You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

I.

KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Haemorrhoid merupakan pelebaran dan berkelok-keloknya pembuluh darah balik (vena) di daerah anus (Plexus Haermoorohoidalis), atau bisa juga diartikan varises dari pada vena haemorrohoidalis yang terdapat di dalam sektum.

B. PATOFISIOLOGI Terlalu banyak duduk Mengejan yang kronis Stuwing vena Kurang olah raga Batuk yang kronis Akibat portal hipertension

Penekanan pada vena

Penurunan kelancaran aliran darah darah pada vena

Terjadi pelebaran vena dan berkelok-kelok

Haemorrhoid

BAB keras Mengenai saraf di anus Nyeri

Perdarahan terus menerus Penurunan kadar Hb Anemis

Kurangnya informsi Kurangnya pengetahuan Cemas

Nyeri dan perdarahan BAB ditahan

Gangguan pola BAB

C. PENATALAKSANAAN Tergantung tingkat / stadium : 1. Untuk stadium I dan II Dilakukan tindakan konservatif dengan pemberian medika mentosa / pernyuntikan bahwa sklerotan Bahannya : larutan fenol oli 5 % dengan dosis 3 5 / tiap tonjolan dosis maxsimal 15 21 cc Evaluasi dalam 3-4 minggu 2. Untuk stadium III dan IV Dilakukan pembedahan hemoriholdectomy

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Colok dubur (Recial Toucher) Dilakukan pada haemorrhoid interna bila tidak ada komplikasi tidak teraba benjolan. Ditemukan : Tumor, rasa nyeri, perdarahan. 2. Protoskopi Tujuan : - ada tidaknya haemorrhoid letak haemorrhoid besar / kecil haemorrhoid stadium haemorrhoid renentuan diagnosa / tindakan.

II.

ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental, social dan lingkungan (Nasrul Effendi, 1995) 1. Pengumpulan data Merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi dari pasien dan sumber-sumber lain secara terus menerus selama proses perawatan berlangsung.data yang dikumpulkan meliputi :

a. Identitas Pasien Perlu dikaji nama, umur, jensi kelain, alamat, agama, bangsa, pendidikan, pekerjaan, tanggal MRS, no register dan diagnosa medis. b. Keluhan utama Biasanya pada pasien haemorrhoid mengeluh perdarahan melalui anus yang berupa darah segar, adanya prolap yang berasal dari tonjolan haemorrhoid, merasa nyeri saat BAB, serta adanya iritasi kronis disekitar anus dan adanya gangguan pada pola eliminasi alvi. c. Riwayat kesehatan * Riwayat kesehatan sekarang Pasien biasanya datang dengan mengeluh adanya perdarahan segar melalui anus yang terus menerus, merasa nyeri saat BAB, pasien merasa pusing, lemah dan tampak pucat. * Riwayat kesehatan dahulu Biasanya pada pasien haenorrohid dikarenakan terlalu banyak duduk, kurang olah raga, protulog protitis dan adanya gangguan pola BAB serta BAB yang sering konstipasi sehingga terlalu banyak mengejan. * Riwayat kesehatan keluarga Umumnya keluarga turut berpengaruh jika ada penyakit keturunan ataupun penyakit menular dalam keluarga. d. Pola-pola fungsi kesehatan * Pola eliminasi Biasanya pasien haemorrhoid mengalami perdarahan lewat anus berupa darah segar dan merasa nyeri saat BAB. * Pola aktifitas dan latihan Umumnya pasien haemorrhoid terjadi karena terlalu banyak duduk dan kurang olah raga. * Pola kognitif Biasanya pasien sering merasa cemas karena kurang mengerti tentang penyakiy yang dialaminya.

e. Pemeriksaan fisik * Keadaan umum Yang harus diperhatikan pada pasien haemorrhoid keluhan yang dirasakan pasien, skala nyeri yang dirasakan, ekspresi wajah pasien dan tekanan darah. * Anus Kulit sekitar anus selalu basah yang sering menyebabkan iritasi sehingga warnanya tampak merah dan pasien yang mengeluh terasa panas di daerah tersebut. 2. Analisa Data Data uanh terkumpul selanjutnya dikelompokkan ke dalam data mayor dan data minor sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi. Data yang telah dikelompokkan kemudian ditentukan masalah keperawatannya, penyebab dan selanjutnya dirumuskan diagnosa keperawatan (Lismidar, 1993).

B.

DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Nyeri berhubungan dengan pembesaran pembuluh darah anus. b. Penurunan kadar haemoglobin berhubungan dengan keluarnya darah terus menerus. c. Cemas berhubungan dengan perdarahan pada anus. d. Gangguan pola BAB berhubungan dengan adanya perdarahan dan nyeri waktu BAB.

C.

RENCANA TINDAKAN a. Nyeri berhubungan dengan pembesaran pembuluh darah anus. Tujuan : Rasa nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan dalam waktu 3 x 24 jam. KH : - Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang - Pasien tidak tampak menyeringai kesakitan. - Keadaan umum pasien baik - Skala nyeri 0 3 - Pasien tampak tenang, rileks dan tidak gelisah. Rencana Tindakan : 1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga Rasional : Pasien dan keluarga dapat kooperatif / bekerja sama terhadap tindakan yang akan dilakukan.

2. Kaji keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya, intensitas dan tingakt nyeri (0 1) Rasional : Nyeri yang ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat membantu

mendiagnosa, etiologi perdarahan dan terjadinya komplikasi 3. Observasi tanda-tanda vital dan perhatikan keluhan penderita Rasional : Respon autonomik meliputi perubahan pada TD, nadi dan pernafasan yang berhubungan dengan keluhan sehingga dapat mengetahui kondisi perubahan secara dini untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. 4. Anjurkan pasien untuk relaksadi dan distraksi Rasional : Membantu pasien untuk istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatiannya sehingga

menurunkan nyeri dan ketidak nyamanan. 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat analgesik dan rendam PK Rasional : Pemberian obat analgesik dapat menurunkan rasa nyeri dan meningkatkan rasa nyaman, sedangkan rendam PK dapat menurunkan ketidaknyamanan lokal, menurunkan edema dan meningkatkan penyembuhan luka.

D.

PELAKSANAAN Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.dalam

operasionalnya, perawat merupakan tetap satu tim yang bekerjasama secara berkesinambunagn dengan berbagai tim lain. Seluruh kegiatan keperawatan dalam tahap ini ditulis secara rinci sesuai dengan tindakan yang telah dilakukan pada pelaksanaan tindakan keperawatan atau catatan keperawatan (Nasrul E. 1995).

E.

EVALUASI Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien, dengan tujuan yang telaj ditetapkan, dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga kesehatan (Nasrul E, 1995)

DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Standar Asuhan Keperawatan Depkes Republik Indonesia tahun 1994. 2. Pedoman Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 3. Carpenito Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, 2001. 4. Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, penerbit buku kedokteran EGC, Jakrta, 1999. 5. Efendi Nasrul, 1995, Penggantar Proses Keperawatan, EGC, Jakarta.

You might also like