You are on page 1of 11

Narita Susanty/240210070046

kelompok 8
Hasil Pengamatan

a. Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas


No Jenis Kertas Deskripsi
1 Kertas Sertifikat 1 Warna krem, berserat, ada dua sisi yaitu halus (lebih terang)
dan agak kasar, kaku, tidak mengkilap, tidak transparan
2 Kertas Sertifikat 2 Agak tebal, tidak transparan, tidak mengkilap, agak kasar, ada
(coklat tua) dua sisi yaitu berserat (halus) dan agak kasar
3 Kertas Sertifikat 3 Agak tebal, tidak transparan, tidak mengkilap, agak kasar, ada
(kuning) dua sisi yaitu berserat (halus) dan agak kasar
4 Kertas Krep Warna merah, agak transparan, tidak mengkilap, permukaan
berserat, mudah sobek, tipis dan ada dua sisi yaitu kasar
(merah +) dan halus (merah +++)
5 Kertas Sampul Warna coklat muda, berserat, mengkilap di satu sisi, ada dua
sisi yaitu halus dan kasar (agak mengkilap), tidak transparan,
tipis, dan tidak kaku, mudah terlipat
6 Kertas Sigaret Warna putih, terlihat garis vertical, bagian bawah lebih licin
dan mengkilap, tipis, agak transparan dan muda terlipat
7 Kertas Warna coklat muda, serat kertasnya kasar, ada dua sisi yaitu
Sembahyang bagian bawah lebih kasar, agak tebal, tidak transparan dan
tidak mengkilap.
8 Kertas Map Warna merah, bagian atas lebih licin, agak tebal, tidak
transpaan
9 Kertas Label Bagian atas warna putih (mengkilap, licin) dan bagian bawah
(kuning), agak tebal, lentur (tidak kaku)
10 Karton (Ungu) Tebal, kaku, tidak transparan, tidak mengkilap, ada dua sisi
yaitu halus dan agak kasar, tidak licin
11 Karton (Hitam) Berserat, kaku, kasar, ada dua sisi yang satu kasar dan agak
kasar, tidak transparan, tebal, tidak licin.
12 Karton (Kuning) Ada dua sisi yaitu kuning (mengkilap, licin) dan putih (lebih
halus), kaku, tidak transparan, tebal
13 Karton (Kuning Ada dua sisi: halus dan agak kasar, permukaan tidak halus,
Kusam) tidak licin, tidak mengkilap, tidak transparan, tebal, kaku
14 Karton (Hijau) Tebal, kaku, tidak licin, tidak transparan, permukaan agak
kasar
15 Karton buffalo Halus, kaku, tebal, tidak transparan, tidak mengkilap
(biru awan)
16 Karton Spotlight Mengkilap, ada dua sisi yaitu hijau dan putih (tidak
mengkilap), halus, kaku, tebal, tidak transparan
17 Single corrugated Berwarna coklat, bertekstur kasar, tidak transparan, tidak
mengkilap, dan berserat kasar.
18 Double corrugated Berwarna coklat, bertekstur agak kasar, tidak transparan, tidak
mengkilap, dan berserat agak kasar.
19 Kertas serap Berwarna kuning, bertekstur sangat kasar, tidak transparan,
tidak mengkilap, dan berserat sangat kasar.
20 Kertas lapis Berwarna coklat kekuningan, bertekstur halus, tidak
transparan, tidak mengkilap, dan berserat halus.
21 Kertas alufo Berwarna perak, bertekstur halus/licin, tidak transparan,
mengkilap, dan tidak berserat.
22 Kertas Berwarna kuning, bertekstur halus/licin, agak transparan,
minyak/glasin mengkilap, dan tidak berserat.
23 Kertas emas Berwarna emas, bertekstur halus/licin, tidak transparan,
mengkilap, dan tidak berserat.
24 Kertas tisu Berwarna putih, bertekstur halus, agak transparan, tidak
mengkilap, dan berserat.
25 Kertas koran Berwarna putih kecoklatan/buram, bertekstur kasar, tidak
transparan, tidak mengkilap, dan berserat.
26 Kertas tensil Berwarna agak buram/putih kecoklatan, bertekstur kasar, tidak
transparan, tidak mengkilap, dan berserat.
27 Kertas fotocopy Berwarna putih, bertekstur agak halus, tidak transparan, tidak
mengkilap, dan tidak berserat.
28 Kertas roti Berwarna agak putih buram, bertekstur agak kasar, tidak
transparan, tidak mengkilap, dan berserat.
29 Kertas perkamen Berwarna putih buram, bertekstur kasar, tidak transparan, tidak
mengkilap, dan agak berserat.
30 Kertas bond I pola vertikal (bagian depan saja), bagian belakang polos,
berwarna putih gading, lebih tebal +++++, halus +++

