You are on page 1of 11

LAPORAN KASUS MODUL ENDOKRIN METABOLIK GIZI KELOMPOK V

SEORANG LAKI-LAKI YANG TIBA TIBA KESADARANNYA MENURUN

KELOMPOK 5 Mirad Aditya Mochamad Satrio Faiz Mohamad Haikal Bakri Monica Olivine Monica Windy Muhamad Alfi Auliya Muhamad Andanu Yunus Muhamad Arfan Eriansyah Muhamad Lutfi Rahmat Muhammad Agrifian Muhammad Dainul Muakhir Muhammad Fachri Ridha Muhammad Fadli Amir 03010179 03010180 03010181 03010182 03010183 03010184 03010185 03010186 03010187 03010188 03010189 03010190 03010191

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA, 26 MARET 2013

BAB I PENDAHULUAN

Topik diskusi Seorang laki-laki yang tiba-tiba kesadarannya menurun

Tutor diskusi Dr. Suweino

Diskusi I sesi 1 Tanggal Waktu Durasi Ketua diskusi Sekertaris : : : : : 25 Maret 2013 08:00 10:00 2 jam Monica Windy Monica Olivin 12 orang

Diskusi I sesi 2 26 Maret 2013 10:00 12:00 2 jam Monica Olivin M. Alfi 12 orang

Jumlah peserta :

Perilaku peserta dan perjalanan diskusi: Peserta diskusi dapat mengikuti arahan tutor dengan baik. Tutor juga

memberikan learning issue kepada peserta untuk dibahas pada hari diskusi selanjutnya. Tutorial berjalan dengan baik.

BAB II LAPORAN KASUS

Seorang laki laki yang tiba tiba kesadarannya menurun Kasus 1

Tn. Halim, 55 tahun diantar keluarganya ke IGD RS tempat saudara bekerja sebagai dokter Instalasi Gawat Darurat karena tadi pagi ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di tempat tidurnya. Tn. Halim tidak menikah dan tinggal serumah dengan ibunya. Ayahnya meninggal dunia 3 tahun yang lalu karena stroke. Menurut keterangan ibunya, Tn. Hal im selama ini jarang berobat ke dokter. Walaupun akhir -akhir ini sering terdengar batukbatuk. Tetapi sejak 2-3 minggu terakhir Tn. Halim mengeluh tangannya gatal hingga sering digaruk-garuk. Akibatnya tangannya menjadi lecet-lecet, 2 hari sebelum ditemukan pingsan, Tn. Halim pergi ke sebuah klinik 24 jam dan diberikan obat glibenklamid, amoxicylin, amlodipine, dan salap kulit. Tn. Halim menceritakan kepada ibunya bahwa dokter di klinik itu mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi dan mungkin mend erita kencing manis. Ia dianjurkan jangan banyak makan, terutama gula, garam dan nasi. Ia pun diberi surat pengantar untuk melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium tetapi hingga hari ini belum dilakukannya.

Pada pemeriksaan awal didapatkan : Tn. Halim dalam keadaan soporo koma ( GCS = 7 ), kulitnya lembab dan dingin Suhu : 36,3 C P : 18x/menit Nadi : 100x/menit TD : 150/80 mmHg TB : 168 cm BB 74 kg

Kasus 2 Dari anamnesis lanjutan diketahui bahwa Tn. Halim malam sebelumnya menelan glibenklamid 4 tablet, amoxylin 4 tablet, amlodipine 2 tablet. Saat ditemukan, Tn. Halim dalam keadaan mengorok dan tidak dapat dibangunkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening leher tidak membesar. Kaku kuduk (-) Jantung tidak kelainan Paru : terdengar ronkhi basah halus di paru kanan atas Abdomen : hepar dan lien tak teraba Pemeriksaan lab didapatkan : Hba1c Hb L Trombosit SGOT SGPT Ureum Kreatinin :8,5% : 16g% : 9300/mmHg : 212.000/mm3 : 42 : 65 : 40 : 1,2

GD sewaktu : 29 mg/dl Na K LED Status pasien 1. Identitas pasien Nama: Tn Halim Umur:50 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Alamat: Pekerjaan: : 128 meg/l : 3,1 meg/l : 80 mm/jam

2. Keluhan utama: tiba-tiba kesadarannya menurun

3. Keluhan tambahan : 4. Riwayat penyakit sekarang: sering terdengar batuk-batuk 2-3 minggu terakhir tangannya gatal hingga sering digaruk-garuk danakibatnya lecetlecet 2 hari sebelum ditemukan pingsan Berobat ke klinik 24 jam, dikatakan bahwa menderita tekanan darah tinggi danmungkin menderita kencing manis 5. Riwayat penyakit dahulu: 6. Riwayat keluarga: Ayahnya meninggal dunia 3 tahun yang lalu karena stroke

7. Riwayat pengobatan: Glibenklamid (Sulfonilurea) Amoxicylin Amlodipine (CCB)

8. Riwayat kebiasaan : Pemeriksaan Fisik 1.Keadaan Umum: soporo coma (GCS 7), kulitnya lembab dan dingin 2.Tanda Vital: Suhu: 36,3C (N = 36,5 37,2) Nadi: 100x/menit (N = 80 100 x/menit) Tekanan darah: 150/80 mmHg -> hipertensi stage I (JNC VII)

