You are on page 1of 58

KARST

DAN
FLUVIAL
PreSenT bY KeLoMpoK 8
Anindito Adi N, Banduningsih R,
Fikriyah, Hansel M, Mentari DCB,
M.Ridwan, Rycky K, Tiara R…
PROSES
MORFOLOGI
FLUVIAL DAN
KARST
By Mentari DCB & Hansel M
Proses Morfologi Fluvial

Terdiri dari…
- Erosi

- Pengangkutan

- Pengendapan

By Mentari DCB & Hansel


Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
M
Erosi

- Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau


disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab
alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan,
kemiringan lereng, tanaman penutup dan
kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas
air ke dalam lapisan tanah dangkal.
- Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia
umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan
hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan
perladangan.

By Mentari DCB & Hansel


Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
M
Pengangkutan

Pengangkutan materi oleh sungai terdiri atas


tiga cara, yakni :
 digelindingkan

 diloncatkan

 dilarutkan

By Mentari DCB & Hansel


Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
M
Pengendapan

 Hasil dari pengangkutan material-material


tersebut kemudian diendapkan.
 Batuan hasil pengendapan oleh air disebut
sedimen akuatis.
 Bentang alam hasil pengendapan oleh air,
antara lain meander, dataran banjir, tanggul
alam dan delta.

By Mentari DCB & Hansel


Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
M
Proses Morfologi Karst
Proses hidrologi karst dimulai dari pelebaran
celah-celah dan rekahan-rekahan oleh proses
pelarutan air hujan terhadap batuan kalsium
karbonat.
Variasi larutan dapat sangat lambat sampai
cepat, yang sangat tergantung adanya CO2
dalam tanah.
Bentukan awal yang terjadi adalah Sinkhole
(Doline = luweng) terutama di persilangan
rekahan. Jika doline berdekatan akan
membentuk uvala, karena sudah terjadi
amblesan batu gamping pada musim hujan
doline dan uvala akan terisi air (menjadi
telaga) yang merupakan sumber air
permukaan daerah karst.
By Mentari DCB & Hansel
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
M
By Mentari DCB & Hansel
M

Sumber: http://nationalatlas.gov/articles/geology/IMAGES/karst_carbonate.gif
LANDFORMS OF FLUVIAL
AND KARST PROCESSES

By FIKRIYAH & ANIDITO ADI N


KARST
Ciri – ciri daerah Karst :
Daerahnya berupa cekungan-cekungan
Terdapat bukit-bukit kecil
Sungai-sungai yang nampak dipermukaan
hilang dan terputus ke dalam tanah.
Adanya sungai-sungai di bawah permukaan
tanah.
Adanya endapan sedimen lempung berwama
merah hasil dari pelapukan batu gamping.
Permukaan yang terbuka nampak kasar,
berlubang-lubang dan runcing.
By Anindito www.edukasi.net
STALAKTIT
Terbentuk dari tetesan
air dari atap gua yang
mengandung kalsium
karbonat (CaCO3 )
yang mengkristal, dari
tiap tetes air akan
menambah tebal
endapan yang
membentuk kerucut
menggantung dilangit-
langit gua.

www.edukasi.net
By Anindito
Stalakmit
Merupakan pasangan dari stalaktit,
yang tumbuh di lantai gua karena hasil
tetesan air dari atas langit-langit gua.

By Anindito www.edukasi.net
Tiang
Merupakan hasil pertemuan endapan
antara stalaktit dan stalakmit yang
akhirnya membentuk tiang yang
menghubungkan stalaktit dan
stalakmit menjadi satu.

By Anindito www.edukasi.net
Tirai
Tirai (drapery) terbentuk dari air yang
menetes melalui bidang rekahan yang
memanjang pada langit-langit yang
miring hingga membentuk endapan
cantik yang berbentuk lembaran tipis
vertikal.