31 Kertas Bond II pola vertikal dibagian depan +, tebal ++, lebih kasar ++, warna
krem

32 Kertas Bond III warna abu-abu muda, pola : bercak hitam, didepan dan
belakang, tidak tembus pandang atau transparan, ketebalan
++++, kasar +

33 Kertas Bond IV berwarna kuning muda, pola : horizontal, transapran +,


ketebalan ++, kasar +
34 Kertas Bond V warna krem kekuningan, pola segi 6, transparan +, ketebalan,
kekasarannya tidak memiliki

35 Kertas Nasi Warna coklat buram, ada dua sisi yaitu kasar dan sangat
halus(mengkilap, dilapisi plastik)

36 Ekstensible Warna coklat kekuningan, kasar (+++), berserat

37 Regular kraft atau Warna coklat kekuningan, halus (++)


kraft reguler
38 Kertas medium Warna coklat keabuan, bergelombang kasar

39 Kertas lainer Warna coklat tua , ada dua sisi yaitu agak kasar dan kasar, agak
bergelombang

40 Kertas concord I Warna hijau muda, tebal, kasar, motif segi enam
41 Kerta concord II Warna hijau tua, tebal kasar, motif segi enam

b. Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas


Pengukuran Kertas Nasi
Mikrometer Jangka Sorong
1 0.009 0.005
2 0.009 0.005
3 0.0099 0.005
Rata-rata 0.0093 0.005
Maksimal 0.009 0.005
Minimal 0.009 0.005

Pengukuran Kertas Minyak


Mikrometer Jangka Sorong
1 0.002 0.0025
2 0.002 0.0025
3 0.0025 0.0025
Rata-rata 0.002166667 0.0025
Maksimal 0.002 0.0025
Minimal 0.0025 0.0025

Pengukuran Kertas Karton Double


Mikrometer Jangka Sorong
1 0.635 0.62
2 0.615 0.615
3 0.62 0.62
Rata-rata 0.623333333 0.618333333
Maksimal 0.615 0.615
Minimal 0.635 0.62

Pengukuran Kertas Karton Single


Mikrometer Jangka Sorong
1 0.222 0.26
2 0.243 0.26
3 0.216 0.24
Rata-rata 0.227 0.253333333
Maksimal 0.216 0.24
Minimal 0.243 0.26

Pengukuran Alumunium foil


Mikrometer Jangka Sorong
1 0.001 0.005
2 0.0005 0.005
3 0.001 0.005
Rata-rata 0.000833333 0.005
Maksimal 0.0005 0.005
Minimal 0.001 0.005

c. Pengukuran Berata jenis Berbagai Jenis Kemasan Kertas


1. Berat Kertas/satuan luas
Pengukuran
Jenis Kertas gr/cm2 gr/m2
Kertas Minyak 0.002696099 2.6961E-07
Karton Double 0.083438845 8.34388E-06
Karton Single 0.043426667 4.34267E-06
Kertas Nasi 0.007394667 7.39467E-07
Alufo 0.003473669 3.47367E-07

2. Konversi berat rata-rata pengemas dalam Kg/cm2 dan poundper square ft (psf)
Jenis Kertas Berat Rata-rata Kemasan
Kg/cm2 Psf
Kertas Minyak 2.6961E-06 5.52204E-07
Karton Double 8.34388E-05 1.70896E-05
Karton Single 4.34267E-05 8.89448E-06
Kertas Nasi 7.39467E-06 1.51455E-06
Alufo 3.47367E-06 7.11463E-07

3. Massa jenis masing-masing contoh


Jenis Kertas Ketebalan Volume Density (Massa Jenis)
Kertas Minyak 0.002166667 117.649 0.000550224
Karton Double 0.623333333 117.649 0.017028336
Karton Single 0.227 125 0.008685333
Kertas Nasi 0.0093 125 0.001478933
Alufo 0.000833333 110.592 0.000723681

