Professional Documents
Culture Documents
kelompok 8
Hasil Pengamatan
31 Kertas Bond II pola vertikal dibagian depan +, tebal ++, lebih kasar ++, warna
krem
32 Kertas Bond III warna abu-abu muda, pola : bercak hitam, didepan dan
belakang, tidak tembus pandang atau transparan, ketebalan
++++, kasar +
35 Kertas Nasi Warna coklat buram, ada dua sisi yaitu kasar dan sangat
halus(mengkilap, dilapisi plastik)
39 Kertas lainer Warna coklat tua , ada dua sisi yaitu agak kasar dan kasar, agak
bergelombang
40 Kertas concord I Warna hijau muda, tebal, kasar, motif segi enam
41 Kerta concord II Warna hijau tua, tebal kasar, motif segi enam
2. Konversi berat rata-rata pengemas dalam Kg/cm2 dan poundper square ft (psf)
Jenis Kertas Berat Rata-rata Kemasan
Kg/cm2 Psf
Kertas Minyak 2.6961E-06 5.52204E-07
Karton Double 8.34388E-05 1.70896E-05
Karton Single 4.34267E-05 8.89448E-06
Kertas Nasi 7.39467E-06 1.51455E-06
Alufo 3.47367E-06 7.11463E-07
Pembahasan
Pengemasan sendiri adalah suatu usaha yang bertujun untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis
sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Dengan
adanya pengemasan diharapkan dapat melindungi bahan pangan yang ada.Pada
praktikum pengemasan dilakukan identifikasi kemasan kertas. Seperti kita ketahui, kertas
merupakan salah satu bahan pengemas yang banyak digunakan karena memiliki berbagai
sifat yang baik disamping beberapa kekurangan. Dalam praktikum dilakukan identifikasi
kemasan kertas seperti mengetahui jenis-jenis kertas yang ada beserta sifat-sifatnya,
kemudian mengukur ketebalan berbagau jenis kemasan kertas, dan yang terakhir adalah
pengukuran berat berbagai jenis kemasan kertas. Kertas dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Selulosa tersebut diberi perlakuan kimia, dihancurkan,
dipucatkan, dibentuk lapisan dan akhirnya dikeringkan.
Kertas sangat umum digunakan sebagai bahan pengemas karena memiliki
beberapa kelebihan secara umum dibanding bahan kemasan yang lain yaitu murah,
mudah dibentuk, mudah dicetak, ringan, dan sebagainya. Kelebihan pada tiap jenis akan
dibahas lebih lanjut. Kertas dibagi menjadi dua jenis yaitu kertas kasar dan halus, kertas
kasar digunakan untuk pengemasan bahan pangan karena berdifat lebih kat sedangkan
kertas halus digunakan untuk tulis menulis, walaupun begitu tidak semua kertas kasar
dapat digunakan sebagai pengemas makanan karena harus melewati beberapa syarat
seperti sesuai dengan sifat bahan yang dikemas termasuk tidak bersifat toksik serta
mempermudah penyimpanan.
Jenis-jenis kertas yang diamati dapat dilihat pada hasil pengamatan. Dari
deskripsi yang ada ternya kertas banyak jenisnya termasuk warna, tebal, kehalusan, dll
yang sangat memperngaruhi sifatnya terutama untuk bahan pangan. Pada jenis kertas
yang diamati ada yang berserat, artinya semakin banyak serat pulp yang digunakan yang
berperngaruh pada tekstur kertas yaitu akan semakin kasar. Kertas berwarna warni yang
pewarnaannya dilakukan ketika pulp sudah dicampurkan dengan gentian pada saat
pembuatan kertas sehingga akan dihasilkan kertas yang berwarna.
Pada jenis kertas yang diamati hampir semuanya memiliki warna seperti kertas
karton, krep, spotlight,dll. Jika kertas yang dihasikan berwarna putih maka dapat
dipastikan telah mengalami pelunturan seperti kertas fotokopi, tisu, dll. Corak pada kertas
terbentuk pada saat pengeringan pada kertas basah sehingga terbentuk corak pada kertas
tersebut seperti pada kertas Kertas Bond, Kertas Bond I, Kertas Bond IV, dan Kertas
Bond II. Kertas umumnya digunakan sebagai kemasan sekunder namun ada beberapa
jenis yang dapat digunakan sebagai kemsan primer karena telah mendapat perlakuan-
perlakuan khusus sehingga menjadi food grade dan aman digunakan sebagai pengemas
makanan. Perlakuan khusus ini bisa saja seperti pada kertas laminasi yang sudah dilapisi
sehingga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan yang akan menghasilkan air atau
lemak yang menyebabakan air atau lemak tersebut tidak tembus keluar atau seperti kertas
minyak yang bisa tahan minyak sehingga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan
yang beminyak. Kertas roti juga digunakan untuk melapisi bagian bawah roti karena
kertas sudah mendapat perlakuan khusus. Untuk kertas lain yang merupakan kertas halus
seperti kertas fotokopi, kertas bond, kertas concord tidak dapat digunakan sebagai
pengemas karena selain kurang kaku (tidak rigid), tembus minyak, dan megandung
pemutih yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain mengetahui deskripsi berbagai jenis kertas dilakukan pengukuran ketebalan
dari kertas dengan 5 sampel yaitu kertas nasi, alufo, karton single, karton double dan
kertas minyak. Pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. Dari hasil
pengukuran rata-rata dapat dilihat bahwa pengukuran menggunakan mikrometer lebih
akurat jika dibandingkan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Ketebalan
kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat pembuatan kertas
tersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode pembuatan kertas tersebut.