By Anindito www.edukasi.net
Teras Travertin
Teras Travertin merupakan kolam air
di dasar gua yang mengalir dari satu
lantai tinggi ke lantai yang lebih
rendah, dan ketika mereka menguap,
kalsium karbonat diendapkan di lantai
gua

By Anindito www.edukasi.net
Geode
Batu permata yang terbentuk dari
pembentukan rongga oleh aktifitas
pelarutan air`tanah. Kemudian dalam
kondisi yang berbeda terjadi
pengendapan material mineral
(kuarsa, kalsit dan fluorit) yang dibawa
oleh air`tanah pada bagian dinding
rongga

By Anindito www.edukasi.net
LANDFORMS OF
FLUVIAL
PROCESSES
bY FikRiYaH, 0706265415
1.FLOODPLAIN
Dataran yang terbentuk
dari endapan berbagai
macam hasil erosi pada
sungai dewasa. Sebagian
besar diendapakan pada
daerah tepi sungai. Pada
sisi kini dan kanan sungai
menghamparkan banjir.
Dengan demikian sering
terbentuk akumulasi
sedimen yang tebal
disepanjang sungai dan
membentuk tanggul
alam. www.geographyphoto.com
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
By Fikriyah
2. FLUVIAL
TERRACES
Teras sungai
merupakan
bekas aliran
sungai lama,
dengan bahan
endapan kasar
(berkrikil /
berbatu) yang
ditutupi oleh
bahan endapan
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology

halus. www.edukasi.net

By Fikriyah
3. DELTA
Endapan batuan
terutama pasir dan
tanah dimuara
sungai. Permukaan
delta selalu relatif
datar sebab proses
pengendapan
tidak akan pernah
melampau batas
permukaan air
laut.
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology www.geographyphoto.com

By Fikriyah
4. ALUVIAL
FANS
Kipas aluvial terbentuk
pada sungai yang
mengalir dari suatu
lembah perbukitan
dengan gradien lereng
yang curam kearah
lereng yang landai
dari suatu dataran dan
material-material
lepas yang diangkut
oleh sungai yang
diendapkan.
www.geograpyphysic.net

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology By Fikriyah


5. WATERFALLS
Air mengalir
yang tiba-tiba
jatuh karena
ada perubahan
tiba-tiba pada
perbedaan
dasar sungai.
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology

www.geo.uu.nl

By Fikriyah
6. POTHOLES
Lubang torehan pada
batu yang keras yang
disebabkan oleh
kikisan air yang
bermuatan pasir /
krikil yang berpusing,
lalu terbentuklah
lubang-lubang pada
batuan tersebut.
Biasanya terdapat
dikaki air terjun.
www.geo.uu.nl
Sumber : Mamat Hafid, Kamus Geografi
By Fikriyah
LANDSCAPE OF FLUVIAL
AND KARST PROCESSES

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Bentang Alam dalam
Proses Morfologi Fluvial
1. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau
atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat.
Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air
sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan
Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah
sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen.
Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran
yang luas pada bagian sungai yang mendekati
muaranya yang disebut delta.

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Sumber : www.e-dukasi.net

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Contoh bentang alam delta :
 Delta sungai Nil
 Delta Sungai Kapuas

 Delta Kali Brantas

 Delta Sungai Musi

By Banduningsih R &
M.Ridwan
2. Dataran Banjir dan Tanggul
Alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air
meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi
banjir dan meluapnya air hingga ke tepi
sungai. Pada saat air surut, bahan bahan
yang terbawa oleh air sungai akan
terendapkan di tepi sungai. Akibatnya,
terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yang tidak halus (kasar)
terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi
sungai lebih tinggi dibandingkan dataran
banjir yang terbentuk. Bentang alam itu
disebut tanggul alam.

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Bentang Alam Karst
Ciri utama kawasan karst adalah terdapatnya
cekungan-cekungan tertutup yang disebut sebagai
dolin. Apabila dolin saling menyatu membentuk
uvala. Di beberapa tempat, dolin dapat terisi air
membentuk danau dolin. Kenampakan permukaan
daerah karst selain doline dan uvala adalah polje,
ponor, pinacle, menara karst, atau kubah karst.
Kombinasi dolin dan kubah menyebabkan panorama
karst menjadi unik dengan bukit-bukit yang terhampar
luas.
Keunikan lain dari kawasan karst adalah keberadaan
goa dan sungai bawah tanah. Goa-goa tersebut
pada umumnya bertingkat dengan ukuran kurang dari
satu meter hingga ratusan meter persegi dengan
bentuk vertikal miring maupun horisontal. Goa-goa
karst hampir semuanya dihiasi dengan ornamen
(speleothem) yang sangat beragam dari mulai yang
sangat kecil (helectite) hingga yang sangat besar
(column) dengan bentuk dan warna yang bervariasi.
By Banduningsih R &
M.Ridwan
Persebaran Karst di Indonesia
 Karst Maros
Karst Maros dicirikan dengan berkembangnya
Menara Karst (Mogote), yaitu bentukan positif
dengan dinding-dinding terjal yang relatif tinggi.
Ketinggian dari muka laut berkisa antara 300 – 550
meter, sedangkan relief bervariasi dari 100 – 250
meter. Batuan gamping di karst Maros diendapkan
pada Eosen. Luas karst Maros secara keseluruhan
mencapai 650 km2 dengan intikarst sekitar 300 km2.

