You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam UU sisdiknas No 20 tahun 2003 dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum diambil dari istilah kata curir dan curere dalam bahasa yunani yang artinya tempat berpacu atau lintasan. Untuk melihat apakah kurikulum itu baik atau buruk diperlukan evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk memonitoring rencana, pelaksanaan, dan hasil dari kurikulum. Evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah kurikulum tersebut perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru. Evaluasi juga berperan untuk menyesuaikan kurikulum yang berlaku dengan perkembangan peradaban dimasyarakat. Michael Scriven adalah seorang pakar filsafat ilmu pengetahuan yang telah banyak menyumbangkan gagasannya kepada profesi evaluasi. Ia mengkritisi konseptualisasi evaluasi klasik dan modern. Ia mengkritisi terhadap ideology-ideologi evaluasi yang memfokuskan pada tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengembang kurikulum, bukan memfokuskan pada pencapaian tujuan konsumen. Salah satu model evalusi yang dikemukakan oleh Michael Scriven adalah evaluasi bebas tujuan (Goal Free Evaluation). Evaluasi ini sebagai tandingan dari evaluasi berdasarkan tujuan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu: 1. Apa itu model evaluasi kurikulum goal free evaluation? 2. Bagaimana karakteristik model evaluasi kurikulum goal free evaluation? 3. Apa kegunaan model evaluasi kurikulum goal free evaluation? 4. Bagaimana langkah-langkah penerapan model evaluasi kurikulum goal free evaluation? 5. Apa kelebihan dan kekurangan model evaluasi kurikulum goal free evaluation? 6. Seperti apa Contoh penerapan model evaluasi kurikulum goal free evaluation?

C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memahami hakikat model evaluasi kurikulum goal free evaluation. 2. Mengerti karakteristik model evaluasi kurikulum goal free evaluation. 3. Memahami kegunaan model evaluasi kurikulum goal free evaluation. 4. Memahami langkah-langkah penerapan model evaluasi kurikulum goal free evaluation. 5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model evaluasi kurikulum goal free evaluation. 6. Mengetahui contoh penerapan model evaluasi kurikulum goal free evaluation sehingga dapat mengerti implementasi evaluasi kurikulum goal free evaluation.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Goal Free Evaluation Model Model kurikulum Goal Free Evaluation disebut juga model kurikulum bebas tujuan. Dalam Goal Free Evaluation, Scriven mengemukakan bahwa dalam melaksanakan evaluasi program evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program. Yang perlu diperhatikan dalam program tersebut adalah bagaimana kerjanya (kinerja) suatu program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi

(pengaruh) baik hal-hal yang positif (yaitu hal yang diharapkan) maupun halhal yang negatif (yang tidak diharapkan). Evaluasi ini juga membandingkan antara hasil yang dicapai dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk program tersebut. Tujuan program tidak perlu diperhatikan karena kemungkinan evaluator terlalu rinci mengamati tiap-tiap tujuan khusus. Jika masing-masing tujuan khusus tercapai, artinya terpenuhi dalam penampilan tetapi evaluator lupa memperhatikan sejauh mana masing-masing penampilan tersebut mendukung penampilan terakhir yang diharapkan oleh tujuan umum maka akibatnya jumlah penampilan khusus ini tidak banyak bermanfaat. Dapat disimpulkan bahwa, dalam model ini bukan berarti lepas dari tujuan tetapi hanya lepas dari tujuan khusus. Model ini hanya mempertimbangkan tujuan umum yang akan dicapai oleh program, bukan secara rinci perkomponen yang ada. Scriven menekankan bahwa evaluasi itu adalah interpretasi Judgement ataupun explanation dan evaluator yang merupakan pengambil keputusan dan sekaligus penyedia informasi. Dengan demikian ia

membedakan antara "Goal of evaluation dan role of evaluation". Evaluasi model goal free, focus pada adanya perubahan perilaku yang terjadi sebagai dampak dari program yang diimplementasikan, melihat dampak sampingan

baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, dan membandingkan dengan sebelum program dilakukan. Evaluasi juga membandingkan antara hasil yang dicapai dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk program tersebut atau melakukan cost benefit analisis. Goal Free evaluation Model (evaluasi bebas tujuan) merupakan model evaluasi yang dikembangkan Michael Scriven yang berbeda dengan model dari Tyler. Jika model yang dikembangkan Tyler, evaluator terus menerus memantau sejak awal proses, terus melihat sejauh mana tujuan telah tercapai. Dalam model ini tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelaksanaan program, dengan cara mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi, baik yang diharapkan (positif) maupun yang tidak diharapkan (negatif).

B. Fungsi Goal Free Evaluation Fungsi evaluasi bebas tujuan adalah untuk mengurangi bias dan menambah objektifitas. Dalam evaluasi yang berorientasi pada tujuan, seorang evaluator secara subjektif persepsinya akan membatasi sesuai dengan tujuan. Padahal tujuan pada umumnya hanya formalitas dan jarang menunjukkan tujuan yang sebenarnya dari suatu proyek. Lagipula, banyak hasil program penting yang tidak sesuai dengan tujuan program. Evaluasi bebas tujuan berfokus pada hasil yang sebenarnya bukan pada hasil yang direncanakan. Dalam evaluasi bebas tujuan ini, memungkinkan evaluator untuk menambah temuan hasil atau dampak yang tidak direncanakan. Terdapat beberapa alasan mengapa para ahli mempertimbangkan evaluasi dengan pendekatan yang bebas tujuan. Karena evaluasi bebas tujuan memiliki fungsi untuk mengurangi bias dan menambah objektifitas.

