You are on page 1of 19

Perhitungan dosis obat

pendahuluan
Dosis : banyaknya suatu obat yg dapat diberikan atau digunakan pada seorang penderita baik obat dalam maupun obat luar

OBAT DALAM PRESKRIPSI DOKTER


Jenis obat atau bahan obat yang ditulis dalam preskripsi dokter 1. Bahan baku Penulisan nama bahan obat tsb.dalam resep menggunakan nama resmi dlm F.I atau sesuai nomenklatur Internasional (INN, nama generik) 2. Obat formula standart, artinya obat tsb. merupakan formula standart/baku dengan nama sesuai F.I atau buku resmi lain 3. Obat paten, obat jadi dengan nama dagang
Jumlah obat yg ditulis dlm resep dapat hanya : - tunggal atau obat pokok (remidium cardinale) - kombinasi beberapa obat pokok, dng atau tanpa obat penunjang (remidium ajuvan) dan bahan tambahan (remidium corrigensia atau remidium constituen)

DOSIS OBAT DALAM PRESKRIPSI DOKTER


- Dosis yg tertulis dlm resep merupakan jumlah obat yg diperlukan penderita (individual)agar obat memberikan efek yg diharapkan - Besarnya dosis setiap obat yg tercantum dlm literatur, merupakan dosis lazim utk memberikan efek terapi pada populasi
Faktor yg sering dipertimbangkan untuk menentukan dosis (individu) : sifat (fisika,kimia, toksisitas) obat bioavaibilitas obat dlm sediaan obat kondisi penyakit (kronis,akut) kondisi penderita (anak, lansia, obesitas,dll) cara pemberian obat (oral, rektal, parenteral)

CARA PERHITUNGAN DOSIS OBAT UNTUK ANAK


1. Individual dengan ukuran fisik

a. Berat badan (BB) anak


b. Luas permukaan tubuh (LPT) anak 2. Dihitung dari dosis dewasa

a. Umur anak (rumus Young, anak < 8th)


b. Berat badan anak (rumus Clark) c. Luas permukaan tubuh anak (rumus Craford-Terry- Rouke) d. Tabel ISO

CARA PERHITUNGAN DOSIS UNTUK ANAK


1. Secara individual dng menggunakan ukuran fisik anak a. Perhitungan dengan berat badan (BB) anak Contoh dosis amoxycillin 25mg/kgBB/hari, diberikan dlm dosis terbagi, 3-4 kali Dosis utk anak umur 2 th, BB 10 kg : 10 x 25 mg = 250 mg/hari, satu kali minum:(62,5- 83,3) mg b. Perhitungan dng LPT (Luas permukaan tubuh) anak Dosis pemeliharaan metotreksat 15 mg/mLPT/minggu Dosis anak umur 12 th LPT 1,2 m adalah 1,20 ------ x 15 mg = 10,4 mg 1,73

CARA PERHITUNGAN DOSIS UNTUK ANAK


2. Dihitung dari dosis dewasa a. Umur anak ( Rumus Young) untuk anak < 8 th n ------- x Dosis dewasa n = tahun n + 12 Rumus Dilling untuk anak > 8 th n ------- X Dosis dewasa n = tahun 20
CONTOH :

Dosis terapi (dewasa) Glyceryl guayacolat 100-200mg/kali 4 Dosis untuk anak 4 tahun : ------ x (100-200)mg = (25-50)mg 4 + 12 8 Dosis untuk anak > 8 tahun : ------- X (100-200)mg = (40-80)mg 20

CARA PERHITUNGAN DOSIS UNTUK ANAK B. Berat badan anak ( Rumus Clark) b ------ X Dosis dewasa b = BB anak 70 Anak umur 3 th, BB 14 kg, dosis glyceril guayacolat adalah 14 ------- x (100-200)mg = (20-40) mg 70

CARA PERHITUNGAN DOSIS UNTUK ANAK

C.LPT anak (Rumus Crawford-Terry-Rourke) t ---- X Dosis dewasa t = LPT anak 1,8
Anak umur 8 th, LPT 0,9 m, dosis glyceril guayacolat adalah 0,9 ------- x ( 100-200) mg = ( 25-50 )mg 1,8

CARA PERHITUNGAN DOSIS UNTUK ANAK D. Tabel ISO


Diketahui dari tabel ISO, anak umur 3 th, BB (15) kg dapat diberikan 33% dosis dewasa, maka dosis glyceril guayacolat :