By Banduningsih R &
M.Ridwan
• Karst Gunung Sewu
Karst Gunung Sewu dicirikan dengan berkembangnya
kubah karst (Kegle Karst), yaitu bentukan positif
yang tumpul, tidak terjal atau sering diistilahkan
kubah sinusoidal (Lehman, 1936). Ketinggian
tempat berkisar antara 300 – 500 meter dari muka
laut dan relief bervariasi antara 50 – 150 meter.
Batuan gamping di Karst Gunung Sewu berumur
Miosen dan mengalami karstifikasi mulai akhir pliosen
hingga awal pleistosen. Karst gunung sewu juga
dicirikan dengan bentukan doline yang setiap musim
penghujan selalu terisi air yang kemudian disebut
telaga, yang jumlahnya ratusan. Luas karst Gunung
Sewu mencapai 3300 km2 yang meliputi Propinsi DIY,
Jawa Tengah, dan Propinsi Jawa Timur.

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Sumber : www.wikipedia.org

By Banduningsih R &
The karst hills of the Burren on the west coast of Ireland

Sumber : ww.wikipedia.org

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Karst lake (Doberdò del
Lago, Italy), from Source of the river Loue, a karst
underground water spring
springing into a depression.
This lake has no surface
inlet or outlet.

Sumber : www.wikipdia.org

By Banduningsih R &
M.Ridwan
Persebaran Karst di Dunia
 Asia
Phong Nha Cave in
Phong Nha-Ke Bang,
Vietnam

Sumber : www.wikipedia.org

By Banduningsih R &
M.Ridwan
• Eropa

El Torcal (Antequera - Spain)

Sumber : www.wikipedia.org

By Banduningsih R &
M.Ridwan
• Amerika Utara
1. The Nahanni region in the
Northwest Territories
2. Monkman Provincial Park in the Northern
Rockies
3. The Grassy Cove Karst Area, Tennessee, a
registered National Natural Landmark
4. Carlsbad Caverns National Park of
New Mexico

By Banduningsih R &
M.Ridwan
• Oceania
 Leeuwin-Naturaliste National Park, southwest
Western Australia (near Margaret River,
Australia
 Northern Swan Coastal Plain, Perth,
Western Australia, Australia
 Naracoorte Caves National Park,
South Australia, Australia
 Jenolan Caves, New South Wales, Australia

By Banduningsih R &
M.Ridwan
ASPEK GEOGRAFI
KAJIAN MORFOLOGI
FLUVIAL DAN KARST

bY TiaRa
RaMadhaNti
DaN RyCkY
1. ASPEK KERUANGAN
2. ASPEK LINGKUNGAN
3. ASPEK KEWILAYAHAN
4. ASPEK WAKTU

bY TiaRa RaMadhanTi
ASPEK
KERUANGAN
 Setiapwilayah memiliki letak, jarak,
dan kualitatif yang berbeda. Aspek
keruangan mempelajari letak,
keterjangakauan, dan jarak serta nilai
suatu tempat yang berpengaruh
terhadap aspek lingkungan dan aspek
kewilayahan sehingga akan
berpengaruh pula pada proses
pembentukan karst tersebut.

bY TiaRa RaMadhanTi
ASPEK LINGKUNGAN
Mengkaji keadaan suatu tempat
beserta komponen-komponen
karst yang ada di dalam proses
morfologinya, yaitu pengaruh air,
batuan karbonat, baik batuan
gamping maupun batuan dolomit
dan mineral-mineral kalsit.

bY TiaRa RaMadhanTi
ASPEK
KEWILAYAHAN
Aspek kewilayahan mempelajari
ciri khas yang membedakan satu
wilayah dengan wilayah lainnya.
Jika dikaitkan dengan kajian
morfologi karst adalah, ciri khas
daerah karst adalah adanya
cekungan, lereng terjal, tonjolan
bukit berbatu gamping tak
beraturan, bergua dan mempunyai
sistem aliran air.

