You are on page 1of 16

ETIKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang masalah Akhir - akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang

perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar. Tumbuhnya perusahaan - perusahaan besar berupa grup - grup bisnis raksasa yang memproduksi barang dan jasa melalui anak - anak perusahaannya yang menguasai pangsa pasar yang secara luas menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat banyak, khususnya pengusaha menengah ke bawah. Kekhawatiran tersebut menimbulkan kecurigaan telah terjadinya suatu perbuatan tidak wajar dalam pengelolaan bisnis mereka dan berdampak sangat merugikan perusahaan lain. Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang berlaku. Demikian pula sering terjadi perbuatan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pihak birokrat dalam mendukung usaha bisnis pengusaha besar atau pengusaha keluarga pejabat. Peluang - peluang yang diberikan pemerintah pada masa orde baru telah memberi kesempatan pada usaha - usaha tertentu untuk melakukan penguasaan pangsa pasar secara tidak wajar. Keadaan tersebut didukung oleh orientasi bisnis yang tidak hanya pada produk dan kosumen tetapi lebih menekankan pada JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

persaingan, sehingga etika bisnis tidak lagi diperhatikan dan akhirnya telah menjadi praktek monopoli, persengkongkolan dan sebagainya. Akhir - akhir ini pelanggaran etika bisnis dan persaingan tidak sehat dalam upaya penguasaan pangsa pasar terasa semakin memberatkan para pengusaha menengah kebawah yang kurang memiliki kemampuan bersaing karena perusahaan besar telah mulai merambah untuk menguasai bisnis dari hulu ke hilir. Dalam sistem perekonomian pasar bebas, perusahaan diarahkan untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, sejalan dengan prinsip efisiensi. Namun, dalam mencapai tujuan tersebut pelaku bisnis kerap menghalalkan berbagai cara tanpa peduli apakah tindakannya melanggar etika dalam berbisnis atau tidak. Oleh karena itu, penulis mengambil tema etika bisnis untuk dapat dikaji lebih jauh, sampai dimana penerapan etika etika dalam kegiatan bisnis perusahaan saat ini.

1.2

Ruang lingkup kajian Setelah mempelajari latar belakang masalah sebelumnya, timbul pertanyaan

sebenarnya kasus seperti apa yang dikatakan melanggar etika bisnis ? Serta bentuk pertanggungjawaban apakah yang seharusnya dilakukan atas pelanggaran etika bisnis tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis akan mengangkat beberapa kasus pelanggaran etika bisnis beserta solusi akibat pelanggaran yang telah terjadi.

1.3

Tujuan 1. Mahasiswa menjadi lebih kritis terhadap berbagai kasus pelanggaran etika bisnis dalam kehidupan sosial.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

2. Mahasiswa mengetahui etika bisnis yang baik, serta mampu berperan aktif dalam pencarian solusi sederhana sekalipun. 3. Mahasiswa memahami hak dan kewajiban sebagai pelaku bisnis, baik sebagai konsumen maupun karyawan, sebagai bekal di masa datang.

1.4

Metoda pengumpulan data Studi pustaka Pada pembuatan makalah ini, penulis berusaha mencari bahasan yang

berhubungan dengan etika bisnis. Bahasan tersebut diantaranya penulis dapatkan dari media elektronik internet mengenai kasus pelanggaran etika bisnis, serta referensi dari buku sumber karya Jansen Sinamo dengan judul Etos Kerja dalam Bisnis.

1.5

Sistematika penulisan Makalah ini terdiri dari beberapa bab, masing masing bab membahas

masalah secara khusus, namun masih berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Pembahasan dalam masing masing bab dilakukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman lebih mendalam terhadap tema bab bersangkutan dengan lebih terperinci, sehingga tujuan pembahasan tiap bab dapat tercapai. Sistematika laporan selengkapnya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup kajian, tujuan dari kajian yang dilakukan serta metode pengumpulan data sehingga didapat gambaran awal yang cukup jelas mengenai tujuan dan isi penulisan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

