kawasan mendapatkan prioritas utama untuk mendapatkan hunian atau fasilitas perdagangan baru Kejelasan tentang tukar guling tanah dan bangunan, atau masih diperbolehkan melanjutkan menyewa tanah milik Pemda. Kejelasan tempat sementara pada saat pembangunan Meningkatnya kualitas lingkungan Tersedianya fasilitas parkir yang memadai, ruang terbuka

Lampiran 2

hijau Pihak Pemerintah Kota 8 Camat Cicendo, Lurah Meningkatnya kualitas lingkungan Arjuna, Lurah Husein Ketertiban parkir dan PKL Sastranegara Warga diberi kesempatan menempati kawasan yang baru dengan fasilitas yang lebih baik Meningkatnya aktivitas komersial di kawasan Arjuna 9 Dinas Tata Kota Kawasan Arjuna perlu penataan dan perbaikan untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi, sosial dan kemasyarakatannya. Peruntukan kawasan yang potensial dipertahankan, walau diberi fungsi-fungsi baru, industri menjadi perdagangan dan jasa Menampilkan tata ruang yang indah dan nyaman 10 Dinas Pengelolaan Pasar Tertampungnya semua pedagang lama dalam kios pasar besi Jatayu yang baru Meningkatnya retribusi pasar Lingkungan pasar bersih, rapih, aman dan nyaman 11 Dinas Perhubungan Angkutan umum tidak berhenti dan ngetem sembarangan Arus lalu lintas lancar Tidak adanya PKL yang berjualan di badan jalan Tersedianya halte / tempat pemberhentian kendaraan umum Parkir kendaraan tidak mengganggu kelancaran arus lalin 12 Dinas Bangunan Mempertahankan bangunan heritage Menampilkan bangunan baru yang estetis Menjaga kekuatan struktur bangunan Menjaga agar hasil pembangunan sesuai dengan gambar rencana Sumber : Hasil Wawancara, 2007

II.

Identifikasi Tingkat Kepentingan Stakeholder

NO

MATRIK 2 PENILAIAN TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENGARUH STAKEHOLDER Pentingnya Efek Stakeholder KEPENTINGAN DALAM dalam Pengaruh STAKEHOLDER dalam Proyek KAWASAN PASAR JATAYU Stakeholder Kesuksesan + 0 Proyek Pemilik dan Tertatanya lingkungan yang Penyewa Toko / bersih, tertib, rapih sehingga 5 5 + Pedagang di aktivitas perdagangan menjadi Pertokoan nyaman Teraturnya PKL sehingga + melancarkan sirkulasi pedestrian Meningkatnya jumlah pembeli 0 Retribusi tidak meningkat -

Lampiran 3

Pedagang lama agar diberi prioritas dalam penentuan lokasi dan kepemilikan toko/ruko Pedagang lama diberi kejelasan tentang tukar guling dan keringanan biaya pembelian/ penyewaan toko/ruko baru Pedagang Kios Tertatanya lingkungan yang Pasar Jatayu bersih, tertib rapih sehingga aktivitas perdagangan menjadi nyaman. Meningkatnya keamanan Perbaikan instalasi listrik, air dan pemadam kebakaran Meningkatnya jumlah pembeli Retribusi tidak meningkat Pedagang lama agar diberi prioritas dalam penentuan lokasi dan kepemilikan kios Pedagang lama diberi keringanan biaya pembelian/penyewaan kios baru Pedagang Kaki Mendapatkan lahan untuk Lima berdagang kembali Keberadaannya diakui Meningkatnya jumlah pembeli Diperbolehkan bebas berjualan di mana saja Penataan lingkungan dan bantuan gerobak yang layak dari Pemkot/Investor Pengunjung Kawasan Arjuna dan Pasar Jatayu menjadi nyaman dan aman Kemudahan sirkulasi pengunjung Kemudahan mendapat fasilitas parkir Kemudahan mencapai angkutan umum Jalan tidak macet Harga barang tetap murah Pemberi Jasa Keberadaannya diakui Layanan/Calo Kepastian aktivitasnya dapat terus berlangsung Meningkatnya jumlah pelanggan Diperbolehkan bebas berusaha di mana saja Tokoh Penghuni lama kawasan menMasyarakat dapatkan prioritas utama untuk mendapatkan hunian atau fasilitas perdagangan baru Kejelasan tentang tukar guling tanah dan bangunan & sewa tanah

+ 0 + 0 0 5 5

0 + 0 0 + + + + + + 0 0 0 0 2 1 3 2 5 4

Lampiran 4

10

11

12

milik Pemda/negara Kejelasan tempat sementara pada saat pembangunan Meningkatnya kualitas lingkungan Tersedianya fasilitas parkir yang memadai, ruang terbuka hijau Camat Cicendo, Meningkatnya kualitas Lurah Arjuna, lingkungan Lurah Husein Ketertiban parkir dan PKL Sastranegara Warga diberi kesempatan menempati kawasan yang baru dengan fasilitas yang lebih baik Meningkatnya aktivitas komersial di kawasan Arjuna Dinas Tertampungnya semua pedagang Pengelolaan dalam kios/los Pasar Meningkatnya retribusi pasar Lingkungan pasar bersih, rapih, aman dan nyaman Dinas Angkutan umum tidak berhenti Perhubungan dan ngetem sembarangan Arus lalu lintas lancar Tidak adanya PKL yang berjualan di badan jalan Tersedianya halte/tempat pember hentian kendaraan umum Parkir kendaraan tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas Dinas Tata Kota Kawasan Arjuna perlu penataan dan perbaikan Peruntukan kawasan dipertahankan, walau diberi fungsi-fungsi baru Menampilkan tata ruang yang indah dan nyaman Dinas Bangunan Mempertahankan bangunan cagar budaya Menampilkan bangunan pasar yang estetis Menjaga kekuatan struktur bangunan pasar Menjaga agar hasil pembangunan sesuai dengan gambar rencana
Sumber : Hasil Analisis, 2007

