You are on page 1of 6

Title : 女の男の子/ Onna no Otoko no Ko / Boys and Girls

Author : Dila (di LA —SAFE, BoA-Indo, Sujunesia, TVXQ-Indo—)


Rating : PG-15
Pairing : Boa ♥ Jaejoong
Location : Japan
Cast : Boa, TVXQ, Yui
Cameo : Meisa Kuroki, Tablo (Epik High), Iwasa Mayuuko
Length : series
Genre : romance, school drama
Language : Indonesian, Japanese (a little)
A/N : The title was taken from Yuko Ogura’s song , which used for School Rumble’s soundtrack.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
CHAPTER 6

Aku meletakkan sumpit dan mangkukku. Terdiam menunggu jawaban Boa. Bahkan di saat
seperti ini aku susah bernapas.
“Dou iu imi? Apa maksudmu?” tanya Boa.
“Yunho wa… omae no koto ga… suki darou? Dia bilang kalau dia suka kamu kan?”
“Sou da yo. Memang. Naze wakaru? Kenapa kamu tahu?” tanya Boa.
“Menebak saja. Sore wa dou? Lalu bagaimana? Omae no kotae wa nani? Apa jawabanmu?”
desakku. Boa berhenti makan dan memandangku dengan dahi mengernyit.
“Kenapa sih penasaran sekali?” Boa balik bertanya. Aduuuh, jawab saja kenapa sih?! Aku jadi
salah tingkah begini!
“Ano saa… Yunho wa ore no tomodachi dakara. Yunho itu kan sahabatku. Kalau dia pacaran
denganmu…”
“Aku belum menjawabnya,” kata Boa santai.
“He?”
“Aku bilang aku akan memikirkannya,” kata Boa sambil merapikan meja.
Entah mengapa perasaanku sedikit lebih ringan. Apa harus sekarang ya aku menyuruhnya
menerima Yunho?

Aku kembali ke kamar dan menelepon Yui, meminta pendapatnya.


“Jaejung-kun, bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Yui setelah aku menceritakan
semuanya.
“Pe, perasaan?”
“Apa kamu gelisah, atau biasa saja?”
“Etooo…”
Aku diam beberapa detik memikirkan kata-kata Yui.
“Hm, gini deh. Kalau kamu merasa tidak nyaman ketika memikirkan Yunho yang suka Boa,
bilang pada Boa untuk tidak menerima Yunho. Tapi kalau perasaanmu biasa saja, paksa Boa
untuk pacaran dengan Yunho,” kata Yui.
“Eh?”
“Sudah, lakukan saja! Aku masih mengarang lagu. Anata jama na no yo! Jangan ganggu! Ja!”
kata Yui seraya menutup telepon. Aku menguatkan diriku dan menyiapkan segala yang akan
kukatakan pada Boa nanti. Kurasa aku sudah siap.
Aku kembali ke ruang tengah tapi Boa tidak ada di sana. Hm, sepertinya dia di kamar. Aku
membuka kamar Boa. Sepertinya dia sedang mengerjakan tugas.
“Nani? Ada apa?” tanya Boa tanpa menoleh.
“A, anooo… aku mau bicara sebentar…” kataku grogi. Boa berbalik dan tangannya
mengisyaratkan agar aku duduk di samping tempat tidur.

Ayo, Jaejung! Bilang saja, “jangan pacaran dengan Yunho”.


Tapi kalau dia bertanya kenapa?
Tentu saja kau jawab “anata ga suki dakara. Karena aku suka kamu”
Tapi aku belum yakin…

