You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dunia politik saat ini sudah diambil alih oleh manajemen keartisan. Banyak artis artis yang mencoba terjun kedunia politik hanya untuk mendongkrak popularitas atau hanya mencari sensasi di dunia entertainment. Para kader parpol telah mengubah haluan mereka saat mencari orang untuk maju dalam kursi legislatif. Yang dahulu mereka mengambilnya dari kader internal mereka namun kini mereka mengambilnya dari kalangan publik figur guna untuk mengambil kepercayaan masyarakat dan memperoleh suara yang banyak dari masyarakat. Banyak sejumlah media yang telah mengambil topik ini, contohnya dari sindonews yang mengatakan bahwa berubahnya haluan para artis yang menjadi politikus merupakan sebuah budaya politik baru. Ada beberapa faktor yang menjadikan artis berubah haluannya, Pertama, menjadi seorang pemimpin daerah atau politik merupakan lapangan kerja umum yang bisa dilakukan oleh kalangan manapun, tidak tertutup kemungkinan bagi seorang publik figur. Para artis mengira mereka bisa mengerjakan lapangan kerja umum yang biasanya dikerjakan oleh para politikus. Faktor kedua ialah di era keterbukaan memungkinkan setiap orang bisa ikut berpatisipasi politik. Demokrasi di indonesia terlalu bebas dan terbuka tidak ada filterisasi untuk kemungkinan siapa saja bisa masuk dalam dunia politik. Ketiga, tidak adanya kontrol kualitas dalam partai politik (Parpol) dalam mencari figur, juga menjadi satu faktor akhir artis merambah dunia politik. Parpol seharusnya ada kontrol yang kuat untuk mencari figur figur yang dimajukan dalam kursi legislatif sehingga tidak sembarang orang mampu masuk dan bergabung dalam kursi legislatif. Kasus ini yang berhasil diangkat oleh penelitian dari universitas padjajaran, bandung, yang terus mengusut kasus budaya politik baru tersebut. 2. Rumusan masalah Apakah dunia entertainment sudah tidak menjanjikan untuk para artis sehingga banyak dari mereka yang terjun ke dunia politik? Bagaimana sistem politik di indonesia, adakah hukum yang tegas agar tidak sembarang orang bisa masuk dalam dunia politik? Apa alasan khusus yang menjadikan para artis ingin menjadi politikus?

1|Page

Bagaiman kinerja para artis yang terjun ke dunia politik? Apa dampak positif dan negatif pengambilan ahli sistem politik oleh para artis?

3. Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis peran artis yang ingin merambah dunia politik. Mengetahui sistem politik di indonesia yang sudah tidak ada lagi hukum yang tegas yang membatasi pencalonan diri. Untuk mencarikan jalan keluar untuk permasalahan sistem politik di indonesia.

4. Manfaat penulisan

Memberi informasi tentang pendidikan politik di indonesia. Mampu menganalisis hukum demokrasi di indonesia. Mengetahui peran politik yang harus dijalankan. Mengetahui gagal atau berhasilnya kinerja artis dalam dunia politik.

2|Page

BAB II PEMBAHASAN DAN LANDASAN TEORI

1. Pengertian Politik dan Politik Entertainment

Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani (politika - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya (polites - warga negara) dan (polis - negara kota . Secara etimologi kata "politik" masih
3|Page

berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata "politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti orang-orang yang menekuni hal politik.

Politik entertainment adalah politik yang dilakukan para artis yang menjadi politikus dadakan, seperti yang terjadi pada pilgub jabar. Sekarang di Pilkada Jabar, Partai Politik bukan hanya sekedar mempolitisasi artis, tetapi yang dipasang benar-benar artis yang juga politikus. Si Oneng Rieke Diah Pitaloka adalah politikus DPR yang sudah cukup lama duduk sebagai anggota DPR, terakhir sepak terjangnya adalah memperjuangkan jaminan sosial untuk rakyat dan sering turun ke jalan menggalang massa, menjadi pendukung aktif dari Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta. Dede Yusuf juga sebelumnya merupakan politikus PAN di DPR yang kemudian hijrah ke Partai Demokrat menjelang Pilkada Jabar,sebagai Wagub Jabar sepak terjangnya hanya sering tampil di acara-acara seremonial dan tidak melahirkan kebijakan yang spektakuler di Jawa Barat. Kemudian muka baru di dunia politik Pilkada Jawa Barat adalah si naga bonar Deddy Mizwar yang diakui merupakan kader dari PPP yang kemudian dipasang oleh PKS sebagai cawagub dari petahana Aher. Tentu maksud dari PKS adalah untuk memasang Deddy Mizwar adalah sebagai vote getter belaka, sebab latar belakang sebagai politikus pada artis ini tidak ada sama sekali, ketrampilan politiknya jauh dibawah dari si Oneng Rieke Diah Pitaloka dan Dede Yusuf. Rakyat Jabar tentu sekarang terpecah perhatiannya dalam menentukan pilihan Gubernur/Wakil Gubernurnya di Pilkada nanti. Apalagi nanti rakyat Jabar akan sering disuguhi film-film dari para artis tersebut, diputar sampai ke desa-desa untuk mengingatkan rakyat kecil akan wajah-wajah yang menjadi idola mereka. Yang laki-laki tentu akan senang dengan wajah Rieke Diah Pitaloka yang cantik, sedangkan yang wanita akan senang dengan wajah ganteng Dede Yusuf, dan yang tua mungkin senang dengan Deddy Mizwar yang terkesan religius di beberapa iklan yang dibintanginya.

