You are on page 1of 16

SEJARAH FISIKA

Marie Sklodowska Curie

KELOMPOK VIII Rony Pranata Asnaeni Ansar Susilawati Suardi Marhumi

Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar 2012

DAFTAR ISI

Kata pengantar ..............................................................................................................i Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

Bab I : Pendahuluan A. Latar belakang ..................................................................................................1 B. Rumusan masalah ............................................................................................. 1 C. Tujuan ...............................................................................................................1 D. Manfaat .............................................................................................................1

Bab II : Pembahasan A. Kehidupan Marie Sklodowska Curie................................................................ 2 B. Penemuan Marie Sklodowska Curie a. Sejarah penemuan unsur radioaktif .............................................................. 3 b. Sinar radioaktif............................................................................................. 6 c. Daya-daya tembus sinar radioaktif .............................................................. 7

Bab III : Penutup A. Kesimpulan .......................................................................................................9 B. Saran ................................................................................................................. 9 Daftar pustaka ...............................................................................................................10

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas presentasi yang disusun dalam bentuk makalah yang berjudul THE EMERGENCE OF A NEW PHYSICS CIRCA 1900 BY MARIE SKLODOWSKA CURIE. Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian presentasi yang diakhiri dengan pembuatan makalah ini. Terutama dosen mata kuliah Sejarah fisika yang telah banyak memberi bimbingan dan masukkan sehingga dapat membantu selesainya tugas ini. Tujuan kami untuk melaksanakan ini yaitu memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah sejarah fisika. Juga sebagai penambah pengetahuan tentang sejarah kehidupan Marie. Akhir kata, kami percaya bahwa penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik,saran dan pendapat dari berbagai pihak senantiasa kami tunggu demi menyempurnakan dalam pembuatan tugas makalah selanjutnya.

Makassar,

maret 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pepatah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dalam ilmu fisika, kita bisa mengatakan bahwa para pahlawan fisika adalah mereka yang menyumbangkan pemikirannya untuk pencerahan dalam

mempelajari alam semesta atau yang biasa kita sebut dengan ilmuwan-ilmuwan fisika. Banyak sekali penemu di bidang fisika diantaranya Marie, Newton, Einstein, Maxwel, Faraday, Galileo, Ampere, Ohm, dan lain sebagainya. Salah satu yang akan kami bahas adalah ilmuwan fisika yang pertama kali dianugrahi dengan dua penghargaan nobel yakni di bidang fisika dan di bidang kimia. Beliau yang lebih dikenal dengan Marie Sklodowska Curie merupakan seorang Fisikiwan sekaligus Kimiawan terkenal keturunan Polandia-Perancis
dan merupakan pionir dalam penelitian mengenai zat Radioaktif. Dia juga merupakan satusatunya wanita yang memperolehnya di dua bidang ilmu pengetahuan, serta satu-satunya yang memperolehnya untuk multi disiplin ilmu.

B. Rumusan masalah 1. Bagaimana latar belakang kehidupan Marie Sklodowska Curie? 2. Apa saja penemuan marie Sklowdowska Curie dalam bidang fisika dan kimia?

C. Tujuan Penulis 1. Untuk memenuhi tugas kelompok 2. Untuk mengetahui kehidupan Marie Sklodowska Curie dan sumbangan atau penemuan Marie dalam bidang fisika dan kimia.

D. Manfaat Penulisan Dapat memberikan informasi tentang perjalanan kehidupan Marie Skolowdowska Curie dan penemuannya dalam fisika serta sumbangannya dalam bidang kimia.

BAB II PEMBAHASAN
A. Kehidupan Marie Skolodowska Curie
Marie Skodowska-Curie (7 November 1867 4 Juli 1934) dilahirkan dengan nama Maria Sklodowska di Warsawa, Polandia pada tanggal 7 November 1897 adalah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium. Sebagai anak perempuan, ia sangat haus ilmu pengetahuan sehingga menjadikan dirinya seorang siswi desa yang lulus dengan nilai terbaik.