BAB II PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas terlebih dahulu landasan teori yang berkaitan dengan etika bisnis. Selanjutnya, beberapa kasus pelanggaran etika bisnis akan diangkat untuk dikaji lebih jauh permasalahannya.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan secara khusus dari kasus pelanggaran etika bisnis yang diangkat, serta kesimpulan umum dari makalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, serta saran saran yang membangun.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Landasan teori Secara sederhana, yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara cara untuk

melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika itu sendiri merupakan dasar moral, yaitu nilai - nilai mengenai apa yang baik dan buruk serta berhubungan dengan hak dan kewajiban moral. Dalam etika bisnis berlaku prinsip - prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Prinsip yang dimaksud adalah : 1. Prinsip otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak

berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. 2. Prinsip kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan

kejujuran, karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis ( misalnya, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain lain ). 3. Prinsip keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan

yang sesuai dengan haknya masing - masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya. 4. Prinsip saling mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling

menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

5.

Prinsip integritas moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana

para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Seorang pria yang kini dikenal sebagai guru etos Indonesia menuturkan Etos merupakan kata yang sangat populer dan banyak dikenal oleh siapapun juga, namun sayangnya lebih banyak lagi yang canggung melakukannya. Status suatu kelompok sosial ataupun masyarakat akan sangat bernilai bila tiap tiap individu lebih mengenal dan menjadikan etos bagian dari keseharian kita ( Jansen Sinamo, 2009 ). Kesuksesan suatu kelompok sosial ataupun masyarakat didasarkan pada etos. Etos kerja telah menjadi hot topic didalam maupun diluar negeri, karena semakin disadari perannya yang sangat sentral dalam kinerja sebuah organisasi. Untuk meraih sukses memang perlu memiliki etos kerja yang benar agar sukses yang diraih tidak bersifat semu. Berikut 8 etos kerja profesional yang mampu menginspirasi dan memotivasi para profesional, antara lain : 1. Kerja adalah rahmat, Yaitu kita harus mampu bekerja tulus penuh rasa syukur. 2. Kerja adalah amanah, Yaitu kita harus mampu bekerja benar penuh tanggung jawab. 3. Kerja adalah panggilan, Yaitu kita harus mampu bekerja tuntas penuh integritas. 4. Kerja adalah aktualisasi, Yaitu kita harus mampu bekerja keras penuh semangat . 5. Kerja adalah ibadah, Yaitu kita harus mampu bekerja serius penuh kecintaan. 6. Kerja adalah seni, Yaitu kita harus mampu bekerja cerdas penuh kreativitas. JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 6

ETIKA

7.

Kerja adalah kehormatan, Yaitu kita harus mampu bekerja tekun penuh keunggulan.

8.

Kerja adalah pelayanan. Yaitu kita harus mampu bekerja sempurna penuh kerendahan hati . Penerapan etika bisnis sangat penting terutama dalam menghadapi era pasar

bebas dimana perusahaan - perusahaan harus dapat bersaing berhadapan dengan kekuatan perusahaan asing. Perusahaan asing ini biasanya memiliki kekuatan yang lebih terutama mengenai bidang SDM, manajemen, modal dan teknologi. Ada mitos bahwa bisnis dan moral tidak ada hubungan. Bisnis tidak dapat dinilai dengan nilai etika karena kegiatan pelaku bisnis, adalah melakukan sebaik mungkin kegiatan untuk memperoleh keuntungan. Sehingga yang menjadi pusat pemikiran mereka adalah bagaimana memproduksi, memasarkan atau membeli barang dengan memperoleh keuntungan sebesar - besarnya. Perilaku bisnis sebagai suatu bentuk persaingan akan berusaha dengan berbagai bentuk cara dan pemanfaatan peluang untuk memperoleh keuntungan. Apa yang diungkapkan diatas adalah tidak benar, karena dalam bisnis yang dipertaruhkan bukan hanya uang dan barang saja melainkan juga diri dan nama baik perusahaan serta nasib masyarakat sebagai konsumen. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu - rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain. Masalah pelanggaran etika sering muncul antara lain, seperti dalam hal mendapatkan ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk, pembayaran pajak, pembagian keuntungan, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan tenaga professional, blow-up proposal proyek, penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan, persengkokolan, mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh dibawah standar, insider traiding JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 7

ETIKA

dan sebagainya. Ketidaketisan perilaku berbisnis dapat dilihat hasilnya, apabila merusak atau merugikan pihak lain. Biasanya faktor keuntungan merupakan hal yang mendorong terjadinya perilaku tidak etis dalam berbisnis.