33% x ( 100-200 )mg = ( 33-66 )mg

Kadang dlm pustaka dosis anak dng kriteria umur, sebagai contoh dosis cyproheptadin : - anak < 2th : tidak dianjurkan 2 6 th : 2 mg, 2 3 kali sehari,maksimal 12 mg/hari 7 14th : 4 mg, 2 3 kali / hari, maksimal 16 mh/hari Cara ini mengarah kegeneralisasi dosis , artinya anak umur 2 6 th dosisnya sama, hati-hati untuk obat yg mempunyai indeks terapi sempit

CONTOH CARA PERHITUNGAN DOSIS ANAK


Contoh: Surti ( 1th, 10 kg), berapa dosis chloramphenicol anak tsb

diket: dosis chloramphenicol:


anak : (50-100)mg/kgBB/hr,tiap 6jam

dewasa : (250-500)mg/kali, sehari 4 kali

Jawab: individual (BB)


dosis utk anak BB 10kg : (50-100)mg X 10 = (500-1000)mg/hr

per kalinya : (125-250) mg

CONTOH CARA PERHITUNGAN DOSIS ANAK


Berdasarkan perbandingan dosis dewasa 1. umur (Young) 1 ----- X (250-500) mg = (19,23 -38,46) mg/kali 1+12

2. BB (Clark) 10 ----- X (250-500) mg = (35,71 71,43) mg/kali 70 3. Tabel ISO 1th : (10kg) 25 % X (250-500) mg= (62,5 125)mg/kali

CARA PERHITUNGAN DOSIS PARENTERAL

SINGLE DOSE
Seorang pasien menderita asma bronkiale dan diberi aminofilin dengan dosis 200 mg secara i.v

Tersedia injeksi aminofilin ampul 10 ml, kandungannya 24 mg/ml


Berapa ml injeksi aminofilin diberikan pada pasien tersebut?

Jawab :
(200mg/240mg) X 10 ml = 8,3 ml

CARA PERHITUNGAN DOSIS PARENTERAL


MULTIPLE DOSE

Ana perlu diinjeksi ampisilin dengan dosis 200 mg. Tersedia injeksi ampisilin kemasan vial berisi 1 g/2ml
Berapa ml injeksi ampisilin yang diperlukan?

Jawab :
200mg/1000 mg X 2 ml = 0,4 ml.

CARA PERHITUNGAN DOSIS PARENTERAL


INFUS INTRAVENOSA Seorang bayi menderita H.influenza meningitis diberi infus 250 mg ampisilin Na dalam 100 ml Dekstrose 5% yang harus habis dalam waktu 4 jam. Bila penetes infus yang dipakai adalah 1 ml= 60 tetes, berapa kecepatan infus dalam 1 menit ?

Jawab :
1 ml = 60 tetes 100 ml = 100 x 60 tetes = 6000 tetes 4 jam = 4 x 60 menit = 240 menit 6000/240 = 25 tetes/menit

CARA PERHITUNGAN DOSIS PARENTERAL


Selama 24 jam setelah operasi, Anton (20 th) diinfus dengan dextrose 5% dalam 0,2% saline. Jumlah volume total infus yang diberikan selama 24 jam adalah 3 L. Bila 1 ml infus = 10 tetes, berapa kecepatan infus dalam 1 menit Jawab : 1 ml = 10 tetes 3 liter = 3000 x 10 tetes = 30.000 tetes

24 jam = 24 x 60 menit = 1440 menit


Jadi tiap menit = 30.000/1440 = 20,83 tetes 21 tetes

JADWAL PEMBERIAN OBAT


Jadwal pemberian obat meliputi : meliputi :- cara - waktu - frekwensi - lama pemberian 1.cara pemberian obat :oral. rektal, parenteral, topikal 2. Frekwensi pemberian obat : berapa kali sehari - farmakokinetik obat - BSO (retard, slow release aturan pakai) 3. Waktu pemberian obat : optimal, aman dan mudah diikuti penderita a.c : 0,5 1 jam sebelum makan d.c : absorpsi baik dengan adanya makanan p.c. : iritasi terhadap lambung

4. Lama pemberian obat :


Berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, spt pada pedoman pengobatan antara lain :

a) Pemberian antibiotika dalam waktu tertentu, utk menghindari resistensi


b) Pemberian obat simtomatik cukup diberikan bila gejala

muncul (p.r.n)
c) Penyakit kronis (mis. hipertensi, diabetes, asma) diperlukan pemberian terus menerus sepanjang hidupnya

Terima kasih

You might also like