You are on page 1of 11

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan melakukan jadwal aktivitas harian

A. Latar Belakang Di Amerika penyakit Skizofrenia menimpa kurang lebih 1% dari jumlah penduduk. Lebih dari 2 juta orang Amerika menderita skizofrenia pada waktu tertentu. Sebagian dari pasien gangguan jiwa yang di rawat di RS Jiwa adalah pasien dengan skizofrenia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 237,6 juta. Dengan asumsi angka 1 % tersebut di atas maka jumlah penderita di Indonesia pada tahun 2012 ini sekitar 2.377.600 orang. Angka yang fantastis dibanding jumlah daya tampung 32 rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia sebanyak 8.047 tempat tidur. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011 jumlah penderita gangguan jiwa khususnya skizofrenia yang dirawat inap berjumlah 686 atau 84,4 % dari 839 kunjungan. Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Pada ruang melati Rumah Sakit Khusus Pontianak bulan Juni tahun 2013 terdapat 34 pasien wanita dengan persentase kasus yang berbeda, yaitu Gangguan sensori persepsi : Halusinasi sebanyak 44% (15 orang), Gangguan proses pikir : Waham 23% (8 orang), Isolasi Sosial 185 (6 orang), Resiko Perilaku Kekerasan 9% (3 orang), Resiko bunuh diri 6% (2 orang). Atas data tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal melakukan kegiatan sehari hari tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
1

saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok a. Tujuan Umum Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas secara terjadwal. b. Tujuan Khusus (Tujuan Sesi 3: Mengontrol Halusinasasi.) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi. Klien dapat mempraktekan satu kegiatan yang telah dipilih Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi. C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada: Hari, Tanggal Waktu Tempat D. Setting Tempat 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang. 3. Fasilitator berada di antara klien: : Jumat, 21 Juni 2013 : Pukul 09.00 WIB 09.45 WIB : Ruang makan, Ruang Melati

Keterangan:

Leader

Fasilitator

Co laeder

Peserta

Observer

Operator

E. Nama Klien dan Ruangan Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 7 orang dengan cadangan 4 orang. Ada beberapa klien yang diganti dengan klien lain karena telah dipulangkan, klien yang menjadi pengganti adalah klien yang dinilai/diseleksi memenuhi

syarat sesuai kriteria keikutsertaan dalam TAK. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK yaitu: Klien peserta TAK: a. Mila b. Bela c. Siu Lie d. Muhariani e. Mimi f. Silvia g. Dini

F. Kriteria Anggota 1. Klien dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran / penglihatan 2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. 3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative). G. Media dan Alat TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat seperti: a. Jadwal kegiatan harian b. MP3 dan Sound c. Bola d. Pulpen

H. Susunan Pelaksana Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut: Leader Co Leader Observer Fasilitator : : : :

I. Uraian Tugas Pelaksana a. Leader Tugas: Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. Memimpin diskusi kelompok. b. Co. Leader Tugas: Mendampingi Leader. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking. Membantu leader dalam pelaksanaan TAK

c. Fasilitator Tugas: Ikut serta dalam kegiatan kelompok. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.

d. Observer Tugas: Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia). Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

J. Mekanisme Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada klien b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam tarapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien. 2. Terapis dan klien memakai papan nama. b. Evaluasi / validasi 1. Menanyakan perasaan klien saat ini. 2. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi dengan menggunakan cara yang telah dipelajari (menghardik dan bercakap-cakap) c. Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal 2. Menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan cara ketiga, yaitu melakukan kegiatan seharihari. Terapis menjelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan teratur akan mencegah munculnya halusinasi. b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari pada teman temannya. c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir yang sama dengan yang telah disebutkan. d. Terapis melatih klien memperagakan satu kegiatan yang telah disusun dan yang telah dipilih e. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan. 4. Tahap terminasi. a. Evalusi 1. Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari. 3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Menganjurkan klien menggunakan 3 dari empat cara mengontol halusinasi, yaitu menghardik, dan bercakap-cakap, melakukan aktivitas harian. c. Kontrak yang akan datang Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi dengan fase terminasi akhir.

K. Tata Tertib dan Program Antisipasi a. Tata Tertib 1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK. 2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai. 3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
7

4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung. 5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin. 6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan. 7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai. 8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota. b. Program Antisipasi Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah: 1) Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah: mengurangu jumlah peserta TAK. 2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih

tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan. 3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan. L. Evalusi dan Dokumentasi Untuk evaluasi itu ada tiga: a. Evaluasi proses a) Ruang untuk kegiatan telah siap 15 menit sebelum TAK dimulai b) Peserta TAK hadir diruangan kegiatan TAK dimulai

c) Kegiatan TAK berjalan tepat waktu d) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan e) Kegiatan TAK berjalan tanpa hambatan f) Peserta kooperatif ketika TAK dimulai hingga TAK selesai b. Evaluasi struktur a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir. b) Leader mampu memimpin acara. c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan. d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan. e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan

bertanggung jawab dalam antisipasi masalah. f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok. g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.

c. Evaluasi hasil Dari kegiatan TAK Sesi 3 Halusinasi yang dilakukan selama 45 menit, diharapkan klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi. Dengan kriteria hasil 80% peserta dapat menyebutkan kegiatan yang bisa dilakukan sehari-hari. Dan 70% peserta mampu melatih kegiatan yang telah dipilih dengan mandiri maupun bantuan.

Kemampuan Non Verbal No 1 2 3 Aspek yang dinilai Kontak mata Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir Nama Pasien

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI (SESI 3) Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

No 1

Aspek yang dinilai

Nama Klien

Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan Memperagakan kegiatan 2 yang biasa dilakukan Menyusun jadwal 3 kegiatan harian 4 Menyebutkan 2 cara mengontrol halusinasi
Daftar Pustaka Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC. Keliat, Budi Anna. 2007. Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC. (http://www.poltekkes-malang.ac.id/exsport/artikel.php?id=207&inp=prin) diakses pada Hari Senin tanggal 18 Juni 2013

10

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/viewFile/1357/1452 diakses pada tanggal 18 Juni 2013

11

You might also like