Professional Documents
Culture Documents
Jakarta,
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Juli 2013
1
Pokok Bahasan
1
b. Kerangka Pikir;
c. Tujuan Pengaturan.
2. Menyempurnakan ketentuan terkait tata cara penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dengan mengacu pada pemisahan tugas dan peran antara Menteri Keuangan sebagai Chief Financial Officer (CFO), Kementerian Perencanaan sebagai Chief Planning Officer (CPO) dan Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Chief Operational Officer (COO). 3. Menyediakan payung hukum terkait keterlibatan unit Aparat Pengawasan Intern Kementerian/Lembaga (API K/L) dalam meneliti RKA-K/L sebagai quality assurance.
4. Meningkatkan kualitas RKA-K/L dan DIPA dalam rangka meningkatkan kualitas belanja serta menjamin tersedianya data anggaran yang valid melalui penyederhanaan dokumen penelaahan dan minimalisir blokir.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. Sesuai amanah di dalam UU No. 17 tahun 2003 ttg Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pemisahan peran, tugas, dan tanggung jawab antara Menteri Keuangan sebagai CFO, Menteri Perencanaan sebagai CPO dan Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai COO dalam pengelolaan keuangan negara telah diatur secara tegas. Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab di dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban atas anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Menteri Keuangan bertanggung jawab dalam menjamin ketersediaan anggaran sesuai kemampuan keuangan negara untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab masingmasing K/L dan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran. Menteri Perencanaan bertanggung jawab dalam menyusun dan menetapkan prioritas dan fokus prioritas pembangunan nasional beserta target kinerja yang direncanakan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
2. Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan dan kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran, maka dipandang perlu untuk melibatkan peran unit Aparat Pengawasan Intern K/L (API K/L) dalam proses perencanaan penganggaran dengan melakukan penelitian RKA-K/L dan dokumen pendukungnya dan berperan sebagai quality assurance. 3. Dengan adanya keterlibatan peran unit API K/L dalam proses perencanaan penganggaran (melalui penelitian RKA-K/L), maka proses penelaahan RKAK/L yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan menjadi lebih sederhana dan bersifat lebih strategis dengan fokus pada level Output dan Outcome. 4. Dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam penyusunan dan penelaahan RKA-K/L kepada stakeholder, maka penyederhanaan proses bisnis dan persyaratan dokumen penelaahan termasuk format-format yang digunakan terus disempurnakan serta diikuti dengan pemanfaatan dukungan IT yang handal dan terintegrasi. Dengan demikian diharapkan dapat meniadakan alokasi anggaran yang diblokir dalam DIPA.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Menyediakan payung hukum sebagai landasan dalam melakukan penyusunan dan penelaahan RKA-K/L TA 2014 meliputi : 1. Pemantapan penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) dan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM). 2. Penegasan pengaturan bahwa penyusunan RKA-K/L merupakan tugas dan tanggung jawab Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan Chief Operational Officer (COO). 3. Keterlibatan peran unit Aparat Pengawasan Intern K/L dalam reviu RKAK/L untuk meningkatkan kualitas perencanaan K/L dan menjamin kepatuhan terhadap kaidah-kaidah penganggaran sebagai quality assurance.
4. Penyederhanaan proses penelaahan yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan selaku Chief Financial Officer (CFO) dan Kementerian Perencanaan selaku Chief Planning Officer (CPO).
5. Standardisasi format-format yang digunakan dalam penyusunan RKAK/L, dokumen penelaahan, dan dokumen hasil penelaahan RKA-K/L.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sistematika Penyajian;
Dokumen yang harus disiapkan oleh K/L; Penelitian RKA-K/L oleh API K/L dan Biro Perencanaan K/L; Penelaahan RKA-K/L.
PMK No. 112/2012 1. Batang Tubuh PMK (18 Pasal); 2. Lampiran PMK (1 Lampiran) : Bab I : Sistem Penganggaran; Bab II : Penerapan PBK; Bab III : Penerapan KPJM; Bab IV : Ketentuan Dalam Pengalokasian Anggaran; Bab V : Tata Cara Penyusunan RKA-K/L; Bab VI : Tata Cara Penelaahan RKA-K/L; Bab VII : Dukungan TI Dalam Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L; Bab VIII : Standardisasi Format; Bab IX : Penutup.