Sebenarnya, dunia entertainment masih sangat menjanjikan untuk ekonomi para artis dan masih mampu untuk meningkatkan taraf hidup dari segi ekonomi. Berpindah profesinya mereka itu sebagian ada yang ingin menjelajahi ilmu baru dan pengalaman hidup sebagian lagi ada yang hanya mencari sensasi dan menambah eksistensinya di dunia entertain. Dari masyarakat pun sebagian ada yang setuju dan sangat mendukung karena mendapat wajah politikus yang tidak asing lagi dan sudah mengetahui siapa dirinya. Sebagian lagi ada yang menolak dan sangat tidak setuju dengan naiknya artis menjadi politikus. Karena mereka menganggap mereka akan tidak serius mengaspirasi suara rakyat karena mereka
4|Page

hanya mencari keuntungan pribadi. Menurut hukum Perpolitikan Indonesia adanya hukum yang cukup tegas yang mengatur tentang pesryaratan untuk menjadi anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/kota yang tercantun dalam UU no. 8 Pasal 51 ayat 1 huruf a-p. Pasa 51 ayat (1) : Bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah warga negara Indonesia dan harus memenuhi syarat : a. Telah berumur 21 thun/lebih b. Bertaqwa kepada tuhan YME c. Bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia d. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa indonesia e. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, maadrasah aliyah kejuruan atau pendidikan lain yang sederajat f. Setia kepada pancasila sebagai dasar negara, UUD RI 45, dan cita cita Proklamasi 17 Agustus 45 g. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun / lebih. h. Sehat jasmani dan rohani i. Terdaftar sebagai pemilih j. Bersedia bekerja penuh waktu k. Mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota tni, anggota kepolisian RI, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali. l. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokasi/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah, atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan
5|Page

dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang dan hak sebagai anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan m. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada BUMN dan atau BUMD serta badan lain yang keuangannya bersumber dari keuangan negara n. Menjadi anggota partai politik peserta pemilu o. dicalonkan hanya disatu lembaga perwakilan; dan p. dicalonkan hanya disatu daerah pemilihan

Jadi, politik yang dijalankan oleh para artis tidak salah jika mereka memenuhi semua kriteria dalam hukum Perpolitikan Indonesia. Para artis tersebut juga dituntut meninggalkan dunia entertainment sebagai konsekwensi mereka dan untuk memenuhi kewajibannya di dunia politik dan harus mengerti tentang kewajiban politikus.

Saat ini, kian banyak publik figur yang beralih profesi menjadi politikus. Ada 3 alasan mengapa para artis terjun ke dunia politik, alasan pertama mereka merasa terpanggil untuk mengabdikan keahlian, ketenaran, dan jaringan untuk kemashalatan bangsa dan negara. Kemudian, para artis masuk ke dunia politik hanya sekedar mengikuti trend dan terbawa arus. Alasan terakhir, para artis ini sudah diujung ketenaran dan lantas menjadikan politik sebagai ajang subsitusi kondisinya itu. Selain itu, menjadi anggota dewan pasti mendapat berbagai fasilitas, seperti rumah, kendaraan dinas plus dengan segala fasilitasnya termasuk ajudan, sopir, pembantu, dll. Selain itu ada anggapan bahwa artis masuk dunia politik karena sudah tidak laku lagi di dunia hiburan. Mereka mencoba peruntungan di dunia perpolitikan. Sehingga hal itu membuat mereka menjadi tergiur dengan semua fasilitasnya yang menjadikan mereka berubah profesi.

Kinerja artis di dunia politik masih dipertanyakan, dengan ketenarannya seorang artis diketahui namanya oleh beberapa lapisan masyarakat, baik lapisan
6|Page

atas maupun bawah. Sebagai publik figur, artis kurang mengerti tentang cara berpolitik yang benar. Mereka hanya aji mumpung dengan numpang ketenarannya tersebut mencalonkan diri sebagai pilgub. Masyarakat juga melihat artis hanya dari segi ketenarannya tanpa melihat dari kemampuan serta visi misinya. Artis sudah terbiasa dengan hiburan dan sandiwara dengan demikian dunia politik meraka pandang hanya sebagai sandiwara belaka yang bisa dipermainkan. Kemampuan artis tersebut masih dipertanyakan sebab sebelum mereka menggeluti bidang hiburan tanpa mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin di masyarakat. Pada akhirnya artis tersebut setelah menjabat, kinerjanya masih jauh di bawah orang-orang yang telah lama mengenal dunia politik. Hal ini dapat menambah kerja para anggota lain untuk membantu dari kerja artis tersebut. Para artis atau selebritis dituntut benar-benar menjadikan panggung politik sebagai tempat mengekspresikan diri sebagai wakil rakyat dan memperlihatkan tanggung jawab untuk memenuhi janji-janji saat kampanye, yaitu memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Pemerintah harus membenahi ulang dan mengawasi kinerja pemimpin yang berlatar belakang artis seperti contohnya Eko Patrio yang didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) yang terjun di dunia politik tetapi masih aktif di dunia hiburan.

