Professional Documents
Culture Documents
I. Identitas
Nama pasien Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Status perkawinan Agama Suku Tanggal pemeriksaan No. RM : Ny.B : 42 tahun : Perempuan : Jamban : Petani : Menikah : Islam : Jawa : 22 Mei 2012 : 259554
II. Anamnesis
Dilakukan pada tanggal 22 mei 2012 jam 14.00 WIB didapat secara autoanamnesis.
Sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan batuk, keringat malam (+) palpitasi bila kecapekan, nyeri telan (-), nyeri tekan (-), sesak (-), demam (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), buang air besar dalam batas normal, nafsu makan dalam batas normal.
Riwayat Komorbid lain : HT (-), DM (-), Peny.Ginjal (-), Peny.Jantung (-), TB () liver (-), keganasan (-), astma brokhiale (+). Riwayat Alergi : disangkal Riwayat Operasi : disangkal Riwayat Opname : disangkal Riwayat trauma : disangkal
E. Riwayat Keluarga
sakit
Riwayat komorbid keluarga : HT (-), DM (), Peny.Ginjal (-), Peny.Jantung (-), TB (-), peny. Liver (-), keganasan (-). Riwayat atopi di keluarga : disangkal
B. Vital Signs
Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt RR : 26x/mnt Suhu : 36,50C
B. Diagnosa Fisik
Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor
Inspeksi : Benjolan (+), Bergerak saat menelan (+), retraksi supra sterna (-), deviasi trachea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe Palpasi : Massa Teraba (+), Mobile (+), Nyeri tekan (-) Site : Regio coli media lateralisasi dextra Size : 4x3x2 Shape : Oval Surface : Rata Auskultasi : Bising tiroid (-)
Paru-Paru:
Ketinggalan gerak Depan
-
Thorax
N
N N
N
N N
N
N N
N
N N
Paru-Paru
Perkusi
Depan
Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi
Depan
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Belakang
Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor Sonor
Belakang
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Abdomen
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi : sejajar dinding dada, massa suprasimfisis (-) : peristaltik (+) normal : timpani, nyeri ketok costovertebrae (-) :supel, defans muscular (-), nyeri tekan tidak ditemukan, hepar teraba normal, lien tidak teraba
Ekstremitas
Clubbing finger tidak ditemukan Flapping tremor (+) Edema tidak ditemukan
WBC
Lymph Mid Gran Lymph% Mid% Gran%
16 X 103 /uL
2,7 X 103 /uL 0,8 X 103 /uL 12,0 X 103 /uL 16,7% 5,3% 78,0%
4.0 10.0
0.8 4.0 0.1 0.9 2.0 7.0 20.0 40.0 3.0 9.0 50.0 70.0
HGB
RBC HCT MCV MCH MCHC RDW CV
14,1 g/dL
4,98 X 106 /uL 42,0% 84,5 fl 28.,5 pg 33.5 g/dL 14.7 %
11.0 16.0
3.5 5.5 37.0 50.0 82.0 95.0 27.0 31.0 32.0 36.0 11.5 14.5
RDW SD
PLT MPV PDW PCT LED CT
48.4 fl
341 X 103 /uL 7.6 fl 16.2 0.259 % 12 mm/jam 9 menit
35.0 56.0
100 300 X 103 7 11.0 15.0 17.0 0.108 0.282 0 15 0 15
VII. PLANNING
Planning Diagnosis Operatif Medikamentossa : Pemeriksaan T3 dan T4 : Tiroidektomi / lobektomi dextra : Soclaf 2x1, ketorolac 2x30mg, vit. C 1x6, cedantron 2x8 Planning Monitoring : Observasi balance cairan Observasi intake dan output
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi
Batu saluran kemih sebagai zat yang tidak larut yang terbentuk dari unsur yang ada dalam urin
2. Anatomi
Terdiri dari 3 permukaan:
permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan inferiolateral, permukaan posterior
Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Kapasitas orang dewasa: 300-450 ml Kapasitas anak menurut formula dari Koff adalah: Kapasitas buli-buli = [Umur(tahun)+2] X 30 ml
3. Etiologi
Infektif Batu saluran kemih
Peradangan Sekunder
Kelainan metabolik
4. FAKTOR PREDISPOSISI
Hereditair (keturunan) Umur Jenis kelamin Geografi Iklim dan temperatur Asupan air Diet Pekerjaan
Faktor intrinsik
Faktor ekstrinsik
5. Patofisiologi
Teori pembentukan batu
pH, suhu, koloid urin, laju aliran urin, korpal sbg inti batu
6. Klasifikasi batu
1. Batu Kalsium Faktor terjadinya batu kalsium antara lain:
Hiperkalsiuri Hiperoksaluri a Hipositraturia Hipomagnesuria.
2. Batu Struvit Batu struvit sebagai batu infeksi terbentuknya batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urin menjdai bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amonia Kuman-kuman Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus 3. Batu Asam Urat
4. Batu jenis lain
Batu sistin,
batu xanthin, Batu triamteren, Batu silikat
7. Manifestasi klinik
Gejala iritasi : 1. Nyeri kencing/disuria hingga stranguri 2. Perasaan tidak enak sewaktu kencing 3. Krncing tiba-tiba berhenti lancar lagi setelah pindah posisi 4. Nyeri saat miksi dirasakan (refered pain) pd ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai mata kaki. 5. Anak: enuresis nokturna, pd anak laki-laki: menariknarik penis. Perempuan: mengosok-gosok vulva
8. Pemeriksaan penunjang
9. DIAGNOSIS
Anamnesis Pmx Fisik Pmx Radiologik Pmx Laboratorium Pmx USG
10. penatalaksanaan
Terapi medis dan simptomatik Pelarutan ESWL Endourologi Pembedahan Pencegahan
11. KOMPLIKASI
Obstruksi Hidronefrosis Gagagl Ginjal Infeksi sekunder Iritasi