PMK yg baru
1. Batang Tubuh PMK (20 Pasal); 2. Lampiran PMK (3 Lampiran): Lampiran I : Pedoman Umum RKA-K/L; Lampiran II : Tata Cara Penyusunan RKA-K/L; Lampiran III : Tata Cara Penelaahan RKA-K/L;
Penelaahan RKA-K/L 1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga atau Pejabat yang ditunjuk; 2. Surat Pernyataan Pejabat Eselon I penanggung jawab RKA-K/L; 3. RKA-K/L Eselon I; 4. Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/eselon I; 5. RKA Satker; 6. ADK RKA-K/L.
10
Fokus Penelitian 1. Pagu Anggaran K/L : rincian anggaran untuk mendanai inisiatif baru; dan/atau
angka dasar yang mengalami perubahan pada level tahapan/komponen. 2. Alokasi Anggaran K/L : Penyesuaian RKA-K/L dengan Alokasi Anggaran; rincian anggaran untuk mendanai inisiatif baru (dari hasil Optimalisasi DPR); dan/atau angka dasar yang mengalami perubahan pada level tahapan/ komponen.
11
Ruang lingkup penelaahan 1. Kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L; 2. Kesesuaian antara Kegiatan Keluaran - Anggarannya; 3. Relevansi tahapan/komponen dengan Keluaran; 4. Konsistensi pencantuman sasaran Kinerja K/L dengan RKP termasuk prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan.
Fokus Penelaahan 1. Pagu Anggaran K/L : rincian anggaran untuk mendanai inisiatif baru;
2. Alokasi Anggaran K/L : Penyesuaian RKA-K/L dengan Alokasi Anggaran; rincian anggaran untuk mendanai inisiatif baru (dari hasil Optimalisasi DPR); Persetujuan dari Komisi DPR.
12
13
1)
Dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) yang dipimpinnya. Selain menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran Kementerian Keuangan (BA 015), Menteri Keuangan menyusun RKA-K/L untuk Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA 999) yang selanjutnya disebut Rencana Dana Pengeluaran-Bendahara Umum Negara (RDP-BUN). Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan RKA-K/L beserta dokumen pendukungnya.
2)
3)
14
1)
RKA-K/L disusun berdasarkan pedoman umum RKA-K/L meliputi: a. Pendekatan sistem penganggaran terdiri atas: i. kerangka pengeluaran jangka menengah; ii. penganggaran terpadu; dan iii. penganggaran berbasis kinerja. b. Klasifikasi anggaran terdiri atas: i. klasifikasi organisasi; ii. klasifikasi fungsi; dan iii. klasifikasi jenis belanja. c. Instrumen RKA-K/L terdiri atas: i. indikator kinerja; ii. standar biaya; dan iii. evaluasi kinerja.
15
2) RKA-K/L disusun berdasarkan: a. Pagu Anggaran K/L yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
Pedoman Umum terkait kaidah-kaidah penganggaran seperti : penerapan pendekatan penganggaran, instrumen dalam penyusunan RKA-K/L, halhal yang dibatasi atau dilarang dan pencantuman tematik APBN, selengkapnya dimuat dalam Lampiran I PMK.
16
17
18
19
e. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara lain: RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya; f. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.
Catatan : Dalam hal Kementerian Negara/Lembaga melakukan pembahasan RKA-K/L dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan inisiatif baru.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
20
Kemkeu
Pagu Anggaran K/L
Satker
RKA-Satker & KK Satker
Esl. I
RKA-K/L Eselon I & dok pndkng
Biro Perencanaan
RKA-K/L Eselon I 5
API K/L
RKA-K/L Eselon I
Sekjen/Sesmen/Ses
Proses Penelitian
1. Konsistensi pencantuman sasaran kinerja dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP; 2. Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L 3. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran al : penerapan SBM dan SBK, kesesuaian akun/jenis belanja, hal-hal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN BLU, dan kontrak tahun jamak; 4. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L al : RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya; 5. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.
21
1)
Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan RKA-K/L yang telah dibahas dengan Komisi terkait di DPR atau yg telah diteliti kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Kementerian Perencanaan untuk dilakukan penelaahan dalam forum penelaahan antara K/L, Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. RKA-K/L yang telah diteliti dilengkapi dengan : Surat pengantar yang ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk; Surat Pernyataan Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab RKA-K/L; Daftar Rincian Alokasi Anggaran per Satker/eselon I; RKA Satker; Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L. Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran mengunggah ADK RKA-K/L ke dalam aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) untuk dilakukan validasi.
