You are on page 1of 2

Sejarah Singkat GMKI Pergerakan mahasiswa di Indonesia muncul pada tahun 1921-an. Seiring berdirinya perguruan teknik (Bogor).

Melihat banyaknya Mahasiswa Kristen di kota perguruan tinggji itu. Pada tahun 1921, pihak zending Belanda mengutus Ir.C.L.Van Doom sekeluarga, untuk membina pelayanan kerohanian di kalangan mahasiswa. Pada tahun itu lah muncul berbagai kelompok penelaah Alkitab (PA), sehingga tahun 1924, Melalui Cristelijke Studenteen Vereniging (CSV),persekutuan mahasiswa di bentuk pertama kalinya di Jakarta dengan nama Batavia CSV (cikal bakal GMKI cabang Jakarta), dengan student center di jl. Kebon Sirih (kini di gunakan kedutaan asing). Pada tahun 1926, untuk pertama kali di langsungkan Konferensi pemuda Kristen Se-indonesia di Bandung. Pada Koferensi itu hadir Dr. Jhon Mott. Sekartaris Jendral Word Student Cristiant Federation (WSCF), Federasi mahasiswa kristen mahasiswa oikoumenis di selenggarakan lagi di kaliurang, saat itulah para pemimpin PA Mahasiswa dari kota-kota perguruan tinggi (Termasuk Batavia CSV), membentuk Cristelijke Studenteen Verenigin-CSV op Java (cabang hanya di Jawa, yaitu Jakarta, Bandung dan Bogor) dengan Ketua umum Dr. J Leimena dan Ir.C.L. Van Doom sebagai seketaris. Pada masa pendudukan Jepang CSV op Java di bubarkan, namun menjelang Proklamasi Kemerdekaan, beberapa aktivis CSV op Java tetap bergabung dengan para pemuda yang merebut Kemerdekaan. Kelompok kecil aktivis ini merupakan bagian dari mahasiswa kedokteran yang berasrama di perapatan 10 Jakarta. Pada tahun 1946, bertempat di STT Jakarta, mahasiswa membentuk Perhimpunan Mahasiswa Kristen yang di pimpim oleh Dr. J. Leimena dan Dr.O.E. Engelen. PMKI tetap melakukan PA dan memihak perjuangan Republik. Sementara Mahasiswa Kristen yang berkebangsaan Belanda CSV yang baru yang memihak pemerintah pendudukan (Belanda). Pada 9 Febuari 1950 Ketua organisasi ini bersatu dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Tahun-tahun awal GMKI dipimpin oleh Dr.Johanes Leimena kemudian di pimpin Dr.JE. Siregar dan Tine

Fran, SH sebagai ketua umum dan sekertaris jendral, Keduanya bekas CSV baru dan PMKI. Pada tahun 1950 itu GMKI memajukan peranan penting pada pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), sekarang Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Sekilas Tentang GMKI Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) merupakan sekolah tempat latihan, sekaligus persekutuan bagi mahasiswa di luar kampus sebagai gerakan wadah ini menjadi pusat latihan lanjutan bagi pengembangan inteletualitas para anggotanya sehingga mampu secara komunikatif menghubungkannya dengan tiga medan gumul dan juang. Dengan kata lain wadah ini menjadi arena pengasahan radio Komunikatif kadernya, sehingga dalam tataran praktis dapat memberikan solusi konstruktif dan aksi di tiga medan layanan: Gereja Masyarakat dan perguruan tinggi. Sebagai sebuah persekutuan GMKI menjadi sarana pembentukan spritualitas kader yang di bangun berdasarkan nilai-nilai etis-teologis oikomene Kristen, sehingga kader GMKI tidak hanya sekedar menjadi kader yang berintelektual tinggi, tetapi juga berspiritualitas tinggi mampu meresapi makna terdalam iman kristiani, yakni pengharapan, dan kasih dan berusaha mengimplementasikannya lewat kata serta perbuatan di tengah kehidupan ini. Inilah keunggulan dari GMKI, wadah ini senantiasa memperhatikan keseimbangan antara intelektualitas dan spiritualitas, rasio dan iman, kata dan perbuatan. Karena itu gerakan ini menjadi sebuah gerakan kader yang beroirentasi pada pembentukan kader yang tinggi iman, tinggi ilmu, dan tinggi pengabdian. Inilah profil kader yang di harapkan terintergrasi dalam diri setiap kader dari seluruh upaya kaderiasi yang di kerjakan GMKI. Dalam rangka mewujudkan cita-cita Organisasi, GMKI berusaha untuk mencapai visi-misi melalui program pendidikan kader dengan tujuan membentuk kader yang mampu melaksanakan nilai-nilai kristiani menerapkan kehidupan yang bertanggung jawab, serta mengembangkan ilmu dan keterampilan. Pendidikan kader merupakan hal

pokok yang penting bagi organisasi khususnya GMKI untuk menopang keberadaannya. Saat ini GMKI memakai kurikulum Pola Dasar Sistem Pendidikan Dasar (PDSPK) yang telah di perbaharui pada tahun 2006 yang telah implementasikan secara berjenjang dengan standar kompetensi di setiap levelnya. 1. Standar Kompetensi Level I : Adalah kader yang mampu berpikir meteologis, belajar efektif, dan menerapkan kehidupan yang melayani, disiplin dan rajin. 2. Standar Kompetensi Level II : Adalah kader yang mampu memimpin, bersikap jujur dan menerapkan kehidupan bersaksi. 3. Standar Kompetensi Level III : Adalah kader yang memiliki keterampilan manajerial dan pemecahan masalah, setia dan komitmen tinggi serta aktif membangun persekutuan. Melalui PDSPK inilah dihrapkan akan membentuk profil kader yang memiliki spiritualitas tinggi, kader yang memiliki integritas tinggi dan kader yang memiliki profesionalitas yang tinggi. Moto dan Tripaji Organisasi 1. Motto : Ut Omnes Unum Sint artinya agar semua menjadi satu adanya (Yoh. 17:21) 2. Tripanji : Tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian. Panca Kegiatan dan Medan Pelayanan 1. Panca kegiatan : berdoa/beribadah, belajar, bersaksi, bersosial dan berkreasi. 2. Medan pelayanan : Gereja, Masyarakat da Perguruan Tinggi.

tidak merupakan bagian dari organisasi politik. 2. Bentuk : organisasi ini berbentuk kesatuan yang mempunyai cabangcabang di kota-kota perguruan tinggi di Indonesia. Visi dan Misi 1. Visi : Terwujudnya kedaiaman, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih. 2. Misi : a. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan pekerjaan seharihari. b. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa ditengah-tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja. c. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggungjawab dalam menjalankan panggilan ditengah-tengah masyarakat, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta kasih ditengahtengah manusia dan alam semesta.

Status dan Bentuk Organisasi 1. Status : Organisasi ini adalah organisasi mahasiswa yang bersifat gerejawi dan

You might also like