Pembahasan

Pengemasan sendiri adalah suatu usaha yang bertujun untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis
sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Dengan
adanya pengemasan diharapkan dapat melindungi bahan pangan yang ada.Pada
praktikum pengemasan dilakukan identifikasi kemasan kertas. Seperti kita ketahui, kertas
merupakan salah satu bahan pengemas yang banyak digunakan karena memiliki berbagai
sifat yang baik disamping beberapa kekurangan. Dalam praktikum dilakukan identifikasi
kemasan kertas seperti mengetahui jenis-jenis kertas yang ada beserta sifat-sifatnya,
kemudian mengukur ketebalan berbagau jenis kemasan kertas, dan yang terakhir adalah
pengukuran berat berbagai jenis kemasan kertas. Kertas dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Selulosa tersebut diberi perlakuan kimia, dihancurkan,
dipucatkan, dibentuk lapisan dan akhirnya dikeringkan.
Kertas sangat umum digunakan sebagai bahan pengemas karena memiliki
beberapa kelebihan secara umum dibanding bahan kemasan yang lain yaitu murah,
mudah dibentuk, mudah dicetak, ringan, dan sebagainya. Kelebihan pada tiap jenis akan
dibahas lebih lanjut. Kertas dibagi menjadi dua jenis yaitu kertas kasar dan halus, kertas
kasar digunakan untuk pengemasan bahan pangan karena berdifat lebih kat sedangkan
kertas halus digunakan untuk tulis menulis, walaupun begitu tidak semua kertas kasar
dapat digunakan sebagai pengemas makanan karena harus melewati beberapa syarat
seperti sesuai dengan sifat bahan yang dikemas termasuk tidak bersifat toksik serta
mempermudah penyimpanan.
Jenis-jenis kertas yang diamati dapat dilihat pada hasil pengamatan. Dari
deskripsi yang ada ternya kertas banyak jenisnya termasuk warna, tebal, kehalusan, dll
yang sangat memperngaruhi sifatnya terutama untuk bahan pangan. Pada jenis kertas
yang diamati ada yang berserat, artinya semakin banyak serat pulp yang digunakan yang
berperngaruh pada tekstur kertas yaitu akan semakin kasar. Kertas berwarna warni yang
pewarnaannya dilakukan ketika pulp sudah dicampurkan dengan gentian pada saat
pembuatan kertas sehingga akan dihasilkan kertas yang berwarna.
Pada jenis kertas yang diamati hampir semuanya memiliki warna seperti kertas
karton, krep, spotlight,dll. Jika kertas yang dihasikan berwarna putih maka dapat
dipastikan telah mengalami pelunturan seperti kertas fotokopi, tisu, dll. Corak pada kertas
terbentuk pada saat pengeringan pada kertas basah sehingga terbentuk corak pada kertas
tersebut seperti pada kertas Kertas Bond, Kertas Bond I, Kertas Bond IV, dan Kertas
Bond II. Kertas umumnya digunakan sebagai kemasan sekunder namun ada beberapa
jenis yang dapat digunakan sebagai kemsan primer karena telah mendapat perlakuan-
perlakuan khusus sehingga menjadi food grade dan aman digunakan sebagai pengemas
makanan. Perlakuan khusus ini bisa saja seperti pada kertas laminasi yang sudah dilapisi
sehingga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan yang akan menghasilkan air atau
lemak yang menyebabakan air atau lemak tersebut tidak tembus keluar atau seperti kertas
minyak yang bisa tahan minyak sehingga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan
yang beminyak. Kertas roti juga digunakan untuk melapisi bagian bawah roti karena
kertas sudah mendapat perlakuan khusus. Untuk kertas lain yang merupakan kertas halus
seperti kertas fotokopi, kertas bond, kertas concord tidak dapat digunakan sebagai
pengemas karena selain kurang kaku (tidak rigid), tembus minyak, dan megandung
pemutih yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain mengetahui deskripsi berbagai jenis kertas dilakukan pengukuran ketebalan
dari kertas dengan 5 sampel yaitu kertas nasi, alufo, karton single, karton double dan
kertas minyak. Pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. Dari hasil
pengukuran rata-rata dapat dilihat bahwa pengukuran menggunakan mikrometer lebih
akurat jika dibandingkan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Ketebalan
kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat pembuatan kertas
tersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode pembuatan kertas tersebut.
Dari hasil pengukuran ketebalan karton double > karton single > kertas nasi > alufo >
kertas minyak. Ketebalan sangat berpengaruh pada penggunaannya untuk mengemas.
Seperti misalnya untuk membungkus nasi tidak mungkin menggunakan karton double,
lebih memungkinkan adalah kertas nasi karena dari segi fisik dan sifatnya lebih cocok.
Karton lebih cocok digunakan untuk mengemas bahan-bahan berat yang mudah hancur
karena karton dapat melindungi dari benturan dan tentu saja sebagai kemasan sekunder.
Setelah mengukur ketebalan dihitung gramatur kertas yaitu berat kertas dibagi satuan

luasnya. Berat kertas ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Gramatur kertas 

dipengaruhi oleh kadar air kertas. Menurut Casey (1981) gramatur kertas dipengaruhi 

oleh kadar air pada kelembaban udara relatif di sekitar kertas. Gramatur sendiri selalu 

dinyatakan   sebagai   total   berat   kertas   termasuk   kadar   air   maka   pengukuran   harus 

dilakukan pada kondisi standar sehingga gramatur mempengaruhi semua sifat­sifat kertas. 

