You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis Empat Pilar Safe Motherhood. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program KB nasional mempunyai arti penting dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan dan keluarga kecil berkualitas yang dilaksanakan secara berkesinambungan (BKKBN, 2005). KB adalah suatu tindakan untuk menghindari atau mendapatkan kelahiran, mengatur interval kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri mengindari kehamilan resiko tinggi, dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan. Dengan KB ibu juga dapat terhindar dari 4 terlalu, too young (terlalu muda), too old (terlalu tua), too many (terlalu banyak), dan too close (terlalu dekat jaraknya) (Hartanto, 2004). Metode KB yang dapat digunakan terdiri dari 2 macam yaitu metode sederhana (kondom, spermiside, koitus interuptus, pantang berkala) dan metode efektif (hormonal, mekanis dan metode KB darurat) (Manuaba, 1998). Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan adalah KB hormonal suntikan (injectables), dan merupakan salah satu alat kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan (1983) (Muchtar. R, 2002). Namun demikian KB suntik juga mempunyai banyak efek samping, seperti amenorea (30%), spoting (bercak darah) dan

menoragia, seperti halnya dengan kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala (<1-17%) (pusing), galaktorea (90%), perubahan berat badan (7-9%) (Hartanto, jones, 2005 ). Metode suntik KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana Nasional serta peminatnya semakin bertambah, tingginya minat pemakai suntikan KB karena angka kegagalan yang kecil yaitu 0 0,8 % serta aman, sederhana, efektif, dapat dipakai pasca melahirkan.

BAB II LAPORAN KASUS 1. Identitas Pasien Nama Hadi Umur Alamat : 33 tahun Umur : 35 tahun : Ny. Lilis Nama Suami : Tn. Abdul

: Jl. Pangeran Sido Ing Lautan Lrg. Merdeka No. 1419 Rt. 31 Rw. 07 Kel. 35 Ilir Kec. IB I Palembang

Suku/ Bangsa Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan MRS

: Jawa / Indonesia

Suku/ Bangsa : Jawa

: Islam : SD : IRT : 23-05-2013

Agama Pendidikan Pekerjaan

: Islam : SMP : Wiraswasta

No. Rekam Medis : 731940

2. Riwayat Haid Menarche Haid teratur/tidak Siklus Lamanya Banyak HPHT : 13 tahun : teratur : 28 hari : + 7 hari : biasa : 10 Agustus 2012
3

3. Riwayat Perkawinan Kawin berapa kali : 1 kali Lamanya 4. Riwayat Persalinan No 1 2 3 Tahun 2005 2007 22-05-2013 Hasil Aterm Aterm Aterm Penolong Bidan Bidan Bidan Anak Jenis Kelamin Berat Badan 2600 gram 2600 gram 2800 gram Kondisi Sehat Sehat Sehat : 9 tahun

5. Riwayat Penyakit Dahulu Sakit kuning Perdarahan vagina yang tidak di ketahui sebabnya Keputihan yang lama Tumor : payudara Tumor rahim Tumor indung telur Tanda-tanda diabetes Kelainan pembekuan darah Radang orchitis Tumor / keganasan gynecologi lain : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal

6. Riwayat Penyakit Keluarga Penyakit jantung TBC Ashma DM Hipertensi Hepatitis : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal

Epilepsi Penyakit kelamin GO HIV-AIDS Lain-lain

: Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal

7. Riwayat KB Persalinan terakhir Jenis persalinan Apakah pernah memakai alat kontrasepsi Kalau ya, metode apa yang digunakan menggunakan KB : 22 Mei 2013 : Spontan : Pernah : Tahun 2005 os

suntik 1 bulanan selama 1 tahun. kemudian os

menggunakan KB suntik 3 bulanan selama 6 tahun. Sejak awal tahun 2012, os berhenti menggunakan KB suntik dan beralih ke pil KB. Berapa lama menggunakan :

KB suntik 1 bulanan : 1 tahun KB suntik 3 bulanan : 6 tahun Pil KB: 6 bulan : Pernah : Os berhenti menggunakan KB suntik pada awal tahun 2012

Apakah pernah drop out Kapan drop out

Metode apa yang diyakini sekarang Pasien datang atas petunjuk Datang pertama mendapatkan pelayanan KB Perencanaan anak dalam keluarga Tujuan menggunakan KB

: KB suntik 3 bulanan : Dokter : KB suntik : 3 anak : mengatur jumlah anak

8. Riwayat/ kesehatan sekarang : Keluhan utama Riwayat yang diderita sekarang : Tidak ada : Ibu tidak menderita penyakit yang memerlukan pemeriksaan Pengobatan yang pernah didapat khusus (hipertensi,

DM, asma, TBC, jantung) : Ibu mengatakan sebelumnya tidak ada, hanya pengobatan sebelum, saat, dan sesudah persalinan Alergi terhadap obat : Belum pernah alergi terhadap obat

