You are on page 1of 19

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Kejar Paket C PKBM Sultan

Agung Kesambi Kota Cirebon Moh. Hamzah, Ismail


Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu adanya lingkungan yang kondusif, karena hal tersebut adalah salah satu faktor yang dapat membentuk sikap belajar siswa. Hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai ujian semester yang telah dicapai tidak terlepas dari dua faktor, yakni: faktor dari luar (eksternal) berasal dari factor lingkungan, meliputi lingkungan alam dan sosial, dan faktor instrumental yang meliputi kurikulum , pengajar, sarana dan fasilitas, serta administrasi. Sedangkan factor dari dalam diri siswa (internal) berasal dari factor fisiologis yang meliputi kondisi fisik, dan faktor psikologis yang meliputi bakat, minat, motivasi dan kemampuan kognitif siswa. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan satuan pendidikan non formal yang menyelenggarakan berbagai kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Salah satu pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah PKBM adalah Kelompok Belajar (Kejar) Paket C setara SMA. Dalam sekolah Paket, lingkungan belajar yang terbentuk berbeda dengan sekolah formal. Namun demikian, lingkungan belajar di Kejar Paket sudah dapat dikatakan memenuhi syarat untuk proses pembelajaran, sehingga pencapaian hasil belajar pun bisa maksimal. Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa Kejar Paket C PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon, serta untuk mengetahui seberapa besar lingkungan dan motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa Tahun Ajaran 2008/2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kejar Paket C PKBM Sultan Agung yang terbagi menjadi dua kelas. Sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Product and Service Solution). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tergolong rendah, ditunjukkan dengan nilai rata-rata 39,70 (di bawah nilai standar ketuntasan minimal). Lingkungan belajar di PKBM Sultan Agung tergolong rendah, berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS menunjukkan bahwa seluruh sub indikator lingkungan belajar dikategorikan rendah hanya suasana kelas yang termasuk kategori tinggi. Demikian juga dengan motivasi belajar siswa dikategorikan rendah, berdasarkan hasil analisis data seluruh sub indikator motivasi belajar dikategorikan rendah hanya tekun dan minat yang termasuk kategori tinggi. Sedangkan tentang lingkungan belajar dan motivasi belajar serta pengaruh keduanya terhadap hasil belajar, diperoleh nilai korelasi rxy sebesar 0,156 menunjukan adanya korelasi positif, namun korelasi tersebut diinterpretasikan sangat lemah atau bisa dianggap tidak ada korelasi. Melalui analisis data tersebut diperoleh lebih besar dengan nilai yang digunakan (yaitu = 0,05) atau 0,625 > 0,05, berarti Ho diterima. Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Kata Kunci : lingkungan belajar, motivasi belajar, hasil belajar matematika siswa.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk di bumi, karena manusia diberi akal pikiran yang berfungsi untuk memikirkan atau mempelajari materi-materi yang ada di alam semesta. Untuk mempelajari materi yang ada di alam ini atau untuk mengembangkan pola pikir manusia diperlukan adanya pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian, di dalam atau di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu kewajiban setiap manusia, terutama bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermoral dan
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