“Ne, Jaejung-kun, hayaku! Cepatlah! Kau pikir aku punya waktu seharian untuk menunggumu
mengatakan sesuatu yang aku yakin tidak penting?!” kata Boa membuyarkan lamunanku.
“Daiji na koto da yo!!! Penting kok!!!” sahutku.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Makanya cepat katakan. Masa ka… jangan-jangan kamu juga mau bilang kalau kamu suka
aku?” tanya Boa. Naniii? Apa aku kelihatan kalau aku mau mengatakan su… su… suka???
“CHIGEEE YO!!! TIDAK!!!”
“Joudan, joudan. Aku cuma bercanda,” kata Boa sambil tersenyum. “Saa, nanda? Ada apa?”
“Ano… Yunho no koto… tentang Yunho… “ lagi-lagi perkataanku terhenti. Ayooo, bilang saja
tidak usah pacaran dengannya. “TOLONG TERIMA DIA JADI PACARMU,” kataku. BAKA!!!
Kenapa kamu bilang seperti itu, Jaejung?! Baka baka baka!!!
“Doushite? Kenapa?” tanya Boa heran.
“Etooo… Yunho wa ore no tomodachi dakara. Dia kan temanku. Sore ni, aitsu wa honki da. Di
samping itu, dia serius suka padamu. Jadi…”
“Iie! Tidak mau!” kata Boa.
“Ta, tapi katamu kau tadi masih memikirkannya,” kataku.
“Itu supaya tidak melukai perasaan Yunho. Kalau saat itu juga aku menolaknya kan tidak sopan.
Lagipula aku juga tidak ada perasaan apa-apa dengannya,” kata Boa.
“Onegai… kumohon… terimalah dia…” pintaku. “Sudah lama Yunho tidak seperti ini. Ketika dia
melihatmu, dia langsung suka padamu. Dakara onegai… jadi kumohon…”
Boa memandangiku sambil berpikir.
“Tapi kalau aku suka pada orang lain?” tanya Boa setelah beberapa saat hening.
“Eh, dare? Siapa?” tanyaku.
“Kan aku bilang kalau…”
Aku menghela napas panjang. Hampir putus asa.
“Boa, kumohon… pikirkan perasaan Yunho,” kataku.
“PERASAAN YUNHO?” tanya Boa keras. “LALU KALAU AKU MENERIMANYA, APA YANG
TERJADI DENGAN PERASAANKU?!” teriak Boa marah.
Aku menelan ludah. Tidak menyangka Boa akan marah. Aku hanya bisa diam.
“II WA!!! BAIKLAH!!! Aku akan pacaran dengan Yunho! PUAS?! Sudah sana keluar! KE-LU-
AR!!!” kata Boa sambil mendorongku keluar. Setelah aku keluar, dia membanting pintu.

Aku mau menelepon Yui, tapi dia bilang dia tidak mau diganggu. Jadi aku memilih akan
memberitahunya besok. Aku berhasil membuat Boa menyetujuinya. Lalu aku akan mengetes
perasaanku. Apakah aku suka pada Boa?

Besok paginya Yunho datang menjemput Boa. Aku memang sengaja menghubunginya dan
memintanya untuk menjemput Boa karena kaki Boa masih dalam keadaan mengkhawatirkan.
Kaki? Ah!!! Iwasa Mayuuko. Ini hari terakhir. Awas saja kalau dia tidak minta maaf hari ini.
“Doushite, Jaejung-kun? Kao kowai yo. Ada apa? Wajahmu menakutkan,” kata Yunho ketika
kami berjalan ke sekolah.
“Nandemonai. Bukan apa-apa,” kataku berusaha tersenyum. Aku melihat Boa mengaitkan
lengannya di lengan Yunho yang tersipu malu. Ketika muka kamu berpapasan, dia membuang
muka dan bermanja-manja ke Yunho. Kuso! Apa maksudnya itu? Dasar cewek!

Saat kami masuk kelas, semuanya bersorak melihat Yunho dan Boa bergandengan. Yui
memandangku tak percaya. Aku berjalan menuju bangkuku dan Yui menghampiri.
“Apa maksudnya ini?” tanya Yui.
Aku menceritakan kejadian semalam dengan berbisik-bisik dan Yui masih menatapku tidak
percaya.
“Jaejung-kun, anata wa Boa ga suki! Kamu kan suka Boa!” kata Yui.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Ore wa onna ga kirai… aku benci perempuan…” gumamku. Ya, itu adalah kalimat yang dulu
kerap aku ucapkan.
“Shitteru yo sonna koto. Aku tau masalah itu. Tapi ini beda. Kau sudah berubah, dan kau suka
Boa!!!” kata Yui.
“SSSST!!! Jangan keras-keras!” suruhku gusar. Yui reflek menutup mulutnya. “Kan kamu bilang
sendiri kalau aku harus membuat mereka pacaran,” dalihku.
“Iya, tapi tadi malam kan aku bilang. Kalau kamu merasa gelisah, jangan biarkan mereka
pacaran, karena sudah jelas kamu suka pada Boa,” kata Yui.
“Tapi aku tidak ge—“
TEEEEET!!!! Bel masuk berbunyi. Yui kembali ke bangkunya dan Boa duduk di depanku seperti
biasanya.