Marie Curie dibesarkan di Polandia dalam keluarga guru. Karena krisis di Polandia, ia jatuh miskin dan harus hidup hemat. Yang lebih menyedihkan lagi, ia harus sembunyi-sembunyi untuk belajar ilmunya. Pada tahun 1891 Marie melanjutkan studinya tentang Fisika dan Matematika di Universitas Sorbonne. Baru setelah dia pergi ke Paris untuk sekolah di Universitas Sorbonne maka dia dapat lebih leluasa untuk melakukan riset sampai akhirnya dari bekalnya itu dia mampu mengisolasi radium dari laboratorium tuanya yang sederhana; dari sinilah awal kepopulerannya. Orangtua Marie Curie bekerja sebagai guru, dan Manya (nama panggilan Marie Curie) pada umur 16 tahun telah mendapatkan medali emas saat menyelesaikan pendidikan kedua (setingkat SMP), saat itu, orangtuanya hampir kehilangan semua hartanya karena mengalami kerugian saat berinvestasi. Manya akhirnya bekerja sebagai guru bantu untuk membantu menghidupi keluarga mereka. Saat itu, wanita di Polandia (yang masih berada di bawah dominasi Rusia waktu itu) tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, sehingga setelah lulus sekolah, Manya tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke universitas. Pada umur 18 tahun, Marie bekerja sebagai guru privat bagi sebuah keluarga kaya. Sebagian dari penghasilannya sebagai guru privat kemudian diberikan kepada kakak perempuannya untuk membantu biaya pendidikan kakaknya di Perancis. Setelah kakak perempuannya yang bersekolah di sekolah medis Perancis, lulus, mendapatkan gelar Dokter, Manya lalu ikut pindah ke Perancis pada tahun 1891. Dia kemudian memasuki universitas Sorbonne (sekarang Universities of Paris) dan mengambil

jurusan fisika dan matematika. Manya atau Marie Curie akhirnya lulus sebagai mahasiswi terbaik di kelasnya. Marie adalah mahasiswi yang cemerlang. Setelah kelulusannya di bidang matematika, ia mendapat urutan pertama untuk studinya di bidang fisika. Rasa ingin tahunya pada ilmu pengetahuan tidak pernah habis, hingga membawanya sebagai wanita pertama yang meraih hadiah Nobel. Dia bertemu dengan Pierre Curie, Profesor di Sekolah Fisika pada tahun 1894 dan pada tahun berikutnya mereka menikah. Suaminya menjabat sebagai Kepala Laboratorium Fisika di Sorbonne, memperoleh gelar Doktor of Science pada tahun 1903, dan setelah kematian tragis Pierre Curie pada tahun 1906, ia kemudian bertindak sebagai Profesor Fisika Umum di Fakultas Sciences, untuk pertama kalinya seorang wanita memegang posisi ini. Dia juga ditunjuk sebagai Direktur Laboratorium Curie di Institut Radium dari Universitas Paris, institut ini didirikan pada tahun 1914. Nama belakang Marie (Curie) diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang juga ahli kimia. Marie Curie memiliki dua orang putri, Irne dan ve, yang lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irne yang melanjutkan dan mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia. Karya dan penelitian Marie Curie membuat para ahli kimia dan fisika mengerti bagaimana cara mengumpulkan sumbersumber material yang mengandung radioaktif untuk menyembuhkan penyakit sekaligus untuk keperluan riset yang lebih dalam pada zat-zat radioaktif. Marie Curie adalah ahli kimia dan fisika Perancis kelahiran Polandia yang sampai sekarang merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut. Polonium dan radium adalah dua unsur radioaktif pertama yang ditemukan. Polonium diambil dari nama Polandia, tempat kelahiran Madame Curie. Sedangkan nama Radium diambil dari warna radiasi sinar biru garam klorida yang berhasil mereka sintesis. Metode untuk memisahkan garam radium dan polonium dari