C. Langkah-langkah Evaluasi model bebas tujuan ini, diajukan oleh Scrieven (1972). Menurutnya dan pendukungnya, seorang evaluator harus menghindari tujuan dan mengambil setiap tindak pencegahan. Menurut Scrieven evaluasi program

dapat dilakukan tanpa mengetahui tujuan itu sendiri. Oleh karena itu, evaluasi perlu menilai pengaruh nyata tentang profil kebutuhan yang dilanjutkan dengan tindakan dalam pendidikan. Pendapat ini searah dengan ahli lain, yaitu Isaac (1982), yang menyatakan bahwa evaluator sebaiknya menemukan pengaruh program atas dasar kriteria yang terpisah dari kisi-kisi konsep kerja program tersebut. Untuk melakukan evaluasi dengan model bebas tujuan, evaluator perlu menghasilkan dua item inforamasi, yaitu: 1. Penilaian tentang pengaruh nyata. 2. Penilaian tentang profil kebutuhan yang hendak dinilai. Jika suatu produk mempunyai pengaruh yang dapat ditunjukkan secara nyata dan responsif terhadap suatu kebutuhan, hal ini berarti bahwa suatu produk yang direncanakan berguna dan secara positif perlu dikembangkan, dan interpretasi sebaliknya terjadi, jika suatu produk, termasuk kegiatan belajar mengajar, tidak mempunyai pengaruh nyata pada siswanya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan dari model bebas tujuan di antaranya adalah: 1. Evaluator tidak perlu memperhatikan secara rinci setiap komponen, tetapi hanya menekankan pada bagaimana mengurangi prasangka (bias). 2. Model ini menganggap pengguna sebagai audiens utama. Melalui model ini, Scriven ingin evaluator mengukur kesan yang didapat dari sesuatu program dibandingkan dengan kebutuhan pengguna dan tidak

membandingkannya dengan pihak penganjur. 3. Pengaruh konsep pada masyarakat, bahwa tanpa mengetahui tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan, seorang penilai bisa melakukan evaluasi. 4. Kelebihan lain, dengan munculnya model bebas tujuan yang diajukan oleh scrieven, adalah mendorong pertimbangan setiap kemungkinan pengaruh tidak saja yang direncanakan, tetapi juga dapat diperhatikan sampingan lain yang muncul dari produk.

Walaupun demikian, yang diajukan scrieven ternyata juga memiliki kelemahan seperti berikut: 1. Model bebas tujuan ini pada umumnya bebas menjawab pertanyaan penting, seperti apa pengaruh yang telah diperhitungkan dalam suatu peristiwa dan bagimana mengidentifikasi pengaruh tersebut. 2. Walaupun ide scrieven bebas tujuan bagus untuk membantu kegiatan yang paralel dengan evaluasi atas dasar kejujuran, pada tingkatan praktis scrieven tidak terlalu berhasil dalam menggambarkan bagaimana evaluasi sebaiknya benar-benar dilaksanakan. 3. Tidak merekomendasikan bagaimana menghasilkan penilaian kebutuhan walau pada akhirnya mengarah pada penilaian kebutuhan. 4. Diperlukan evaluator yang benar-benar kompeten untuk dapat

melaksanakan evaluasi model ini. 5. Langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan dalam evaluasi hanya menekankan pada objek sasaran saja. Model bebas tujuan merupakan titik evaluasi program, dimana objek yang dievaluasi tidak perlu terkait dengan tujuan dari objek atau subjek tersebut, tetapi langsung kepada implikasi keberadaan program apakah bermanfaat atau tidak objek tersebut atas dasar penilaian kebutuhan yang ada.

E. Karakteristik Goal Free Evaluation Beberapa ciri evaluasi bebas tujuan di antaranya : 1. Evaluator sengaja menghindar untuk mengetahui tujuan program. 2. Tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu tidak dibenarkan menyempitkan fokus evaluasi. 3. Evaluasi bebas tujuan berfokus pada hasil yang sebenarnya, bukan pada hasil yang direncanakan. 4. Hubungan evaluator dan manajer atau dengan karyawan proyek dibuat seminimal mungkin. 5. Evaluasi menambah kemungkinan ditemukannya dampak yang tidak diramalkan.

MODEL EVALUASI KURIKULUM GOAL FREE EVALUATION


Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Evaluasi Kurikulum Dosen: Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

Oleh: 1. Mirza Bashirudin Ahmad 2. Ika Rusma Sari 3. Ginanjar Dwi Basuki 4. Arjun Fatah Amita 5. Lina Fitriyani 6. Arifudin 7. Vanti Istanti 11105241008 11105241018 11105241019 11105241023 11105241029 11105241030 11105241032

TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Model Evaluasi Kurikulum Goal Free Evaluation. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Evaluasi Kurikulum. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga terutama kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Orang tua kami 3. Dr. Ali Muhtadi, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Evaluasi Kurikulum 4. Teman-teman TP A 2011 Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah jugalah semuanya kita kembalikan.

Yogyakarta, Juli 2013 Penulis,

DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI .....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2 C. Tujuan ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Goal Free Evaluation Model ................................................. 3 B. Fungsi Goal Free Evaluation................................................................... 4 C. Langkah-langkah ..................................................................................... 4 D. Kelebihan dan Kekurangan ..................................................................... 5 E. Karakteristik Goal Free Evaluation ......................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 8 B. Saran ........................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

You might also like