Huf… bagaimana ini? Ternyata berurusan dengan perempuan itu memang menyusahkan.
Sebelumnya aku sama sekali tidak punya masalah dengan kehidupanku. Aku bisa hidup tanpa
perempuan. Sejak kehadiran Boa itulah aku jadi berubah.
Tuk!
Sebuah gumpalan kertas terlempar entah darimana. Aku membukanya.
Ne, Jaejung-kun… kalau begitu mulai sekarang kita awasi dan buntuti mereka, ok? Yui.
Aku menoleh ke Yui, yang bangkunya ada di samping Boa. Yui mengedipkan sebelah matanya,
lalu kembali memperhatikan guru. Aku tersenyum sendiri. Yui ternyata baik sekali. Dia mau
membantuku walaupun dia tahu aku ini cowok seperti apa.

Pengintaian kami dimulai ketika makan siang. Dengan cekatan, Yunho mengajak Boa makan
siang di atap. Setelah Boa setuju, Yunho menghampiriku.
“Gomen, Jae-kun! Aku tidak bisa makan bersama kalian,” kata Yunho sambil mengatupkan
telapak tangannya.
“Ii da yo… tidak apa-apa… lagipula aku makan bersama Yui kok. Ne, Yui-chan?” kataku sedikit
sebal. Yui yang ada di sebelahku kaget ditanya seperti itu. Aku menginjak kakinya.
“Ah, sou desu! Iya! Aku memang mau makan bentou bersama Jaejung-kun,” kata Yui
menguasai keadaan.
“Heee, masa ka… omaetachi wa… tsukiate??? jangan-jangan kalian pacaran?” tanya Yunho
setengah menggoda. Entah mengapa aku merasa tidak ingin kalah dengan Yunho.
“Atari! Tepat!” jawabku singkat.
“Eh, sudah dulu ya. Boa-chan matteru. Boa-chan menungguku. Ja!” Yunho pun berlalu.
Sudah bisa ditebak Yui marah-marah padaku di koridor saat kita mau ke atap. Yah tidak heran
dia marah. Yui kan mau membantuku agar aku bisa mengerti perasaanku ke Boa, tapi aku
malah mengaku ke Yunho kalau aku pacaran dengannya. Yah, mau bagaimana lagi. Tadi
Yunho membuatku panas.
“Di sini saja,” kata Yui sambil menggelar alas di tempat yang agak jauh dari Boa dan Yunho.
Karena banyak yang makan di atap, kami mungkin tidak terlihat dari tempat mereka.

Aku makan sambil memandang mereka. Ah, sepertinya Boa sudah mengatakan kalau dia mau
jadi pacar Yunho. Terlihat Yunho sangat bersemangat dan tersipu-sipu. Aku merasa lemas,
bahkan sampai tidak mendengarkan pembicaraan Yui.
“—habis kalau kita makan di sini kan kena angin, dan angin bisa membawa penyak— OI
JAEJUNG-KUN! Kikoenai? Kau tidak mendengarkanku???” tanya Yui.
“Iwasa…” gumamku.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Hah?” Yui bingung dan mengikuti arah pandangku. Aku memandang Iwasa Mayuuko yang baru
datang dan menghampiri Yunho dan Boa.
“Kusooo, kikoenaaai… sial, tidak kedengaran sama sekali…” gumamku sambil memasang
telinga dan berkonsentrasi mendengarkan percakapan mereka, tapi sama sekali tidak terdengar
gara-gara ramai!
“Dare? Siapa sih?” tanya Yui ikut penasaran.
“Iwasa Mayuuko. Dia yang melukai Boa,” jawabku. “Aku menyuruhnya minta maaf langsung ke
Boa.”
Tidak lama kemudian, Iwasa membungkuk dan pergi lagi. Maa, sudahlah. Toh dia sudah minta
maaf. Utangnya sudah lunas.