batuan uranium dipublikasikan secara bebas pada dunia pengetahuan. Mereka memilih untuk tidak mematenkan metode tersebut sehingga tidak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi dari penemuannya. Curie, pembawaannya yang tenang, berwibawa dan sederhana, membuat kagum para ilmuwan di seluruh dunia. Dia adalah anggota Conseil du Physique Solvay sejak tahun 1911 sampai kematiannya dan sejak 1922 ia menjadi anggota Komite Kerjasama Intelektual Liga Bangsa-Bangsa. Karyanya dicatat dalam berbagai makalah dalam jurnal ilmiah dan dia adalah penulis Recherches sur les Substances Radioactives (1904), LIsotopie et les elemen Isotop dan de yang Trait klasik Radioactivit (1910). B. Radioaktivitas Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.Tentu banyak di antara kita yang sudah mendengar dan mengetahui peristiwa dijatuhkannya bom atom di Hiroshima pada Perang Dunia II yang menelan banyak korban jiwa. Berpuluh-puluh tahun setelah kejadian tersebut ternyata korban akibat dijatuhkannya bom atom tersebut masih banyak berjatuhan. Korban-korban tersebut diberitakan terpapar radiasi radioaktif sisa ledakan bom atom.

1. Sejarah Penemuan Unsur Radioaktif Rontgen (1845 1923) bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu. Para ahli tertarik untuk mengadakan penelitian tentang unsur tersebut. Setahun kemudian Antoine Henre Becquerel (1852 1908) mengamati garam uranik sulfat (K2UO2(SO4)2) memancarkan sinar (radiasi) secara spontan. Gejala ini dinamakan

keradioaktifan, sedangkan unsur yang memancarkan radiasi disebut unsur radioaktif. Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie (1867 1934) bersama suaminya, Pierre Curie (1859 1906) berhasil menemukan dua unsure radioaktif yaitu Polonium (Po) dan Radium (Ra). Karena jasa mereka di bidang keradioaktifan pada tahun 1903, Henry Bequerel bersama Pierre dan Marie Curie memperoleh hadiah nobel. Sejak model atom dikembangkan oleh Dalton, perhatian ilmuwan terpusat pada elektron, tidak pada inti atom. Menurut pendapat sebelumnya, inti atom hanya menyediakan muatan positif untuk mengikat elektron-elektron di dalam atom. Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam uranium yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar tersebut diberi nama Sinar Radioaktif , sedangkan unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif . Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra). Polonium dan Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan dari bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur radioaktif disebut Radioisotop. Akibat perkembangan cepat dalam bidang fisika dan kimia, para ilmuwan mulai memperhatikan inti atom setelah sekian lama hanya terpusat pada elektron. Akhirnya, mereka bisa membuktikan bahwa inti atom dapat berubah secara spontan disertai dengan pelepasan radiasi. Inti atom tersebut dinamakan nuklida radioaktif.

2. Sinar Radioaktif Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif memiliki sifat-sifat: a. dapat menembus lempeng logam tipis; b. dapat menghitamkan pelat film; c. dalam medan magnet terurai menjadi tiga berkas sinar. Pada tahun 1898 Paul Ulrich Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet yaitu sinar gamma. Setahun kemudian Ernest Rutherford berhasil menemukan dua sinar radioaktif yang lain, yaitu sinar alfa dan sinar beta (). a. Sinar Alfa Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom H. Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang atau memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1) bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif; 2) daya tembusnya kecil ( < < ); 3) daya ionisasi besar ( > > ). b. Sinar Beta Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -1e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi eo 1. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit. Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi. Sinar beta memiliki sifat-sifat: 1) bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub positif; sinar

2) daya tembusnya lebih besar. 3) daya ionisasinya lebih kecil. c. Sinar Gamma Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar dinyatakan dengan notasi gamma. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik. Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek. Sinar memiliki sifat-sifat: 1. tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik; 2. daya tembusnya lebih besar dari dan ; 3. daya ionisasi lebih kecil dari dan . Setelah penemuan keradioaktifan ini, terbukti bahwa dengan reaksi inti suatu unsur dapat berubah menjadi unsur lain. Bila unsur-unsur radioaktif memancarkan sinar atau maka akan berubah menjadi unsur lain.