2.2

Contoh kasus pelanggaran etika bisnis 2.2.1 Kasus pemecatan karyawan Indosiar secara sepihak Puluhan karyawan PT Indosiar Visual Mandiri, Kamis 11 maret 2010 kembali berdemonstrasi dengan cara memblokade pintu masuk kantor Indosiar di Jalan Damai nomor 11, Daan Mogot Raya, Jakarta Barat. Bukan cuma itu, demonstran juga membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang mewakili perasaan mereka. Dalam unjuk rasa tersebut, demonstran memprotes manajemen Indosiar yang memecat mereka secara sepihak. Para karyawan yang memblokade Jalan Damai pun mengakibatkan Jalan Daan Mogot Raya macet total. Menurut Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan, pihak manajemen tidak adil dan pilih kasih dalam hal pemecatan. Karena itu, karyawan yang telantar berdemo menuntut keadilan. Selain itu, demonstran juga menuntut pembayaran upah yang belum dibayarkan perusahaan. Hingga tulisan ini disusun, manajemen Indosiar belum memberikan keterangan terkait kasus ini. Pendapat : Dalam hal ini Indosiar telah melanggar UU no. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Disebutkan bahwa : Pasal 1 Dalam undang undang ini yang dimaksud dengan :

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ETIKA

Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja / buruh dan pengusaha. Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam Pasal 150 tentang PHK, yaitu : Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang undang ini meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha yang

berbadan hukum atau tidak, milik perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara, maupun usaha usaha sosial dan usaha usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

2.2.2

Kasus pelanggaran etika bisnis oleh produk HIT Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah

untuk menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT. Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu propoxur dan diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. Obat anti nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A ( jenis semprot ) dan HIT 17 L ( cair isi ulang ). Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan larangan penggunaan diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004 ( sumber : Republika Online ). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa pemerintah tidak sungguh - sungguh berusaha melindungi masyarakat umum JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 9

ETIKA

sebagai konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang berbahaya bagi konsumen tanpa inspeksi pemerintah. Pendapat : Jika dilihat menurut UUD, PT. Megarsari Makmur selaku produsen HIT sudah melanggar beberapa pasal, yaitu : 1. Pasal 4, hak konsumen adalah : Ayat 1 : hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan / atau jasa Ayat 3 : hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan / atau jasa 2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah : Ayat 2 : memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur

mengenai kondisi dan jaminan barang dan / atau jasa, serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan 3. Pasal 8 Ayat 1 : pelaku usaha dilarang memproduksi dan / atau

memperdagangkan barang dan / atau jasa yang : tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang undangan Ayat 4 : pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat ( 1 )

dan ayat ( 2 ) dilarang memperdagangkan barang dan / atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran 4. Pasal 19 Ayat 1 : pelaku usaha bertanggungjawab memberikan ganti rugi

atas kerusakan, pencemaran dan / atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan / atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 10

ETIKA

Ayat 2

: ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dapat

berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan / atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan / atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku Ayat 3 : pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

( tujuh ) hari setelah tanggal transaksi

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

11

ETIKA

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1

Kesimpulan dan saran secara khusus 3.1.1 A. Kasus 1 : Pemecatan karyawan Indosiar secara sepihak Kesimpulan Puluhan karyawan PT Indosiar Visual Mandiri, Kamis 11 maret 2010 kembali berdemonstrasi memprotes manajemen Indosiar yang memecat mereka secara sepihak. Menurut Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan, pihak manajemen tidak adil dan pilih kasih dalam hal pemecatan. Sesuai Pasal 1 UU no. 13/2003, pemutusan hubungan kerja merupakan kesepakatan dua belah pihak yang sejak awal telah disepakati dalam kontrak kerja / PKWT. Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja / buruh, yang hanya dapat berakhir apabila waktu yang ditentukan berakhir masanya, atau pekerja telah meninggal dunia. Dalam hal ini, Indosiar telah melanggar etika bisnis dari sudut pandang hukum.