Aku pulang sendiri karena Boa pulang bersama Yunho. Sejak tadi malam kami tidak bicara. Duh,
apa dia benar-benar marah padaku ya? Tapi dia kelihatan menikmati kedekatannya dengan
Yunho. Aaaah!!! Wakaraaa!!! Aku tidak mengerti! Onna no kimochi yoku wakaranai! Aku benar-
benar tidak mengerti perasaan perempuan.
Aku terlalu capek berpikir dan kemudian terlelap. Ketika aku bangun, mungkin sudah malam.
Samar-samar aku melihat Boa membangunkanku.
“—jung-kun… Jaejung-kun….”
Bukannya Boa sedang marah padaku? Aaa, yume da. Ini pasti mimpi. Aku tidak
menghiraukannya.
“Oi, Jaejung-kun!!!” suara itu memanggil lagi. Kali ini lebih jelas. Tapi mataku berat dan tidak
bisa terbuka. Tak lama kemudian ada mencium pipiku. Aku langsung bangun dan duduk,
memegangi pipiku.
“NANI ATTENDA OMAE??? APA YANG KAU LAKUKAN?!” teriakku ke seseorang di depanku
yang ternyata adalah Boa.
“Habis kamu tidak bangun dari tadi. Jadi terpaksa aku cium biar kamu langsung bangun,” kata
Boa santai. Mukaku rasanya semakin panas.
“Maa ii. Sudahlah. Memangnya ada apa sih?” tanyaku.
“Kinou gomen… maaf soal kemarin…” kata Boa.
“Eh? Yunho no koto? Soal Yunho? Ii yo. Tidak apa-apa. Sore wa omae no sei janai, ore no sei
da. Lagipula itu bukan salahmu, tapi salahku,” kataku.
“Sore wa… arigatou ne. Lalu terima kasih… kau kan yang menyuruh Iwasa untuk minta maaf
padaku?” tanya Boa. Aku hanya menunduk malu. “Aku tahu kamu orang yang baik. Kamu selalu
memikirkan temanmu. Walaupun kamu benci perempuan, kamu sampai menyuruh Iwasa minta
maaf padaku. Tentang Yunho juga… kamu memikirkan perasaan Yunho, jadi kamu menyuruhku
pacaran dengannya. Iya kan?” tanya Boa.
Aku mengangguk walaupun Boa benar-benar salah mengartikan semua kebaikanku itu. Yah,
aku waktu itu menolong Boa karena dia memang sedang terluka. Masalah Yunho… justru Boa
harus mengatakan kalau aku ini egois. Hanya demi mengetahui perasaanku, aku sampai
menyuruhnya menerima Yunho, padahal aku tahu Boa tidak ada perasaan apa-apa padanya.
“Ii no? Apa kamu tidak apa-apa?” tanyaku.
“Nani ga? Apanya?”
“Yunho ga tsukiate… pacaran dengan Yunho…”
“Ii no yo. Tidak apa-apa. Aku kan harus membalas jasamu. Lagipula aku juga mulai suka kok
sama Yunho,” kata Boa.
DEG!!! Nani ga kono kimochi? Ada apa ini? Mengapa aku merasa tidak nyaman? Mengapa aku
merasa tidak rela? Apakah ini yang dibilang Yui “cemburu”?

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Doushite? Kenapa? Mukamu pucat,” tanya Boa.
“Iie. Tidak apa-apa,” kataku.
“Uso da yo. Bohong. Apa kamu sakit? Sampai pucat begitu. Aku periksa deh,” kata Boa. Dia lalu
mendekatkan mukanya ke mukaku seperti waktu itu. Doushiyo??? Doushiyo??? Bagaimana ini?
Kalau sedekat ini dia akan merasakan detak jantungku yang berdebar sekeras ini.
“Ii da yo!!! Tidak apa-apa kok!!!” kataku sambil mendorong bahu Boa dengan satu tanganku.
Tapi keseimbangannya malah goyah dan Boa jatuh menimpaku. Uso!!! Kami berciuman lagi!

CHAPTER 6 おしまい

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.livejournal.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)

You might also like