22
2)
3)
6) Penelaahan RKA-K/L difokuskan untuk meneliti rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai inisiatif baru.
7) Hasil penelaahan RKA-K/L dituangkan dalam Catatan Hasil Penelaahan dan ditandatangani oleh pejabat eselon II dari K/L, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan.
Tata cara penelaahan RKA-K/L selengkapnya tercantum dalam Lampiran III PMK.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
23
Validasi
3
Esl. I
RKA-K/L Eselon I yg sdh direviu & dok pndkng 2
Forum Penelaahan
1. Kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L; 2. Kesesuaian antara KegiatanKeluaran-Anggarannya; 3. Kelengkapan dokumen penelaahan meliputi : Surat pengantar yang ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yg ditunjuk; Surat Pernyataan Pejabat Eselon I penanggung jawab RKA-K/L; Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/eselon I; RKA Satker; ADK RKA-K/L.; dan 4. Konsistensi pencantuman sasaran Kinerja K/L dengan RKP termasuk prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan.
Bappenas
RKA-K/L slrh Eselon I
RUU APBN
24
Klausul antisipasi penyelesaian : Dalam hal RKA-K/L hasil pembahasan antara K/L dg DPR belum diterima Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran sampai dengan akhir bulan Juli, RUU tentang APBN, Nota Keuangan, dan Himpunan RKA-K/L disusun berdasarkan RKA-K/L hasil penelaahan antara K/L, Bappenas, dan Kementerian Keuangan.
25
2)
RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi bahan penyusunan Daftar Hasil Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (DHP RKA-K/L).
DHP RKA-K/L ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III paling lambat minggu ketiga bulan Nopember.
3)
26
2)
3)
4) 5)
7) 8)
9)
10) DHP RKA-K/L ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q. Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III paling lambat minggu ketiga bulan Nopember.
28
2)
Kemkeu
Alokasi Anggaran K/L
Satker
Penyesuaian RKA-Satker
T
3
Setjen K/L
Penyesuaian RKA-K/L Eselon I yg sdh diteliti & dok pndkng 5
Esl. I
Penyesuaian RKA-K/L Eselon I
Biro Perencanaan
Penyesuaian RKA-K/L Eselon I
Itjen/ Inspektorat
Penyesuaian RKA-K/L Eselon I
Proses Penelitian
Proses penelitian RKA-K/L untuk Pagu Anggaran K/L berlaku secara mutatis mutandis dalam penelitian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L.
30
Validasi
Esl. I
RKA-K/L Eselon I yg sdh diteliti, disetujui DPR & dok pndkng
RKA-K/L berubah?
Bappenas
RKA-K/L slrh Eselon I
Forum Penelaahan
Ketentuan penelaahan RKA-K/L untuk Pagu Anggaran K/L berlaku secara mutatis mutandis dalam penelaahan RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L. 4
Keppres RABPP
31
1)
DHP RKA-K/L yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran c.q. Direktur Anggaran I/Direktur Anggaran II/Direktur Anggaran III menjadi dasar penyusunan Keputusan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat. Keputusan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat menjadi dasar penyusunan dan pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
2)
32
3.i. Penutup
1) Dalam hal aplikasi SPAN belum dapat diterapkan, validasi dan penelaahan RKA-K/L, penyusunan Himpunan RKA-K/L, pencetakan DHP RKA-K/L, penyusunan Keppres RABPP, penyusunan dan pengesahan DIPA dilakukan dengan menggunakan sistem aplikasi RKAK/L-DIPA. 2) Escape clause : a. Dalam hal terdapat kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan/atau efisiensi belanja yang anggaran kegiatannya telah dialokasikan dalam RKAK/L dan harus segera dilaksanakan, namun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini, pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat diusulkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk kepada Menteri Keuangan untuk mendapat persetujuan. b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku juga untuk anggaran kegiatan dalam RKA-K/L TA 2013 yang disusun berdasarkan PMK No. 112/PMK.02/ 2012 tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan RKA-K/L. 3) Ketentuan mengenai tata cara penyusunan dan penelaahan RKA-K/L sbgmn diatur dalam PMK ini berlaku secara mutatis mutandis terhadap tata cara penyusunan dan penelaahan revisi RKA-K/L. 4) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, PMK No. 112/PMK.02/ 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan perubahannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 5) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
33
Lampiran PMK: a. Lampiran I : Pedoman Umum RKA-K/L; b. Lampiran II : Tata Cara Penyusunan RKA-K/L; c. Lampiran III : Tata Cara Penelaahan RKA-K/L;
34
Lampiran I PMK memuat informasi terkait hal-hal yang bersifat umum dan kaidahkaidah penganggaran yang menjadi acuan dalam penyusunan RKA-K/L meliputi : 1. Pendahuluan, mencakup : pendekatan dalam sistem penganggaran dan klasifikasi anggaran.
