You are on page 1of 3

BAB 5 PENUTUP

5.1

Kesimpulan Setelah mengetahui gambaran yang jelas tentang proses perawatan pada

Tn.S dengan kasus Cedera Otak Berat baik secara teori maupan kasus sebenarnya di Rumah Sakit, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Cedera otak merupakan suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

disertai atau tanpa disertai perdarahan interstisial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak akibat dari trauma kepala (Tarwoto,dkk,2007:125). Kontusio serebri (cerebri contusion) merupakan cedera otak berat dimana otak mengalami memar dengan kemungkinan adanya daerah yang mengalami perdarahan dan pasien berada pada periode tidak sadarkan diri (Batticaca,2008:98). 5.1.2 Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan pada paisen saat pengkajin yaitu gangguan perfusi jaringan serebral, kerusakan integritas kulit, defisit perawatan diri, resiko infeksi dan resiko cedera. 5.1.3 Intervensi Rencana keperawatan ditujukan untuk maengatasi masalah yang muncul, dimana untuk membuat rencana keperawatan perlu dilihat situasi dan kondisi pasien, karena semua yang tertera dalam tinjauan teori tidak semua dapat dilakukan pada kasus nyata.
74

75

5.1.4

Implementasi Implementasi keperawatan pada pasien dengan cedera otak berat mengacu

pada intervensi yang telah disusun sehingga tindakan bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta dapat melibatkan peran keluarga yang sangat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan pada psien. 5.1.5 Evaluasi Evaluasi keperawatan pada pasien dengan cedera otak berat diagnosa yang pertama yaitu Keluaga mengatakan keadaan pasien sudah cukup baik dan bisa diajak bicara, saat ditanya pasien mengeluh kepalanya pusing, rasanya cekot-cekot, dan tidak hilang, menunjukan penungkatan kesadaran, k/u masih lemah, pada tangan kanan terpasang infus D5+Ns 20 tpm (macro), terapi obat sudah dimasukan, GCS : 3,4,5, TD : 120/70 mmHg, nadi : 64x/menit, suhu: 36 0C, RR : 20x/menit, masalah teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan.

5.2 5.2.1

Saran Bagi Pendidikan Diharapakan bisa menambah buku literatur/ buku panduan untuk asuhan

keperawatan medikal bedah, sistem persarafan, khususnya dengan kasus cedera otak berat supaya dapat digunakan oleh mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien secara maksimal. 5.2.2 Bagi Profesi Keperawatan

76

Perawat harus mempunyai panduan atau protap tentang tindakan keperawatan yang dilakukan dalam mengatasi kasus cedera otak berat, karena dengan tindakan yang optimal akan menghindarkan pasien pada kondisi yang berbahaya. 5.2.3 Bagi Lahan Praktek Hendaknya dapat meningkatkan asuhan keperawatan dengan penerapan perawatan secara bio, psiko, sosio, spiritual sehingga pelayanan paripurna dapat memuasakan klien khususnya dan masyarakat umumnya. 5.2.4 Bagi Pasien Apabila mengalami kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, dll. Yang menyebabkan benturan kepala sehingga mengalami pusing dan kesadaran menurun maka segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat/UGD terdekat sehingga masalah dapat segera teratasi.

5.2.5

Bagi Peneliti Lebih banyak menambah pengetahuan mengenai kasus cedera otak berat

yang baik sesuai rencana yang telah dibuat, juga sesuai masalah aktual yang terjadi pada pasien, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

You might also like