3. Daya-Daya Tembus Sinar Radioaktif Sinar radioaktif memiliki banyak perbedaan dari sinar lainnya (seperti sinar matahari), antara lain:
1.

memiliki daya tembus yang besar, sehingga dapat menghitamkan plat foto yang terbungkus kertas hitam,

2.

dapat mengionisasi media yang dilaluinya, oleh karena itu disebut juga radiasi pengion. Radiasi pengion yang dihasilkan oleh isotop radioaktif dapat berupa radiasi partikel, yaitu radiasi sinar alfa dan sinar beta, maupun berupa radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, yaitu radiasi sinar gamma. Percobaan pertama adalah memperlihatkan bagaimana daya tembus sinar

radioaktif yang bernama sinar alfa. Sinar ini dipancarkan ke telapak tangan tanpa ada media penghalang apapun di hadapan tangan tersebut. Hasilnya, bahwa sinar alfa hanya akan sampai kepada telapak tangan tanpa dapat menembus tangan yang ditengadahkan tersebut. Setelah itu, di antara telapak tangan dan sinar alfa dihalangi oleh sebuah kertas. Terlihat pada video, sinar alfa berakhir di helaian kertas tersebut tanpa meneruskan sinarnya ke telapak tangan.

Lalu, percobaan kedua adalah memperlihatkan bagaimana daya tembus sinar beta. Perbedaan dengan sinar yang sebelumnya, sinar alfa, yaitu saat di antara sinar beta dan telapak tangan tersebut dihalangi oleh sehelai kertas, sinar beta tetap meneruskan sinarnya ke telapak tangan itu. Nah.. Setelah di antara sinar beta dan tangan diberikan penghalang lagi dengan sebuah alumunium, maka sinar beta itu baru tidak meneruskan sinarnya ke telapak tangan. Akhirnya, sinar beta berhenti di sebuah lempengan alumunium. Yang terakhir adalah percobaan mengenai bagaimana daya tembus sinar gama. Sama seperti sinar sebelumnya, bahwa sinar gama juga masih bisa menembus sehelai kertas. Namun, sinar ini juga bisa menembus alumunium yang menghalanginya terhadap telapak tangan tersebut. Sinar inilah yang memiliki daya tembus yang paling kuat di antara sinar lainnya. Hanya media seperti beton yang dapat memberhentikan sinar gamma ini.

4. Pemanfaatan Radiaoktif a. Bidang Kedokteran I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru P-32 Penyakit mata, tumor dan hati Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia Co-60 Membunuh sel-sel kanker Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung 1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tsb. Xe-133 digunakan untuk

mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata, tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.

Radioisotop sebagai sumber radiasi. Bidang Kedokteran 1) Sterilisasi radiasi. Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu: a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme. b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. 2) Terapi tumor atau kanker. Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut. B. Bidang Hidrologi. 1.Mempelajari kecepatan aliran sungai. 2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. C. Bidang Biologis 1. Mempelajari kesetimbangan dinamis. 2. Mempelajari reaksi pengesteran. 3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. D. Bidang pertanian. 1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis 2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi 3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang B. Bidang pertanian. 1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. 2) Pemuliaan tanaman Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. 3) Penyimpanan makanan Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama. E. Bidang Industri 1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam 2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam 3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni 4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil 5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja Bidang lndustri Untuk mempelajari pengaruh oli dan afditif pada mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama. C. Bidang Industri 1) Pemeriksaan tanpa merusak. Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam, 2) Mengontrol ketebalan bahan Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detector akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan. 3) Pengawetan hahan Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. F. Bidang Arkeologi 1. Menentukan umur fosil dengan C-1 ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistern fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan Marie Curie adalah ahli kimia dan fisika Perancis kelahiran Polandia yang sampai sekarang merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian

B. Saran Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya mengharap kritik dan saran dari teman-teman, khususnya bagi para pembaca agar nanti dalam kesempatan selanjutnya saya bisa membuat makalah yang lebih baik dari makalah sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA Anonim1, 2012. Fisika Matematika . http://www.wikipedia.com, diakses pada tanggal 14 Maret 2012.Makassar. Anonim2, 2012.Marie Sklowdoska. http://www.Misykatul Anwar.blogspot.com, diakses pada tanggal 14 Maret 2012.Makassar.

You might also like