2. Penerapan Sistem Penganggaran, mencakup : penerapan penganggaran berbasis kinerja (PBK) dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM).
3. Proses Penganggaran, mencakup : siklus perencanaan dan penganggaran, proses penetapan pagu belanja K/L (pagu Indikatif, pagu Anggaran, dan Alokasi Anggaran).
4. Ketentuan dalam pengalokasian anggaran, mencakup : penghitungan alokasi belanja pegawai, pengalokasian anggaran pembangunan bangunan/gedung negara, penerapan bagan akun standar, penyusunan RKA-K/L pada Satker Perwakilan di Luar Negeri, penyusunan RKA-K/L pada Satker Kementerian Pertahanan, pengalokasian anggaran yang bersumber dari PHLN, PHDN, PNBP, penyusunan RKA-K/L untuk Satker BLU, Anggaran Responsif Gender, Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Urusan Bersama, pengalokasian anggaran Swakelola, dan alokasi anggaran terkait kontrak tahun jamak.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
35
5. Hal-hal baru dan/atau yang disempurnakan, mencakup : Penataan Arisitektur Program (Logic Model) dalam Evaluasi Kinerja RKA-K/L dan penerapan standar biaya masukan (SBM) dan standar biaya keluaran (SBK). 6. Daftar istilah, mencakup : istilah-istilah atau terminologi yang digunakan dalam penyusunan dan penelaahan RKA-K/L.
36
1. Persiapan penyusunan RKA-K/L, mencakup : hal-hal baru dalam penyusunan RKA-K/L, pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan RKA-K/L beserta tugas perannya, dokumen yang harus dipersiapkan dalam penyu-sunan RKA-K/L, dan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan RKA-K/L.
2. Mekanisme penyusunan RKA-K/L, mencakup : mekanisme penyusunan RKAK/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L (penyusunan Kertas Kerja Satker, RKA Satker, RKA-K/L Eselon I, dan RKA-K/L) dan mekanisme penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L (penyesuaian Kertas Kerja Satker, RKA Satker, RKA-K/L Eselon I, dan RKA-K/L). 3. Tindak lanjut hasil penyusunan RKA-K/L, mencakup : tindak lanjut penyusunan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L dan tindak lanjut penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran K/L. 4. Format-format yang digunakan, mencakup : format RKA-K/L, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB. Gender Budget Statement, Daftar Pagu Anggaran per Satker, Surat Pernyataan Hasil Pembahasan dan Persetujuan DPR, dan surat pengantar RKA-K/L.
30-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
37
Lampiran III PMK memuat informasi terkait perubahan dalam mekanisme penelaahan, baik penelaahan berdasarkan Pagu Anggaran K/L maupun berdasarkan Alokasi Anggaran K/L dan tindak lanjut dari hasil penelaahan meliputi : 1. Persiapan penelaahan RKA-K/L, mencakup : hal-hal baru dalam penelaahan RKA-K/L, pihak-pihak yang terlibat dalam penelaahan RKA-K/L beserta tugasperannya, dokumen yang harus dipersiapkan dalam penelaahan, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelaahan RKA-K/L. 2. Mekanisme penelaahan RKA-K/L, mencakup : mekanisme penelaahan RKAK/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L, dan berdasarkan Alokasi Anggaran K/L. 3. Tindak lanjut hasil penelaahan RKA-K/L, mencakup : perubahan akibat penelaahan, output cadangan, dan blokir, tindak lanjut hasil penelaahan RKAK/L berdasarkan Pagu Anggaran K/L dan berdasarkan Alokasi Anggaran K/L. 4. Format-format yang digunakan , mencakup : Catatan Hasil Penelaahan, Himpunan RKA-K/L, Daftar Hasil Penelaahan RKA-K/L, dan Rincian Alokasi Anggaran per Unit.
