You are on page 1of 10

Kunjungan 1 Identitas pasien Nama Usia : Ny.

AB : 67 tahun

Jenis kelamin : Wanita Alamat Pekerjaan Status : Tawakal : Sukarelawan di perpustakaaan : Menikah

Jumlah anak : laki-laki : 1 orang, wanita 1 orang

Riwayat Medis Keluhan Utama : ??? Riwayat penyakit dahulu Hipotiroid Riwayat pengobatan 1. Levothyroxin 0.15 mg 2. Multivitamin Riwayat pembedahan

Pengangkatan tahi lalat yang tidak ganas

Riwayat Opname Rumah sakit Pernah dirawat ketika melahirkan dua anaknya 30 dan 32 tahun lalu , pervaginam.

Riwayat penyakit keluarga Ayah Ny. AB (94 tahun ) menderita hipertensi. Ibunya (92) minum obat anti osteoporosis (alendronate) Saudara perempuan(70) didiagnosa menderita kanker payudara Riwayat kebiasaan Hidup aktif sambil mengawasi cucunya Pekerja sukarelawan di perpustakaan setempat dan aktif bekerja dikebunya Setiap pagi bersama suaminya melakukan jalan pagi 3 mile di dekat rumah Tidak merokok Kadang-kadang minum angur dalam acara tertentu Minum 2 cangkir kopi tiap hari

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum :

Ny.AB tampak sehat Tanda vital : TD TB BB : 120/70 mmHg : 150 cm : 50 kg

BMI = 22.2 : normal (N: 18,5-22,9) Pemeriksaan jantung, paru torak dan abdomen dalam batas normal

Pencegahan Primer Dimana tindakan tertentu dilakukan agar lansia lebih tahan atau perbaikan lingkungan Seperti : Menghindari hajat Imunisasi influenza Hindari asap rokok Makan makanan yang seimbang Olah raga Makan makanan berserat Menghindari kopi (karena dapat menyebabkan osteoporosis)

Sekunder

Skrining untuk mengenali penyakit sebelum atau keluhan Seperti : Tes mamografi PAP smear Pemeriksaan mulut dan gigi (dilakukan setiap 6 bulan sekali) Tes EKG Tes BMD (untuk mengetahui adanya osteoporosis) Profil Lipid Tes fungsi ginjal Tes gula darah Tes darah tinja Tes T3 dan T4 dan juga TSH Penglihatan dan pendengaran Depresi (sesuai kebutuhan )

Pencegahan tersier Tindakan untuk meningkatkan perawatan untuk menghindari komplikasi yang terjadi.

Kunjungan ke -2 2 minggu kemudian Hasil tes 1. Pap smear dan mammogram (-) 2. TSH 0.27 (n= 0.35-5.5miU/ml) 3. Scanning DEXA skor T-2.0 pada kolum femoris kiri

4. Darah pada feses (-) Dari hasil tes menunjukan adanya hipertiroid Nilai T - Angka ini menunjukkan jumlah tulang dibandingkan dengan dewasa muda dari gender yang sama dengan massa tulang puncak. Sebuah skor di atas -1 dianggap normal. Sebuah skor antara -1 dan -2,5 diklasifikasikan sebagai osteopenia(massa tulang yang rendah). Skor di bawah -2,5 didefinisikan sebagai osteoporosis.Nilai T digunakan untuk memperkirakan risiko terjadinya fraktur. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis maka diupayakan untuk diet tinggi kalsium, olah raga teratur

Kunjungan ke 3 Riwayat???? Mulai menarche umur 12 tahun : Normal Mens terakhir umur 55 tahun : Normal Menyusui kedua anak sampai dua tahun Riwayat Pengobatan :
-

Levothyroxine (5 tahun ) Multivitamin (calcium 300mg dan 400 IU vit D) Sulih hormone tidak pernah

Makanan dan minuman : Minum kopi hitam 2x hari Komsumsi susu dan sereal tiap pagi Minum yogurt Minum es krim

Aktivitas fisik : sangat aktif dan tidak merasa kecenderungan sering jatuh. Masalah Hipotesis Pasien merasa lebih pendek Osteoporosis Penyebab - penuaan

5cm dari sebelumnya

kurangnya calcium dan vitamin D

Penatalaksanaan :
-

Pemerian calcium dan vitamin D (untuk menjaga kepadatan tulang dan kekuatan tulang ) Diet tinggi calcium, seperti minum yogurt dan susu Mengurangi konsumsi kopi

Kunjungan ke 4 Pengobtan : Ny. AB meminum obat sesuai anjuran.

