You are on page 1of 22

Case Report

Seorang perempuan usia 42 tahun dengan struma nodusa

Oleh: Ahmad akbar, S.Ked J500080017

I. Identitas
Nama pasien Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Status perkawinan Agama Suku Tanggal pemeriksaan No. RM : Ny.B : 42 tahun : Perempuan : Jamban : Petani : Menikah : Islam : Jawa : 22 Mei 2012 : 259554

II. Anamnesis
Dilakukan pada tanggal 22 mei 2012 jam 14.00 WIB didapat secara autoanamnesis.

B. Riwayat penyakit sekarang:


A. Keluhan Utama: Benjolan di leher

Sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan batuk, keringat malam (+) palpitasi bila kecapekan, nyeri telan (-), nyeri tekan (-), sesak (-), demam (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), buang air besar dalam batas normal, nafsu makan dalam batas normal.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Komorbid lain : HT (-), DM (-), Peny.Ginjal (-), Peny.Jantung (-), TB () liver (-), keganasan (-), astma brokhiale (+). Riwayat Alergi : disangkal Riwayat Operasi : disangkal Riwayat Opname : disangkal Riwayat trauma : disangkal

E. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga serupa : disangkal

sakit

Riwayat komorbid keluarga : HT (-), DM (), Peny.Ginjal (-), Peny.Jantung (-), TB (-), peny. Liver (-), keganasan (-). Riwayat atopi di keluarga : disangkal

III. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan umum
KU Kesadaran Gizi : Tampak baik : Compos mentis (GCS 15 : E4 V5 M6) : Cukup

B. Vital Signs
Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt RR : 26x/mnt Suhu : 36,50C

B. Diagnosa Fisik
Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor
Inspeksi : Benjolan (+), Bergerak saat menelan (+), retraksi supra sterna (-), deviasi trachea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe Palpasi : Massa Teraba (+), Mobile (+), Nyeri tekan (-) Site : Regio coli media lateralisasi dextra Size : 4x3x2 Shape : Oval Surface : Rata Auskultasi : Bising tiroid (-)

Paru-Paru:
Ketinggalan gerak Depan
-

Thorax

Inspeksi: simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi intercostae (-) Palpasi:


Belakang
-

N
N N

N
N N

N
N N

N
N N

Fremitus Depan Belakang

Paru-Paru

Perkusi
Depan
Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor

Auskultasi
Depan
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

Belakang
Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor

Belakang
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

wheezing (-/-), ronkhi (+/+)


Jantung
Bunyi jantung I-II reguler Bising jantung tidak ditemukan

Abdomen
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi : sejajar dinding dada, massa suprasimfisis (-) : peristaltik (+) normal : timpani, nyeri ketok costovertebrae (-) :supel, defans muscular (-), nyeri tekan tidak ditemukan, hepar teraba normal, lien tidak teraba

Ekstremitas
Clubbing finger tidak ditemukan Flapping tremor (+) Edema tidak ditemukan

IV. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Nilai Normal

WBC
Lymph Mid Gran Lymph% Mid% Gran%

16 X 103 /uL
2,7 X 103 /uL 0,8 X 103 /uL 12,0 X 103 /uL 16,7% 5,3% 78,0%

4.0 10.0
0.8 4.0 0.1 0.9 2.0 7.0 20.0 40.0 3.0 9.0 50.0 70.0

HGB
RBC HCT MCV MCH MCHC RDW CV

14,1 g/dL
4,98 X 106 /uL 42,0% 84,5 fl 28.,5 pg 33.5 g/dL 14.7 %

11.0 16.0
3.5 5.5 37.0 50.0 82.0 95.0 27.0 31.0 32.0 36.0 11.5 14.5

RDW SD
PLT MPV PDW PCT LED CT

48.4 fl
341 X 103 /uL 7.6 fl 16.2 0.259 % 12 mm/jam 9 menit

35.0 56.0
100 300 X 103 7 11.0 15.0 17.0 0.108 0.282 0 15 0 15

VI. ASSESMENT/ DIAGNOSIS KERJA DAN DIAGNOSIS BANDING


Diagnosis kerja : Struma Nodusa Diagnosis post operasi : Struma Nodusa Diagnosis banding : Ca. Tiroid, Adenoma Tiroid, Timoma, Limfoma

VII. PLANNING
Planning Diagnosis Operatif Medikamentossa : Pemeriksaan T3 dan T4 : Tiroidektomi / lobektomi dextra : Soclaf 2x1, ketorolac 2x30mg, vit. C 1x6, cedantron 2x8 Planning Monitoring : Observasi balance cairan Observasi intake dan output

BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi

Batu saluran kemih sebagai zat yang tidak larut yang terbentuk dari unsur yang ada dalam urin

2. Anatomi
Terdiri dari 3 permukaan:
permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan inferiolateral, permukaan posterior

Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Kapasitas orang dewasa: 300-450 ml Kapasitas anak menurut formula dari Koff adalah: Kapasitas buli-buli = [Umur(tahun)+2] X 30 ml

3. Etiologi
Infektif Batu saluran kemih

Bakteri Proteus yg mengandung e.urease

Kalsium >> Metabolisme Asam urat radiolusen


Obstruksi
Pembesaran prostat;Leher buli-buli yg tinggi;Vol residu uriin stasiis;ISK

Peradangan Sekunder

Radiasi sinar eksternal

Divertikula vesikalis Batu buli-buli Kelainan anatomi

Benda asing dalam buli-buli

Kelainan metabolik

Batu kasium dan struvite

4. FAKTOR PREDISPOSISI
Hereditair (keturunan) Umur Jenis kelamin Geografi Iklim dan temperatur Asupan air Diet Pekerjaan

Faktor intrinsik

Faktor ekstrinsik

5. Patofisiologi
Teori pembentukan batu
pH, suhu, koloid urin, laju aliran urin, korpal sbg inti batu

Nukleasi Agregasi Retensi

Kristal dr bhan organik/non organik

Presipitasi pembentukean batu

Agregasi kristal lbh besar

Agregate menempel pd epitel sal. Kemih

Pertumbuhan mikroorganisme infeksi

Retensi kristal menyumbat sal.kemih

6. Klasifikasi batu
1. Batu Kalsium Faktor terjadinya batu kalsium antara lain:
Hiperkalsiuri Hiperoksaluri a Hipositraturia Hipomagnesuria.

2. Batu Struvit Batu struvit sebagai batu infeksi terbentuknya batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urin menjdai bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amonia Kuman-kuman Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus 3. Batu Asam Urat
4. Batu jenis lain
Batu sistin,
batu xanthin, Batu triamteren, Batu silikat

7. Manifestasi klinik
Gejala iritasi : 1. Nyeri kencing/disuria hingga stranguri 2. Perasaan tidak enak sewaktu kencing 3. Krncing tiba-tiba berhenti lancar lagi setelah pindah posisi 4. Nyeri saat miksi dirasakan (refered pain) pd ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai mata kaki. 5. Anak: enuresis nokturna, pd anak laki-laki: menariknarik penis. Perempuan: mengosok-gosok vulva

Pmx Radiologik Pmx Laboratorium Pmx USG

8. Pemeriksaan penunjang

9. DIAGNOSIS
Anamnesis Pmx Fisik Pmx Radiologik Pmx Laboratorium Pmx USG

10. penatalaksanaan
Terapi medis dan simptomatik Pelarutan ESWL Endourologi Pembedahan Pencegahan

11. KOMPLIKASI
Obstruksi Hidronefrosis Gagagl Ginjal Infeksi sekunder Iritasi

You might also like