38
38
39
40
Pengalokasian anggaran berorientasi pada menghasilkan/mencapai tingkat kinerja tertentu (output and outcome oriented); Pengalokasian anggaran Program/Kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada struktur organisasi (money follow function); Terdapatnya fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages). 3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) :
Proyeksi ketersediaan sumber daya anggaran untuk mendanai berbagai rencana belanja pemerintah (pendekatan top-down); Indikasi rencana kebutuhan pendanaan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kinerja yang telah ditargetkan (pendekatan Bottom-Up); Kerangka rekonsiliasi yang memadukan antara kedua hal diatas, yaitu antara proyeksi ketersediaan sumber daya pendanaan anggaran dengan proyeksi rencana kebutuhan pendanaan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah yang tengah berjalan (on-going policies).
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
41
42
3. Instrumen Penerapan PBK : a) Indikator Kinerja; b) Standar Biaya; dan c) Evaluasi Kinerja.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
43
44
3. Proses Penganggaran.(1/4)
a. Siklus Penganggaran
Unit terkait Alur Proses Bisnis Fungsi Penganggaran (Jan-Des)
Perencanaan (Jan-Apr) Penyusunan (MeiJul)
5
Pembahasan (Agt-Okt)
8
Penetapan (Nov-Des)
DPR
1
Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keuangan , DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN
Presiden
Penyusunan RAPBN, RUU APBN, NK, DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN
Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu, DHP RKAK/L dan DHP RDP-BUN
7
10
11
Pengesahan UU APBN
Bappenas
5a
K/L
11a
Penyesuaian RKA-K/L
45
3. Proses Penganggaran.(2/4)
b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L(1/3) 1. Pagu Indikatif : Proses penyusunan pagu indikatif adalah sbb:
Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenkeu mengevaluasi angka dasar dan mengkaji usulan inisiatif baru.
K/L mengevaluasi Angka Dasar dan dapat menyusun rencana inisiatif baru.
46
3. Proses Penganggaran.(3/4)
b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L(2/3) 2. Pagu Anggaran : Proses penyusunan pagu anggaran adalah sbb:
K/L menyampaikan Renja K/L kepada KemenPPN/ Bappenas dan Kemenkeu.
3. Proses Penganggaran.(4/4)
b. Proses Penetapan Pagu Belanja K/L(3/3) 3. Alokasi Anggaran K/L : Proses penetapan alokasi anggaran K/L sbb:
Menteri/ Pimpinan Lembaga menyusun RKA-K/L. K/L melakukan penyesuaian atas hasil penelaahan.
K/L melakukan pembicaraan pendahuluan RKA-K/L dengan DPR serta melakukan penyesuaian atas usulan inisiatif baru.
Kemenkeu menghimpun hasil penelaahan sebagai bahan untuk penyusunan NK, RAPBN, RUU APBN serta sebagai dokumen pendukung pembahasan RAPBN.
48
5.
6. 7. 8. 9.
10. Penyusunan RKA-K/L untuk Satker BLU; 11. Anggaran Responsif Gender; 12. Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Urusan Bersama; 13. Pengalokasian anggaran swakelola; 14. Pengalokasian Anggaran terkait kontrak tahun jamak (multiyears contract).
49
PENJELASAN/KETERANGAN
Pengajuan usul persetujuan kontrak tahun jamak (multiyears contract) oleh K/L disampaikan bersamaan dengan penyampaian RKA-K/L ke Kementerian Keuangan. Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Program (logic model) dalam evaluasi kinerja sehingga Outcome maupun Output terukur dan adanya relevansi antara Output dengan Outcome dalam proses perencanaan dan penganggaran. Penggunaan SBM diluar ketentuan yang telah diatur pada PMK SBM didasari: a. Harga pasar dari satuan biaya berkenaan b. Satuan harga diluar SBM ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Instansi teknis yang berwenang. K/L bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran formal atas satuan biaya diluar SBM sehingga tidak diperlukan lagi SPTJM.
2.
3.
50
51
52
1. Satker harus menyiapkan dokumen RKA Satker untuk mencantumkan sasaran kinerja kegiatan dan alokasi anggarannya pada tingkat Komponen.
2. RKA-K/L berdasarkan pagu anggaran disampaikan oleh K/L kepada Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran setelah diteliti oleh Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga (API K/L) dan Sekjen/Sestama c.q Biro Perencanaan /Unit Perencanaan K/L.
