You are on page 1of 13

HISTORY OF CLINICAL TOXICOLOGY AND INTRODUCTION OF THE POISON CONTROL CENTER

CLINICAL TOXICOLOGY

KELOMPOK 1

Anggota Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sonia Suzma Azmi (10023173) Yudi Ardi M. (08023195) Veva Rahmayanti (11023010) Evi Taslimatu Laili (11023012) Nurhaniarti H.A. Kotae (11023013) Baiq Lenysia Puspita Anjani (11023014) Putri Daniswari (11023069) Halimah Azzahra (11023079)

Sejarah Toksikologi Klinik


Pada 600 SM, Odyssey karya Homer, menyarankan Ulysses, bahwa ia mengambil Galanthus nivalis, yaitu sebuah tanaman turunan cholinesterase inhibitor yang kemungkinan dapat melawan efek dari antikolinergik tanaman Datura stramonium (Plaitakis dan Duvoisin, 1983).

Galen (129-200 SM) menulis tiga buku yang disebut De Antidotis I, De Antidotis II, dan De Theriaca ad Pisonem yang menggambarkan perkembangan obat penawar umum dimana dikenal sebagai alexipharmic atau theriac oleh Raja Methridates VI Pontus yang tinggal 132-63 SM (Wax, 1997). Terdapat 36 atau lebih bahan tertelan setiap hari serta keracunan dari sengatan berbisa dan gigitan dari ular, laba-laba, dan kalajengking (Jarcho, 1972).

Penyempurnaan formulasi theriac (penangkal) didokumentasikan selama hampir 2000 tahun. Andromachus (sampai abad pertama) adalah seorang dokter Nero dan meningkatkan theriac yang mana Methridates memodifikasi rumus hingga mencangkup 73 bahan (Wax, 1997) William Heberden menulis Antitheriaka : An Essay on Mithridatium dan Theriaca tahun 1745 di mana ia memaparkan efektivitas produk ini (Jarcho, 1972). Meskipun diragukan, formulasi obat penawar ini terus digunakan selama dua milenium.

Salah satu tulisan awal tentang pencegahan penyerapan racun di gastrointestinal oleh Nicander (Mayor, 1934), induksi muntah dengan menelan sebuah agen emetik atau stimulasi mekanik hipofaring digambarkan sebagai metode untuk mencegah penyerapan racun. Tidak sampai tahun 1600-an penggunaan ipecacuanha untuk induksi emesis direkomendasikan oleh William Piso (Reid, 1970).

Pada peradaban Yunani dan Romawi awal, arang kayu digunakan untuk pengobatan penyakit seperti anthrax dan epilepsi (Cooney, 1995). Pada tahun 1800, di Perancis Bertrand menunjukkan penurunan kematian pada keracunan secara oral arsenik trioksida dengan antidot arang secara oral (Holt dan Holz, 1963).

Studi awal yang memeriksa keefektifan arang untuk pasien keracunan pada tahun 1948 oleh American Rand dokter (Holt dan Holz, 1963). Penggunaan superheated steam untuk meningkatkan kapasitas penyerapan pengobatan arang dilaporkan oleh Ostrejko (ilmuwan Rusia) pada tahun 1900 (Greensher et al., 1987). Pada tahun 1960, penggunaan arang aktif secara rutin direkomendasikan untuk pengobatan pasien keracunan dengan zat yang dianggap teradsorpsi ke arang.

Introduction of the Poison Control Center


Pusat informasi tentang keracunan dipimpin oleh Jay Arena, seorang dokter anak dari Universitas Duke. Pada 1939 ia menerbitkan serangkaian kasus yang terperinci mengenai hasil klinis dari 50 kasus keracunan alkali (Martin dan Arena, 1939). Pada 1940-an, beberapa komunitas Eropa mengembangkan pengobatan berbasis fasilitas rumah sakit untuk penanganan keracunan (Manoguerra dan Temple, 1984)

Pusat kontrol racun berkembang selama dua dekade berikutnya dan memuncak dengan jumlah 661 pusat kontrol racun pada tahun 1978 (Scherz dan Robertson, 1978). Beberapa negara memiliki lebih dari 20 pusat kontrol racun yang aktif pada saat yang sama, dan ada sedikit standardisasi. Melalui regionalisasi, konsolidasi dan sertifikasi, jumlah pusat pengendalian racun telah menurun secara signifikan menjadi 63 pusat pada tahun 2004 (IOM, 2004).

Anggota dari pusat kendali racun terdiri dari : direktur medis (toksikologi medis), administrator atau direktur, spesialis informasi racun, dan pendidik untuk program pencegahan keracunan. The American Board of subspecialties Medis menawarkan sertifikat subspesialisasi pada toksikologi medis untuk dokter yang berhasil menyelesaikan pemeriksaan sertifikasi, The American Board of Applied Toxicology (ABAT) menawarkan ujian sertifikasi untuk non dokter dan American Association of Poison Control Center (AAPCC) memberikan sertifikasi spesialis informasi racun yang biasanya untuk perawat atau apoteker.

Pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan oleh pusat pengendalian racun : informasi langsung untuk pengobatan pasien yang dibutuhkan informasi diagnostik dan pengobatan untuk perawatan kesehatan profesional pendidikan bagi petugas kesehatan kegiatan pencegahan racun melalui pendidikan publik.

Institute of Medicine menugaskan studi pencegahan racun dan layanan kontrol di Amerika Serikat. Laporan yang dihasilkan :
o Menegaskan perlunya pusat kontrol racun dan merekomendasikan beberapa perubahan dalam kepentingan keselamatan publik o Standardisasi & perbaikan proses termasuk pusat daerah untuk terus melayani penduduk, dana federal diberikan untuk menstabilkan inti fungsi masingmasing pusat o Integrasi pusat kontrol racun dengan lembaga kesehatan masyarakat di tingkat federal, negara bagian, dan tingkat lokal termasuk integrasi dengan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan untuk kimia dan kesiapan terorisme biologis (IOM, 2004).

You might also like