You are on page 1of 8

HIPOKALSEMIA

Disusun oleh : Alif Frani Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium (Ca2+) di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah. Dengan etiologi yang beragam dan satu sama lain bisa saling mempengaruhi.

Faktor kausal. Kurang adekuat diet harian bisa menjadi penyebab defisit Ca2+. Dan Hampir 46% Ca2+ serum terikat protein, utamanya dengan albumin hingga penurunan kadar albumin tubuh akan menyebabkan hypokalsemi. Hipokalsemia dengan penurunan kalsium bentuk ion lepas sajalah (Ca2+) yang akan berkorelasi timbulnya gejala dan simptom pada kita. Diet protein tinggi (protein > 0,9 1,0 mg/kgBB) berpengaruh pada level Ca2+ tubuh, karena hanya bentuk ion Ca2+ yang bisa lepas dari jaringan tulang dan bisa dikeluarkan melalui urin. Mekanisme rendahnya rasio kalsium dan fosfor pada diet tinggi protein, bisa dijelaskan dengan mekanisme timbal balik antara level kalsium dan fosfor, dimana tubuh akan kehilangan Ca2+ lebih banyak. Penyebab Hipokalsemia Penyebab Biasanya Kadar rendah hormon terjadi Keterangan setelah kerusakan kelanjar

paratiroid paratiroid atau karena kelenjar paratiroid secara tidak sengaja terangkat pada pembedahan untuk mengangkat tiroid

Kekurangan paratiroid bawaan

kelenjar Penyakit keturunan yg jarang atau merupakan bagian dari sindroma DiGeorge

Penyakit Pseudohipoparatiroidisme

keturunan

yg

jarang;

kadar hormon paratiroid normal tetapi respon tulang & ginjal terhadap hormon menurun Biasanya disebabkan oleh asupan yg kurang, kurang terpapar sinar matahari (pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit terpapar sinar matahari),

Kekurangan vitamin D

penyakit

hati,

penyakit saluran pencernaan yg menghalangi penyerapan vitamin D,

pemakaian barbiturat & fenitoin, yg mengurangi efektivitas vitamin D Kerusakan ginjal Kadar magnesium yg rendah Asupan yg kurang atau Mempengaruhi pengaktivan vitamin D di ginjal Menyebabkan paratiroid Terjadi dengan atau tanpa kekurangan vitamin D Terjadi jika kelebihan asam lemak dalam darah Pankreatitis karena cedera pada pankreas, bergabung dengan kalsium Mengurangi jumlah kalsium yg terikat dengan Kadar albumin yg rendah albumin tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala, karena jumlah kalsium bebas tetap normal menurunnya kadar hormon

malabsorbsi

Faktor lain yang berkontribusi menyebabkan hipokalsemi, adalah:


Penggunaan sitrat atau koreksi alkalasis yang berlebihan dalam darah Pengangkatan sekaligus ke 4 kelenjar dari Tyroid Kurang konsumsi vit D, atau kurang terpapar sinar matahari, terutama usia bayi dan usia lanjut

Hiperfosfatemia karena gagal ginjal Obat-obatan yang menyebabkan pengeluaran kalsium, misal (diuretik kerja kuat), kafein, antikonvulsan, heparin, laxatif dan nikotin

Pengaruhnya.

Pada Bayi dan Anak: berisiko tinggi dan mudah terserang patah tulang Pada Ibu hamil: bayi dalam kandungannya akan hipokalsemi juga dan si ibu akan berisiko tinggi mengalami keguguran atau pre-eklamsi (keracunan kehamilan)

Pada Usia Lanjut: mudah terkena osteomalasia dan osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah menopaus.

Gejala Klinis hypokalsemi.

Neuromuskuler Irritabilitas otot rangka (twiching, cramping, tetany) Serangan akut Hiper refleksi tendon dalam Adanya tanda Trosseaus atau Chvosteks Parestesia Cemas, Psikosis, Kebingungan, Kehilangan ingatan (memori) delirium (penurunan kesadaran) depresi, halusinasi.

Respiratori Nafas pendek Gagal nafas (tetani dan serangan akut)

Kardiovaskular Denyut jantung meningkat dan gangguan irama (disritmia) Hpotensi Denyut nadi melemah

Gastrointestinal Bising usus meningkat Kejang perut Diare

Gejala-gejala tersebut akan menghilang jika kadar kalsium kembali normal. Kadar kalsium yang sangat rendah (kurang dari 7 mgr/dL) dapat menyebabkan nyeri otot dan kesemutan, yang seringkali dirasakan di bibir, lidah, jari-jari tangan dan kaki. Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan (menyebabkan sulit bernafas) dan tetani (kejang otot keseluruhan). Bisa terjadi perubahan pada sistem konduksi listrik jantung, yang dapat dilihat pada pemeriksaan EKG.