3. RKA-K/L berdasarkan alokasi anggaran K/L disampaikan oleh K/L kepada Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran setelah diteliti oleh Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga (API K/L) dan Sekjen/Sestama c.q Biro Perencanaan/Unit Perencanaan Anggaran K/L serta telah dibahas dan disetujui oleh DPR.
53
Satker
a. Menyiapkan dokumen baik sebagai acuan maupun sebagai dasar pencantuman sasaran kinerja kegiatan dan alokasi anggarannya pada tingkat output kegiatan dalam RKA Satker, meliputi: 1) informasi kinerja yang terbagi dalam alokasi anggaran jenis angka dasar dan inisiatif baru; 2) peraturan perundangan mengenai struktur organisasi K/L dan tusi-nya; 3) dokumen Renja K/L dan RKP tahun berkenaan; 4) petunjuk penyusunan RKA-K/L; 5) Standar Biaya tahun berkenaan. b. Meneliti dan memastikan kesesuaian dengan kebijakan unit eselon I dalam hal: 1) Besaran alokasi anggaran Satker; 2) Besaran Angka Dasar dan/atau Inisiatif Baru c. Menyusun KK Satker dan RKA Satker serta menyimpan datanya dalam Arsip Data Komputernya (ADK); d. Menyusun dokumen pendukung, khususnya Rencana Bisnis dan Anggaran BLU (RBA BLU) dari Satker BLU; e. Menyampaikan dokumen pendukung teknis. 54
Satker
Login aplikasi RKA-K/L DIPA; Menuangkan alokasi anggaran angka dasar; Menuangkan alokasi anggaran inisiatif baru; Meyakini kebenaran isian penuangan anggaran Angka Dasar (AD) dan Inisiatif baru (IB); dan Mencetak KK Satker dan RKA Satker; melengkapi data dukung.
KK Satker, RKA Satker, & Data Dukung
Eselon I
Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dlm lingkup unit eselon I berkenaan; Me-restore ADK yang disampaikan satker-satker yang dalam aplikasi RKA-K/L DIPA; Memvalidasi kinerja dan anggaran program (apabila terdapat ketidaksesuaian, unit Eselon I melakukan koordinasi dgn Satker untuk perbaikan pada KK Satker & RKA Satker); Meneliti dan menyaring relevansi komponen dengan output; Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L; Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3); Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung kpd Biro Perencanaan dan API K/L untuk diteliti.
Surat Pengantar Eselon I, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA-k/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta dokumen pendukung.
Sekjen/Sestama K/L
Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan dokumen penelaahan lainnya; Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA dan Bappenas untuk ditelaah.
Surat Pengantar RKA-K/L, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.
1. Konsistensi pencantuman sasaran kinerja dalam RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP; 2. Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKAK/L dengan Pagu Anggaran K/L 3. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran al : penerapan SBM dan SBK, kesesuaian akun/jenis belanja, halhal yang dibatasi atau dilarang, pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PNBP, PHLN, PHDN, SBSN BLU, dan kontrak tahun jamak; 4. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L al : RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya; 5. Kepatuhan dalam pencantuman tematik APBN.
55
Satker
Login aplikasi RKA-K/L DIPA; Mengidentifikasi dan meneliti perubahan belanja sesuai dengan alokasi anggaran; Melakukan penyesuaian pada KK Satker dan RKA Satker sesuai dengan alokasi anggaran; Mencetak dan Menyampaikan KK Satker & RKA Satker beserta data dukung kpd eselon I.
KK Satker, RKA Satker, & Data Dukung
Eselon I
Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dlm lingkup unit eselon I berkenaan yg telah disesuaikan; Me-restore ADK yang disampaikan satker-satker yang dalam aplikasi RKA-K/L DIPA; Memvalidasi kinerja dan anggaran program (apabila terdapat ketidaksesuaian, unit Eselon I melakukan koordinasi dgn Satker untuk perbaikan pada KK Satker & RKA Satker); Meneliti dan menyaring relevansi komponen dengan output; Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L; Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3); Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung kpd Biro Perencanaan dan API K/L untuk diteliti.
Surat Pengantar Eselon I, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA-k/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB beserta dokumen pendukung.
Sekjen/Sestama K/L
Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan dokumen pendukung lainnya; Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada Komisi terkait DPR unt dibahas dan mendapt persetujuan.
5
1. Meneliti RKA-K/L dan dokumen pendukung yg mengalami perubahan/penyesuaian. 2. Menyampaikan hasil penelitian kpd unit eselon I untuk dihimpun dan dibahas dg Komisi terkait DPR.