Pemeriksaan : TSH 2.30 : Normal CMP dan CBC dalam batas normal

Riwayat kebiasaan : Nutrisi Minum susu Makan sayuran hijau Senam Tai Chi dua kali seminggu

Pasien ingin minum obat alendronate. Manfaat alendronate adalah untuk mecegah terjadinya osteoporosis Masalah : Masalah Sukar BAB karena konstipasi Hipotesis Konstipasi Penyebab - Hipotiroid - Diit rendah serat - Kurang cairan - Imobillitas/ kurang olah raga - Berpergian jauh - preparat kalsium, besi

hipercalsemia penyakit-penyakit saluran cerna

Pemeriksaan tambahan Pemeriksaan fisik :

Inspeksi : adakah pembesaran perut , peregangan atau tonjolan Palpasi : pada permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut Palpasi : palpasi lebih dalam dapat meraba massa feses di kolon, adanya tumor, aneurysma dari aorta. Perkusi : pengumpulan gas berlebih , pembesaran organ, ascites dan adanya massa feses Auskultasi : mendengarkan suara gerakan usus besar Pemeriksaan colok dubur Tatalaksana Konstipasi : Asupan cairan ditambah Latihan Bowel training regiment Edukasi/ assurance Bulking agen Makanan tinggi serat dan buah-buahan(pisang, papaya ) Aktivitas

Kunjungan Ke-5 Nama : Ny. AB Umur : 68 tahun Gaya hidup : aktif Riwayat pengobatan :

Levotiroksin 0.1 mg (2x1) Alendronate 70 mg (1xseminggu) Kalsium karbonat 1000 mg (2x1) Vitamin D 400IU (2x1) Multivitamin

Riwayat Nutrisi Perubahan asupan makanan dengan jumlah sehari mencapai 1500mg (2x1)

Riwayat penyakit Tidak ada keluhan sukar BAB

Pemeriksaan fisik Dalam keadaan baik Payudara dalam keadaan baik

Pemeriksaan Tambahan BMD score : -1.8 TSH : dalam batas normal

Masalah : Masalah Hipotesis Hubungan seks tidak Dispareunia nyaman karena alat kelaminnya kering Sakit saat berhubungan seks Sehingga menhindari hubungan seks
-

Penyebab Kurangnya lubrikasi juga umumnya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen setelah menopause.
Obat-obatan yang dapat menurunkan gairah sehingga mengurangi pelumas (antidepresan, antihistamin, anti hipertensi) Factor emosional Seperti kecemasan

akan penampilan fisik dan stes.

Sering BAK tanpa disadari

Inkontinensia

Kelainan urologic Kelainan neurologic Hambatan mobilitas Kondisi patologik yang berhubungan dengan pengaturan urin (DM , gagal jantung)

Penatalaksanaan Dispareunia Pengobatan : Pemberian plumas

Pencegahan

Kebersihan yang baik dan perawatan medis rutin akan membantu untuk beberapa derajat. Foreplay yang memadai dan stimulasi akan membantu untuk memastikan pelumasan yang tepat dari vagina. Penggunaan pelumas larut dalam air seperti KY Jelly juga dapat membantu. Vaseline tidak boleh digunakan sebagai pelumas seksual karena tidak kompatibel dengan kondom lateks (itu menyebabkan mereka istirahat), tidak larut dalam air, dan mungkin mendorong infeksi vagina. Mempraktekkan seks yang aman dapat membantu mencegah infeksi menular seksual.

Pada hasil BMD didapatkan peningkatan, tapi belum mencapai keadaan normal Hasil TSH menunjukan nilai normal

Ada gangguan dalam berhubungan seksual di sebakan oleh alat kelamin kering dan dirasakan sakit waktu melakukannya.

Sering BAK tanpa disadari

You might also like