0 + + + + 0 0 + 0 + + + + 4 + + + + + + + 4 + + 4 4 5 4 4 4 4 4

Keterangan:

Lampiran 5

Pentingnya stakeholder dalam Kesuksesan Proyek: U : Tidak Diketahui 1 : Tidak Penting 2 : Hanya Sedikit Penting 3 : Penting 4 : Sangat Penting 5 : Kritikal

Pengaruh Stakeholder : U : Tidak Diketahui 1 : Tidak Berpengaruh 2 : Hanya Sedikit Berpengaruh 3 : Berpengaruh 4 : Signifikan 5. Sangat Berpengaruh

Untuk mempermudah mengetahui stakeholder mana yang menjadi aktor kunci dalam kesuksesan rencana Penataan Terpadu Kawasan Arjuna maka matrik 2 diringkas dalam matrik 3 berikut:

MATRIK 3 PEMETAAN STAKEHOLDER KUNCI


AKTIVITAS YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP STAKEHOLDER PENGARUH TERHADAP STAKEHOLDER Tidak diketahui

Tidak Diketahui
U

Tidak Penting
1

Sedikit Penting
2

Penting
3

Sangat Penting
4

Kritikal
5

U 1 - Pemberi Jasa Service - Pemberi Jasa Layanan - Pengunjung - Tokoh Masyarakat -Camat& Lurah - Dinas Pasar - Dinas Per hubungan - Dinas Bangunan - Dinas Tata Kota - PKL

Tidak Berpengaruh Sedikit Berpengaruh Berpengaruh

2 3

Signifikan

Sangat Berpengaruh

- Pemilik & Penyewa Toko -Pedagang kios Pasar

Sumber : Hasil Analisis 2007

Lampiran 6

III.

Partisipasi Stakeholder pada Penataan Kawasan Tahap terakhir dalam pemetaan stakeholder adalah mengidentifikasi

keterlibatan masing-masing stakeholder dalam proses pembangunan berdasarkan kemampuannya. Partisipasi ini perlu dilakukan dengan alasan sebagai berikut: 1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek gagal. 2. Bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut.

Melihat betapa besar manfaat partisipasi dalam menentukan keberhasilan pembangunan maka hal ini harus dilakukan. Berikut ini hasil identifikasi keterlibatan tiap stakeholder dalam proses Penataan Terpadu Kawasan Arjuna:
MATRIK 4 FORMULASI STRATEGI PARTISIPASI STAKEHOLDER TAHAP DALAM PROSES PROYEK TIPE PARTISIPASI Kerjasama (Peningkatan Konsultasi (2 Arah) Kontrol Pengambil Keputusan) Dialog awal Pem Pembentukan kot ke pelaku lembaga khusus pasar (Identifikasi Penataan Terpadu Persoalan) Kawasan Arjuna sbd perwakilan stakeholder Dialog yang Penentuan prioritas ekstensif dengan perbaikan kawasan teknik PRA dan pasar oleh dengan semua Lembaga ini pelaku yang berdasarkan hasil terkait (mencari dialog solusi persoalan Kawasan Arjuna) Pedagang dan Lembaga Penataan Pemkot menilai Kawasan Arjuna + secara bertahap Investor kerja investor apa sesuai kesepakatan atau tidak

Pembagian Informasi (Satu Arah)

Kekuasaan Transfer Kontrol antara Pengambil dan SDA

Identifikasi Proyek

Persiapan Penilaian (Tahap Perencanaan)

Pemkot sosialisasi rencana penataan Kawasan Arjuna

Lembaga Penataan Kawasan Arjuna dan Investor

Implementasi, Supervisi dan Monitoring

Evaluasi

Pemkot sosialisasikan kepada masyarakat bagaimana cara turut serta dalam mengawasi proses penataan Kawasan Arjuna Pemkot sosialisasikan

Transfer kekuasaan pengambilan keputusan dari Pemkot ke Lembaga Penataan Kawasan Arjuna

Mengadakan Evaluasi proyek

Pemkot mengevaluasi

hasil

Masyarakat (LSM)

Umum diluar

Lampiran 7

proses proyek dan hasil evaluasi melalui video, internet & media masa
Sumber : Hasil Analisis 2007

bersama semua stakeholder

kerja Lembaga Penataan Terpadu Kawasan Arjuna

stakeholder mengevaluasi hasil kerja Pemkot dan Lembaga Penataan Terpadu Kawasan Arjuna

Dapat dilihat dari hasil analisa stakeholder bahwa pihak masyarakat dapat memberikan kontribusi berupa saran dan masukan bagi penataan kawasan dan dapat turut serta dalam pengawasan dan pelaksanaan pelestarian kawasan cagar budaya. Pemerintah dapat menjadi fasilitator dan penggerak dalam penataan kawasan, pemerintah dapat membentuk suatu tim atau lembaga sebagai koordinator penataan kawasan yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh investor/swasta. Pihak swasta/investor diberi peluang oleh Pemerintah Kota untuk turut serta menanamkan investasi pada penataan kawasan Arjuna dengan mengacu pada aturan teknis berupa kriteria perancangan yang dihasilkan dari studi ini.

Lampiran 8

You might also like