Pernapasan: 18x/menit, reguler (N = 14 20 x/menit)

3. Antopometri: Berat badan: 74 kg Tinggi badan: 168 cm BMI: 26,21 -> obesitas kelas I

4. Status generalisata Kepala: tidak diketahui Leher Kelenjar tiroid: pembesaran (-) KGB: pembesaran (-) Thorax Paru: terdengar ronkhi basah halus di paru kanan atas

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan
Hb HbA1C Leukosit Trombosit LED GD sewaktu Na K
+ +

Hasil
16 g% 8,5 % 9.300 /mmHg 212.000 /mm3 80 mm/jam 29 mg/dL 128 meg/L 3,1 meg/L

Nilai normal*
14 17,4 gr% 4 6,7 % 5.000 10.000 /mmHg 150 450.000 /mm3 1 10 mm/jam 200 mg/dL 135 145 meg/L 3,5 5,2 meg/L FUNGSI HATI

Status
Normal Tinggi Normal Normal Tinggi Rendah Rendah Rendah

SGOT SGPT

42 mg/dL 65 mg/dL

5 40 mg/dL 5 41 mg/dL FUNGSI GINJAL

Tinggi Tinggi

Ureum Creatinin

40 ml/dl 1,2 mg/dl

20 40 mg/dL 0,6 1,2 mg/dL

Normal Normal

Daftar masalah dan hipotesis penyebab masalah No. masalah 1. Pasien tidak sadarkan diri Dasar masalah Pasien mengorok dan tidak dapatkan dibangunkan Hipotesis penyebab Trauma Hipoglikemi Gangguan elektrolit 2. Hipertensi grade 2 (JNC TD: 150/80 VII) Idiopatik Pola hidup tidak baik 3. Obesitas grade 1 BMI: 26,42 Pola hidup tidak baik 4. Infeksi bawah saluran napas Alloanamnesis: akhir akhir ini sering Tuberculosis paru

terdengar batuk-batuk. PF: ronkhi basah halus di paru kanan atas 5. hipoglikemi GDS: 29 Akibat penggunaan glibenklamid tanpa mengikuti aturan

6.

Gangguan fungsi hati

SGOT dan SGPT meningkat

DM peningkatan

asam lemak -> fatty liver ->

gangguan fungsi hati 7. Hiponatremi hipokalemi dan Kadar Na : 128 meg/I Kadar K : 3,1 meg/I Kemungkinan Akibat samping penggunaan glibenklamid dan diet garam 8. Kadar gula darah tidak Hba1c : 8,5 % terkontrol DM rendah efek

Patofisiologi

Penurunan kesadaran

Hipokalemi

Gangguan fungsi hati

Efek samping hipoglikemi

Konsumsi glibenkamid

Lipolisis FFA

Hiponatremi

Infeksi paru

Imun

Diabetes Melitus

Hipertensi

Diet rendah garam

Obesitas

Tindakan lebih lanjut Anamnesis tambahan Apakah pasien ada riwayat trauma? Apakah ada riwayat penyakit kulit? Apakah keluarga pasien ada yang menderita diabetes melitus? Bagaimana konsumsi obat pasien ? apakah teratur dan sesuai aturan? Bagaimana pola makan pasien? Apakah pasien merokok?

Pemeriksaan penunjang tambahan Pemeriksaan sputum BTA Foto rontgen thoraks Untuk mengkonfirmasi pasien menderita TB

Diagnosis Hipoglikemi akibat penggunaan glibenklamid tidak sesuai aturan Penatalaksanaan Pasien perlu di rawat inap Tn. Hasan perlu dirawat dengan alasan Pasien tidak sadar Kadar gula darah yang sangat rendah Untuk mengntrol keadaan pasien saat pemberian terapi

Medikamentosa 1. Emergensi Atasi hipoglikemi

HIPOGLIKEMIA

SADAR Beri larutan gula murni 20 30 g Minum gula-gula, (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet / gua diabetes) Obat DM stop sementara Pantau Glukosa Darah 1 -2 jam Pertahankan GD200 mg/dL (apabila sebelumnya tak sadar) Cari penyebab

TIDAK SADAR Suntik 50cc Dx 40% bolus (atau glukagon 0,5-1 mg iv/im, bila penyebabnya insulin) Infus Dx 10% 6 jam/kolf Pantau GD tiap jam

BELUM SADAR GD masih < 100 mg/dl Ulangi Suntik 50cc Dx 40% Pantau GD tiap jam

BELUM SADAR Ulangi Suntik 50cc Dx 40% Pantau GD tiap jam

BELUM SADAR GD200mg/dl Suntik hidrokortison 100mg per 4 jamselama 12 jam atau Deksametason 10 mg iv bolus dilanjutkan 2mg tiap 6 jam dan manitol iv 1 -2 g/ kgBB setiap 6-8 jam . Cari penyebab lain.

2. penatalaksanaan lebih lanjut a. Pemberian glibenklamid dihentikan dan diganti dengan metformin. Karena metformin tidak menyebabkan efek samping hipoglikemi dan cocok pada penderita dengan obesitas b. Amoxycilin diteruskan sampai menunggu hasil pemeriksaan sputum dan foto rontgen thoraks c. Ace inhibitor, captopril diberikan kepada pasien untuk mengatasi hipertensi

Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad bonam Ad sanationam : ad bonam

You might also like