bermartabat untuk dapat mengukuhkan eksistensinya dalam menghadapi era globalisasi. Pendidikan merupakan modal dasar dalam membentuk pola pikir dan pengembangan intelektual, pendidikan juga merupakan sarana penerus nilai-nilai, gagasan dan penyempurnaan cara berpikir. Begitu pentingnya keberadaan pendidikan, sehingga pemerintah secara serius memperhatikan segala bentuk aktifitas yang dilakukan masyarakat. Salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam memperhatikan masalah pendidikan adalah diterbitkanlah Undang-Undang No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 yang di dalamnya mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan, kemudian direvisi dengan UU No. 20 tahun 2003 (Kurdie, Taqiyuddin, 2003:13). Dalam UU RI ini, pemerintah memperhatikan dan mensejajarkan semua bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah (formal) dan pendidikan yang bersifat kekeluargaan (infomal) dan kemasyarakatan (non formal) yang dikategorikan sebagai pendidikan luar sekolah (Kurdie, Taqiyuddin, 2003: 13). Istilah Pendidikan Luar Sekolah (PLS) didefinisikan sebagai setiap bentuk kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas dan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar (Joesoef, 2004:60). Jadi, dalam sistem PLS terkandung semua unsur yang diisyaratkan oleh suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang terdiri dari peserta didik, pendidik, waktu, materi dan tujuan. Hal ini menunjujukkan adanya pesamaan dengan sistem pendidikan sekolah (formal). Namun demikian, dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan lebih terbuka, tidak terikat, dan tidak terpusat. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan lingkungan belajar yang kemungkinan besar dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat motivasi belajar siswa (Oong Komar, 2006: 213) Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar selalu bekenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Proses dan hasil belajar dipengaruhi faktor-faktor internal individu baik yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksternal yakni lingkungan belajar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, ataupun masyarakat luas. Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang berada di luar diri seseorang yang berpengaruh tehadap proses belajar mengajar atau hasil belajar (E.P. Hutabarat, 1995:203). Salah satu faktor yang ada dalam diri setiap individu yang berpengaruh terhadap kondisi belajar adalah situasi afektif, selain ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi untuk belajar. Belajar perlu didukung motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah dan tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang telah direncanakan (Sukmadinata, 2004:163). Hubungannya dengan pelajaran matematika, hampir semua orang mengetahui bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap 102 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

sulit oleh sebagian atau bahkan seluruh siswa. Pandangan yang negatif terhadap matematika ini jelas akan menimbulkan motivasi belajar yang berbeda-beda. Ada yang merasa sulit lalu mempunyai motivasi yang tinggi karena ingin menguasainya, ataupun sebaliknya menjadi malas dan tidak mempunyai motivasi untuk mempelajarinya. Berdasarkan hasil studi latar belakang penulis melalui wawancara dengan staf pengajar bidang studi matematika di kelompok belajar (KEJAR) Paket C Pusat Kegiatan Belajar Menghajar (PKBM) Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon tentang kondisi lingkungan dan motivasi belajar siswa dan pengaruhnya terhadap hasil belajar diperoleh gambaran bahwa walaupun KEJAR Paket C merupakan satuan pendidikan non formal dan dalam proses pembelajarnnya sudah mendukung untuk pencapaian hasil belajar siswa yang maksimal, seperti guru yang berkompeten, sarana dan prasarana yang mencukupi, dan lain sebagainya. Namun motivasi belajar siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas kurang, hal ini terlihat dari semakin berkurangnya jumlah kehadiran siswa di kelas utamanya mata pelajaran matematika. Hal ini berujung kepada hasil ujian semester yang menunjukkan sebagian besar nilai mata pelajaran matematika di bawah rata-rata pencapaian hasil belajar maksimal. Dari permasalahan di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah lingkungan dan motivasi belajar dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. MATERI DAN METODA Sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target adalah keseluruhan siswa/ wajib belajar kelas X Kelompok Belajar Paket C setara SMA PKBM Sultan Agung tahun ajaran 2008/2009. Dengan jumlah populasi 90 siswa yang terdiri dari dua kelas dengan perincian kelas XA sebanyak 43 siswa dan kelas XB sebanyak 47 siswa . Menurut Suharsimi (2006: 131 ) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Banyak sampel dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:139): Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil 20-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana, tenaga, sempit luasnya wilayah penelitian dari setiap subyek. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti mengambil ancer-ancer 100% dari populasi yang berjumlah 90 siswa untuk dijadikan sampel. Namun demikian, ketika angket disebarkan jumlah kehadiran dari responden/sampel kurang dari 50% yakni sebanyak 41 siswa, sehingga sampel dalam penelitian ini hanya berjumlah 41 responden. Teknik Korelasional. Teknik ini digunakan untuk menganalisis suatu masalah diperlukan suatu analisis tertentu yang sesuai dengan masalah, masalah dalam penelitian ini adalah menguji ada tidaknya pengaruh lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar. Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut: Analisis
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 103