Sekjen/Sestama K/L
Menyampaikan RKA-K/L yg telah disetujui DPR beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA dan Bappenas untuk ditelaah.
Surat Pengantar RKA-K/L, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.
56
RKA Satker
KK Satker
KK Satker merupakan Rincian Belanja Satuan Kerja Tahun Anggaran Direncanakan sampai dengan level detil.
57
KAK/TOR
RAB
GBS
58
Merupakan surat yang ditandatangani oleh Eselon I yang menyatakan bahwa: RKA-K/L yang disusun telah sesuai dengan PMK tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran; Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan telah disusun dengan lengkap dan benar, diteliti Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga (API K/L), disimpan oleh Satuan Kerja dan Unit Eselon I, dan siap untuk diaudit sewaktu-waktu. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian Negara tersebut ke Kas Negara.
Surat Pengantar RKA-K/L ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau Pejabat Yang Ditunjuk; Surat Pengatar RKA-K/L dilampiri RKA Satker, ADK RKA-K/L DIPA, Surat Pernyataan Eselon I dan Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I.
59
60
61
62
a. Menyusun jadwal dan menyampaikan undangan penelaahan. b. Mengunggah ADK RKA-K/L untuk divalidasi (by SPAN system). c. Dalam proses penelaahan, DJA meneliti : 1) kelengkapan dokumen penelaahan; 2) kesesuaian data dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L; 3) kesesuaian antara Kegiatan, Keluaran dan anggarannya; 4) relevansi Komponen/tahapan dengan Keluaran; 5) prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan.
Kementerian PPN/Bappenas
a. Menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam penelaahan. b. Menjaga konsistensi sasaran kinerja K/L dalam RKA-K/L dengan RKP. c. Meneliti kualitas GBS (jika ada).
Setjen K/L
a. Mengikuti jadwal penelaahan. b. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. c. Memastikan petugas penelaah yang akan mengikuti penelaahan.
63
Kemen PPN/Bappenas
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan; Hasil kesepakatan Trilateral Meeting; Hasil pembahasan proposal anggaran IB yang disetujui; GBS (jika ada). Surat tugas penelaahan; RKA-K/L yang telah diteliti oleh API K/L dan Rocan K/L; RKA Satker; Daftar Rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I; Target dan pagu PNBP (jika ada); GBS (jika ada); dan Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L.
64
Setjen K/L
Validasi ADK RKA-K/L yang disampaikan oleh K/L untuk memastikan kesesuaian dengan kaidah-kaidah SPAN. Dalam hal hasil validasi tidak sesuai maka ADK akan dikembalikan untuk diperbaiki, dan paling lama 2 (dua) hari setelah diperbaiki harus disampaikan kembali ke DJA.
65
Setjen K/L
Dokumen Penelaahan
Bappenas
3
Instrumen Penelaahan
RKA-K/L
Instrumen Penelaahan
Forum Penelaahan
1. Memeriksa kelengkapan administratif. 2. Kementerian Keuangan c.q. DJA : a. Meneliti kesesuaian alokasi pagu baseline dan new initiative dalam RKAK/L dan RKA Satker dengan Pagu Anggaran yang ditetapkan termasuk kesesuaian pencantuman sumber dana. b. Memeriksa Pencantuman prakiraan maju untuk tiga tahun ke depan. c. Memastikan relevansi SubKeluaran (apabila ada) dengan Keluaran. d. Memastikan relevansi Komponen/tahapan dengan Keluarannya. e. Memeriksa ADK RKA-K/L. 3. Kementerian Perencanaan/Bappenas meneliti kriteria substantif berupa konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan RKP: a. Meneliti Program, Indikator Kinerja Utama (IKU) serta Outcome K/L. b. Meneliti kategori kegiatan, apakah termasuk kegiatan prioritas nasional, prioritas bidang, atau prioritas K/L. c. Meneliti konsistensi rumusan Keluaran dalam dokumen RKA-K/L dengan Keluaran yang terdapat dalam dokumen Renja K/L dan RKP. d. Meneliti konsistensi Volume Keluaran dalam dokumen RKA-K/L dengan dokumen Renja K/L dan RKP tahun yang direncanakan. e. Meneliti konsistensi Keluaran dengan indikator kinerja kegiatannya (dalam dokumen RKA-K/L dengan Renja K/L dan RKP). f. Meneliti kualitas GBS (jika ada)