Dalam hal ini yang terpenting adalah membedakan  antara variasi yang disebabkan oleh 
berat atau gramatur dan variasi yang  disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada 

kertas. Pada pengukuran gramatur kertas pengaruh yang mungkin disebabkan oleh kadar 

air sangat kecil karena kertas telah dikondisikan dengan kelembaban tertentu sehingga 

kandungan   air   dalam   kertas   homogen.   Adanya   keragaman   dalam   gramatur 

mengindikasikan   pada   fluktuasi  pemakaian   bahan   baku  kertas   per   satuan   luas.  Inilah 

yang menyebabkan hasil pengukuran gramatur pada kertas beragam. Keragaman dalam 

gramatur, ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi  yang sangat erat satu sama lain, 

begitu pula dengan panjang dan lebarnya. Hal ini disebabkan karena formulasi gramatur 

didapat dari perbandingan berat kertas dengan luasan kertas. Pengukuran gramatur lebih 

disukai   karena   biasnya   kertas   dibuat   dengan   ketebalan   berbeda­beda   sesuai   dengan 

permintaan konsumen yang menyebabkan perbedaan berat. Semakin berat kertas yang 

digunakan per satuan luas maka akan semakin mahal harganya karena dapat dilihat dari 

gramaturnya jika semakin besar artinya lebih membutuhkan biaya produksi yang besar 

serta   bahan   baku   yang   lebih   banyak   (kecuali   untuk   bahan   tertentu   seperti   alufo, 

bandingkan yang sejenis saja) seperti pada perhitungan gramatur karon double > kertas 

nasi > karton single > Alufo > Kertas Minyak. 

Dalam   pengukuran   gramatur,   pengukuran   tebal   dilakukan   pada   beberapa   titik   yang 

berbeda dan dilakukan lebih dari satu kali pengukuran karena dalam satu lembar nilai 

ketebalannya   tidak   merata,   sehingga   dilakukan   pengukuran   pada   beberapa   titik. 

Ketidakteraturan ketebalan lembaran kertas sangat berhubungan dengan bahan baku dan 

proses produksi kertas itu sendiri. 

Selain itu dilakukan konversi dari satuan gram/m2 menjadi PsF yaitu satuan yang 

sering digunakan dalam mengidentifikasi kertas. Konversinya di mana 1 kg/cm2= 0,2048 

lb/ft.   Terakhir   yang   diukur   adalah   densitas   dari   kertas   itu   senndiri,   densitas   kertas 

dihitung dengan massa per volume dari kertas. Volume didapat dari tebal kertas yang 

sudah diitung dikali luas kertas. Hasil perhitungan dapat dilihat dari hasil pengamatan 
ang mendapatkan hasil yang beragam. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh gramatur dan 

tebal kertas. Rapat massa mempunyai hubungan erat  dengan daya ikatan antar serat dan 

derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya berpengaruh pada saat pencetakan (opasitas 

cetak). Dalam prosesnya, peranan  dan pengaruh filler Kaolin (clay) sangat berpengaruh 

pada   sifat   fisik   lembaran   clay   khususnya   rapat   massa   dan   gramatur   kertas   (karton). 

Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi antar serat, menambah berat dan menghaluskan 

kertas.   Perbedaan   tekanan   akan   menyebakan   beda   ketebalan   walau   sedikit   karena 

ketebalan mempengaruhi hapir setiap fisik, optik dan elektrik kertas. Secara teknis rapat


massa mempunyai hubungan dengan daya ikatan antara serat dan derajat fibrilissasi serap
pulp yang nantinya berpengaruh pada saat pencetakan (opasitas cetak). Semakin besar
densitas artinya kerapatan akan semakin besar pula.
Kesimpulan

- Pengemasan sendiri adalah suatu usaha yang bertujun untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun
mekanis sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik.
- kertas banyak jenisnya termasuk warna, tebal, kehalusan, dll yang sangat
memperngaruhi sifatnya terutama untuk bahan pangan.
- pengukuran menggunakan mikrometer lebih akurat jika dibandingkan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong.
- Ketebalan kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat
pembuatan kertas tersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode
pembuatan kertas
- keragaman   dalam   gramatur   mengindikasikan   pada   fluktuasi   pemakaian   bahan 

baku kertas per satuan luas.
- Secara teknis rapat massa mempunyai hubungan dengan daya ikatan antara serat
dan derajat fibrilissasi serap pulp yang nantinya berpengaruh pada saat
pencetakan (opasitas cetak)
Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Kertas. Avaible at http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas (diakses tanggal 1


Maret 2009)

Mimi Nurminah. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas
Serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang dikemas. Avaible at
http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=173 (diakses tanggal 28 Februari 2009)

Buckle,K.A, dkk,1985.Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adion. UI-Press,


Jakarta.

You might also like