Deskriptif. Uji Normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat, Uji Homogenitas menggunakan uji F, Analisis regresi linear ganda. Uji hipotesis yakni menguji apakah terdapat pengaruh positif lingkungan belajar dan motivasi terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa (H 1). Adapun desain penelitian sebagai berikut :

HASIL Deskripsi Data Lingkungan belajar. Melalui perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh bahwa faktor yang lebih mempengaruhi terhadap proses belajar adalah faktor kondisi dan suasana ruang belajar dengan rata-rata skor 4,35778, setelah tata tertib dengan rata-rata 4,170 dan faktor keluarga dengan nilai rata-rata 4,04, serta faktor teman belajar dengan skor ratarata 3,9024 . Skor keseluruhan lingkungan belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Deskripsi Lingkungan Belajar
N Valid Missing 41 0 40.07 41.00 4.568 20.870 29 47

Mean Median Std. Deviation Variance Minimum Maximum

Berdasarkan tabel 1 tersebut, banyaknya subyek dalam penelitian adalah 41 siswa. Skor lingkungan belajar dengan nilai rata-rata (mean) = 40,07. Nilai tengah (median) = 41,00 yang menunjukkan sebagian dari sampel mendapat skor di atas 41 dan sebagian lagi di bawah 41 simpangan baku (standar deviasi) = 4,568 yang menunjukkan selisih atau simpangan dari masing-masing skor, dan variansinya= 20,870. Skor angket lingkungan belajar yang diperoleh dari penyebaran angket, nilai tertinggi = 47 terdapat 3 orang atau sebesar 7,3% dari sampel penelitian, sedangkan nilai terendah = 29 terdapat 1 orang atau sebesar 2,4% dari sampel penelitian. Skor angket yang berada di bawah nilai rata-rata sebanyak 15 siswa (36,6%), skor angket yang berada pada nilai rata-rata terdapat 5 orang (12,2%), dan skor angket diatas nilai rata-rata sebanyak 21 siswa (51,2%). Motivasi Belajar. Dengan melalui perhitungan dengan program SPSS, 104 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

diperoleh bahwa tingkat minat belajar siswa tinggi dengan nilai rata-rata 12,10, setelah rajin dengan nilai rata-rata 11,10. Skor keseluruhan dari motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Deskripsi Motivasi Belajar
N Valid Missing 41 0 52.27 52.00 6.682 44.651 39 66

Mean Median Std. Deviation Variance Minimum Maximum

Berdasarkan tabel 2 tersebut, banyaknya subyek dalam penelitian adalah 41 siswa. Skor motivasi belajar dengan nilai rata-rata (mean) = 52,27. Nilai tengah (median) = 52,00 yang menunjukkan sebagian dari sampel mendapat skor di atas 52,00 dan sebagian lagi di bawah 52,00 simpangan baku (standar deviasi = 6,682 yang menunjukkan selisih atau simpangan dari masing-masing skor, dan variansinya= 44,651. Skor angket motivasi belajar yang diperoleh dari penyebaran angket, nilai tertinggi = 66. terdapat 1 orang atau sebesar 2,4.% dari sampel penelitian, sedangkan nilai terendah = 39 terdapat 1 orang atau sebesar 2,4% dari sampel penelitian. Berdasarkan tabel frekuensi motivasi belajar, Skor angket yang berada di bawah nilai rata-rata sebanyak 19 siswa (46,3%), skor angket yang berada pada nilai rata-rata terdapat 6 oarang (9,8%), dan skor angket diatas nilai rata-rata sebanyak 15 siswa (43,9%). Sedangkan hasil analisis data dengan SPSS dari tiap sub indikator diperoleh bahwa seluruh sub indikator motivasi belajar dikategorikan rendah hanya hanya tekun dan minat yang termasuk kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa di kategorikan rendah. Hasil Belajar Matematika . Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Statistics Hasil Belajar Matematika Siswa
N Mean Median Std.Deviasi Varinace Minimum Maximum Valid Missing 41 0 39.6951 38.0000 8.25445 68.136 25.00 58.00