bY TiaRa RaMadhanTi
ASPEK WAKTU
Proses pembentukan karst tidak terjadi begitu saja,
melainkan
membutuhkan suatu proses yang memakan waktu.
Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan proses
terjadinya morfologi karst yaitu, karst merupakan
bentang alam khas yang dibentuk oleh proses
pelarutan batuan karbonat, baik batuan gamping
maupun batuan dolomit. Batuan karbonat sangat
mudah terlarutkan oleh air. Oleh karena itu, jika
bersentuhan dengan air dalam waktu yang lama,
bagian lemah batuan tersebut akan hilang
(terlarutkan). Sementara itu, bagian batuan lebih kuat
akan tetap ada, tersisa dalam berbagai bentukan khas
kawasan karst. Pada akhirnya, bentang alam kawasan
karst dapat dibedakan menjadi bentukan permukaan
(morfologi eksokarst) dan bentukan bawah permukaan
(morfologi endokarst). bY TiaRa RaMadhanTi
ASPEK GEOGARAFI
KAJIAN
MORFOLOGI
FLUVIAL
1. ASPEK KERUANGAN
2. ASPEK KELINGKUNGAN
3. ASPEK KEWILAYAHAN
4. ASPEK WAKTU
bY RyCkY KuSmaNa
ASPEK KERUANGAN
Setiap wilayah memiliki letak
jarak dan nilai yang berbeda.
Aspek keruangan ini tertuju pada
letak wilayah yang berpengaruh
pada aspek kelingkungan dan
kewilayahan yang akan
berpengaruh pula pada proses
fluvial pada wilayah tersebut.

bY RyCkY KuSmaNa
ASPEK
LINGKUNGAN
Pendekatan melalui aspek
kelingkungan ini mengkaji
keadaan suatu tempat beserta
komponen-komponen yang ada di
dalam proses morfrologi fluvial.
Komponen-komponen yang
berpengaruh yaitu pengaruh kerja
air, iklim, vegetasi, dan relief
terhadap proses fluvial yang
terjadi.

bY RyCkY KuSmaNa
ASPEK
KEWILAYAHAN
Pada proses fluvial, setiap
wilayah memiliki karakteristik
yang berbeda. Hal ini dipengaruhi
oleh keadaan morfologi wilayah
tersebut seperti jenis tanah,
vegetasi dan juga oleh pengaruh
cuaca dan iklim. Perbedaan
karakteristik pada setiap wilayah
tersebut adalah kajian utama dari
aspek kewilayahan ini.

bY RyCkY KuSmaNa
ASPEK WAKTU
Dalam metode atau pendekatan
melalui aspek waktu ini,
permasalahan yang dikaji adalah
rentan waktu proses pengerjaan
gaya-gaya yang dilakukan oleh air.
Seperti perubahan bentuk lereng
dari waktu ke waktu yang terus
berubah seiring dengan proses
pengerjaan yang dilakukan oleh
air.

bY RyCkY KuSmaNa
TUGAS KELOMPOK
Hasil diskusi kelompok…
9. Dalam sebuah region, yang curah hujannya seikit,
apakah sungai-sungai yang terbentuk di sana
merupakan sungai muda atau sungai dewasa?
Jawab :
Sungai yang terbentuk adalah sungai dewasa . Sungai
dewasa adalah sungai yang sudah mengalami pengikisan dan
dasar sungai melebar. Jika curah hujan disebuah region
sedikit, maka aliran air sungai di daerah tersebut sedikit juga.
Besarnya aliran air tergantung pada jumlah air yang datang
dari hulu, iklim, vegetasi, dan kondisi geologi setempat.
Sunagai dewasa mengalami pengurangan gradien sungai
sehingga kecepatan alirannya berkurang. Daya erosi ke
dalam berkurang dan terjadi pengendapan.
Pada hakekatnya, aliran sungai terbentuk oleh adanya
sumber air dari hujan dan lain-lain. Air hujan setelah jatuh di
permukaan bumi mengalami evaporasi, merembas ke dalam
tanah, diserap oleh tumbuh-tumbuhan dan binatang
,transpirasi, dan sisanya mengalir di permukaan sebagai
‘’surface run off”. Run off ini dapat segera setelah hujan
ataupun muncul kemudian melalui proses resapan hulu ke
dalam tanah dan muncul pada mata air.