Penegakan Diagnosa. Hipokalsemi ditegakkan dengan serum Ca2+ < 9 mg/dL (< 4.5 mEq/L). Dimana nilai normalnya adalah 9 11 mg/dL (4,5 5,5 mEq/L) Bila ekskresi kalsium > 150 mg/hari, berarti pasien disertai juga dengan hiperkalsiuria. Ekskresi yang berlebihan ini juga menandai adanya suatu proses perusakan pada tulang. Level serum Ca2+ yang turun menyebabkan lemahnya kontraksi otot jantung, ditandai dengan memanjangnya fase isoelektrik Q-T pada EKG. Pemeriksaan radiografi tidak bisa menjelaskan kerusakan yang terjadi pada tulang sampai lebih dari 25% tulang termineralisasi. Pemeriksaan yang lebih sensitif adalah menggunakan bonetesting, misal dengan densitometer atau foton absorpsimeter yang bisa mendeteksi kerusakan tulang lebih awal. Konsentrasi kalsium abnormal biasanya pertama kali ditemukan pada saat pemeriksaan darah rutin. Karena itu hipokalsemia sering terdiagnosis sebelum gejala-gejalanya muncul. Untuk menentukan penyebabnya, perlu diketahui riwayat lengkap dari keadaan kesehatan penderita, pemeriksaan fisik yang lengkap dan pemeriksaan darah dan air kemih lainnya

Tatalaksana medis. Praktisi akan mengobati gejala hipokalsemia dengan mencari etiologi dan penyakit dasar yang menyertainya secara holistik. Pilihan terapi Ca2+ bisa dengan preparat oral dan infus, yang rutenya tergantung berat ringannya gejala. Untuk pasien dengan fungsi ginjal baik, direkomendasikan terapi penggantian Ca2+ elemental sebanyak 1-2 g perhari, dalam bentuk gabungan dengan sitrat, glukonat, karbonat atau laktat. Pemberian vit-D secara bersamaan juga diperlukan tuk membantu penyerapan kalsium. Untuk mencegah kanker pada saluran reproduksi dianjurkan pemeberian hormon progesteron (Terapi Pengganti Hormon/HRT). Pada kehilangan fase akut, disarankan pemberian infus ca-glukonas 10%, 30-60 mL dalam 1000 mL selama 6 sampai 12 jam. Terapi ini sangat perlu apalagi bila pasien sudah kejang (tetani atau konvulsi). Dan pada kasus gawat darurat bisa diberikan bahkan dalam hitungan menit. Sepuluh mililiter dari 10% ca-glukonas mengandung 4,65 mEq atau 93 mg kalsium. Karena pasien hipokalsemia biasanya disertai hipomagnesemia pula, tatalaksana defisiensi magnesium pada pasien sebaiknya juga perlu diberikan.

Hipokalsemia pada bayi

DEFINISI Hipokalsemia adalah kadar kalsium darah yang rendah.

PENYEBAB Hipokalsemia ringan agak sering terjadi pada bayi baru lahir yang pada hari ke1-2 menderita sakit.

Resiko tinggi terjadinya hipokalsemia ditemukan pada bayi yang: Prematuritas Kecil untuk masa kehamilan (KMK)

diabetes.

Hipokalsemia yang terjadi sesaat setelah bayi lahir, penyebabnya belum sepenuhnya dimengerti, tetapi kemungkinan berhubungan dengan pemutusan secara tiba-tiba aliran kalsium dari ibu.

Hipokalsemia juga bisa terjadi akibat hiperfosfatemia (kadar fosfat yang tinggi dalam darah). Hal ini bisa terjadi pada bayi yang lebih besar yang diberikan susu sapi karena kandungan fosfat dalam susu sapi sangat tinggi.

GEJALA Hipokalsemia bisa tidak menimbulkan gejala atau bisa menimbulkan gejala berupa: - lemah - episode apneu (henti nafas) - tidak kuat menghisap - kejang.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan kadar kalsium dalam darah.

PENGOBATAN Jika tidak timbul gejala, tidak perlu dilakukan pengobatan. Pada bayi yang menunjukkan gejala, diberikan larutan kalsium baik melalui mulut maupun melalui infus.

Daftar Pusttaka http://www.sidenreng.com http://www.otsuka.co.id http://hipokalsemia-pada-bayi.html

You might also like