Berdasarkan tabel 3 tersebut, banyaknya subyek dalam penelitian adalah 41 siswa. Skor motivasi belajar dengan nilai rata-rata (mean) =39.6951 Nilai tengah (median) =38.00 yang menunjukkan sebagian dari sampel mendapat skor di atas 38.00 dan sebagian lagi di bawah 38.00 simpangan baku (standar deviasi =8.25445 yang menunjukkan selisih atau simpangan dari masing-masing data, dan variansinya= 68.136. Nilai hasil belajar yang diperoleh dari nilai Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) semester II
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 105

wajib belajar kelas X Kejar Paket C PKBM Sultan Agung Kota Cirebon tahun pelajaran 2008/2009, diperoleh nilai tertinggi =58,00 terdapat 1 orang atau sebesar 2,4% dari sampel penelitian, sedangkan nilai terendah = 25,00 terdapat 1 orang atau sebesar 2,4% dari sampel penelitian. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai prestasi hasil belajar yang diperoleh dari Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) tergolong rendah karena nilai rata-rata kelas tidak mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) yakni 60,00. Uji Normalitas. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor angket, kemudian diuji normalitas dengan uji chi square dan dibantu dengan program SPSS. Adapun hasilnya sebagai berikut: Tabel 4. Chi-Square Test
Hasil Belajar Matematika ChiSquare(a,b,c) df Asymp. Sig. 10.366 25 .996 Lingkunga n Belajar 25.585 13 .019 Motivasi Belajar 16.878 20 .661

Dari tabel 4 Chi-Square di atas dapat disimpulkan bahwa semua data skor dari variabel-variabel penelitian berdistribusi normal karena diperoleh nilai sig. dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 atau ( sig > 0,05). Uji Homogenitas. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor angket, kemudian diuji normalitas dengan uji chi square dan dibantu dengan program SPSS. Adapun hasilnya sebagai berikut Tabel 5. Test of Homogenity of Variances
Hasil Belajar Lingkungan Belajar Motivasi Belajar Levene Statistic .671(a) 1.079

df1 7 11

df2 27 20

Sig. .695 .423

Dari tabel di atas diperoleh nilai sig. dari variabel X1 dan X2 yang semuanya diatas nilai yakni 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data skor yang digunakan bersifat homogen. Uji Hipotesis. Dalam penelitian ini telah dilakukan tiga hipotesis, yang akan diuji dengan statistik inferensial melalui teknik regresi dan korelasi. Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan teknik analisis korelasi dan regresi sederhana, sedangkan hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan korelasi dan regresi ganda. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat pengaruh positif lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika. Dengan kata lain 106 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

semakin kondusif lingkungan belajar siswa, semakin tinggi pula hasil belajar matematika yang dicapai, dan sebaliknya. Secara statistik, hipotesis di atas dapat dirumuskan sebagai berikut : Ho : y1 = 0 dan H1 : y1 > 0 Tabel 6. Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 48.43 11.582 6 -.218 .287 Standardize d Coefficients Beta

Model 1 (Constan t) X1

t B 4.182

Sig. Std. Error .000 .452

-.121

-.759

Tabel 7. Model Summary(b)


R Square .015 Adjusted R Square -.011 Std. Error of the Estimate 8.29847

Model 1

R . 121(a)

Tabel 8. ANOVA(b)
Sum of Squares Regressio n Residual Total 39.717 2685.722 2725.439 Mean Square 39.717 68.865

Model 1

df 1 39 40

F .577

Sig. . 452(a )