bY TiaRa RaMadhanTi
10. Apa yang dimaksud dengan flood plain?
Deskripsikan bentang alam tersebut berikut
hubungannya dengan kenampakan levee, oxbow
dan teras! Dan mengapa meander terbentuk di
dataran banjir?
Jawab:

Flood plain : Dataran yang terbentuk dari endapan


berbagai macam hasil erosi pada sungai dewasa.
Sebagian beban diendapkan pada daerah tepi sungai.
Pada sisi kiri dan kanan sungai mengahmparkan banjir.
Dengan demikian sering terbentuk akumulasi sedimen
yang tebal di sepanjang sungai dan membentuk tanggul
alam.
Meander : Terbentuk di dataran banjir karena berkelok-
kelok di wilayah sungai. Mulai dari pertengahan sampai
dewasa dimana pada wilayah itu proses
pengendapannya lebih banyak sehingga flood plain
akan banyak terbentuk di wilayah itu.
-Anindito
Sumber A
: Lobeck, A.K. Geomorphology
11. Apa yang dimaksud dengan rock fan? Faktor-
faktor apa saja yang menyebabkan bentang alam
tersebut dapat terbentuk?
Jawab:
Rock fan adalah akumulasi endapan hasil perombakan batuan
denagan kelerengan yang landai berangsur mencapai daerah
endapan aluvial dan terbentuk kipas. Hal ini di sebabkan oleh fraksi
besar yang terakumulasi di dekat mulut lembah dan fraksi halus
akar terdapat pada dataran.

-Hansel

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology


12. Menurutmu apakah mungkin sungai-sungai konsekuen
pada lereng yang landai dari sebuah dataran pantai (coastal
plain) merupakan sungai dewasa dari awal terbentuknya?
Jawab:
Sungai-sungai konsekuen pada lereng yang landai, pada sebuah
dataran pantai ,merupakan sungai dewasa dari awal terbentuknya,
karena pada walnya sungai itu mengslir searah dengan
kemiringan mulai dari daerah kubah, dan pegunungan blok yang
baru terangkat.

-Rycky K

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology


13. Mengapa air asin cepat menguap
dibanding air tawar pada sebuah delta?
Jawab:
Karena konsentrasi air asin lebih tinggi dari pada
air tawar, sehingga terjadi gaya difusi dimana air
asin dapat dengan mudah menyusup ke sebuah
delta dibandingkan dengan air tawar karena air
tawar mengalami gaya osmosis sehingga lambat
menyusup ke sebuah delta.

-Mentari DCB

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology


14. Mengapa air dari sumber artesis sering kali mengalir lebih
kencang daripada air yang mengalir di sungai?
Jawab:
Sumber artesis adalah sumber air yang digali oleh manusia, yang digali
hingga lapisan di bawah tanah (aquifer). Air dalam sumber artesis dapat nail
ke permukaan secara memancar. Air hujan atau air tanah masuk ke dalam
aquifer pada atau dari daerah pengumpulan air (intake area). Jika intake
area lebih tinggi dari permukaan tanah dimana sumber tersebut digali dan
air tersebut selalu cukup dalam aquifer, maka air akan naik ke atas. Selain
itu, karena adanya tekanan yang berasal dari dalam bumi. Sehingga air
memancar denagan deras melebihi air sungai.

-BandunIngsih R

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology


15. Jelaskan bagaimana
cara geyser intermittent
mengeluarkan air tanah
ke permukaan, dan
mengapa hal itu dapat
terjadi?
Jawab:
Geyser adalah sumber air
panas yang memancar
sewaktu-waktu dengan
periode istirahat tertentu.
Air panas di hembuskan dan
tekanan dari uap air yang
panas sekali. Air in berasal
dari air tanah yang menjadi
panas karena aktivitas
vulkanisme menjelang
istirahat(mati). Contoh
geyser Waimangu di New
Zealand, Yellowstone
National Park di As-erlandia,
dan geyser cisolok di
Pelabuhan Ratu Jawa Barat. www.geo.uu.nl

 
Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology
By Fikriyah
16. Jelaskan pengaruh kandungan mineral
dalam air tanah dalam pembentukan
morfologi di permukaan bumi!
Jawab:
Sebagai pelarut unsur kimia di dalamnya
terlarut oleh air tanah itu sendiri maupun oleh
unsur kimia yang terlarut oleh air tanah
tersebut.

-M. Ridhwan

Sumber : Lobeck, A.K. Geomorphology

You might also like