Dampak yang ditimbulkan dari keterlibatan artis tersebut dalam dunia politik terbagi menjadi dua,yaitu antara positif dan negatif. Dampak positifnya dapat kita lihat ketika artis menjadi gubernur dan memimpin rakyatnya, memungkinkan lebih mudah mengatur rakyatnya karena seorang artis tersebut sudah dikenal banyak orang dan bahkan beberapa rakyat sudah mengidolakan sosok artis tersebut. Selain itu sebagian besar dari artis juga telah memiliki penghasilan yang lebih dari cukup sehingga memungkinkan bahwa motif seorang artis menjadi seorang pemimpin bukan sepenuhnya untuk mencari keuntungan, hal tersebut juga dapat menjadi faktor penghambat untuk melakukan korupsi/kesewenangan pemakaian uang rakyat. Para artis tersebut sudah tidak canggung lagi dalam menghadapi masyarakat karena dalam dunia keartisan mereka sudah dibiasakan menghadapi orang banyak sehingga hal ini menjadi kelebihan mereka untuk terjun ke dunia politik. Dampak negatifnya yaitu, para artis yang terjun ke dunia politik sebagian besar hanya menambah popularitas mereka dalam mendongkrak eksistensi mereka dalam dunia entertainment. Para artis pun masih diragukan ilmunya dalam perpolitikan karena ilmu yang mereka kuasai hanya terbatas pada bagaimana menarik perhatian orang banyak. Kedatangan para artis dalam dunia politik menjadi penghalang bagi para politikus yang juga berjuang dalam dunia politik
7|Page

terlebih dahulu yang mengakibatkan mereka dengan mudah tersingkir dari kursi legislatif karena lebih banyak diambil oleh para politikus kalangan selebriti. Mereka masih belum bisa melepas pekerjaan mereka yang pertama yang bekerja di dunia entertainment, sehingga mereka belum bisa bekerja secara optimal dalam kancah politik indonesia yang berkewajiban mewakili suara rakyat. Mereka juga maasih berorientasi dengan jabatan yang membuat mereka semakin dihormati oleh masyarakat dengan menjadi anggota legislatif. Jadi mereka masih berjiwa yang haus akan kekuasaan dan haus akan popularitas

BAB III PENUTUP

1.

Simpulan

Politik entertainment adalah politik yang dilakukan para artis yang menjadi politikus dadakan. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Rieke Diah Pitaloka, Dede Yusuf, dan Dedi Mizwar dalam pemilihan gubernur kota Jawa Barat. Menurut hukum Perpolitikan Indonesia adanya hukum yang cukup tegas yang mengatur tentang pesryaratan untuk menjadi anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/kota yang tercantun dalam UU no. 8 Pasal 51 ayat 1 huruf a-p. Politik yang dijalankan oleh para artis tidak salah jika mereka memenuhi semua kriteria dalam hukum Perpolitikan Indonesia. Para artis tersebut juga dituntut meninggalkan dunia entertainment sebagai konsekwensi mereka dan untuk memenuhi kewajibannya di dunia politik dan harus mengerti tentang kewajiban politikus. Ada 3 alasan mengapa para artis terjun ke dunia politik, alasan pertama mereka merasa terpanggil untuk mengabdikan keahlian, ketenaran, dan jaringan untuk kemashalatan bangsa dan negara. Kemudian, para artis masuk ke dunia politik hanya sekedar mengikuti trend dan terbawa arus. Alasan terakhir, para artis ini sudah diujung ketenaran dan lantas menjadikan politik sebagai ajang subsitusi kondisinya itu. Kemunculan para artis yang beralih profesi sebagai anggota Perwakilan dapat menimbulkan dampak yang positif dan negati. Dampak positifnya memungkinkan lebih mudah mengatur rakyatnya karena seorang artis tersebut sudah dikenal banyak orang dan bahkan beberapa rakyat sudah mengidolakan sosok artis tersebut. Sedangkan Dampak negatifnya yaitu, menjadi penghalang bagi para politikus yang telah lama muncul di dunia politik selain itu
8|Page

ilmu yang dimiliki serta kinerja para artis yang belum baik membuat sistem pemerintahan tidak berjalan dengan baik.

2.

Saran dan Kritik

Keterlibatan para pulblik figur khususnya artis di dunia politik tidak salah, namun sebaiknya apabila para artis tersebut ingin berpindah profesi sebagai politikus, harus memenuhi syarat-syarat dan dilakukan pengujian terlebih dahulu, selain itu para artis pun harus bersedia meninggalkan deunia hiburan dan fokus terhadap pekerjaan barunya yaitu sebagai politikus agar dapat menjalankan kewajibannya secara benar dan bertanggung jawab.

Daftar Pustaka

1.

9|Page

You might also like