You are on page 1of 18

ASIDOSIS METABOLIK

OLEH : WIWIK FIRLIANA 030.00.320

Pendahuluan
GAngguan keseimbangan asam basa terjadi bila mekanisme homeostatis tubuh tidak dapat mempertahankan PH dalam batas normal

Ph Ph

: Asidemia,Proses:asidosis : Alkalemia,Proses:alkalosis

Gangguan HCO3: metabolik Gangguan PCO2: Respiratorik

GAngguan Asam basa:


Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Alkalosis metabolik Alkalosis respiratorik

DEFINISI
Asidosis Metabolik keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar HCO3

ETIOLOGI
PENUMPUKAN ASAM makan asam >> (aspirin) ketoasidosis diabetik gagal ginjal starvation hipoxia jaringan
-

KEHILANGAN HCO3 Diare

KETIDAKMAMPUAN GINJAL UNTUK MENGELUARKAN ASAM

PATOFISIOLOGI
Kadar garam B+ HCO3- pd keseimbangan Henderson-Hasselbalch Pe timbul karena garam B+HCO3 digunakan u/ menanggulangi kelebihan asam-asam organik produk metabolisme jaringan tubuh C/: asam laktat, asam piruvat, asam asetoasetat, beta-OH butirat.

Reaksi : +HCO3- + H+ B+ + H2C03 Kandungan garam bikarbonat me , kandungan asam karbonat me Diperlukan ketiga sistem kompensasi tubuh: Sistem dapar H2CO3 melepaskan H+ ke sistem dapar lainnya dan diharapkan kandungan garam bikarbonat lebih ditingkatkan. Sistem respirasi H2CO3 me berarti pe pCO2, pusat pernafasan di hipotalamus dirangsang, hiperventilasi, diharapkan membantu penurunan kadar asam bikarbonat

Sistem ekskresi ginjal Ginjal me kandungan garam bikarbonat secara retensi kation Na+ di tubuli proksimal dan distal. Akibatnya kandungan garam bikarbonat me .

Usaha ketiga sistem kompensasi diharapkan perbandingan Henderson Hasselbalch kembali 7.37.5. Keadaan yang tidak dapat dikompensasi, dinamakan asidosis metabolik tidak terkompensasi. Bila usaha kompensasi berhasil, dinamakan adisosis metabolik terkompensasi. Pada keadaan asidosis metabolik terkompensasi, walau pH normal namun kandungan mutlak, baik garam bikarbonat maupun asam karbonat, tidak normal.

Laboratory values in uncompensated and Compensated Metabolic Acidosis HCO3 pH PCO2 Uncompensated Decreased Decreased Normal Partially compensated Decreased Decreased but Decreased moving toward N fully compensated Decreased Normal Decreased

GEJALA
Umumnya asimptomatik Mual Muntah Fatigue Pernafasan cepat & dalam (pernafasan Kussmaul) Bila asidosis semakin memburuk TD ,syok, koma dan kematian.

DIAGNOSIS
Anamnesis PX fisik PX penunjang : Hasil pemeriksaan analisis gas darah arteri Kadar gula darah Urinalisa Ureum kreatinin Elektrolit darah

TERAPI
MENGATASI PENYAKIT PRIMER ( Diabetes Melitus, hipoksemia, syok )

ME

KADAR HCO3 PLASMA memberikan bikarbonat, atau anion organik C/ sitrat, laktat, glukonat atau asetat.

Sebagai patokan pemberian HCO3 dipakai klasifikasi sebagai berikut : Pada asidosis anorganik akut : asidosis yg terjadi cepat karena terbentuknya anion anorganik yg cepat
C/ pada diare masif pemberian HCO3- dimulai lebih dini yaitu pada kadar HCO3- plasma di bawah 15 mmol/liter & dipertahankan sekitar 15 mmol/liter.

Pada asidosis anorganik kronik C/ pd payah ginjal & asidosis tubulus ginjal, kadar HCO3 dipertahankan antara 20 -24 mmol/liter. Bila kadar bikarbonat terlalu rendah maka koreksi diberikan dengan lambat Pada asidosis organik C/ pd ketoasidosis & asidosis laktat, pemberian HCO3 ditunda sampai pH dibawah 7,0 dan pengobatan dihentikan bila kadar bikarbonat plasma mecapai 10-12 mmol/liter

Atau dapat juga dihitung dengan rumus: - BB x BE x 0,6 = pada neonatus - BB x BE x 0,3 = pada anak
Setengah dari dosis yg dihitung dapat diberikan segera & sisanya diberikan 1 2 jam berikutnya.

PROGNOSIS
Tergantung dari penyebab penyakit primer Kemampuan untuk mengobati dan menangani dengan tepat dan benar.

You might also like