You are on page 1of 5

Kasus 5 Seorang mahasiswa berumur 18 tahun datang ke poliklinik unram dengan keluhan nyeri ulu hati yang dialami

sejak kemarin. Mahasiswa tersebut juga merasa mual muntah. Sejak kuliah dia memang sudah sering mengalami keluhan yang sama, namun beberapa hari terakhir keluhan memberat. Dari anamnesa dokter diketahui belakangan ini ia memang sangat sibuk dengan tugas kuliah sehingga merasa stress dan sering telat makan. Dokter memberikan obat berupa antasida yang dikombinasikan dengan simetikon, obat anti muntah dan H2 bloker.

Dr. Metha Riri Satriana SIP : SS-2008/VI/2011 Alamat rumah / Praktek : Jl. Sukses terus 17 Mataram

Mataram, 10 Juni 2013 R/ Magnesium Hidroksida tab 200 mg no. V Simetikon tab 20 mg S 3 dd tab I p.c. p.r.n. Paraf R/ Cimetidine tab 200 mg no. V S 4 dd tab I a.c. Paraf Nama : M Alamat : Umur : 18 tahun

a. Permasalahan
- nyeri ulu hati sampai berguling-guling - nyeri ulu hati disertai kembung, mual, muntah

- sehari sebelumnya, muntah bercampur darah hitam

Diagnosa: Dispepsia et causa suspect ulkus peptikum b. Tujuan terapi Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri ulu hati dan mual Untuk menghentikan muntah Mencegah kekambuhan Istirahat; diet yang baik dan sesuai

c. Daftar kelompok obat yang manjur sesuai tujuan terapi Terapi: Penetral asam lambung Penghambat muntah : Antacid : antiemetic ( Antagonis 5HT3)

Mencegah kekambuhan: AH2 Mengurangi atau menghentikan produksi asam lambung: Antacid, Proton Pump Inhibitor (PPI), Antagonis H2 Receptor. d. Penilaian kelompok obat yang manjur Kelompok obat Antasid menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan nyeri tukak peptik meninggikan pH sehingga akan menurunkan aktivitas pepsin. ES: terutama akibat penggunaan CI: dosis besar jangka lama: sindroma orang dengan susu alkali (hiperkalsemia, insufiensi kalsifikasi batu dan ginjal, payah ginjal), jantung. Efficacy Safety suitability

alkalosis, terbentuknya

osteomalasia, osteoporosis, antasid yang mengandung diare magnesium dan yang

menimbulkan mengandung

alumunium

menimbulkan konstipasi.

PPI

Menghambat pompa proton pada ES: mual, nyeri abdomen, konstipasi, Pengawasan membram sehingga apikal praktis sel parietal flatulensi dan diare. Meningkatkan pada ibu

menghambat resiko tumor karsinoid pada hewan hamil coba. trimester I

produksi asam lambung (>90%) Antagonis reseptor histamin H2 Struktur histamin, homolog kerjanya

dengan ES : diare, sakit kepala, mengantuk, CI: gangguan memblokir kelelahan, nyeri otot, gangguan ssp SSP,

efek histamin pada sel parietal dan konstipasi. Ginekomasti pada gangguan sehingga sel parietal tidak dapat pria dan galaktorea pada wanita pada hepar dirangsang untuk memproduksi penggunaan simetidin. asam lambung. gangguan ginjal dan

Obat Natrium bikarbonat tablet 500 mg

Efficacy Menetralkan

Safety asam ES:

Suitability

cost

(untuk mengobati Botol sistemik, 1000 tablet urine Rp.12.188 dan lokal

lambung dengan cepat alkalosis sistemik, asidosis karena daya larutnya edema, perforasi membuat lambung alkali,

yang tinggi

penggunaan pada pruritus)

KI: gangguan hati dan ginjal, penyakit jantung, kehamilan, hindari penggunaan jangka panjang Alumunium hidroksida Daya menetralkan asam ES: lambung lambat Eksresi Indikasi: megobati Untuk tukak

alumunium fosfat peptik, nefrolitiasis meningkat, menimbulkan sindrom fosfat dan absorben pada keracunan

deplesi KI: hipofosfatemia

fosfat, konstipasi, mual, muntah dan onstruksi usus. Magnesium Hidroksida Onset lebih lama dari Efek kalsium lebih karbonat cepat tapi Diare, samping KI: hipofosfatemia kelainan

dari neurologi,

alumunium

hidroksida, jantung,

dosis lebih besar dari alkaliuria. kalsium karbonat Kalsium karbonat tablet 500 mg onset cepat, masa Fenomena acid tinja KI: keras, ginjal Botol insufiensi 100 tablet Rp.5403

kerjanya lama, dan daya rebound, menetralkan tinggi asamnya menjadi

kerusakan ginjal, hiperkalsemia, alkalosis, milk

alkali sindrom

Cimetidine

Absorpsinya dari usus ES : baik ( lebih kurang 90 %), plasma t 1/2 nya
yaitu nyeri

jarang terjadi berupa otot, diare, pusing-

Dosis : Pengob atan : Sehari 3-4 kali @ 200 mg 400 Pencegahan mg :

pusing, dan reaksireaksi kulit. Cimetidin dapat melintasi plasenta

pendek yaitu hanya 2 jam, hanya dimetabolisme sulfoksida bersama dalam 25 hati %

Sehari 1 kali @ 400 mg , malam hari

maka sebaiknya tidak digunakan wanita menyusui. untuk hamil dan

menjadi dan

sisanya yang

tidak diubah dikeluarkan terutama melalui ginjal. P Pemberian obat bersama makanan efek yang karena dihambat memberikan lebih baik absorpsinya dan efeknya

bisa lebih lama.

You might also like