Dari perhitungan melalui program SPSS tabel 6 di atas hasil analisis regresi linier sederhana antara variabel X1 dan variabel Y, diketahui bahwa nilai regresi b yang diperoleh adalah sebesar -0,218 dan nilai konstanta a sebesar 48.436. Dengan demikian persamaan regresi antara variabel lingkungan belajar dengan hasil belajar adalah : Y = 48,44 0,22X1. Untuk perhitungan korelasi sederhana terhadap pasangan data tersebut, berdasarkan tabel 7 diperoleh nilai rxy sebesar 0,121. Angka ini mengisyaratkan ada hubungan positif antara lingkungan belajar terhadap hasil belajar. Kemudian Dari tabel 8 ANOVA diperoleh nilai lebih besar pada tingkat yang digunakan ( yaitu 0,05) atau 0,452 > 0,05, sehingga berdasarkan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya berarti Ho diterima. Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Dengan kata lain semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi pula hasil belajar matematika yang dicapai. Secara statistik, hipotesis di atas dapat
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 107

dirumuskan sebagai berikut : Ho : y2 = 0 dan H1 : y2 > 0. Dari perhitungan dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 9. Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 48.04 10.334 0 -.160 .196 Standardize d Coefficients Beta

Model 1 (Constant) X2

T B 4.649

Sig. Std. Error .000 .421

-.129

-.814

Tabel 10. Model Summary(b)


Model 1 R . 129(a) R Square .017 Adjusted R Square -.009 Std. Error of the Estimate 8.289

Tabel 11. ANOVA(b) Sum of Squares Regression 45.524 Residual Total 2679.915 2725.439 1 39 40 Mean Squar e 45.52 4 68.71 6

Model 1

Df

F . 66 3

Sig. . 421(a)

Dari perhitungan melalui program SPSS tabel 9 di atas hasil analisis regresi linier sederhana antara variabel X2 dan variabel Y, diketahui bahwa nilai regresi b yang diperoleh adalah sebesar -0,160 dan nilai konstanta a sebesar 48.040. Dengan demikian persamaan regresi antara variabel lingkungan belajar dengan hasil belajar adalah : Y = 48,040 0,16X 2. Untuk perhitungan korelasi sederhana terhadap pasangan data tersebut, berdasarkan tabel 10 diperoleh nilai rxy sebesar 0,129. Angka ini mengisyaratkan ada hubungan positif antara lingkungan belajar terhadap hasil belajar. Kemudian dari tabel 11 ANOVA diperoleh nilai lebih besar pada tingkat yang digunakan ( yaitu 0,05) atau 0,421 > 0,05, sehingga Ho diterima. Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika. Hipotesis pertama yang diajukan adalah Terdapat pengaruh lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Matematika siswa. Secara statistik, hipotesis tersebut dapat dirumuskan sebagai 108 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

berikut: Ho : y12 = 0 dan H1 :

y12

>0

Tabel 12. Coefficients(a)


Unstandardized Coefficients Std. B Error 52.99 13.805 5 -.165 -.128 .302 .206 Standardize d Coefficients Beta

Model 1 (Constant ) X1 X2

t B 3.839

Sig. Std. Error .000 .587 .540

-.091 -.103

-.548 -.619

Tabel 13. Model Summary(b)


Model 1 R .156(a) R Square .024 Adjusted R Square -.027 Std. Error of the Estimate 8.36491

Tabel 14. ANOVA(b)


Model 1 Sum of Squares Regressio n Residual Total 66.515 2658.92 4 2725.43 9 df 2 38 40 Mean Square 33.258 69.972 F .475 Sig. . 625(a)