Catlah
66
67
Setjen K/L
RKA-K/L yg telah disetujui DPR
Bappenas
3
Instrumen Penelaahan
Dokumen Penelaahan
Instrumen Penelaahan
Forum Penelaahan
5
DHP RKAK/L
Keppres RABPP
DIPA
1. Memeriksa kelengkapan dokumen penelaahan. 2. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih besar dari Pagu Anggaran K/L maka penelaahan difokuskan pada penambahan: a. Jenis Keluaran (jenis dan volumenya bertambah); b. Komponen yang relevan untuk menghasilkan Keluaran. 3. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih kecil dari Pagu Anggaran K/L maka penelahaan difokuskan pada pengurangan : a. Keluaran (jenis dan volumenya berkurang) selain Keluaran dalam rangka penugasan; b. Komponen untuk menghasilkan Keluaran yang sudah ada selain Komponen Gaji dan Operasional Perkantoran. 68
1. Adanya reorganisasi yang mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi serta struktur organisasi; 2. Reorganisasi tersebut sudah memiliki dasar hukum yang pasti (Perpres, Persetujuan Menpan dan RB, Keputusan Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan); 3. Perubahan yang diusulkan telah disepakati dalam Trilateral Meeting; 4. Telah mendapat persetujuan dari Komisi terkait di DPR.
69
Keluaran/Output Cadangan(1/2)
1. Anggaran yang belum mendapatkan persetujuan DPR, 2. Anggaran untuk satker baru. Kegiatan yang menampung alokasi anggaran untuk keperluan biaya operasional satker baru yang belum mendapat persetujuan MenPAN dan RB, 3. Alokasi anggaran yang belum ada dasar hukumnya pada saat penyusunan RKA-K/L, tapi telah direncanakan akan dilakukan. 4. Sisa dana yang belum ditetapkan penggunaannya, hasil dari penelaahan berdasarkan alokasi anggaran, dan/atau
5. Terdapat ketidaksesuaian antara indikator kinerja kegiatan dengan Keluaran yang dihasilkan, atau kurangnya relevansi antara Keluaran dengan SubKeluaran/ komponen.
70
Keluaran/Output Cadangan(1/2)
Hal-hal yang harus dilakukan : 1. Untuk yang disebabkan tidak adanya persetujuan DPR: a. Rincian alokasi anggaran untuk biaya operasional, tidak diblokir; b. Rincian alokasi anggaran untuk biaya non operasional yang telah ditetapkan dalam pagu anggaran dan tidak berubah, tidak diblokir; dan c. Penyesuaian alokasi anggaran berupa tambahan pagu yang digunakan selain untuk huruf a dan huruf b, dapat dituangkan dalam output cadangan dan/atau diberikan catatan rincian alokasi tidak dapat dilaksanakan sebelum adanya persetujuan DPR, dan tidak diblokir.
2. Untuk yang disebabkan selain tidak adanya persetujuan DPR: Memindahkan alokasi anggaran pada Keluaran/SubKeluaran/Komponen yang tidak sesuai tersebut ke Output/Keluaran Cadangan, dan alokasi dananya tidak diblokir.
Output/Keluaran Cadangan baru bisa dilaksanakan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan mengenai tata cara revisi anggaran.
71
Catatan Penelaahan
Ditandatangani oleh: Pejabat Eselon II, Eselon III, & Eselon IV K/L c.q Biro Perencanaan; Pejabat Eselon II, Eselon III, & Eselon IV Kemenkeu c.q DJA ; Pejabat Eselon II, Eselon III, & Staff Bappenas. Menurut BA, Unit Organisasi, Program, Kegiatan & Jenis Belanja; Menurut Fungsi, Subfungsi & Jenis belanja; Menurut Fungsi, Subfungsi, BA & Jenis Belanja; Menurut BA, Fungsi, Subfungsi, & Jenis Belanja; Menurut BA,Unit Organiasi, Program, Kegiatan, Keluaran & Sumber Dana; Menurut BA, Unit Organisasi, Program, Kegiatan & KPJM.
Himpunan RKA-K/L
DHP RKA-K/L
DHP RKA-K/L per Unit Organisasi, lampiran alokasi per propinsi. DHP RKA-K/L ditandatangani oleh Direktur Anggaran I/II/III atas nama Menteri keuangan.
72
Terima Kasih
73