Dari hasil pengukuran ketebalan karton double > karton single > kertas nasi > alufo >
kertas minyak. Ketebalan sangat berpengaruh pada penggunaannya untuk mengemas.
Seperti misalnya untuk membungkus nasi tidak mungkin menggunakan karton double,
lebih memungkinkan adalah kertas nasi karena dari segi fisik dan sifatnya lebih cocok.
Karton lebih cocok digunakan untuk mengemas bahan-bahan berat yang mudah hancur
karena karton dapat melindungi dari benturan dan tentu saja sebagai kemasan sekunder.
Setelah mengukur ketebalan dihitung gramatur kertas yaitu berat kertas dibagi satuan
dipengaruhi oleh kadar air kertas. Menurut Casey (1981) gramatur kertas dipengaruhi
oleh kadar air pada kelembaban udara relatif di sekitar kertas. Gramatur sendiri selalu
dinyatakan sebagai total berat kertas termasuk kadar air maka pengukuran harus
dilakukan pada kondisi standar sehingga gramatur mempengaruhi semua sifatsifat kertas.
Dalam hal ini yang terpenting adalah membedakan antara variasi yang disebabkan oleh
berat atau gramatur dan variasi yang disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada
kertas. Pada pengukuran gramatur kertas pengaruh yang mungkin disebabkan oleh kadar
air sangat kecil karena kertas telah dikondisikan dengan kelembaban tertentu sehingga
mengindikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan baku kertas per satuan luas. Inilah
yang menyebabkan hasil pengukuran gramatur pada kertas beragam. Keragaman dalam
gramatur, ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi yang sangat erat satu sama lain,
begitu pula dengan panjang dan lebarnya. Hal ini disebabkan karena formulasi gramatur
didapat dari perbandingan berat kertas dengan luasan kertas. Pengukuran gramatur lebih
disukai karena biasnya kertas dibuat dengan ketebalan berbedabeda sesuai dengan
permintaan konsumen yang menyebabkan perbedaan berat. Semakin berat kertas yang
digunakan per satuan luas maka akan semakin mahal harganya karena dapat dilihat dari
gramaturnya jika semakin besar artinya lebih membutuhkan biaya produksi yang besar
serta bahan baku yang lebih banyak (kecuali untuk bahan tertentu seperti alufo,
bandingkan yang sejenis saja) seperti pada perhitungan gramatur karon double > kertas
nasi > karton single > Alufo > Kertas Minyak.
Dalam pengukuran gramatur, pengukuran tebal dilakukan pada beberapa titik yang
berbeda dan dilakukan lebih dari satu kali pengukuran karena dalam satu lembar nilai
Ketidakteraturan ketebalan lembaran kertas sangat berhubungan dengan bahan baku dan
proses produksi kertas itu sendiri.
Selain itu dilakukan konversi dari satuan gram/m2 menjadi PsF yaitu satuan yang
sering digunakan dalam mengidentifikasi kertas. Konversinya di mana 1 kg/cm2= 0,2048
lb/ft. Terakhir yang diukur adalah densitas dari kertas itu senndiri, densitas kertas
dihitung dengan massa per volume dari kertas. Volume didapat dari tebal kertas yang
sudah diitung dikali luas kertas. Hasil perhitungan dapat dilihat dari hasil pengamatan
ang mendapatkan hasil yang beragam. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh gramatur dan
tebal kertas. Rapat massa mempunyai hubungan erat dengan daya ikatan antar serat dan
derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya berpengaruh pada saat pencetakan (opasitas
cetak). Dalam prosesnya, peranan dan pengaruh filler Kaolin (clay) sangat berpengaruh
pada sifat fisik lembaran clay khususnya rapat massa dan gramatur kertas (karton).
Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi antar serat, menambah berat dan menghaluskan
kertas. Perbedaan tekanan akan menyebakan beda ketebalan walau sedikit karena
- Pengemasan sendiri adalah suatu usaha yang bertujun untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun
mekanis sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik.
- kertas banyak jenisnya termasuk warna, tebal, kehalusan, dll yang sangat
memperngaruhi sifatnya terutama untuk bahan pangan.
- pengukuran menggunakan mikrometer lebih akurat jika dibandingkan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong.
- Ketebalan kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat
pembuatan kertas tersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode
pembuatan kertas
- keragaman dalam gramatur mengindikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan
baku kertas per satuan luas.
- Secara teknis rapat massa mempunyai hubungan dengan daya ikatan antara serat
dan derajat fibrilissasi serap pulp yang nantinya berpengaruh pada saat
pencetakan (opasitas cetak)
Daftar Pustaka
Mimi Nurminah. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas
Serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang dikemas. Avaible at
http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=173 (diakses tanggal 28 Februari 2009)