9. Status Present Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Frekuensi pernafasan Suhu Berat badan Tinggi badan Konjungtiva palpebra pucat Sklera ikterik Gizi Payudara hiperpigmentasi Jantung Paru-paru Hati dan lien Edema pretibia : sakit sedang : compos mentis : 120/80 mmHg : 88 kali/menit : 20 kali/menit : 36,7 oC : 54 kg : 150 cm : -/: -/: cukup : (+/+) : gallop (-), murmur (-) : bising nafas vesikuler (+) normal,

wheezing (-), ronkhi (-) : sulit dinilai : (-/-)

Varises Refleks fisiologis Refleks patologis Laboratorium Kimia Klinik Protein total Albumin Globulin LDH Darah Lengkap Hb Leukosit Hitung jenis Eritrosit Hematokrit Trombosit Retikulosit LED MCH MCV MCHC Darah Tepi E : Normositik normokrom L : Jumlah dan bentuk normal T : Jumlah dan bentuk normal : 11.2 gr/dl : 5.000/mm3 : 7,3 g/dl : 4,0 g/dl : 2,5 g/dl : 180 U/l

: (-/-) : (+/+) : (-/-)

: 0/0/0/72/15/13 : 4.210.000/mm3 : 43 vol% : 212.000/mm3 : 1,2% : 12 mm/jam : 28 g : 85 g : 33 g

BAB III ANALISIS KASUS

3.1 Analisis Kasus Lilis, , 33 tahun, P3A0, saat ini menggunakan KB suntik 3 bulanan. Os pertama kali menggunakan KB pada tahun 2005 yaitu KB suntik 1 bulanan selama sekitar 1 tahun, kemudian berganti menjadi KB suntik 3 bulanan. Alasannya karena os mengeluh menstruasinya menjadi tidak teratur dan sedikit-sedikit. Selama menggunakan KB suntik, os juga mengaku berat badannya bertambah. Sekitar 1 tahun yang lalu, os beralih menggunakan pil KB. Semenjak menggunakan pil KB, berat badan os tetap mengalami kenaikan tetapi menstruasinya menjadi teratur kembali. Os kadang lupa memakan pil sesuai jadwal. Os hamil anak ke tiga dan melahirkan 3 hari yang lalu. KB suntik 1 bulanan (kombinasi) mengandung hormon esterogen dan progesteron. Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan secara injeksi I.M sebulan sekali (Cyclovem). Efek samping penggunaan KB suntik 1 bulanan adalah gangguan haid, yang dapat berupa amenorrhea, perdarahan berat, ireguler, bercak-bercak, perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah. Gangguan haid tersebut dikarenakan perubahan hormon dalam tubuh. Penggunaan KB suntik kombinasi juga dapat mengakibatkan penambahan berat badan yang pada umumnya tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Mekanisme pertambahan berat badan tersebut belum jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hormon dalam KB suntik dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. KB suntik 3 bulanan (depo provera) adalah suntikan yang mengandung medrolesi progesteron astat. Depo provera diberikan setiap 3 bulan dengan cara

disuntik intramuskular dalam di daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan kurang dari 1 minggu atau lebih dari 1 minggu dari patokan tiap 3 bulan. Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi

hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. Pil KB atau oral contraceptives pill bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau pelepasan sel

mencegah kehamilan dengan

menghambat

telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB atau oral contraceptives pill akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. Bila akseptor lupa minum 1 atau 2 tablet, maka mungkin terjadi peninggian hormon-hormon alamiah, yang selanjutnya mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan. Pada kasus, os terkadang lupa memakan pil sesuai jadwal sehingga fungsi utama pil KB untuk mencegah ovulasi tidak tercapai, akibatnya os hamil meskipun menggunakan pil KB. Sekarang os menggunakan KB suntik 3 bulanan kembali karena os merasa lebih nyaman dan aman dengan pilihan tersebut. Dibandingkan pil KB, KB suntik lebih praktis dan tidak rentan lupa untuk dikonsumsi. 3.2 Kesimpulan Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan

berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem. Progestin atau medroxyprogesterone diinjeksikan oleh tenaga kesehatan setiap tiga bulan sekali. Tersedia 2 tipe injeksi. Tipe yang pertama adalah yang disuntikkan ke jaringan otot di lengan maupun bokong, dan tipe kedua yaitu disuntikkan di bawah kulit. Masing-masing tipe sangat efektif. Progestin mengganggu siklus menstruasi. Sekitar sepertiga wanita yang menggunakan kontrasepsi ini tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan setelah injeksi pertama. Sedangkan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan bercak selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Setelah kontrasepsi ini digunakan selama beberapa waktu, perdarahan yang tidak teratur semakin jarang terjadi. Setelah 2 tahun, sebanyak 70% wanita tidak akan mengalami perdarahan sama sekali. Ketika injeksi dihentikan, menstruasi kembali teratur dalam waktu 6 bulan pada separuh wanita dan dalam waktu 1 tahun bagi tiga perempat wanita lainnya. Kesuburan mungkin saja belum kembali seperti semula sampai satu tahun setelah injeksi dihentikan. Efek samping yang bisa muncul meliputi sedikit penambahan berat badan, sakit kepala, menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi.