B.

Saran Dalam pemutusan hubungan kerja, ada baiknya jika suatu perusahaan

memberikan

kebijakan

berupa

pesangon

dan

membayar

seluruh

kewajibannya dalam hal membayar upah karyawannya, yang merupakan hak mutlak yang harus mereka terima. Pemberian pesangon tersebut telah ditetapkan pemerintah dalam Pasal 156, yaitu :

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

12

ETIKA

( 1 ) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan / atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima. ( 2 ) Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud ayat ( 1 )

3.1.2 A.

Kasus 2 : Pelanggaran etika bisnis oleh produk HIT Kesimpulan Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT

yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu propoxur dan diklorvos. 2 zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. Meskipun demikian, PT. Megarsari selaku produsen tetap

meluncurkan produk mereka, walaupun produk HIT tersebut tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.

B.

Saran Sesuai beberapa pasal hukum yang telah dijelaskan sebelumnya,

saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : PT. Megarsari memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat zat berbahaya di dalam produk mereka. PT. Megarsari memberi indikasi penggunaan pada produk mereka, dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi. JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 13

ETIKA

PT. Megarsari menarik produk HIT dari peredaran agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

PT. Megarsari memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah merugikan para konsumen.

3.2

Kesimpulan dan saran secara umum 3.2.1 Kesimpulan Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang - orang yang ada di dalam organisasi. Mengapa bisnis harus berlaku etis ? Sebenarnya sama dengan bertanya mengapa manusia pada umumnya harus berlaku etis. Bisnis disini hanya merupakan suatu bidang khusus dari kondisi manusia yang umum. Jawaban dari pertanyaan tersebut, yaitu : Tuhan melalui agama / kepercayaan yang dianut, diharapkan setiap pebisnis akan dibimbing oleh iman kepercayaannya, dan menjadi tugas agama mengajak para pemeluknya untuk tetap berpegang pada motivasi moral. Kontrak sosial, umat manusia seolah - olah pernah mengadakan kontrak yang mewajibkan setiap anggotanya untuk berpegang pada norma - norma moral, dan kontrak ini mengikat kita sebagai manusia, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa melepaskan diri daripadanya. Keutamaan, menurut Plato dan Aristoteles, manusia harus melakukan yang baik, justru karena hal itu baik. Yang baik

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

14

ETIKA

mempunyai nilai intrinsik, artinya, yang baik adalah baik karena dirinya sendiri. Manusia yang berlaku etis adalah baik begitu saja, baik secara menyeluruh, bukan menurut aspek tertentu saja. Karena itu, tindakan perusahaan dalam menjalankan bisnis berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia,

individu - individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral.

3.2.2

Saran Saran yang ingin disampaikan penulis berkaitan dengan tema

makalah ini ditujukan tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga kepada pemerintah dan masyarakat luas, diantaranya : Orangtua harus menjadi model panutan dengan memberikan contoh baik tentang perilaku berbisnis kepada anak sejak dini, sehingga kelak mereka akan menjadi pekerja atau pengusaha yang mengerti betul arti penting etika bisnis. Mengubah persepsi masyarakat bahwa etika bisnis hanya perlu diajarkan kepada mahasiswa program manajemen dan bisnis sebagai lulusan pengusaha. Persepsi demikian tentu tidak tepat. Lulusan dari jurusan / program studi nonbisnis yang mungkin JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15

ETIKA

diarahkan untuk menjadi pegawai tentu harus memahami etika bisnis. Pada program pendidikan manajemen dan bisnis, etika bisnis diajarkan sebagai mata kuliah tersendiri dan tidak terintegrasi dengan pembelajaran mata kuliah lain. Pengajaran sebaiknya disertai penggunaan studi kasus disertai kejelasan pemecahan masalahnya. Pemerintah sebagai regulator pasar turut berperan mengawasi praktek negativ para pelaku ekonomi. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari hari maka nilai nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi, yakni dengan cara : menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik ( code of conduct ), memperkuat sistem pengawasan dan

menyelenggarakan pelatihan ( training ) untuk karyawan secara terus menerus.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

16

You might also like