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda pada tabel 12 di atas dengan menggunakan program SPSS antara pasangan data lingkungan belajar (variabel X1) dan motivasi belajar ( variabel X2) secara bersamasama terhadap hasil belajar matematika (variabel Y), diketahui bahwa nilai regresi ganda b1 = -0,165 dan b2 = -0,128 dengan nilai konstanta a sebesar 52.995. Dengan demikian persamaan regresi antara variable lingkungan belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika adalah : Y = 52,995-0,165X1 -0,128X2 Pada tabel 13 Perhitungan korelasi ganda terhadap pasangan data variabel lingkungan belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan variabel hasil belajar (Y) diperoleh nilai korelasi rxy sebesar 0,156 menunjukan adanya korelasi positif, namun korelasi tersebut diinterpretasikan sangat lemah atau bisa dianggap tidak ada korelasi. Kemudian dari tabel 14 ANOVA diperoleh nilai lebih besar pada tingkat yang digunakan ( yaitu 0,05) atau 0,625 > 0,05, sehingga berdasarkan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, berarti Ho diterima. Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. PEMBAHASAN

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 109

Berdasarkan analisis data dengan memakai program SPSS diperoleh nilai sebesar 0,625 sehingga nilai lebih besar dari nilai yang digunakan ( 0,625 > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika di Kejar Paket C PKBM Sultan Agung. Hal tersebut menunjukkan Hasil penelitian bertentangan dengan pendapat Ngalim Purwanto (2004:107) mengikhtisarkan factor-faktor hasil belajar menjadi dua: factor dari luar diri siswa berasal dari factor lingkungan yang meliputi lingkungan alam dan social, dan factor instrumental yang meliputi kurikulum / bahan pelajaran, guru / pengajar, sarana dan fasilitas, serta administrasi / manajemen. Sedangkan factor dari dalam diri siswa berasal dari factor fisiologis yang meliputi kondisi fisik dan kondisi panca indera, dan factor psikologis yang meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Hasil belajar yang diukur adalah pengetahuan yang dimiliki siswa dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang ada (soal hitungan, analisis masalah), tinggi rendahnya hasil belajar menunjukkan sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah diberikan. Pada dasarnya tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui sejauh manakah lingkungan dan motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar di Kejar Paket C PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon. Berdasarkan analisis data penelitian melalui perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh data lingkungan belajar (variabel X1) dan motivasi belajar (variabel X2) serta hasil belajar (variabel Y). Kondisi lingkungan belajar di Kejar Paket C Setara SMA PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon dikategorikan rendah, berarti lingkungan belajar kurang kondusif untuk proses pembelajaran, berdasarkan hasil analisis data dari tiap sub indikator menunjukkan bahwa seluruh sub indikator lingkungan belajar dikategorikan rendah hanya suasana kelas yang termasuk kategori tinggi. Motivasi belajar siswa Kejar Paket C Setara SMA PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon dikategorikan rendah, berdasarkan hasil analisis data dari tiap sub indikator diperoleh bahwa seluruh sub indikator motivasi belajar dikategorikan rendah hanya hanya tekun dan minat yang termasuk kategori tinggi. Sedangkan untuk prestasi hasil belajar yang diambil dari hasil Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) diperoleh nilai rata-rata 39,70, menandakan prestasi hasil belajar tergolong rendah. Perhitungan korelasi ganda terhadap pasangan data variabel lingkungan belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) diperoleh nilai rxy sebesar 0,156. Angka ini mengisyaratkan bahwa ada hubungan positif lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Namun korelasi tersebut sangat lemah atau bisa dianggap tidak ada korelasi. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi rxy yang diperoleh signifikan atau tidak, dilakukan pengujian berdasarkan kriteria 110 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