10

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Definisi 1. KB suntik adalah suatu cara kontrasepsi yang tersedia dalam larutan mikrokristaline, dimana setelah satu minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak sampai 2-3 bulan, lalu menurun kembali (Hartanto, 2004:165). 2. KB suntik (depo provera) adalah suntikan medrolesi progesteron astat yang biasanya diberikan pada hari ke-3 sampai 5 pasca persalinan, segera setelah keguguran dan pada masa intervas sebelum sebelum hari ke-3 haid (Wiknjosastro, 2007:921). 3. KB suntik Depot Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan suatu progestin yang mekanisme kerjanya menghambat sekresi hormon pemicu filikes (FSH) dan LH serta lonjakan LH (Varney, 2007:481).

4.2 Jenis KB suntik 4.2.1 Suntikan 1 bulan / Kombinasi : contoh : cyclovem a. Kandungan Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Cyclovem). b. Cara kerja Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid setiap bulan. c. Efektifitas

11

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.

d. Keuntungan & Kerugian a) Keuntungan kb suntik 1 bulan Sangat efektif (99,6%) Risiko kesehatan kecil Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam) Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem Mencegah kehamilan ektopik Jangka panjang Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah ditentukan Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).

b) Kerugian KB suntik 1 bulan Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. Harus kembali ke sarana pelayanan. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

12

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obatobat epilepsi dan obat tuberklosis. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

Kemungkinan

terlambat

pemulihan

kesuburan

setelah

penghentian pemakaian.

e. Indikasi & kontraindikasi a) Indikasi KB suntik 1 bulan Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat ini Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap hari atau setiap bersenggama Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul gejalagejala komplikasi pemakaian esterogen Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai Usia reproduksi Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi

13

Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan Pascapersalinan dan tidak menyusui Anemia Nyeri haid hebat Haid teratur Riwayat kehamilan ektopik Sering menggunakan pil kontrasepsi

b) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan Hamil atau diduga hamil Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Penyakit hati akut Usia lebih dari 35 tahun yang merokok Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine Keganasan payudara

f. Waktu pemberian a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari. c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

14

d) Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil. f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan kombinasi. g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi. h) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haid i) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya

g. Manfaat kesehatan a) Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perut b) Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat

kekurangan zat besi. c) Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid d) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan

15

ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium). e) Mencegah terjadinya kanker endomertrium f) Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemia g) Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

h. Gambar KB suntik 1 bulan

4.2.2 Suntikan/3 bulan : contoh : Depo provera, Depogeston a. Kandungan a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo

16

provera dapat menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya. b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest adanah obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi 200 mg Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.

b. Cara kerja Mencegah ovulasi Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma Menjadikan selaput lendir rahim tipis Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba

c. Efektifitas Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan secara teratur.

d. Keuntungan & kerugian a) Keuntungan KB suntik 3 bulan Sangat efektif Pencegahan kehamilan jangka panjang

17

Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Sedikit efek samping Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bulan sabit

b) Kerugian KB suntik 3 bulan Sering ditemukan gangguan haid Siklus haid yang memendek atau memanjang Perdarahan yang banayk atau sedikit Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak Tidak haid sama sekali Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV Terlambatnya pemakaian kembali kesuburan setelah penghentian

18

Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.

e. Indikasi & kontraindikasi a) Indikasi KB suntik 3 bulan Usia reproduksi Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai Setelah melahirkan dan tidak menyusui Setelah abortus atau keguguran Perokok Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi Mendekati usia menopause

b) Kontraindikasi KB suntik 3 bulan Hamil atau dicurgai hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid Menderita kanker payudara Diabetes melitus

f. Gambar KB suntik 3 bulan

19

4.3

Cara pemberian KB suntik 1 bulan dan 3 bulan 1. Waktu pemberian Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi) Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

2. Lokasi penyuntikan IM sampai daerah glutus Daerah bokong/pantat Daerah otot lengan atas

4.4

Cara penyimpanan Disimpan dalam suhu 20-25C

4.5

Cara penggunaan 1. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikannonsterat untuk 3 injeksi berikutnya

20

diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi kelimadiberikan setiap 12 minggu. 2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum disuntik 3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkannyadengan cara

menghangatkannya.

4.6

Peringatan bagi akseptor 1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan. 2. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan ektopik tergantung. 3. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi. 4. Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya penglihatan. 5. Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam waktu1 periode masa haid.

21

DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, 2005. Rencana Strategis Program Keluarga Berencana Nasional Tahun 2005-2009, Jakarta. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Manuaba, I.B.G, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Mochtar, R., 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Kanisius. Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54PK58, Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta

22

You might also like