penerimaan dan penolakan hipotesis. Berdasarkan perhitungan dengan SPSS diperoleh bahwa nilai sebesar 0,625 sehingga nilai lebih besar dari nilai yang digunakan (0,05) dengan demikian berdasarkan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika di Kejar Paket C PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon. Dari berbagai uraian-uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan belajar di Kejar Paket C Setara SMA PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon dikategorikan rendah, maksudnya lingkungan belajar kurang kondusif untuk proses pembelajaran, berdasarkan hasil analisis data dari tiap sub indikator menunjukkan bahwa seluruh sub indikator lingkungan belajar dikategorikan rendah karena nilai rata-rata dari setiap indikator tersebut lebih kecil dari nilai rata-rata variabel penelitian (mean varibel lingkungan belajar sebesar 4,209). Sedangkan untuk suasana kelas termasuk kategori tinggi. 2. Motivasi belajar siswa Kejar Paket C Setara SMA PKBM Sultan Agung Kesambi Kota Cirebon dikategorikan rendah, berdasarkan hasil analisis data dari tiap sub indikator diperoleh bahwa seluruh sub indikator motivasi belajar dikategorikan rendah, karena nilai rata-rata tiap sub indikator tesebut lebih rendah dari nilai rata-rata variabel motivasi belajar, yakni sebesar 3,691.Sedangkan sub indikator termasuk kategori tinggi hanya sub indikator tekun dan minat saja. 3. Berdasarkan analisis data lingkungan belajar dan motivasi belajar serta pengaruh keduanya terhadap hasil belajar, diperoleh nilai korelasi rxy sebesar 0,156 menunjukan adanya korelasi positif, namun korelasi tersebut sangat lemah atau bisa dianggap tidak ada korelasi. Melalui analisis data tersebut diperoleh lebih besar dengan nilai yang digunakan (yaitu = 0,05) atau 0,625 > 0,05, sehingga berdasarkan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, berarti Ho diterima. Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT Rineka Cipta. Ganda, Yahya. 2004. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasibuan, Moedjiono. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Hutabarat. 1995. Cara Belajar (Pedoman Praktis Untuk Belajar Secara Efisien Dan Efektif Bagi Yang Belajar Di Perguruan Tinggi). Jakarta: Gunung Mulia. Komar, Oong. 2006. Filsafat Pendidikan Non Formal. Bandung: Pustaka
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 111

Setia. Makmun, Abin Syamsudin. 2002. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moekijat. 2002. Dasar-Dasar Motivasi. Bandung: Pionir Jaya. Mugis, Abdul. 2008. Hubungan Kecerdasan Emosinal Dengan Prestasi Belajar Matematika. (Skripsi) Muhidin, Sambas Ali Dkk. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: GC Pustaka Setia. Mulyono, Abdul. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nurulyasin, Binu. 2009. Pengaruh Lingkungan Social Dan Non Social Pondok Pesantren Husnul Khotimah Jalaksana Kuningan. (Skripsi) Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rus Effendi. 1991. Pengantar Kepada Guru Membantu Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tursito. Santoso, Purbayu Budi dan Ashari. Analisis Statistik dengan Microsft Excel & SPSS.Yogyakarta: Andi. Solhat. 2006. Pengaruh Minat Dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika. (Skripsi) Subana Dan Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, Juju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suherman, Erman Dan Sukjaya. 2003. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Wijaya Kusumah. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sutikno, M. Sobri. 2008. Belajar Dan Pembelajaran: Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil. Bandung: Prospect. Syueb, Kurdie Dan Taqiyuddin. 2002. Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: STAIN Cirebon Press. Tim Penyusun. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon: STAIN Cirebon Press Uzer, Usman Dkk. 1997. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar . Bandung: Rosdakarya. Wahidin Dkk. 2008. Modul Pendidikan Dan Pelatihan Komputer . Cirebon: STAIN Press. Yamin, Martinis. 2004. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press

112 |

EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 101 - 112

http://pepak.sabda.org./pustaka/020021/

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

http://smpitadzkia.multiply.com/journal/item/8

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

doc_view&gid=24&itemid=64

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

http://www.google.co.id/search? q=proses+pembelajaran+pendidikan+luar+sekolah&ie=utf8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-aang

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

http://www.ut.ac.id/html/strategi-bjj/gaya2.htm

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

http://www.pkbm.blogspot.com

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2009/04/pengaruh-motivasi-metodepembelajaran.html.

Pengaruh Lingkungan dan Motivasi . (Moh.Hamzah dan Ismail)

| 101

You might also like